Merebut Tunangan Bibiku

Merebut Tunangan Bibiku

Bab 01

" Bibi, apa kalian akan pergi makan malam di luar?" 

Seorang gadis muda berlari menuruni anak tangga dengan langkah cepat menghampiri bibi nya sedang bersama seorang laki-laki, dia bahkan belum sampai sudah berbicara dengan semangat sekali. 

" Iya, kamu mau ikut?" Ucap sang bibi. 

" Mau, mau … kalau begitu tunggu ya, Ara mau ganti baju dulu. Awas lo kalau di tinggal, nanti Arra ngambek." 

Arabelle Kaila Dahayu atau sering di panggil Ara gadis cantik yang selalu periang itu adalah keponakan dari seorang bibi yang masih muda berusia 27 tahun yang bernama Nuri Adiba. Umur mereka hanya berselisih 4 tahun saja, Nuri adalah adik dari mendiang ibunya Ara.

Ara adalah anak yatim piatu, kedua orang tuanya telah meninggal kecelakaan mobil 5 tahun yang lalu. Dan sejak dari itu Ara dititipkan kepada Nuri, adik mendiang ibunya Ara. Umur mereka memang tidak terlalu jauh karena dulu almarhum kakeknya Ara menikah lagi dengan seorang janda beranak 3, dan dari pernikahan itu mereka menghasilkan buah cinta yaitu Nuri. Karena sudah dari kecil mereka tumbuh bersama sehingga saat Ara dititipkan ke Nuri keduanya sudah sangat sangat akrab sehingga tidak ada kecanggungan diantara keduanya. 

Awalnya Ara begitu sangat sedih ketika kedua orang tuanya telah tiada sampai sebulan lamanya Ara berdiam diri di kamar. Tawa ceria itu seakan hilang dari sosok gadis yang polos yang tidak tahu apa-apa itu. Namun Nuri selalu memberikan support dan semangat hingga Ara kembali menjadi dirinya sendiri dan seperti saat ini mereka bagaikan anak kembar yang tak terpisahkan. Kemana-mana selalu bersama, bahkan tidur pun Ara selalu ingin bersama dengan Nuri.

Nuri tidak keberatan sama sekali, toh dirinya sungguh sangat senang melihat senyum bahagia dari Ara sudah kembali hingga 5 tahun mereka hidup berduaan saja.  Walaupun sebenarnya Ara masih memiliki nenek yaitu ibu dari Nuri, akan tetapi Ara lebih nyaman tinggal bersama Nuri ketimbang dengan nenek tirinya itu. Dan Nuri pun karena dititipkan amanah untuk menjaga Ara, dia pun memilih tinggal bersama Ara di kediaman Ara hingga rumah tersebut sudah sama seperti rumahnya sendiri. Bahkan Nuri mengatur keuangan dan para pembantu di rumah tersebut mengingat Ara yang masih begitu muda dan belum tahu apa-apa. 

Sebenarnya Nuri sudah memiliki tunangan tepat dua bulan setelah meninggal nya kedua orangtuanya Ara. Mereka sudah menjalani hubungan selama lima tahun dan di saat itu pula Ara tidak pernah berhenti mengikuti keduanya kemanapun mereka pergi pasti selalu ada Ara. 

Sama halnya dengan malam ini, Ara kembali mengganggu momen Nuri dan tunangannya ingin berkencan berduaan saja, tetapi gadis itu dengan tanpa dosanya ingin ikut hingga kencan romantis berduaan itu akhirnya batal, semua gara-gara Ara yang selalu menempel bagaikan perangko pada keduanya.

" Lesgo, ayo jalan," ucap Ara seraya tanpa dosa, dia sudah berdandan sangat cantik malam ini. Dengan dress putih pendek setengah paha, rambut terurai dan sedikit keriting bagian bawahnya, kemudian memakai bedak tipis hingga gadis itu benar-benar terlihat sangat cantik. 

" Tunggu dulu Bibi lupa bawa tas, kalian duluan aja ke mobil." Nuri sedikit berlari menaiki anak tangga menuju kamarnya untuk mengambil tasnya. 

Dengan senang hati Ara mengiyakan dan tanpa ada rasa malu sama sekali, dia terang-terangan memeluk lengan dari tunangan bibinya tersebut dan menariknya keluar dari rumah menuju mobil.

" Bagaimana penampilanku malam ini, Paman. Apa aku cantik?" Ucap Ara sedikit menggoda bahkan dia sengaja mendekatkan tubuhnya ke bidang dada laki-laki yang adalah tunangan dari bibinya tersebut. 

" Biasa saja, masih cantikan Nuri kemana-mana." Sambil memalingkan wajahnya ke arah lain laki-laki itu berkata, kemudian dia berjalan membuka pintu mobil dan segera masuk. 

Ara sangat kesal dia menghentakkan kakinya dengan wajah cemberut kemudian masuk ke mobil di kursi penumpang bagian belakang dengan bibir manyun sambil melipat tangan di dada, dia menatap laki-laki yang duduk di depan itu dengan kesal. 

" Nyebelin, Paman pasti bohong, Ara udah capek-capek dandan cantik begini hanya untuk paman loh," rajuknya dengan wajah cemberut. 

Laki-laki yang dipanggil paman oleh Ara tersebut adalah Alvaro Nicholas Hamizan adalah seorang CEO muda di perusahaan terbesar di kota Jakarta. Dengan usianya yang menginjak 32 tahun namun dia sudah mampu membuat pembisnis lainnya ketakutan dan tak berani melawannya. 

Melihat Ara yang cemberut Varo hanya tersenyum dalam diamnya dan kembali datar bila Ara menatap dirinya dari kaca spion mobil.

Sebenarnya Ara memiliki alasan tertentu mengapa dirinya selalu mengikuti kemanapun bibi dan tunangannya pergi, entah itu hanya sekedar makan di luar, pergi berbelanja atau bahkan liburan. Ara rela untuk bolos kuliah demi bisa mengikuti keduanya pergi kemanapun dan di mana pun atau bahkan jika Varo berada di suatu tempat yang tak jauh dari kampus pasti Ara akan menghampirinya. Karena sesungguhnya Ara begitu sangat tertarik dengan calon pamannya itu alias tunangan bibinya.

Varo adalah sosok laki-laki yang begitu tampan, bentuk tubuh yang ideal, tinggi tegap dan gagah serta kaya raya itu membuatnya sangat terpesona sehingga Ara memiliki niat untuk merebut hati dari calon pamannya itu tanpa sepengetahuan Nuri, pastinya. Maka dari itu Ara selalu mencoba untuk menggoda, bahkan berdandan cantik dan seksi saat ada Varo di sekitarnya dan dia pun bersikap manja kepada laki-laki itu padahal jelas-jelas di sampingnya ada Nuri sebagai tunangan dari Varo yang tak lain adalah calon istrinya. Namun Ara tak peduli, seakan Nuri adalah bukan siapa-siapanya Varo, seolah dirinya lah yang berkuasa menguasai laki-laki itu.

" Yuk jalan …" Nuri masuk ke mobil kemudian dia mengerutkan keningnya melihat keponakannya tiba-tiba cemberut.

" Kamu kenapa?" Tanyanya menoleh ke belakang.

" Nggak papa," sahut Ara  jutek dengan bibir manyun nya sambil memalingkan wajah keluar jendela.

Nuri menoleh ke arah Varo, Varo mengangkat kedua bahunya seakan tak tahu apa. Lalu laki-laki itu memilih menjalankan mobilnya dan pergi ke tempat tujuan di mana mereka akan makan malam bersama. 

" Nyebelin banget sih 5 tahun aku mencoba menggodanya tapi Paman selalu saja setia sama bibi." Batinnya kesal. 

Entah apa sebenarnya yang dipikirkan oleh Ara sehingga memiliki niat yang buruk untuk merebut calon pamannya atau calon suami dari bibinya yang sudah merawatnya 5 tahun ini. Ara selalu saja mencoba menggoda apalagi di saat Varo menginap di kediamannya, pasti Ara selalu mencari perhatian dari laki-laki itu, namun semuanya sia-sia karena varo sama sekali tidak tertarik kepada dirinya. Ara pun bertanya-tanya kepada dirinya sendiri, bahkan kepada sahabat-sahabatnya apakah dirinya ini cantik atau tidak.

Terpopuler

Comments

Dewi Anggya

Dewi Anggya

mampirrr pemasaran aja sm Alvaro mpe tergoda gaaak...

2024-02-20

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!