" Var, lo harus bantuin gue," ucap seseorang yang tiba-tiba datang.
" App, lo mau kawin?" Tanya faru asal menebak dia fokus pada dokumen yang harus ditandatangani.
" Emmm, gue harus kawin dengannya," voucher laki-laki itu dengan wajahnya yang polos. Untuk membuat for menoleh ke arahnya.
" Jangan bilang kalau habis memperkosa anak orang." Lagi lagi baru dapat menebak begitu benar dia sudah sama seperti seorang peramal saja bisa tahu isi pikiran orang.
" Bukan gue yang memperkosa tapi gue yang diperkosa jadi mau tak mau dia harus bertanggung jawab jadi lu harus bantuin gue buat cari tahu terus cewek," ucapnya.
Bug … Varo langsung seketika melempar buku ke sahabatnya itu yang bernama Johan Andre Juanda.
" Nggak ada istilah lo yang diperkosa bodoh!" Kata saya tidak percaya. " Anak mana … jangan-jangan?"
Varo ingat jika sahabatnya itu memang tidak pernah dekat dengan wanita manapun, namun sewaktu di klub karena hanya ada Johan, jadi di dia terpaksa harus menitipkan sahabatnya Ara kepada laki-laki itu. Jangan bilang jika sahabatnya itu sudah melakukan sesuatu kepada sahabatnya Ara.
" Hai bodoh, kau apakan anak gadis itu?" Tanyanya dengan wajah yang serius dirinya bisa mati jika Ara sampai tahu bahwa dirinyalah yang meminta Johan untuk mengurus gadis itu.
" Kan sudah gue bilang, gue tidak ngapa-ngapain dia justru malah dia yang ngapa-ngapain gue. Bahkan sampai menodai gue," kekeh nya berkata jika gadis itulah yang memulai.
" Maka dari itu gue jauh-jauh ke sini agar supaya lo bisa bantuin gua buat nyari itu cewek supaya dia mau bertanggung jawab!" Lanjutnya nampak sangat serius.
Varo menatap sahabatnya tak percaya, tapi jika di pikir-pikir lagi Johan memang bukanlah seorang laki-laki b******* ataupun Playboy cap kapak yang selalu mempermainkan wanita. Tapi yang membuatnya heran apa iya gadis itu yang sudah memperkosanya. Varol yang malas memikirkan suatu hal yang nggak penting kini dia harus berpikir keras karena sungguh sulit untuk bisa dipercaya. Karena biasanya gadis remaja begitu sangat polos, akan tetapi beda hal dengan gadis yang memang sudah memiliki pengalaman dan sangat liar.
Varo akan melarang Ara untuk tidak bergaul dengan gadis seperti itu, dia tidak ingin jika suatu saat nanti Ara akan menjadi ikut-ikutan seperti dia.
Flashback kejadian …
Saat itu setelah kepergian Faro dan juga Ara Johan langsung menghampiri Nisa yang masih asik berjoget tanpa sadar jika sahabatnya sudah dibawa pergi. Johan menarik gadis itu dan membawanya ke tempat duduk.
" Duh, Ara apaan sih, jangan tarik-tarik gue napa. Lagi asik banget nih," ucapnya, ternyata gadis itu tidak sadar jika yang menarik tangannya bukanlah Ara. Rupanya dia sudah begitu sangat mabuk.
" Eh Ara, kok lu berubah jadi ganteng sih," ucapnya saat ketika dia membuka mata dan melihat seorang laki-laki ada di hadapannya.
" Tapi nggak papa deh gue suka yang ganteng-ganteng begini. Abang, boleh dong kenalan, "lanjut Nisa dia bahkan berani menggoda laki-laki itu yang tak lain adalah Johan, Nisa tersenyum bahkan dia duduk di pangkuan Johan.
" Kok bisa ganteng banget sih." Bisa menjadi gadis yang begitu liar saat dia mabuk bahkan dengan berani dia membelai wajah Johan seolah dirinya adalah wanita penggoda untuk merayu laki-laki.
" Lepas! Berani kau gadis kecil," ucap Johan dengan nada dingin akan tetapi Nisa yang sudah begitu sangat mabuk tidak peduli dia terus menyerang Johan bahkan memeluk erat lehernya dengan kedua tangan dan melingkarkan kakinya ke pinggang Johan hingga kelakuannya sama seperti anak koala yang tengah memeluk induknya.
" Astaga gadis ini jika bukan kau sahabatnya Ara jangan harap kau bisa menyentuhku." Mau tak mau Johan pasrah saat dirinya diraba-raba oleh Lisa bahkan lehernya dikecup dan digigit oleh gadis itu Johan hanya bisa merem melek merasakan sensasi yang begitu aneh kepada tubuhnya.
" Apa … kau, hey … apa kau ini serigala? Kenapa menggigitku!" Bentak Johan, dia mencoba mendorong tubuh Nisya.
" Wangi tubuhmu sangat enak, aku suka," ucap Nisa bukannya pergi dia malah kembali memeluk erat tubuh Johan kemudian tidur di sana.
" Astaga gadis ini, inilah mengapa gue bener-bener malas berurusan dengan wanita. Sungguh sangat merepotkan." Johan pasrah dan membiarkan Nisya tidur dalam pangkuannya.
Karena hari semakin larut, Johan pun membawa Nisya keluar dari bar. Dia menggendong nya seperti bayi besar menuju mobilnya.
" Bener-bener gadis yang merepotkan. Hais, ini membekas." Johan melihat di kaca spion mobil bekas gigitan Nisya tadi di lehernya yang meninggalkan bekas. Persis seperti ******.
Johan menghembuskan nafasnya kasar lalu dia masuk ke mobil, sebelum menjalankan mobilnya dia memperhatikan wajah Nisya lebih dulu.
" Untung cantik, coba kalau tidak. Sudah ku tinggal kau di jalan," ucapnya akui jika Nisya adalah gadis yang cantik. Kemudian dia menyalakan mesin mobilnya.
" Eh tunggu, tapi nie bocah harus gie bawa kemana?" Johan baru sadar jika dia tidak punya tujuan untuk membawa gadis ini.
" Jika gue bawa dia pulang ke rumahnya, bisa mati gue di gantung oleh orangtuanya." Secara sudah jam 2, tidak mungkin orangtuanya tidak akan marah melihat anak gadisnya pulang dengan laki-laki tidak dikenal dengan keadaan mabuk.
" Tapi jika pulang ke rumah, bisa-bisa gue di KUA besok pagi di suruh nikah sama Mami karena bawa anak gadis orang." Semakin pusing dibuatnya, Johan kebingungan.
" Oh iya, apartemen." Johan menepuk keningnya baru ingat jika dirinya memiliki apartemen sehingga bisa membawa Nisya untuk sementara kesana.
Sesampai di parkir apartemen, Johan harus kembali di repotkan karena harus menggendong Nisya menuju ke apartemennya. Saat berada di dalam lift Johan menurunkan Nisya lalu merangkulnya dan menyadarkannya ke dalam pelukan karena gadis itu masih dalam keadaan tidur dan dia tidak sanggup untuk terus menggendongnya.
" Bener-bener merepotkan," keluhnya. Johan merasakan adanya pergerakan pada gadis yang dia bawa.
" Hey, kau sudah bangun?"
" Emmm, ini dimana?" Nisya melihat sekeliling kemudian dia memegangi kepalanya yang terasa pusing.
" Sekarang kau ada di apartemen ku, aku tidak mungkin meninggalkanmu di jalanan. Jadi untuk sementara menginap lah di sini, besok baru aku akan mengantarmu pulang," ucap Johan.
Nisya memperhatikan wajah laki-laki yang masih merangkul nya itu. " Hey, kau laki-laki yang tampan tadi ya."
Rupanya Masih dalam keadaan mabuk. " Wangi mu sangat enak, Om. Aku suka." Kembali mengendus leher Johan bahkan kali ini Nisya menjilatinya layaknya sedang memakan es krim.
" Hey, berhenti melakukan itu." Johan merinding kala tubuhnya merasakan sensasi yang berbeda. Dan karena itu pula Nisya membangunkan singa yang sedang tidur lelap.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
Puja Kesuma
pantesan nisya dibilang memperkosa rupanya nyosor duluan😃😃
2023-02-25
0