Episode 11

Celsi memasuki mobil Brian tanpa permisi, ia bahkan duduk di sebelah Brian dengan santai tanpa memperdulikan tatapan tajam Brian saat ini.

"Ah, lelahnya". Gumam Celsi dengan menyandarkan kepalanya dan memejamkan matanya menikmati sejuknya AC dan kenyamanan mobil Brian.

*Brian hanya melongo melihat Celsi, apa dia pikir ini mobilnya, bahkan ia sangat santai dan tanpa memiliki rasa bersalah sedikitpun dengan menaiki mobil orang tanpa permisi.

Oh ayolah, Celsi pasti hanya ingin menumpang, lagi pula tidak ada taksi atau angkot yang lewat sana*.

"Kenapa kau menatapku seperti itu?". Tanya Celsi keheranan melihat tatapan tajam Brian.

H**ey nona, apa kau tidak sadar dengan kesalahanmu?.

Brian langsung memutar bola matanya dengan malas, ia benar-benar sedang tidak ingin meladeni Celsi, karena menurutnya itu percuma, karena Celsi tidak akan mau kalah.

Tidak mendapat respon dari Brian, Celsi juga hanya diam dan tidak ingin memperpanjang kalimatnya lagi.

"Hey, asisten Kevin". Panggil Celsi.

Mendengar panggilan Celsi, Kevin segera menoleh sedikit kebelakang

"Antar aku ke kontrakan". Lanjut Celsi kembali.

Brian yang mendengar itu kembali dibuat melongo, beraninya Celsi memerintah Kevin, karena menurutnya hanya dia yang bisa memerintah Kevin.

Astaga elena, apa kau tidak memiliki rasa malu?. Jangan kau pikir kau itu nona muda yang bisa memerintah siapapun yang kau suka.

"Hey, apa maksudmu?". Tanya Brian dengan menatap heran Celsi.

"Ada apa?". Tanya Celsi balik bertanya.

"Aku hanya minta tolong, apakah salah?". Lanjut Celsi kembali.

A**yolah Celsi, jika kau ingin minta tolong, kau bisa minta baik-baik, tidak memerintah seperti tadi.

"Tidak, tapi caramu yang salah". Sangkal Brian dengan datar.

"Kau ini, apa kau tidak bisa memakluminya?". Protes Celsi, seperti ia tidak melakukan kesalahan apapun.

"Aku hanya spontan mengatakannya, lagipula aku masih shock dengan kejadian tadi". Keluh Celsi.

Brian hanya mendesah kasar menatap Celsi, percuma kalau ingin berdebat dengannya, pasti dia akan mempunyai seribu jawaban untuk melawan.

Brian langsung memberi isyarat pada Kevin untuk segera jalan, mendapat perintah dari Brian, Kevin dengan lihai langsung menjalankan mobil tersebut.

"Master, apa kita langsung pulang?". Tanya Kevin.

Kevin bingung harus pulang ke rumah Brian atau pergi ke kontrakan Celsi seperti yang diinginkan Celsi.

"Pergi ke rumah wanita ini". Perintah Brian.

Kevin langsung mengangguk, dan kembali fokus mengemudi.

"Hey, aku memiliki nama". Protes Celsi tidak terima dengan ucapan Brian.

Brian langsung menatap jengah Celsi, sungguh menyebalkan jika harus berdebat dengannya.

A**ku rasa Brian sudah lelah menghadapi Celsi, buktinya saja Brian hanya menatap Celsi dengan tajam.

"Aku tidak peduli". Ucap Brian dengan menatap Celsi tajam.

Celsi hanya ternganga mendengar ucapan singkat Brian, bagaimana Brian bisa mengatakan hal itu, tentu saja Celsi tidak akan terima.

"Baiklah, jika kau tidak peduli, berarti kau juga tidak akan peduli kalau aku memanggilmu bodoh". Ucap Celsi dengan khas berlagak cuek.

Bahkan Celsi tidak menatap Brian saat mengatakan hal itu.

Tentu saja mendengar panggilan yang Celsi ucapkan membuat Brian langsung melotot pada Celsi, Brian sangat tidak suka jika ada orang yang mengatainya bodoh.

"Berani kau mengatakan itu, maka hidupmu tidak akan lama lagi". Ucap Brian dengan menatap tajam Celsi, bahkan Brian menunjuk wajah Celsi.

Celsi tidak mau kalah dengan Brian, ia malah membalas tatapan Brian tak kalah tajam.

"Dan dengarkan aku, jika kau tidak memanggil namaku dengan benar, maka aku tidak akan segan-segan memotong aset berharga mu dengan gunting". Sahut Celsi tak kalah seram, bahkan Celsi menatap bagian bawah Brian dengan tatapan menyeringai.

Seketika Brian langsung tersentak mendengar ucapan Celsi.

J**ika itu terjadi, maka habislah dia, bagaimana bisa Celsi melakukan hal sekejam itu, astaga sepertinya Brian tidak akan pernah bisa menikmati surga duniawi jika itu terjadi.

Bulu kuduk Brian langsung berdiri mendengar ancaman Celsi, ini tidak boleh terjadi bukan?.

Brian langsung memilih diam dan mengalihkan tatapannya ke depan, dalam hatinya ia terus berdoa semoga ucapan Celsi tidak akan pernah terjadi.

Sementara Kevin yang mendengar pertengkaran Brian dan Celsi terkekeh pelan, sekali lagi ia menyaksikan kalau Brian kalah dari seorang wanita biasa, astaga aku rasa itu adalah kabar terbaru yang akan menghebohkan dunia.

Sama halnya dengan Celsi, ia juga langsung membuang muka kearah luar jendela, ia tidak ingin melihat wajah dingin dan menyebalkan Brian.

"Kalau master dan elena berjodoh, apa yang akan terjadi?". Pikir Kevin dalam hati.

A**ku rasa setiap hari setiap jam dan setiap detik hanya ada perdebatan jika itu terjadi.

Kevin malah tersenyum saat ia membayangkan bagaimana keluarga Brian bila menikah dengan Celsi. S**ungguh konyol

"Master kita sudah sampai". Ucap Kevin saat ia sudah menghentikan mobilnya.

Mendengar hal itu, Celsi langsung melihat sekeliling dan benar saja ternyata ia sudah sampai, tapi bagaimana bisa?, bahkan Celsi tidak memberitahu dimana ia tinggal.

"Hey, kenapa kau tau rumahku?". Tanya Celsi pada Kevin.

"Itu hal mudah nona, bagi master tidak ada yang tidak mungkin ia ketahui". Jawab Kevin dengan santai.

memang benar, saat Celsi tinggal dirumahnya Brian sudah mencari semua informasi tentang Celsi, Dimana ia tinggal, dan siapa keluarganya bahkan ia tau berapa nomor ponsel Celsi.

Mendengar jawaban Kevin, Celsi langsung menatap Brian dengan tajam.

"Jangan menatapku seperti itu, atau aku akan mencium mu ". Ucap Brian dengan spontan.

Sebenarnya Brian tidak ingin mengatakan hal itu, namun ia sudah terlalu jengah dengan sikap Celsi yang sangat keras kepala dan tidak mau kalah.

Mendengar hal itu dengan cepat Celsi langsung menutup mulutnya, dan bergegas keluar, ia tidak ingin ciumannya dicuri oleh orang seperti Brian, sungguh ia tidak sanggup membayangkan jika hal itu terjadi.

Melihat Celsi yang keluar dengan panik, Brian langsung menyunggingkan senyum, ia baru tau ternyata sangat menyenangkan mengerjai Celsi.

Brian kemudian langsung ikut turun untuk mengikuti Celsi, dan begitu juga dengan Kevin.

Mereka berdua malah mengikuti Celsi seperti anak ayam yang mengikuti induknya dari belakang.

Celsi langsung mengeluarkan kunci dari dalam tasnya dan membuka pintu kontraknya.

Saat akan masuk Celsi melihat Brian dan Kevin yang sudah berdiri di sebelah kirinya.

"Apa yang kalian lakukan?". tanya Celsi keheranan melihat kedua pria itu.

Mendengar pertanyaan Celsi, Brian dan Kevin malah saling pandang seperti bertanya satu sama lain.

H**ey, apa kalian sedang berbicara dari hati kehati?.

Celsi malah memutar matanya dengan jengah saat tidak mendapatkan jawaban apapun dari Kevin maupun Brian.

Melihat Brian dan Kevin yang terdiam membuat Celsi semakin kesal, ia kemudian langsung masuk kedalam tanpa memperdulikan Brian dan Kevin.

"holo semuanya, ini adalah karya kedua ummi, jadi jangan lupa dukungannya ya....

jangan lupa vote yang banyak dan like, serta tinggalkan jejak komentar kalian".

Terpopuler

Comments

Lestarina Damanik

Lestarina Damanik

kadand celsi kadang elena

2020-08-22

0

ila❤

ila❤

hay Celsi😘
kak aku mampir
aku bacanya nyicil sampai disini dulu nya🤗
semangat trus💪

2020-06-27

1

Lynn💚

Lynn💚

yuhuu~ aku datang kk thor🙌

2020-06-15

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!