" Ara, kamu sudah datang?"
Arah menoleh ke arah paruh yang baru saja masuk ke ruangan laki-laki itu menutup pintu kemudian berjalan menghampiri dirinya.
Ara masih dalam keadaan syok dan bingung dari semua bayangan yang tiba-tiba keluar dari dalam benaknya. Dan foto yang ada di atas meja ruangan baru tersebut.
Arah menyentuh foto itu seorang gadis yang masih muda dia terlihat cantik dengan senyum yang begitu manis di dalam foto tersebut.
" Kenapa Paman memiliki fotoku dan meletakkannya di sini?"
Varo tersenyum lalu dia mengambil foto berada di tangan arah lalu mengelus wajah cantik yang sedang menampilkan senyum indahnya itu.
" Dia sangat cantik wajar saja aku memilikinya agar supaya di saat aku sedang sibuk bekerja aku akan selalu mengingatnya selalu," ucapkan kemudian dia memandang wajah arah yang nampak sangat kebingungan.
" Apa maksud Paman?" Sungguh Ara benar-benar tidak mengerti bukankah seharusnya Faro memiliki foto Nuri yang sudah jelas tunangannya lalu mengapa kata dirinya dan apa hubungannya dengan semua ini? Rasanya kepala Ara ingin meledak memikirkan semua yang tidak ia ketahui ini.
" Jangan terlalu dipikirkan Ara Aku tidak ingin kepalamu sakit," ucap paru lembut sambil memegang wajah Ara, dia menatap begitu sangat dalam.
" Tolong jelaskan paman kepala Ara sampai sakit memikirkan semuanya. Ara benar-benar tidak mengerti," mohon arah dia hanya butuh penjelasan.
Faro menarik arah ke dalam pelukannya dia memeluk erat tubuh gadis mungil itu.
" Aku akan menjelaskan semuanya, tapi aku mohon untuk tidak terkejut setelah mendengar semua penjelasan dariku. Aku tidak ingin kepalamu kembali sakit Ara."
" Katakan Paman sebenarnya ada apa semua ini, jangan membuatku semakin bingung tolong katakan yang sebenarnya." Cara dia benar-benar ingin penjelasan dan berharap haru mau menjelaskan semuanya agar semuanya tidak ambigu seperti ini. Bukankah dirinya berhak mengetahui semuanya?
Varo mengangguk kemudian kedua tangannya memegang wajah Ara, lalu perlahan kepalanya mendekat kemudian mengecup bibir gadis itu sebelum dia menjelaskan semuanya.
" Aku mencintaimu Ara," ucapnya di sela-sela ciuman yang sangat lembut itu. Sontak Ara sangat terkejut atas pernyataan cinta dari laki-laki yang sudah lama ia cintai itu.
Flashback sebelum kejadian 5 tahun yang lalu …
" Kita mau ke mana Pah?" Tanya arah kepada papanya saat laki-laki itu sedang memasukkan koper ke dalam bagasi mobil.
" Liburan, kamu mau ikut kan?" Tanyanya sembari tersenyum lalu menutup pintu bagasi mobilnya setelah selesai memasukkan 3 koper milik mereka.
" Ikut dong tapi kita mau liburan ke mana dulu nih?" Tanya arah begitu semangat.
" Ke Jepang. Paman paru juga ikut loh," ucapnya laki-laki itu berbisik saat mengatakan jika Paman Faro akan ikut pergi liburan bersama mereka. Sontak membuat Ara melompat kegirangan dia begitu sangat menyukai Faro hingga laki-laki yang bernama Zidan Dahayu begitu peka atas apa yang disukai oleh anaknya tersebut.
Bahkan termasuk laki-laki yang disukai anaknya tentu Zidan tidak marah karena dia pikir anak seusia Ara masih dalam masa pertumbuhan dan cinta itu hanyalah cinta monyet semata saja.
Setelah semuanya sudah siap zidan dan juga Sinta masuk ke mobil kemudian disusul oleh Ara yang terlihat sudah sangat cantik sekali karena sudah mengetahui jika Varo akan ikut bersama mereka.
" Ehem ehem duh anak gadis Mama sekarang sudah dewasa ya," ucap Shinta ngeledek anaknya.
Di dalam mobil mereka penuh canda tawa saat menuju perjalanan ke bandara. Sementara Faro sudah tiba di sana duluan hingga dia tidak perlu dijemput oleh Zidan karena Faro bisa berangkat sendiri ke bandara dengan mobil pribadinya yang diantar oleh sopir.
Namun tanpa mereka sadari jika canda tawa penuh bahagia ini adalah hari terakhir mereka bersama. Mobil yang mereka tumpangi tiba-tiba oleng remnya blong sehingga membuat Zidane tidak bisa menghindari tabrakan dari depan bahkan mobil di depan itu adalah truk yang ternyata sopirnya dalam keadaan mengantuk hingga membuat mobil mereka tertabrak hingga terseret lumayan jauh.
Sinta meninggal ditempat, sementara Zidan kritis dan mereka sudah dilarikan kerumah sakit. Sementara Ara, dia mengalami benturan sangat keras di kepalanya hingga mengakibatkan geger otak hingga mengakibatkan keadaan nya koma.
Zidan yang masih sadar, dia meminta dokter untuk memanggil seluruh keluarga termasuk Varo karena ada sesuatu yang harus dia sampaikan.
" Tolong jangan bicara dulu, Om." Varo tak tega melihat keadaan Zidan.
" Tidak, aku harus bicara karena sudah tidak memiliki banyak waktu. Terutama padamu Varo." Ucapnya. Varo duduk di sebelah Zidan. Disana ada Susi dan juga Nuri serta kakak-kakak tiri istrinya.
Zidane menoleh arah Varo dengan susah payah dia berbicara.
" Varo, mungkin ini adalah permintaan terakhir dari Om." Varo mengangguk, dia menyentuh tangan Zidan.
" Kamu tahu kan kalau Ara sangat menyukaimu, maka dari itu Om mohon maukah kamu bersedia menikah dengannya sebelum Om pergi menyusul Sinta agar Om bisa tenang di alam sana."
Varo sangat terkejut mendengarnya, namun dia tidak menolak permintaan terakhir Zidan yang sudah sangat mempercayai nya itu. Zidan adalah laki-laki yang sangat baik, walaupun mereka berbeda usia cukup jauh namun dia merasa sangat akrab ketika bekerja sama menjalankan bisnis.
Akad telah di lakukan, walaupun Ara masih dalam keadaan koma namun akad pernikahan tersebut dinyatakan sah oleh penghulu dan dua orang saksi. Zidane tersenyum lebar dengan nafas yang sudah mulai sesak. Dia menitipkan Ara pada Varo begitu juga dengan perusahaan. Setelah akad selesai Zidane pun menghembuskan nafas terakhirnya di dalam senyuman.
Setelah kepergian Zidan 3 hari kemudian barulah Ara bagun dari komanya. Ara di nyatakan hilang ingatan sebagian saja. Dan disana Nuri menjelaskan perihal meninggalnya kedua orang tuanya saja tetapi tidak mengatakan tentang pernikahan mereka.
Karena meninggal nya direktur perusahaan group A sudah tersebar. Dan tidak mungkin Varo yang bukan siapa-siapa tiba-tiba menggantikan posisi direktur perusahaan itu. Hingga Varo membuat rencana ya itu mengatakan tentang pertunangannya dengan Nuri ke media dan mengatakan jika Nuri adalah ahli waris perusahaan tersebut sehingga Varo bisa menggantikan posisi direktur perusahaan tersebut.
Mendengar penjelasan Varo, Ara menutup mulutnya. Jadi dirinya sudah menikah dengan laki-laki yang dia cintai selama ini. Hanya karena dirinya masih dalam hilang ingatan dan usia yang masih terlalu muda terpaksa merahasiakan semuanya dari dirinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
Puja Kesuma
ternyata ara istri varo...dan si nenek pasti tau ttg hubungannya ara dgn varo tp menyuruh anaknya jd plakor...ish gk bs dibiarkan tuh si nenek..
2023-02-25
1