bab 14

Acara makan malam begitu sangat nikmat makanan yang disajikan semuanya menu spesial entah dari bermacam-macam negara. Masakan korea masakan Jepang masakan Perancis dan negara-negara terkenal lainnya ada di atas meja yang tertata begitu banyak itu. 

Arah dan Nuri saling pandang kebingungan mereka bingung ingin memilih makan yang mana lebih dulu semuanya terlihat sangat enak, namun perut mereka tidak mungkin muat untuk menghabiskan semua makanan yang begitu banyak tersebut. 

Di saat makan pun Mama Feli tak ada henti-hentinya mengajak arah berbicara bahkan wanita itu mengambilkan makanan untuk Ara dan sangat memanjakannya. Varo dan Rey hanya menggeleng-geleng saja melihat kelakuan Mamah mereka, namun tak ada yang berani untuk menghalanginya karena jika wanita itu sudah marah habislah sudah dunia ini. 

" Aku sangat kasihan sama gadis itu lihatlah wajah bingungnya," ujar Rei berbisik kepada adiknya sambil terkekeh.

Varo hanya menatapnya saja tanpa berkomentar apapun. 

Setelah selesai makan mereka kembali lagi berbincang dan tak ada yang membahas mengenai masalah hadiah yang diberikan oleh Feli untuk Ara yang sangat berharga itu mereka membicarakan masalah lain hingga membuat Arab begitu sangat membosankan dia pun sendiri dan berjalan-jalan di rumah mewah tersebut hingga ada suatu yang menarik perhatiannya. Spontan Ara langsung melangkah cepat dan meninggalkan semua orang yang tengah berbincang dengan serius itu.

" Wah, indah sekali?" Ara begitu takjub dengan teman yang begitu sangat indah ada di rumah mewah ini. 

Ara duduk di bangku taman, dia melihat ke atas menatap ribuan bintang yang berkelip yang menambah akan keindahan suasana malam di taman mini ini.

" Jika aku tinggal di sini, aku bakalan betah tidak keluar selama seminggu," gumamnya dia pun menyandarkan tubuhnya sambil tersenyum dan terus menetap ke atas.

Tanpa Ara sadari seseorang tengah memperhatikannya. 

Feli lagi-lagi memberikan Ara hadiah, namun kali ini bukan barang berharga melainkan hadiah biasa sebagai oleh-oleh saja. Dan bukan hanya dirinya saja yang mendapatkan hadiah tersebut, melainkan Nuri juga mendapatkan beberapa barang yang sama seperti dirinya yang entah apa isinya. Namun begitu sangat banyak, hingga membutuhkan 5 orang untuk mengangkat barang-barang yang sudah dibungkus kado tersebut dan dibawa ke dalam mobil. 

Waktu sudah menunjuk pukul 11.00 malam barulah Varo mengantar Nuri dan juga arah kembali pulang, saat di dalam mobil ingin sekali arah bertanya namun lagi-lagi terhalang oleh sesuatu yang begitu sangat berat dan kali ini kelopak matanya yang sudah tidak tertahankan lagi hingga rasa kantuk itu membuatnya tertidur di dalam mobil. 

Nuri menoleh ke belakang dia tersenyum melihat keponakannya yang sudah tidur dengan pulas.

" Aku yakin dia pasti sangat kebingungan," ucap Nuri.

" Mau sampai kapan kita harus merahasiakan semua ini darinya, ini sudah 5 tahun sudah waktunya Al dia harus tahu," lanjut Nori dia menoleh pada Varo.

" Aku tahu, aku yang akan menjelaskannya secara pelan-pelan agar supaya dia tidak terkejut." Baru melihat arah yang tertidur pulas dari pantulan kaca spion mobilnya dia menghela nafasnya panjang.

" Kamu duluan nggak masuk biar aku yang akan membawanya," perintah Varo saat ketika mereka sudah berada di kediaman Ara. Nuri mengganggu kemudian dia masuk duluan dan membiarkan keponakannya itu digendong oleh Varo kemudian membawa Ara ke kamarnya. 

Perlahan paruh meletakkan arah di tempat tidur, cara memperhatikan wajah gadis itu dengan begitu dekat hingga satu kecepatan menempel di bibir Ara bahkan Varo sedikit **********. 

" Gadis bodoh, kapan kamu menyadarinya?" Cara mengusap bibir arah yang basah dengan ibu jari. Dia terus memperhatikan wajah gadis itu begitu dalam.

" Selamat malam …" kemudian Varo mengecup kening Ara cukup lama. " Semoga mimpi indah," lanjutnya membelai pelan pipi Ara. Kemudian Varo keluar dari kamar Ara dan menutup pintu pelan setelah mematikan lampu. 

" Kamu tidak tidur di sini, Al?" Tanya nuri saat melihat Varo sedang mengambil minum. 

" Besok pagi aku harus ke kantor ada meeting penting," jawabnya kemudian dia meminum hingga air putih tersebut habis di dalam gelas.

" Oh, baiklah kalau begitu. Hati -hati dijalan." Nuri mengantar Varo hingga sampai ke depan pintu.

" Oh iya, aku yakin besok dia akan heboh dan pasti bertanya padamu. Kamu tidak perlu menjawab, suruh saja dia datang ke kantor untuk menemuiku," ucap Varo saat hendak masuk ke mobil. 

" Oke …" Nuri melambaikan tangannya saat Varo sudah menjalankan mobil. Setelah mobil itu sudah sangat jauh barulah Nuri menutup pintu dan melihat semua barang yang di beri oleh Felly ada di meja ruang keluarga. Nuri duduk dan dia membuka salah satu kotak besar berwarna merah tersebut.

" Wow, bagus banget." Nuri tersenyum, dia nampak sangat senang ketika mengetahui isi kotak tersebut yang berupa tas mewah yang bermerek, Nuri mengecek di internet dia ingin tahu berapa harga tas tersebut. 

" Oh my God," ucap Nuri menutup mulutnya ternyata harga tas itu bukan harga kaleng-kaleng bukan jutaan, atau puluhan tapi melainkan ratusan. Sungguh orang kaya bisa membeli apapun yang mereka inginkan. 

" Temen-temen kantor pasti sangat iri ketika melihat tas ini, duh beruntungnya." Dengan semangat Nuri kembali membuka kotak-kotak tersebut. 

" Bibi, Bibi buka pintunya Ara mau bicara!" 

Bener seperti apa yang diucapkan Varo, pagi-pagi sekali Ara sudah heboh. Dia menggedor-gedor pintu kamar Nuri hingga membuat gadis itu sangat terganggu tidurnya, padahal dia sangat mengantuk sekali akibat begadang tadi malam karena membuka barang-barang pemberian dari keluarga Varo. 

" Berhentilah menggangguku Ara Bibi masih mengantuk," teriaknya malas tanpa membuka mata, Nuri kembali menutup tubuhnya dengan selimut.

" Bibi buka pintunya sekarang, Ara mau berbicara titik tanpa koma!" Araidak akan berhenti berteriak sampai bibinya itu membuka pintunya.

" Kau ini berisik sekali Ara. Bibi masih ngantuk," omel nuri dia bahkan memejamkan matanya sambil bersandar di pintu. Matanya sama sekali tidak ingin dibuka rasanya begitu berat tentu saja karena jam 03.00 baru dia bisa tidur dengan nyenyak.

" Bibi harus jelaskan sekarang juga!" Ucap Ara dia tidak peduli sama sekali. Ara tidak sabaran ingin mengetahui semuanya perihal semalam.

" Kau datang sajalah menemui Varo di kantor, dia yang akan menjelaskan semuanya. Bibi tidak mau ikut campur, bye bye mau lanjut tidur." Nuri langsung menutup pintunya kembali kemudian dia menghempaskan tubuhnya di tempat tidur lalu kembali ke alam mimpinya.

" Sebenarnya apa sih yang sudah disembunyikan dariku?" Karena rasa penasaran yang begitu dalam. Awalnya tidak ada yang aneh, namun kejadian tadi malam membuatnya begitu kebingungan dan menaruh curiga sehingga Ara harus mengetahui fakta dibalik semua ini, apa sebenarnya yang terjadi. 

Terpopuler

Comments

Puja Kesuma

Puja Kesuma

pergi aja le kantor varo ara biar.jls...reder.jg kepo ni😁😁

2023-02-24

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!