Episode 20:
" A_aku dari kantor Dion." Jawab Kanaya gugup. Entah mengapa sulit sekali mengontrol perasaan di depan lelaki satu ini.
" Mau apa?" Jawab nya mencoba untuk tenang, padahal sekarang hati nya tidak karuan menahan cemburu.
Kanaya terdiam sesaat, ia meneguk sliva nya dengan susah payah. Kanaya memejamkan matanya dengan erat, seakan mencari ketegaran di sana.
" A_aku minta Dion untuk melamar aku dan Minggu depan kita akan menikah."
Deg
Tentu hati Arkha kini sudah hancur berkeping keping mendengar penuturan Kanaya, namun sebisa mungkin ia menyembunyikan nya. Ia sudah berjanji jika dia akan menerima setiap keputusan Kanaya.
" Wah kalau begitu selamat ya, aku ikut senang untuk kalian." Ucap nya mencoba untuk tetap tegar.
Hati Kanaya malah merasa sakit dengan ketegaran Arkha. Ia merasa tak rela jika Arkha terlihat biasa saja menanggapi nya, padahal tanpa ia ketahui, Arkha dengan bersusah payah menahan sesak di dada nya.
Namun Kanaya bisa apa? Ini memang sudah keputusan yang ia ambil sendiri. Mau tak mau dia harus menjalani nya dengan lapang dada.
Lagi pula Kanaya masih merasa bersalah tentang kejadian malam itu, dia sudah terang terangan menghina Arkha.
"Ehemm." Kanaya ber dehem untuk menetralisir kan kegugupan nya yang akan menyampaikan sesuatu.
" Kha!" Panggil gadis itu pada Arkha. Namun manik mata nya tak mampu bersirubuk dengan manik mata Arkha, dia hanya menunduk, menatap rerumputan yang berada di bawah kaki nya. Sedangkan Arkha yang merasa namanya di panggil pun menoleh.
" Ya." Jawab Arkha singkat.
" A_ku mi_nta maaf ya, soal malam tadi." Ucap Kanaya gugup.
Arkha terdiam, namun sejurus kemudian ia tersenyum hangat.
" Gak papa kok, aku udah maafin kamu." Jawab nya tulis.
' Mana mungkin aku bisa marah sama kamu Aleta. Aku akan selalu memaafkan kesalahan kamu tanpa kamu minta.' batin Arkha.
" Makasih ya kamu gak marah sama aku." Ucap nya malu-malu dengan masih tertunduk. Sejurus kemudian Arkha terkekeh kecil menanggapi Kanaya yang terus saja merasa bersalah.
" Iya santai aja, rileks!" Ucap Arkha dengan santai. Dia pun kembali terkekeh, membuat Kanaya mengangkat wajahnya dan menatap pada Arkha.
" Kok ketawa? Emang ada yang lucu?" Tanya Kanaya sedikit merasa kesal karena Arkha terlihat mengejek nya.
" Enggak, gak ada yang lucu kok." Elak Arkha.
" Terus kenapa ketawa?" Tanya nya dengan nada merajuk.
" Ya lucu aja lihat wajah polos kamu itu." " Ngegemesin." Lanjut nya.
Blues
Wajah Kanaya langsung merah bak kepiting rebus mendengar pernyataan Arkha yang secara tidak langsung telah memuji nya.
" Kok mukanya jadi merah gitu? Kamu kepanasan ya?" Tanya Arkha panik. Mengingat cuaca juga sangat panas.
" E_engga kok." Jawab nya gugup, masih dengan menahan malu.
" Oh, aku kira kamu kepanasan. Kalau kamu kepanasan kita bisa pindah dari sini!" Tawar Arkha.
" Enggak kok, aku gak kepanasan." Arkha pun hanya mengangguk.
" Atau kamu mau es krim lagi?" Tawar Arkha, melihat es krim yang di makam Kanaya tadi sudah habis.
" Gak usah, makasih." Jawab Kanaya singkat. Mereka masih merasa canggung satu sama lain karena kejadian malam itu, apa lagi Kanaya yang sampai saat ini masih merasa bersalah terhadap Arkha.
Sedetik kemudian mereka hanya saling diam dengan pikiran masing-masing. Cukup lama, hingga akhirnya Kanaya mengalah untuk membuka suara terlebih dahulu.
" Emmmmm, i_itu belanjaan kamu yang masih di supermarket gimana?"
" Ya,,,... Gak gimana gimana."
" Enggak, maksud aku tuh, emang kamu kuat bawa barang segitu banyaknya?" Tanya Kanaya penasaran. Pasalnya barang belanjaan yang di beli Arkha tadi tidak sedikit, bisa di bilang sangat banyak seperti orang mau hajatan saja.
" Enggak. Nanti ada kok orang yang bawa." Ucap nya santai seperti tanpa beban.
" O,...." Kanaya hanya ber oh ria saja menanggapi nya.
" Emang barang sebanyak itu buat apa? Dan apa saja?"
" Itu cuma bahan bahan dapur, di dapur udah habis semua soalnya. " Jawab nya enteng.
" Sebanyak itu? Emang kamu mau hajatan dengan bahan segitu banyak nya?" Tanya Kanaya heran.
" En_ggak juga. Biar gak ulang ulang beli aja sih." Jawab nya agak gugup. Arkha menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, seperti sedang menutupi sesuatu.
" Oh,...." Kanaya hanya ber oh ria karena merasa yang di katakan Arkha masuk akal dan dia pun langsung percaya.
Arkha pun menghela nafas lega, akhirnya Kanaya percaya padanya.
" Kamu kok bisa beli barang sebanyak itu? Mana barang nya kayak mahal mahal gitu." Heran Kanaya, sebab barang makanan yang di beli Arkha terlihat sangat berkualitas dan tentunya juga mahal harganya.
" Ya bisa, emang kenapa?" Arkha malah balik bertanya.
" Gak papa sih. Emang kamu kerja?" Tanya Kanaya. Sesaat Arkha malah tertawa mendengar pertanyaan Kanaya yang terdengar konyol.
" Kok ketawa?" Tanya Kanaya heran.
" Ya habis nya kamu lucu. Mana ada duit datang tiba-tiba kalau gak kerja." Jawab Arkha masih dengan sisa tawa nya.
" I_ya juga sih. Tapi aku pikir,...." Ia menjeda ucapan nya.
" Emang kamu pikir apa? Kamu pikir aku ngepet atau nuyul gitu?" Arkha kembali tertawa karena ucapan nya sendiri. Kanaya pun hanya nyengir, karena menurut nya dia pun merasa konyol sendiri.
" Ya siapa tahu kan." Jawab Kanaya acuh.
" Kanaya, Kanaya! Hidup itu tidak semudah itu. Pasti kamu mikirnya, karena aku punya kekuatan jin, jadi semuanya juga harus pakai kekuatan?" Arkha menoleh ke arah Kanaya, namun tak lama. Setelah itu ia fokus kan kembali pandangan nya ke depan sambil geleng-geleng kepala dan terkekeh.
Ia tak habis pikir, Kanaya berfikir sedangkal itu.
" Terus, artinya kamu kerja?" Kanaya kembali bertanya, dan diangguki oleh Arkha.
" Iya aku kerja. Yang pasti kerjaan itu halal dan pakai perjuangan aku sendiri dari nol." Kanaya semakin di buat bingung, sebenarnya apa pekerjaan Arkha? Bahkan keluarga dan alamat Arkha saja dia tidak tahu.
" Aku memang punya kekuatan jin karena kehendak aku sendiri, namun terkadang aku merasa bersalah. Dengan secara tidak langsung, aku telah menyalahi takdir tuhan yang sudah di garis kan untuk ku. Tapi harus bagaimana lagi, aku tidak bisa berpisah dari orang yang sangat aku cintai, dan aku ingin terus memperjuangkan nya." Curhat Arkha tanpa sadar.
Deg
Kanaya terpaku, perkataan Arkha seolah menghujam tepat di hati nya, ia sendiri tidak tahu mengapa dia yang baper dengan ucapan Arkha. Padahal dia tidak yakin ucapan itu di tujukan untuk siapa, yang dia tahu, Arkha juga belum menemukan tambatan hati nya itu.
' duh, ini kenapa gue yang jadi baper? Kan dia lagi ngomongin istri nya, bukan gue. Ya ampun kepedean banget si Lo Nay.' rutuk nya pada diri sendiri.
Sesaat, mereka hanya saling diam, hingga pada akhirnya seorang anak kecil berumur sekitar sepuluh tahun yang membawa dagangan dan di gendong di depan dadanya pun menghampiri mereka. Anak pedang asongan itu membawa berbagai cemilan dan minuman, berniat menawarkan dagangannya kepada Kanaya dan Arkha yang duduk di taman itu.
" Permisi kakak kakak! Minuman dan cemilan nya kak. Siapa tahu kakak kakak sedang haus." Ucap nya menawarkan dagangannya.
Arkha yang melihat anak kecil itu pun tersenyum manis, hingga terlihat jelas oleh Kanaya lesung pipi yang selalu membuat nya terpana.
Sejenak Kanaya terpaku karena melihat kembali keindahan yang di ciptakan Tuhan, hingga lamunan nya buyar saat suara Arkha yang menyapa anak penjual asongan itu.
" Boleh. Kamu bawa apa aja? Boleh kakak lihat?" Arkha pun mengambil dagangan anak itu dan menurunkan nya , lalu meletakkan nya di kursi tempat mereka duduk.
" Kamu duduk di sini dulu dekat Kakak." Ajak Arkha kepada anak tersebut. Ia menepuk tempat duduk di samping nya.
Kursi taman itu lumayan panjang, hingga cukup untuk mereka bertiga di tambah dagangan anak itu di tengah tengah mereka, dengan Kanaya berada di samping Arkha. Anak itu pun menurut , dan mengambil tempat duduk di dekat Arkha.
Karena harus menambah orang lagi, Kanaya dan Arkha pun harus berdempetan, dan tentunya hal itu membuat jantung Kanaya terasa tidak aman.
Kanaya juga dapat mencium aroma parfum Arkha yang begitu membuat nya candu.
' Duh, ni orang. Udah ganteng, wangi lagi. Gue gak yakin, cowok kayak Lo gak punya pacar.' batin Kanaya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
ig : @tuan_angkasaa
wah, the real crazy up ya thor, smngt selalu thor!
2023-02-21
2