Tanggal pernikahan telah di tentukan. Pesta perkawinan di gelar. Lalu di kamar pengantin telah disiapkan. Bersama dengan Luis,
Serra akan membuka kembali lembaran baru dalam hidupnya. Melupakan masa lalunya yang pahit, maju untuk masa depan dan kebahagiaan.
Senyum tak putus-putus dari bibir merah mudanya. Kebahagiaan terlihat jelas dari sorot matanya. Wajahnya tampak sumringah dan hal itu mencerminkan apa yang dirasakan oleh perempuan itu saat ini.
Setelah duka dan gagalnya pernikahannya dengan Leo. Kini Serra kembali memberanikan diri untuk melangkah maju sekali lagi. Mencoba mempercayakan hatinya pada Luis, meyakini jika perasaan laki-laki itu benar-benar tulisan padanya.
Tubuh rampingnya dalam balutan gaun pengantin mewah dengan taburan batu mulia dan ratusan mutiara terbaik. Dan siapa lagi yang mendesain gaun itu jika bukan Nyonya Qin. Semua persiapan untuk pernikahan Luis dan Serra dia yang mempersiapkannya.
"Sempurna!!"
Serra menoleh setelah mendengar suara familiar seseorang yang masuk ke telinganya. Sudut bibirnya tertarik ke atas melihat Siapa yang berjalan menghampirinya. "Bagaimana penampilanku? Apa aku terlihat cantik dengan gaun pengantin ini?" Serra merentangkan kedua tangannya, memperlihatkan penampilannya pada Luis.
Laki-laki itu menganggukkan kepalanya. "Ya, dan kau terlihat sempurna!! Kau akan menjadi pengantin paling cantik yang pernah ada," ucapnya lalu mengecup singkat bibir Serra.
Luis tak bisa menggambarkan bagaimana bahagianya dia saat ini. Karena impiannya untuk bersanding dengan Serra akhirnya menjadi kenyataan. Dan Luis berjanji akan membahagiakannya, menemaninya hingga mereka sama-sama menua.
"Ayo, semua tamu sudah menunggu kedatangan kita berdua." Ucap Luis dan di balas anggukan oleh Serra.
Keduanya kemudian meninggalkan ruang ganti dan menuju altar. Di sana nanti, Tuan Qin yang akan mengambil peran untuk mengantarkan Serra menuju altar.
Karena jika buka dirinya.
Lalu siapa lagi jika bukan Tuan Qin, tidak mungkin mereka mengundang keluarga angkat Serra untuk datang. Bisa-bisa mereka membuat keluarga Qin malu seperti saat pernikahan Serra dan Leo hari itu. Mereka sangat-sangat memalukan.
.
.
Pesta pernikahan yang di gelar bukanlah sebuah pernikahan meriah yang dihadiri oleh ratusan bahkan ribuan tamu undangan. Melainkan hanya puluhan orang saja yang datang, dan tentu saja hanya kerabat dekat saja.
Bukan karena mereka tidak mampu, tetapi Serra tak ingin menggelar pesta yang meriah. Karena menurutnya itu hanya akan buang-buang uang saja. Serra lebih menyukai pesta pernikahan yang sederhana, namun berkesan.
Orang-orang yang menghadiri pernikahan mereka tampak bahagia termasuk sosok sahabat kedua mempelai yang saat ini sedang menatap mereka dari kejauhan, duduk sambil tersenyum melihat kedua mempelai yang tengah mengucap janji sehidup-semati diatas altar.
"Lihatlah, temanmu sudah menikah, kapan kalian berdua akan menikah juga?" Victoria dan Noa terkejut mendengar suara di sebelahnya.
Otomatis keduanya menoleh, salah satu dari mereka memutar mata begitu tau siapa yang telah berbicara dan tiba-tiba duduk di sebelahnya, dan Victoria tak berniat menjawab pertanyaan orang tersebut. Ia pun kembali menghadap ke depan dan meminum wine nya.
"Kau melukai perasaanku, Justin," kata orang disebelah Victoria Yang pastinya adalah Noah.
"Diamlah, Noah." sinis Victoria menyahuti.
Sebenarnya berkali-kali Noah mengajak Victoria untuk menikah, tetapi perempuan itu selalu menolaknya. Bukan karena Victoria tidak ingin menikah dengan Noah, hanya saja Victoria ingin lebih mematangkan pikirannya dan merubah sikapnya yang terkadang seperti bocah.
"Ah, kau tak ikut menangkap bunga, Vic?"
Victoria mengangkat alisnya, menatap mata Justin sebelum berujar. "Aku tak berencana menikah dalam waktu dekat, jadi untuk apa aku ikut menangkap bunga?" jawabnya dan membuat Noah langsung lemas seketika.
Noah benar-benar Tak habis pikir dengan Victoria. Padahal dia sungguh-sungguh ingin menikahinya, tetapi perempuan itu malah belum bersedia menikah dengannya. Dan Hal itu membuat Noah merasa sedih.
Disaat semua orang berbahagia dan antusias. Tentu saja ada yang merasa tidak suka, dan Siapa lagi orang itu jika bukan Lia dan Leo. Mereka adalah orang yang paling tidak suka dengan pernikahan mereka berdua, Lia terutama.
Lia merasa iri pada Serra atas sikap Nyonya Qin yang pilih kasih. Ketika ia dan Leo menikah, tak ada acara sama sekali. Jangankan resepsi pernikahan seperti ini, jamuan makan malam pun tidak ada. Tak ada sambutan sama sekali, karena sejak awal Nyonya dan Tuan Qin memang tidak merestui mereka berdua.
"Kau lihat itu, Leo?! Lihat bagaimana sikap kedua orang tuamu pada mantan istrimu itu!! Mereka selalu memperlakukannya seperti Ratu, berbeda dengan cara mereka memperlakukanku. Dan mereka semua benar-benar membuatku muak!!" ujar Lia sambil menatap kedua mempelai itu dengan pandangan tidak suka.
Apakah Lia merasa iri pada Serra? maka jawabannya adalah iya, Lia sangat iri padanya karena Serra selalu di perlakukan dengan hangat dan penuh kasih sayang. Berbeda dengan cara orang tua Leo memperlakukan dirinya. Mereka selalu bersikap dingin dan acuh padanya. Jika boleh, Lia ingin bertukar posisi dengan Serra.
"Kau masih memiliki diriku. Selama ada aku, tak akan ada orang yang bisa menyakitimu, bahkan kedua orang tuaku sekalipun!!"
Sebagai seorang suami dan orang yang sangat mencintai Lia. Tentu saja Leo tak akan membiarkan siapapun berbuat tidak baik padanya. Termasuk kedua orang tuanya. Leo akan selalu melindunginya.
.
.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments
Yunerty Blessa
Lia,kasian yah jadi kau, menikah dengan Leo tidak ada resepsi nya 😏 jangan iri
2024-11-05
0
Yunerty Blessa
betul Serra, yang penting sah dan bahagia serta menua bersama..
2024-11-05
0
Kerimpak Kaca Luya
Dasar leo bodoh memang padan pun kau itu makan brg bekas org pun...yg sudah banyak celup sana celup sini emang enak...lia itu memang cocok utk kamu....
2023-03-21
0