Episode 10

Celsi terus berlari dengan sekuat tenaga agar tidak tertangkap oleh tiga orang pria yang sedang mengejarnya.

S**iapa mereka bahkan celsi sendiri tidak tau apa tujuan mereka, oh ayolah, ini negara hukum, Indonesia. Masih adakah orang yang ingin menculik wanita miskin seperti dirinya.

Aku rasa tidak akan ada yang ingin mengambil harta dari Celsi, lagipula apa yang bisa diambil dari Celsi.

"Sial, mereka terus mengejar". Gumam Celsi saat melihat ketiga pria itu semakin dekat.

A**yolah Celsi berpikir dengan cepat, kau itu sangat pintar, hanya dengan tiga orang pria kau pasti bisa lolos.

Celsi terus menerobos keramaian jalan yang ia lalui, hingga ia sampai pada sebuah tempat yang jauh dari keramaian, bukan jauh tetapi tempat itu sangat jarang dilalui oleh orang karena tempat itu terkenal angker, dan banyak yang bilang sering terjadi kejadian mistis di sana.

"Sepertinya aku harus tetap bersembunyi, kalaupun aku lari, tetap saja mereka akan menangkap ku". Pikir celsi dengan bersembunyi dibalik tumpukan kayu dan juga kardus yang sudah tidak terpakai lagi.

"Rasanya kakiku sangat sakit". Keluh Celsi.

B**agaimana tidak sakit Celsi berlari dengan sangat kencang dan jauh, selain sakit tenaganya juga akan terkuras.

"Cari dia, aku yakin dia pasti bersembunyi". Ucap salah seorang pria pada rekannya.

"Astaga, apa mereka tidak lelah?". Gumam Celsi.

Celsi apa yang kau pikirkan?, kalaupun mereka lelah, mereka tetap tidak akan berhenti sampai tujuan mereka tercapai. Kau pikir mereka sedang syuting, jika merasa lelah kau bisa istirahat sebentar ?.

Celsi semakin cemas karena ketiga pria tersebut tidak ada henti-hentinya mencari keberadaannya, apa yang mereka inginkan darinya?.

Dengan perasaan takut Celsi meringkuk dibawah tumpukan kayu dan kardus tersebut, dengan perasaan was-was ia terus berharap semoga ia tidak tertangkap.

Sesaat Celsi termenung menatap bayangan yang berada dibawahnya, seketika air matanya langsung menetes, entah apa yang ia rasakan.

"Kak Hans, Celsi takut". Batin Celsi menangis.

Entah kenapa tiba-tiba saja Celsi kembali teringat dengan Hans, kakak tampan yang sangat ia rindukan, kakak yang selalu membuatnya tetap berbicara panjang lebar.

Buughhh....., bughhh..

Suara tinju seseorang langsung menggema di tempat itu, dengan cepat Celsi langsung menoleh dan melihat apa yang terjadi.

Tak jauh dari tempat Celsi ia bisa melihat dua orang pria tengah sedang menghajar 3 pria yang mengikutinya tadi.

"Brian, kenapa dia bisa disini ?". Gumam Celsi.

Walau penasaran Celsi tetap senang setidaknya ada orang yang menolongnya.

Saat Celsi keluar dari supermarket tidak sengaja Kevin melihat Celsi, awalannya ia tidak yakin dengan yang ia lihat namun kemudian ia melihat tas selempang yang tampak sudah sobek yang Celsi kenakan.

"Nona Celsi, kenapa dia bisa ada disini?". Gumam Kevin.

"Bukankah dia dikediaman master?". Pikirnya kembali.

Awalnya Kevin tidak peduli tapi melihat Celsi yang berlari tengah sedang menghindari 3 orang pria yang sedang mengejarnya membuat Kevin menjadi curiga.

"Sebaiknya aku menghubungi master". Ucap Kevin kemudian.

Kevin segera menghubungi Brian, dan saat Brian mendengar laporan Kevin ia memang terkejut, namun kemudian ia tidak peduli.

Tapi entah kenapa tiba-tiba saja Brian menjadi khawatir pada Celsi, ia kemudian langsung memutuskan menghubungi kembali Kevin dan mencari keberadaan Celsi.

Mendapat tendangan dan pukulan mendadak dari Brian dan Kevin, membuat ketiga pria itu meringis menahan rasa sakit.

Sementara Celsi ternganga melihat aksi baku hantam antara Brian dan ketiga pria itu, ia seperti tidak percaya dengan apa yang baru ia lihat sekarang.

Aku rasa Celsi seperti menonton adegan action dan laga secara nyata.

Setelah berhasil melumpuhkan ketiga pria tersebut Brian langsung berlari menghampiri Celsi.

"Apa kau tidak apa-apa?". Tanya Brian khawatir dengan memegang kedua pundak Celsi.

Sementara Celsi masih melongo, ia benar-benar shock dengan apa yang baru saja ia lihat.

Melihat tidak mendapat respon dari Celsi, Brian kembali memanggil nama Celsi.

"Celsi.....". Panggil Brian.

Mendengar panggilan Brian, seketika Celsi langsung terkesiap dan menatap Brian dengan heran.

"Ada apa?". Tanya Celsi keheranan.

Y**a ampun Celsi, apa yang kau pikirkan sampai-sampai kau tidak sadar dengan kenyataan yang ada di depanmu?.

"Astaga....". Gumam Brian dengan frustasi.

"Apa kau menghayal?". Tanya Brian dengan asal.

"Tentu saja". Jawab Celsi dengan spontan.

"Ah, tidak, tidak. Maksudku bukan begitu". Sangkal Celsi kembali.

Y**a ampun Celsi, apa kau tidak bisa menjaga mulutmu?. Runtuk Celsi pada dirinya sendiri.

"Apa kau baik-baik saja?". Tanya Brian kembali.

"Ya, aku baik-baik saja". Jawab Celsi.

Kali ini Celsi menjawab dengan benar.

Mendengar jawaban Celsi Brian langsung merasa lega, ia kemudian langsung berbalik dan berjalan meninggalkan Celsi diikuti oleh Kevin.

"Hey tunggu...". Panggil Celsi.

"Apa sekarang kau akan meninggalkanku?". Tanya Celsi dengan sedikit berteriak.

Brian langsung menghentikan langkahnya dan kembali berbalik melihat Celsi.

"Jika kau ingin tinggal, tinggallah". Jawab Brian dengan datar.

Celsi langsung cemberut mendengar jawaban Brian, hatinya langsung dongkol dan kesal karena Brian.

"Dasar aneh, jika ingin meninggalkan aku, untuk apa menyelamatkan aku?". Gerutu Celsi dengan berjalan mengikuti Kevin dan Brian dari belakang.

B**enar juga, Brian sudah menyelamatkan Celsi, tapi malah meninggalkannya. Sebenarnya Brian tidak bermaksud meninggalkan Celsi hanya saja dia terlalu gengsi untuk mengajak Celsi.

"Apa kalian tidak bisa pelan-pelan?". Tanya Celsi dengan sedikit berteriak.

Bagaimana tidak sedari tadi Celsi berusaha menyeimbangi langkah Brian dan Kevin tapi tetap saja ia ketinggalan jauh dibelakang, langkah Brian dan Kevin yang terlampau panjang membuat Celsi kewalahan untuk mengikuti mereka.

"Hey, nona, kenapa kau tidak berlari saja, agar bisa lebih cepat". Ucap Brian memberi saran.

"Dasar bodoh". sahut Celsi.

Brian kembali terbelalak mendengar ucapan Celsi, lagi-lagi Celsi mengatainya bodoh.

"Beraninya kau....". Geram Brian dengan mengepalkan tangannya dan menatap Celsi tajam.

Celsi malah tidak peduli, ia berjalan dengan santai hingga ia sampai dihadapan Brian, ia malah tidak menggubris api kemarahan dan kekesalan Brian padanya saat ini.

"Sedari tadi aku berlari, dan sekarang kakiku sakit" ucap Celsi saat ia sampai tepat dihadapan Brian.

"Dan apa kau tau, karena kelelahan aku sudah tidak sanggup lagi berlari'. Lanjut Celsi kembali.

Mendengar jawaban Celsi, kemarahan Brian langsung reda, ia berpikir benar juga, tidak mungkin Celsi sanggup lagi berlari, dan pastinya kaki Celsi sakit saat ini karena terlalu lama dan jauh berlari.

"Baiklah kali ini aku memamaafkan mu". Ucap Brian tiba-tiba.

Celsi mengernyit bingung, dengan ucapan Brian, apa maksudnya ia memanfaatkannya, apa dia telah melakukan kesalahan?. Itu pikir Celsi.

"Tapi, sekali lagi aku dengar kau mengatai ku bodoh, maka aku akan menghabisi nyawamu". Lanjut Brian kembali. Kali ini ia menekankan kata-katanya.

Celsi langsung mengerti kenapa Brian berkata seperti itu, ternyata karena ia mengatai Brian bodoh, tapi Celsi sama sekali tidak menggubris ancaman Brian, ia sama sekali tidak takut dengan ancaman Brian.

Sementara sejak tadi Kevin menahan senyum melihat perdebatan Brian dan Celsi, ia tidak menyangka kalau Brian akan kalah dari Celsi.

Terpopuler

Comments

akun nonaktifkan

akun nonaktifkan

5 like dulu ya, semngat!😁

Mampir karyaku sekalian like backnya🥺
Pasti aku selalu mampir karyamu loh!😆
Tunggu aja!🙏🏻

2020-07-27

0

Renti Taufik

Renti Taufik

keren

2020-07-17

1

Neng Euis

Neng Euis

Semangat up ya author 💓💓

2020-06-14

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!