Senandung ayat Alquran yang dibacakan di rumah Azzam terdengar selalu setiap harinya diri semakin terasa tenang ketika selalu mendengarnya senandung itu pun berhenti sejenak ketika Azzam dipanggil oleh abinya.
"Azzam berhenti sebentar Abi ingin bicara denganmu", bentak Abi sambil membuka pintu kamar Azzam
" Ada apa Abi?" Jawab Azzam
" Abi tunggu di ruang keluarga", kata Abi sambil pergi
"Ada apa ya kok abi seperti itu atau Abi udah tahu bahwa Azam ke rumahnya Ainun Abi pasti marah karena kelakuan adzan seperti ini pasti kecewa aku harus menjelaskan semuanya kepada Abi supaya lebih paham", Ucap Azam di dalam hatinya sambil menutup Alquran dan berdiri untuk ke ruang keluarga menghadap Abi
***
"Duduk Azam!" Kata umi
"Keterlaluan sekali!!!",bentak kak Khodijah sambil menampar wajah Azzam." keterlaluan sekali bikin malu Khadijah bikin malu keluarga! Maunya apa zam maunya apa bisa nggak sih kamu dipikir dulu pikir dulu sebelum bertindak apapun yang terjadi sebelum melangkah dipikir dulu Azam!! Nggak habis pikir aku dengan semua kelakuan kamu tingkah kamu nggak pakai otak dipikir dulu gaasih Azzam, otak kamu dimana Azzam otak kamu dimana?", Bentak kak Khodijah sambil tarik-tarik baju Azzam
" Khodizah sudah sudah tidak perlu seperti itu kepada adikmu Khodizah", kata Abi sambil menenangkan khodizah
" Abi kenapa selalu membela Azzam kenapa Abi seperti itu, dari dulu sampai sekarang Abi selalu membela Azzam mau Azzam salah mau tidak selalu Abi bela, apa Azzam anak kesayangan Abi?? Khodizah bukan anak kesayangan Abi? Buka mata Abi ini salah ini sudah kelewatan Abi ini sudah di luar nalar ini sudah salah salah", bentak kak khodizah sambil kesal
" Kita bisa duduk dulu bicara dengan tenang, duduk dulu !! Ini perintah Abi", Teriak Abi
" Kenapa kamu memutuskan secara sebelah pihak Azzam?", Tanya umi
" Sebenarnya Azzam Azam sudah lama ingin menolak semua ini tapi Azam bingung dengan jawaban penolakan secara baik dan paham kepada Umi Abi dan ka Khodijah Azzam selalu mengerti kalian mengerti kemauan kalian ajam paham apa yang kalian mau tapi sebenarnya Azzam tidak bisa mematuhi dan mengabulkan keinginan kalian untuk Azzam menikahi Ainun dengan itu malam malam tadi Azzam datang ke rumah Ainun ajal berbicara baik-baik kepada Abi Ainun bahwa Azam tidak bisa melanjutkan hubungan Azam dengan Ainun dengan sepenuh hati asem tidak bisa melanjutkan walaupun memang kita sudah berkomitmen untuk berusaha membantu supaya sama-sama mempunyai perasaan tapi Azzam tidak bisa tidak bisa pura-pura berusaha untuk suka dengan Ainun jika hati tidak berbicara maka langkah pun tidak akan mendukung walaupun ini berat tapi aja mohon Umi Abi jangan paksa aja seperti ini kasihan Ainun jika harus dipaksakan dalam hubungan seperti ini Abi juga lebih paham karena hubungan yang baik itu dilandasi dengan perasaan jika dua insan mengalami tanpa dua perasaan maka hubungan yang ada akan berantakan dan tidak akan terjadi mau segimanapun berusahanya intinya tidak bisa Azzam, tidak bisa Azzam umi Azzam minta maaf", kata Azzam sambil mencium tangan Abi dan uminya bersujud di hadapan Umi dan abinya untuk minta maaf.
"Tapi kenapa kamu mendadak seperti ini Apa kamu tidak bisa berbicara kepada keluargamu dulu, tidak seperti ini caranya kamu bisa dipidanakan oleh keluarga Ainun", jawab umi sambil bersedih
" Kecewa aku kecewa padamu Azzam, bikin malu", bentak khodizah
" Kenapa kamu marah seperti itu kepada adikmu?" Tanya Abi kepada khodizah
" Abi coba Abi bayangkan rencana kita persiapan kita selama ini sudah gagal, segagal gagalnya Abi, undangan sudah tersebar keteman Abi, ke teman Aisyah juga, mau ditaro dimana muka khodizah Abi", kata khodizah sambil menghelai nafas
" Sebenarnya kamu kecewa terhadap Azzam karena gagal jadi menantu pak Khai atau kamu kecewa karena tidak ada dana masuk kedalam pondok pesantren kamu khodizah?, Kamu kecewa karena suntik dana untuk pondok pesantren tidak akan disalurkan gagal?", Tuduh Abi kepada khodizah
" Loh kok jadi khodizah yang kena kenapa bawa-bawa suntik dana ada apa Abi? Mau tidak atau jadinya saluran dana yang diberikan Ainun kepada pondok pesantren, pondok pesantren tetap berdiri dan tidak memerlukan suntikan dana ", jawab khodizah dengan wajah tegang dan takut
" Kenapa akhir-akhir ini Abi sering lihat kamu mencari sebuah suntikan dana untuk pondok pesantren, apa sekarang pondok pesantren turun pesat?? Makanan untuk para santri apa habis? Tidak bisakah kamu juga ikut berkontribusi dalam keuangan suami kamu Furqon kenapa selalu dia yang ikut-ikutan?", Jawan Abi
" Pondok pesantren aman Abi, kenapa Abi jadi membahas pondok pesantren Apa Abi belum iklas karena pondok pesantren yang mengelola suami khodizah Abi", jawab khodizah
" Sudahlah ini sudah di luar nalar kita kita harus bagaimana dengan keluarga Ainun pasti mereka akan benci kepada kita semua, umi malu sekali umi malu", kata umi sambil menangis
" Umi maafkan Azzam, Azzam tidak maksud untuk mempermalukan umi, Azzam tidak mau menyakiti wanita yang tidak bersalah maka dari itu Azzam putuskan dari sekarang untuk menghindari", jawab Azzam samb memohon
" Apa kamu punya wanita lain selain Ainun?" Tanya khodizah
" Yaa memang Azzam mempunyai wanita lain yang Azzam sukai, Azzam berniat untuk mengkhitbah wanita itu untuk dijadikan istri Azzam", kata Azzam
" Tidak Azzam tidak kamu kenapa seperti ini terus kenapa kamu selalu seperti ini", ucap umi
" Tidak apa umi, anak kita punya pilihan wanita lain yang ia pilih kita sebagai orang tua tidak punya hak untuk memaksa anak kita, nak jika kamu mempunyai seorang wanita datang dan temui Abi, ajak wanita itu ke rumah Azzam, kenalkan kepada kita", kata Abi
" Baik Abi", jawab Azzam
" Abi selalu begitu selalu membela Azzam selalu seperti ini", kata khodizah
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments
qeeraira
klop ini mah Azzam persis abinya yang bijaksana baik penyabar dan Khodijah Kakanya Azzam mirip umi yang grasak-grusuk plus egois🙈
2023-02-24
0