Episode 17:
Setelah selesai sarapan, Kanaya berpamitan kepada Nita untuk keluar, alasannya sih mau jalan-jalan. Dia tidak mau jika mama nya tau kalau dia ingin menemui Dion dan ingin meluruskan masalah mereka. Jika mama nya sampai tahu, pasti tidak akan di izinkan, secara Nita sudah melihat bagaimana sedih nya Kanaya semalam saat pulang dari rumah Dion, dan dia sangat yakin jika yang membuat anak nya bersedih itu adalah Dion.
" Ma, Kanaya mau keluar sebentar ya, Kanaya mau cari angin." Ucap nya berbohong.
" Iya boleh, tapi sama Arkha kan?" Tanya Nita yang sontak saja membuat Kanaya membulatkan matanya, tapi sebisa mungkin dia harus menutupi keterkejutan nya.
Dia tak ingin mama nya itu sampai tahu jika dia dan Arkha tidak baik-baik saja.
" E_i,iya ma." Jawab Kanaya gugup.
" Mama pikir-pikir, Arkha itu anak nya baik juga ya? Sopan lagi sama orang tua." Puji Nita pada Arkha. Kanaya hanya terdiam, dia tak tahu harus menjawab apa.
" Mama jadi pengen deh punya menantu kayak Arkha, udah ganteng, baik pula." Lanjut Nita.
" Uhuk,,,,,, uhuk,,,,,, uhuk!" Sontak saja Kanaya langsung tersedak air liur nya sendiri.
" Lah kamu kenapa, padahal kan gak lagi makan, kok bisa keselek?" Tanya Nita khawatir lalu memberikan air minum kepada Kanaya.
" Gak papa ma, tadi cuma keselek air liur aja kok ma." Jawab Kanaya
" Lagian kamu lagi mikirin apa sih kok bisa tiba-tiba keselek?" Tanya Nita lagi sambil menerima gelas bekas air minum Kanaya tadi.
" Gak lagi mikirin apa-apa ma." Jawab Kanaya singkat.
" Pasti kamu lagi mikirin Dion itu kan? Mama gak suka ya, kamu berhubungan sama dia lagi." Tegas sang mama.
" Kenapa ma?" Tanya Kanaya tak terima.
" Kamu masih tanya kenapa." Ucap Nita tak habis pikir dengan pertanyaan Kanaya.
" Kamu lupa apa pura-pura lupa? kalau semalam dia udah bikin kamu nangis." Terang Nita masih dengan nada datar nya.
" Itu cuma kesalah fahaman kecil ma." Kata Kanaya membela.
" Lagian dari mana mama tau kalau Arkha itu orang baik? Baru juga ketemu sekali, sudah berasumsi bahwa dia orang baik." Nita pun mengangguk-anguk dan memikirkan ucapan Kanaya, dia seakan membenarkan ucapan anak nya tersebut.
" Bener sih kata kamu, tapi seharusnya kamu juga gak terlalu mengangap Dion itu orang yang baik." Ucap Nita mengatakan yang sebenarnya,
Dia tidak bermaksud untuk membalikkan Kata-kata Kanaya tadi.
" Tapi kan kita udah kenal Dion itu udah lama." Ucap Kanaya menyangkal ucapan mama nya, padahal dia sendiri tau apa yang terjadi semalam.
Mulut nya menyangkal semua perkataan mama nya, sedangkan hati nya membenarkan semua ucapan itu.
Nita hanya bisa menghela nafas pasrah, dia tidak ingin perdebatan mereka malah semakin panjang, toh ujung-ujungnya Kanaya tetap keras kepala bahwa dirinya selalu benar.
" Ya udah, terserah kamu saja lah, yang penting mama harap kamu bahagia." Ucap nya berharap, sambil tangannya mengelus kepala Kanaya dengan sayang.
" Siapa pun pilihan kamu nanti, semoga kamu tidak menyesal memilih nya." Lanjut Nita, membuat Kanaya sedikit merasa ragu.
Setelah beberapa menit mengobrol, Kanaya pun berpamitan dengan mama nya akan pergi jalan-jalan bersama Arkha, padahal itu hanya sebuah alasan saja, padahal sekarang ini dia juga tidak tahu keberadaan Arkha di mana, entah laki-laki itu akan menemui nya lagi, atau malah selamanya menghilang dan menjauhi nya.
Namun dia mencoba tak ambil pusing, karena tujuan nya memang itu, agar Arkha menjauhi nya bahkan akan lebih baik membenci dirinya saja.
" Ya udah ma Kanaya berangkat dulu, takut nanti kesiangan." Ujar nya sambil menyalami mama nya dan segera melenggang pergi.
" Iya hati-hati ya nak." Teriak Nita saat anaknya itu sudah mulai tak terlihat lagi punggung nya.
Tak lama terdengar suara mobil menderu pertanda Kanaya sudah melajukan mobilnya.
________________
Di sisi lain, seorang pria keturunan India Indonesia, berkulit sawo matang dan berjambang tips itu duduk di kursi kerja nya dengan santai sambil menyandarkan tubuhnya pada kursi tersebut.
Tak lama seorang wanita berpakaian seksi membuka pintu dan kembali menutup nya. Dia berjalan dengan lenggak-lenggok dengan gaya genit nya menghampiri pria yang sedang duduk di kursi kerja nya itu.
Pria itu berbalik dan menatap wanita seksi yang lebih mirip wanita penghibur itu dengan tersenyum manis.
" Hay sayang!" Sapa wanita itu dengan suara manjanya bergelayut di tubuh pria itu.
" Hay Alia! Apakah kamu baru datang? Dengan siapa kamu ke sini?" Tanya pria itu. Yang di tanya malah cemberut, entah apa yang salah pada pertanyaan nya.
" Ihhhh, kamu tuh kebiasaan ya, gak pernah mau manggil aku sayang." Rajuk nya sambil melipat kedua tangannya di dada dengan posisi nya yang masih di atas paha lelaki itu.
" Kan kata sayang itu tidak harus di ucapkan juga, tapi di buktikan. Seperti ini,,,..." Ucap nya, lanjut dengan tangan yang menyelusup masuk ke dalam rok mini Alia dan mengelus paha mulus gadis itu.
" Ihhhhh DION!!" Kesal nya. Tangan nya menarik kasar tangan Dion yang sedang bekerja di paha nya.
Wanita itu kembali merajuk dan memajukan bibir nya.
" Kenapa, kok malah marah sih?" Tanya nya tanpa rasa bersalah.
" Gak gitu juga. Itu bukan sayang, tapi na*su." Jawab nya cepat.
" Orang sayang itu pasti berna*su kan?" Tanya Dion dengan nafas yang mulai berat, tangan nya mulai bergerilya ke mana-mana.
" Kamu ihhhh gak sabaran banget. Dasar me*um." Lanjut nya. Alia mulai terbuai dengan permainan Dion hingga dia tak kuasa lagi untuk menolak.
" Aku selalu gak sabar jika di dekat kamu." Dion mulai menciumi rambut sebahu milik Alia yang wangi nya sangat ia sukai.
" Tapi ini kantor, nanti kalau ada yang lihat bagaimana?" Tanya Alia sambil memainkan kancing baju Dion dengan genit nya.
" Tidak akan ada yang berani masuk jika tidak aku suruh sayang." Ucap nya dengan suara yang sudah sangat serak akibat menahan na*su.
" Baiklah sayang." Setelah di setujui Alia, Dion mulai melancarkan aksinya. Kini mereka sudah sama-sama mereguk kenikmatan yang seharusnya tidak mereka lakukan. De*ahan kenikmatan seakan menggema di seluruh ruangan itu. Kenikmatan yang seharusnya hanya di peruntukan untuk pasangan halal saja, kini mereka melakukan dengan tanpa adanya ikatan pernikahan. Sungguh sangat memalukan!.
Itu lah Dion, dia adalah orang yang tidak akan pernah puas dengan satu wanita saja. Jika orang akan ke tempat haram untuk memuaskan na*su mereka, maka tidak dengan Dion. Dia lebih memilih memacari anak-anak orang kaya dan menikmati tu*uh mereka. Dengan ketampanan dan kepiawaian nya dalam hal merayu wanita, membuat nya begitu mudah untuk mendapatkan hati dan tubuh mereka sekaligus. Mereka akan rela menyerahkan tubuh mereka tanpa paksaan, lalu setelah mereka hamil, ayah mereka akan ia manfaatkan harta nya.
Tok tok tok
" Oh s*it. Siapa yang berani-berani nya mengganggu ku?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments