Ingin Merasakan Kehangatan Keluarga

Luis menghentikan Mobilnya di salah satu rumah sakit ternama di Korea. Dan bukan tanpa alasan dia mendatangi rumah sakit tersebut. Luis akan melakukan tes DNA untuk membuktikan apakah benar jika Serra adalah Putri kandung Margaretha atau bukan.

Tiba-tiba pria itu menghentikan langkahnya saat dia merasa seseorang tengah mengikutinya. Luis menyeringai, persis seperti dugaan jika Lia dan Leo pasti mengikutinya. Dan rencana pun dimulai.

Luis berjalan dengan tenang seolah-olah dia tidak tahu apa-apa, apalagi tentang mereka berdua yang mengikutinya. Luis sudah melakukan konfirmasi terkait hal ini dengan dokter dan perawat yang akan membantunya melakukan tes DNA.

"Tuan Muda, Anda sudah tiba." seorang perawat menyambut kedatangan Luis. Mereka telah membuat janji sebelumnya. "Dokter Kim, sudah menunggu Anda di dalam. Mari ikut saya," ucap perawat itu.

Luis menganggukkan kepalanya. Keduanya kemudian berjalan menuju ruangan dokter Kim. Sejenak Luis menghentikan langkahnya dan menoleh ke belakang, Lia dan Leo masih mengikutinya dengan jarak yang lumayan jauh. Mungkin supaya Luis tidak mencurigai mereka.

"Apa kau bisa membantuku?" ucap Luis pada perawat itu.

Perawat itu menganggukkan kepalanya. Menandakan jika dia bersedia untuk membantu Luis. "Memangnya Apa yang bisa saya bantu?" ucapnya dengan sopan.

"Ada dua orang yang mengikuti ku, alihkan perhatian mereka berdua. Tunjukkan saja di mana ruangannya, aku akan mencarinya sendiri." ucap Luis dan dibalas anggukan oleh perawat tersebut.

Kemudian perawat itu memberikan arahan pada Luis dimana ruangan dokter Kim. Sedangkan perawat itu kembali berjalan menuju arah dia dan Luis berasal tadi. Dengan sengaja dia menabrak Leo dan Lia, hingga membuat perempuan itu terhubung ke belakang.

"Yakk!! Dimana matamu saat berjalan?! Apa kau tidak melihat aku yang sebesar ini berjalan ke arahku?!" bentak Lia dengan emosi.

Perawat itu pun segera meminta maaf padanya."O..Oh, Maaf Nona. Saya sungguh-sungguh minta maaf. Saya tidak sengaja menabrak Anda, karena saya sedang terburu-buru." Ucap perawat itu dengan penuh sesal.

"Sial!! Kita kehilangan jejaknya!!" geram Leo saat menyadari jika Luis sudah menghilang dari pandangannya. Dan perawat itu pun segera pergi, karena dia masih harus membantu Luis dan dokter Kim untuk melakukan tes DNA.

.

.

Luis tiba di ruangan dokter Kim. Mereka berdua sedang berbincang dengan serius. Termasuk membicarakan tentang rencana Louis untuk mengelabuhi Lia dan Leo. Dan perawat itu tadi pun juga sudah di ruangan dokter Kim.

"Berapa lama hasilnya akan keluar?" tanya Luis

"Dua puluh empat jam, dan paling lambat dua hari." jawab Dokter Kim.

"Aku ingin hasilnya keluar secepatnya. Kalau bisa besok sudah harus keluar, bisa?!"

Dokter Kim mengangguk. "Bisa, Tuan Muda. Peralatan rumah sakit Kami sekarang sudah semakin canggih, tidak butuh waktu lama untuk mengetahui hasil tes itu keluar." Jawab Dokter Kim.

Luis mengangguk. "Baiklah kalau begitu,"

Kemudian perawat tersebut memberitahu Luis jika Lia dan Leo masih mengikutinya. Saat ini mereka berdua sedang kebingungan Mencari keberadaannya, tetapi dia sudah membicarakan hal ini dengan dokter Kim terlebih dulu. Mereka berdua pasti menginginkan hasil tes tersebut.

"Ingat apa yang kita bicarakan di telfon. Jangan lupa membuat salinannya, mereka berdua pasti menginginkan hasilnya yang asli."

Dokter Kim menganggukkan kepala. "Anda, tenang saja, Tuan Muda. Biar saya yang mengurusnya. Dan saya mengerti apa yang harus dilakukan." Ucap dokter Kim menyakinkan. Tidak mungkin dia membuat Luis kecewa. Apalagi Luis adalah donatur terbesar di rumah sakit ini.

"Baguslah kalau begitu. Ingat, jangan mengecewakanku!!" Luis menepuk bahu dokter Kim seraya melenggang pergi.

Dan dokter Kim pun segera meminta perawat yang membantunya itu untuk menyiapkan data-data palsu seperti yang Luis inginkan. Dokter Kim tak mungkin mengecewakan pria berharga Qin tersebut.

.

.

Serra dan nyonya Margaretha sedang berada di sebuah pusat perbelanjaan ternama di kota Seoul. Wanita paruh baya itu mengajak Serra untuk pergi berbelanja, meskipun itu bukan hobinya, tetapi secara tidak bisa menolak ajakan Nyonya Margaretha.

Keduanya memasuki salah satu tokoh pakaian dengan brand ternama dunia. Nyonya Margaretha berencana membelikan sesuatu untuk Serra. Dan Serra pun tak kuasa untuk menolaknya, karena Wanita itu memaksanya.

"Sayang, cobalah kau ini." pinter Nyonya Margaretha Seraya menyerahkan sebuah gaun cantik pada Serra, memintanya untuk mencoba gaun tersebut.

Sebelum mencoba gaun tersebut, Serra lebih dulu melihat harganya. "Aku tidak berani mencobanya, Bibi. Gaun ini terlalu mahal. Coba yang lain saja, ya?" usulnya.

Nyonya Margaretha menggelengkan. "Tidak!! Pokoknya kau harus mencoba gaun yang ini, bukan yang lain!! Soal harga kau tidak perlu mencemaskannya, karena ibumu ini bukanlah orang yang miskin!!" jawanya sambil memaksa Serra memakai gaun tersebut.

Meskipun hasil tes belum keluar, tetapi Nyonya Margaretha meyakini jika Serra benar-benar putrinya yang hilang. Insting seorang ibu tidak pernah salah, dan mana mungkin Nyonya Margaretha Tidak mengenali putrinya sendiri.

Meskipun puluhan tahun telah berlalu, dan Serra telah tumbuh dewasa menjadi perempuan yang sangat cantik. Tetapi dimatanya dia tetaplah gadis kecilnya yang menggemaskan.

"Serra, turuti saja ke kemauan, Mama. Supaya kita bisa segera pulang!!" ucap Vincent menyahuti.

Ya, mereka tidak hanya pergi berdua saja. Tetapi Vincent ikut juga, dari itu pun atas paksaan Nyonya Margaretha. Dan apalagi tugas Vincent jika bukan membawakan belanjaan mereka berdua, Nyonya Margaretha pikir daripada menyewa jasa orang lain lebih baik memanfaatkan tenaga yang ada saja. Dan itu gratis.

"Diamlah, Vin!! Kau itu terlalu bawel. Protes terus, apa kau tidak capek dari tadi ngoceh terus seperti burung yang baru saja diberi makan pisang dan pepaya?!"

Vincent menekuk wajahnya. Kenapa Ibunya begitu kejam padanya, bahkan sekarang dirinya menjadi pusat perhatian. Perempuan yang berpapasan dengan mereka, berbisik saling membicarakannya. Membuat pintu merasa malu.

"Serra, bicara pada, Mama. Yakin jika kau yang bicara padanya, pasti Mama mau mendengarkannya!! Apa kau tidak merasa kasihan pada Kakakmu yang tampan ini, dan imageku sebagai pria tampan dan keren hancur dalam hitungan detik saja!!"

Alih-alih membantunya, Serra malah tertawa. Dia malah geli sendiri melihat ekspresi Vincent. Tetapi itu justru menjadi hiburan tersendiri baginya.

Serra merasa beruntung berada ditengah-tengah orang-orang baik ini. Apa yang tidak dia dapatkan dari keluarga angkatnya, justru dia dapatkan dari keluarga suaminya. Dan sekarang tiba-tiba seorang wanita mengatakan jika kemungkinan dia adalah putrinya yang hilang.

Jujur saja Serra sangat mengharapkannya. Serra sungguh-sungguh berharap jika dirinya benar-benar Putri Nyonya Margaretha yang hilang, bukan karena wanita itu kaya raya, melainkan karena kasih sayang dan kehangatan yang dia berikan.

Seperti orang lain, Serra pun ingin memiliki keluarga yang utuh. Memiliki Ibu, memiliki ayah dan juga kakak maupun adik. Namun sayangnya dia tak pernah mendapatkan kasih sayang yang tulus dari keluarga angkatnya. Karena mereka hanya menjadikan dirinya sebagai mesin uang berjalan. Serra harus kerja keras, banting tulang, hanya untuk menghidupi keluarga angkatnya.

"Aisssshh, memangnya apa yang lucu sampai-sampai kau menertawakanku?!" keluh Vincent sambil mempoutkan bibirnya.

Serra menggeleng. "Tidak ada, hanya saja Kakak sangat menggemaskan. Jelas-jelas kau bukan anak-anak lagi tetapi tingkahmu seperti bocah dan itu sangat menggemaskan sekali!!" ucapnya.

Vincent menghela napas. "Kalian ibu dan anak sama saja. Sama-sama menyebalkan. Ya, sudah. Kalian keliling-keliling saja dulu. Aku lapar, jadi kalian berdua kutunggu di cafe saja!!" ucap Vincent dan pergi begitu saja.

Tak lupa dia juga membawa belanjaan ibunya. Karena jika tidak dibawah, pasti dia akan protes dan memberikan dia kata-kata mutiaranya. Dan itu sangat mengerikan.

.

.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

terima saja Serra, hargai pemberian Ny. Margaretha, siapa tahu beliau memang ibu kandung mu...

2024-11-05

0

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

Luis lebih cerdik daripada Leo

2024-11-05

0

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

padahal disengajakan

2024-11-05

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!