Acarapun sudah selesai mereka sarapan pagi di warung Bu Wati, tiba-tiba wanita yang sedang diacari Azzam pun datang dan saling bertemu, Azzam sengaja ajak Tasya untuk bergabung dengannya karena Tasya sangat tertarik dengan Islam, tiba-tiba Azam merasa curiga akan pekerjaan Tasya.
" Bu Wati assalamualaikum " kata Azam, Dahlan, Uji
" Ehh ustadz Azam, Ustadz Dahlan, Ustadz uji waalaikumsalam" jawab Bu Wati.
" Aduhh saya belum jadi ustadz Bu Wati, saya aamiin kan semoga cepat jadi ustadz" ungkap Uji.
" Udah Ustadz kan udah jadi ustadz " ungkap Bu Wati.
" Kami pesan seperti biasa ya Bu" kata Azzam.
Selama Bu Wati sedang membuatkan pesanannya merekapun lanjut bercakap untuk merencanakan acara bansos siang hari ini.
" Jadi kan siang ini aku ambil makanan untuk dijual didepan mesjid" kata Dahlan.
" Iyah ambil saja dulu Dahlan kita jual sebanyak mungkin, jika ada sisa yang tidak kejual Kita sumbangkan untuk yang butuh" kata uji.
" Nahh ide yang bagus" jawab Azzam.
" Bu Pesan seperti biasa yaa pedas nya dikit" ucap Tasya.
" Sebenarnya aku belum tau namamu semenjak kita ketemu" kata Azzam.
" Apalah arti sebuah nama, jika sudah tau yah tinggal sapa " Ujar Tasya sambil melirik
" Tapi apalah arti sebuah sapa jika aku harus menyapa tanpa tidak tau sebuah nama" seru Azzam sambil tersenyum malu.
" Iya deh iyaa aku kalah" ucap Tasya
" Saya Natasya bisa dipanggil Tasya, cukup simpel kan untuk disapa" celetuk Tasya sambil tersenyum.
" Tasya Nama yang indah" jawab Azzam
" Kok ustadz bisa ya becanda" ucap Tasya.
" Walaupun Ustadz tidak semua ustadz serius mereka juga perlu untuk becanda berguram" jawab Azzam.
" Baiklah pa ustad" ucap Tasya sambil tertawa mengejek
" Coba jelaskan nama pa Ustadz dengan lengkap sayapun harus tau" kata Tasya.
" Panggil saja Azzam" jawab Azzam.
" Ustadz Azam" kata Tasya.
" Kok ustadz tidak malu duduk bersama saya disini dengan seorang perempuan" ucap Tasya.
" Kenapa saya malu, saya tidak sedang melakukan sesuatu hal yang hina dan mengganggu orang lain" jawab Azzam.
" Kalo begitu ustad bisa lebih dekat dengan saya" kata Tasya.
" Maksud nya " Azzam kaget
" Tunggu tunggu bukan maksud yang lain, lebih dekat untuk bisa mengajarkan saya lebih mengenal dengan Islam" Harap Tasya.
" Aku bisa membimbing kamu Tasya" jawab Azzam sambil menatap mata
" Ustadz yakin "ungkap Tasya sambil menatap .
" Saya yakin" jawab Azzam.
" Jika malam ini apa bisa ikut bersamaku untuk mengikuti acara dimesjid, kita tidak berdua jangan khawatir masih ada Mereka Uji, dan Dahlan." Ungkap Azzam.
" Malam ini aku tidak bisa" kata Tasya.
" Kenapa apa kau Sibuk ,jika tidak bisa malam ini untuk memulai kita bisa cari waktu lain'' kata Azzam
" Malam ini aku kerja, bisa Akan tetapi sebentar" ungkap Tasya.
" Kerja apa Tasya sampai malam sekali ? Kerja lemburan kah" tanya Azam
" Aku, aku yaa aku tidak bisa" jawab Tasya bingung
" Jika tidak ada kesibukan kamu bisa bergabung malam ini Tasya" kata Azzam.
Abi melihat Dahlan dan uji Makan akan tetapi Abi melihat Azzam sedang makan semeja bersama dengan Tasya, Abi merasa terkejut, dan segera turun dari mobil untuk menghampiri mereka.
" Assalamualaikum " kata Abi.
" Waalaikumsalam" Jawab Azzam, Uji, Dahlan samb cium tangan Abi.
" Azzam siapa wanita ini" tanya Abi
" Ini teman Azzam Abi namaya Tasya" jawab Azzam.
" Tasya tersenyum malu"
" Saya Abi Azzam" kata Abi
" Saya Tasya ustadz " jawab Tasya
" Ayok pulang bersama Abi Azzam" ucap Abi.
" Iya bi" jawab Azzam
" Tasya, aku pulang dan jangan lupa malam ini untuk ikut kumpul di masjid " tutur Azzam
" Yaa Ustadz saya usahakan" kata Tasya
" uji, Dahlan aku duluan pulang Assalamualaikum " ucap Abi dan Azzam.
" Waalaikumsalam hati-hati ustadz" jawab Dahlan, Dan uji.
***
Malam hari pun tiba, hati Azzam sangat menggebu-gebu untuk segera bertemu dengan wanita itu, akan tetapi malam ini Azzam kecewa karena Tasya tidak datang, Azam pun segera untuk mencari tahu tentang Tasya itu.
" Udah dapat berapa udah dapat banyak dari pendapatan yang lain?" Tanya Azzam
" Kita lanjut besok ustadz malam ini belum bisa disimpulkan" kata Dahlan.
" Anak-anak yang lain udah pada kumpul? Kalo sudah mending kita mulai isi ceramah nya " ungkap Ustadz
" Ya silahkan ustadz kita mulai saja" uji jawab
Acara selesai tapi Tasya belum datang juga.
" Ana langsung pergi yaa" ungkap Ustadz
" Kemana ustadz sangat buru-buru sekali malam ini" kata Dahlan
Ustadz Azzam pergi kesana kemari mencari wanita itu, bertanya ke Bu Wati dan Bu Wati memberi tahu bahwa Tasya datang sering dari arah selatan, Azzam jalan terus berjalan melihat banyak wanita yang turun dari mobil mewah bersama pria dewasa, Ustadz Azzam terus melangkah ke depan melihat ada sosok wanita dari arah belakang rumah masuk ke sebuah club diskotik seperti Natasya atau Tasya, Ustadz terkejut apa benar wanita itu Tasya, apa benar Ia Bekerja di club diskotik itu, semakin bertanya-tanya ustad pun semakin penasaran dan mencari tau lebih dalam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments
qeeraira
lanjuuuut Tasya 🤗🤗
2023-02-23
0