Episode 3:
Aku langsung mencuci wajah ku di wastafel agar perasaan ku bisa sedikit tentang. Namun tiba-tiba sekilas aku melihat seseorang di belakang ku. Refleks aku langsung membalikkan badan untuk memastikan siapa yang sedang berada di belakang ku itu.
Namun setelah aku melihat ke belakang tidak ada seorang pun yang ada di situ, hanya ada aku sendiri di toilet itu.
Tiba-tiba aku merasa takut, bulu kuduk ku berdiri dengan sendirinya. Mata ku mengekor mengelilingi ruangan itu. Namun aku mencoba menetralisir perasaan takut ku, menepis jauh-jauh perasaan aneh ini, lalu berpikir untuk keluar dari toilet itu.
Saat aku akan memegang gagang pintu untuk membuka nya, tiba-tiba pintu itu terkunci. Aku pun langsung panik dan rasa takut ku muncul kembali.
Padahal tadi aku tidak mengunci pintu nya, kenapa sekarang tiba-tiba pintu ini sulit di buku?, Apa ada yang iseng mengerjaiku?, Batinku.
Namun semakin aku berusaha membuka nya, pintu itu semakin merekat kuat. Aku langsung panik dan berusaha berteriak meminta tolong, namun tak seorang pun yang mendengar. Aku langsung menangis sejadi jadinya, berjongkok dan menutup wajahku karena frustasi. Tiba-tiba seseorang berdiri tepat di depan ku dan membuat ku semakin takut, namun rasa penasaran ku mengalahkan rasa takut ku.
Aku memberanikan diri untuk melihat siapa orang yang sedang berdiri di depan ku ini. Aku menyusuri tubuh nya dari bawah hingga ke atas dengan perlahan, menatap dengan seksama.
Namun saat sudah sampai di wajah nya, aku pun terkejut. Seorang pria seumuran dengan ku, berwajah sangat tampan, bertubuh tinggi tegap, kulit kuning Langsat, memiliki alis yang tebal sempurna. Dia tersenyum ke arah ku hingga tercetak jelas lesung pipi nya yang menambah ketampanan wajah nya. Sejenak aku terkesima melihat ketampanan nya, namun yang membuat ku sedikit merasa aneh, wajah nya terlihat begitu pucat seperti tak berdarah.
Dan bagaimana bisa tiba-tiba dia ada di dalam toilet yang terkunci dengan rapat dan dari mana dia masuk.
Dia mengulurkan tangannya pada ku untuk membantu ku bangkit. Perlahan aku mencoba memberanikan diri menyambut uluran tangan nya, dan kini wajah kami saling berhadapan dengan jarak yang sangat dekat, hingga aku dapat melihat dengan jelas wajah tampan nya itu.
Wajah nya begitu tidak asing bagi ku. Aku merasa seperti pernah melihat nya. Tiba-tiba saja aku mengingat sesuatu, dia seperti pria yang ada di dalam mimpi ku malam tadi, laki- laki yang merenggut mahkota berharga ku. Tapi aku kembali membuang jauh-jauh pikiran itu, bagi ku itu hanya sebuah mimpi dan tidak akan mungkin menjadi kenyataan.
" Kamu si,,,, apa?." Tanya ku takut. Dia malah tersenyum dan mengusap puncak kepala ku lembut, membuat ku semakin ngeri.
" Rupanya kamu lupa ingatan." Jawab nya yang membuat ku bingung.
" Maksud kamu?." Tanya ku lagi tak mengerti.
" Sudah lah, jangan terlalu di paksakan. Jika kamu tidak ingat padaku tidak apa-apa, yang penting aku bisa menemukan mu dalam keadaan baik-baik saja." Ucap nya yang membuat ku semakin keheranan.
" Bisakah aku keluar dari sini, aku mau kerja lagi, nanti bos ku marah." Terang ku yang membuat nya mengerutkan kening.
" bos?." Ucap nya sepontan. Aku pun mengangguk kan kepala menanggapi pertanyaan nya.
" Apa itu bos?." Tanya nya sambil mengernyitkan dahinya, begitu pun aku yang heran dengan pertanyaan nya yang menurut ku konyol.
" Kamu gak tau apa itu bos?." Tanya ku, yang di tanggapi nya dengan mengangguk polos. Untuk sesaat aku terpaku, wajah polos nya itu membuat ku menjadi gemes, antara ingin tertawa dan terkesima dengan wajah dan tatapan mata nya yang membuat ku klepek-klepek.
" Hey Linda!." Panggil nya yang membuat ku tersadar dari lamunanku.
" I,,,,,iya kenapa?." Tanya ku yang salah tingkah. Tapi ada yang membuat ku gagal fokus, Nama panggilan yang ia tujukan pada ku membuat ku teringat akan seseorang. Nama yang ia tujukan pada ku sama seperti nama panggilan ku di dalam mimpi, bahkan wajah pria yang ada di depan ku saat ini sama persis seperti di dalam mimpi ku.
Ini kebetulan atau nyata?, atau saat ini aku masih bermimpi.
" Hey, kenapa kamu melamun lagi?." Lagi-lagi aku terkesiap.
" Eh iya maaf." Ucap ku sambil nyengir kuda.
" Apa tadi, kamu tanya bos itu apa?." Tanya ku lagi yang dia sambut dengan anggukan.
" Kamu beneran gak tau apa itu bos?." Ulang ku yang lagi-lagi di balas gelengan kepala oleh nya. Aku menahan ketawa ku sebelum akhirnya menjawab pertanyaan nya.
" Bos itu atasan. Kalau kita kerja di mana pun, pasti ada atasan nya. Baik itu di kantor atau perkebunan." Jelas ku. Tapi dia hanya terdiam dan menatap ku lekat, sampai membuat ku melting. Aku menundukkan wajah ku dan tak sanggup melihat wajah tampan nya.
" Ini mah lebih ganteng dari Dion, bisa-bisa selingkuh kalau di liatin gini terus. Kan aku nya gak mau selingkuh." Batinku.
" Ehemmm." Aku mencoba menetralisir perasaan ku yang tak menentu sedari tadi. Namun tatapan nya tetap tak beralih dari ku.
" E,,,,,, gimana, udah paham sekarang?." Tanya ku lagi. Dia pun hanya mengaguk datar tanpa ekspresi.
" Gimana sekarang, apa aku sudah boleh keluar?." Tanya ku lagi. Aku hanya memalingkan wajah karena sedari tadi dia tidak henti-hentinya memandangi ku, membuat ku grogi.
Namun dia tidak menjawab melainkan mendekati ku dan terus menatap ku dengan tatapan yang sulit di artikan.
Dia terus melangkah maju hingga membuat ku harus perlahan mundur menghindari nya, sampai tubuh ku kini sudah menempel dinding toilet.
Aku memejamkan mata, tak berani menatap dan menyaksikan apa yang terjadi selanjutnya.
Dia meraih wajah ku untuk menghadap pada nya, kini bisa ku rasakan sebuah hembusan yang terasa hangat menyapu wajahku, tanda bahwa ia semakin dekat.
Aku memberanikan diri untuk membuka mata ku perlahan, jelas saja aku terkejut, wajah pria itu kini sudah berada tepat di hadapan ku, bahkan dengan jarak yang sangat tipis.
Mata ku membulat sempurna melihat pemandangan indah di depan mata ku ini. Meski perasaan ku sangat takut, namun juga ada rasa berbunga-bunga di hati ini. Tentu saja karena wajah tampan dan lesung pipi milik nya yang membuat ku tidak bisa meronta dari kungkungan nya.
Cup
Kini dia sudah meraup lembut bibir ku, hingga aku bisa merasakan sensasi yang luar biasa berciuman dengan orang yang baru aku kenal, bahkan aku belum tau nama nya.
Kecupan ini semakin dalam ku rasakan. Hingga membuat ku terbuai terlalu dalam, membuat ku lupa bahwa aku sudah memiliki kekasih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
Bulan Rindu
Terimakasih sudah mau mampir 😊🙏
2023-02-21
0