Bab 11

" umi mau kamu Ainun untuk menjadi istri dari Azzam" kata umi Azzam

" Tapi dengan Azzam bagaimana umi? Apakah Azzam sudah tau dengan keinginan umi?" Ungkap ainun

" Soal Azzam pasti Azzam bersedia, dan sampai saat ini Azzam belum dekat dengan wanita siapapun, Azzam sayang umi dan Abi, jadi apapun keputusannya Azzam pasti bersedia" kata umi

" Tapi umi?" Ucap Ainun

" Soal orangtua Ainum, mereka sudah setuju dan sepakat dari dulu akan menjodohkan Azzam dan Ainun"kata umi

Umi Azzam mengatakan kepada Ainun bahwa Ainun akan di jodohkan dengan Azzam, tapi dalan keputusan ini Azzam tidak tau soal perjodohan. Umi mencoba untuk bercerita dari hati ke hati kepada Azzam.

"Azzam kamu tau tentang Ainun?" Ucap umi

" Umi kenapa tiba-tiba bertanya soal Ainun?" Ucap Azzam

" Coba kenal lebih dekat dengan Ainun zam, berteman dulu saja anak itu baik, cantik, dan pintar, kita sudah tau keluarganya seperti apa " kata umi.

" Aduh umi Azzam sudah tau kan sudah kenal juga, tapi untuk dekat sepertinya Azzam tidak ingin lebih jauh dari sebatas teman, kita sudah berteman sejak lama umi" jawab Azzam

" Kamu sudah waktunya untuk menikah Azzam " ungkap umi

" Umi nanti jika Azzam sudah menemukannya Azzam pasti kenalkan sama umi, umi tenang saja ya" ucap Azzam

" Azzam kamu tinggal lebih dekat saja tidak mau" celetuk umi sambil tersenyum

***

Maura ditempat makeup mikir keras, Dia bingung sama reaksi Azzam ketika Tasya tau kalo ia kerja di club malam dia bingung dengan reaksi Azzam .

" Bagaimana jika Azzam tau sama pekerjaan ku ini, apa dia masih mau jadi teman baikku" ucap Tasya dalam hatinya

" Tasya apa kamu tidak nari malam ini ?" Kata Jho

" Tasya melamun tidak sadar"

" Tasya, Tasya melamun dasar " kata Jho

" Jho bikin kaget saja kamu" ucap Tasya

" Mikirin apa sihh kamu sampai ga bisa denger aku panggil kamu berapa kali" jawab Jho

" Maaf maaf aku mengantuk sepertinya Jho" Tasya mengelak

" Ngantuk apa melamun nih" ucap Jho

" Ngantuk Jho" kata Tasya

" Dasar anak kecil " ucap Jho sambil tersenyum

" Sana pergi Jho jangan ganggu aku dulu aku harus bersiap-siap dulu untuk bekerja, kalo aku tidak cantik mamimu pasti marah" ucap Tasya

" Mamimu Tasya mami mu, selalu saja kamu bilang seperti itu kenapa cemburu ya aku dekat-dekat mamimu" kata Jho

" Ya jika kamu berani jadi ayah tiriku aku tidak terima" ucap Tasya.

" Aku tidak bisa dan tidak mungkin bisa punya anak tiri seperti mu mungkin ayah tiri yang suka pada anaknya nanti natinya" ucap Jho sambil tertawa.

Mami dan assistennya Merry sedang berbincang membicara bisnisnya di ruang makeup.

" Merry kamu harus bisa berjualan sebanyak mungkin, aku tidak mau tau kamu harus bisa menjual barang itu " ucap mami

" Aduhhh mam tinta organda mam tinta" celetukan Merry

" Apaan sihh ngobrol jangan bawa-bawa Bencong yahh sis" ucap mami

" Tidak ada orang mam bingung kemana lagi " jawab Merry

" Langganan kita yang kemaren kenapa ga kamu coba telpon atau datangi langsung kerumahnya sihh" ucap mami

" Iyah sihh mam tapi kan dia bilang kalo mau pesan lagi pasti bakal kesini lagi" kata Merry

" Ah banyak alasan sihh mbo" kata mami

" Bukan banyak alasan mi memang seperti itu adanya" kata Merry

" Gimna lagi ya untuk bisa menjual sampai target beres" kata mami

" Suruh Jho aja mam, dia kan banyak kenalannya gimna minta dia supaya jualin mam " ungkap Merry

" Jho ya benar juga kamu Merry " jawab mami

Tasya pergi ke sebuah toko buku yang banyak sekali orang-orang datang untuk membeli dan membaca buku, Tasya duduk sebentar da membaca buku tiba-tiba bertemu dengan Azzam yang membeli beberapa buku untuk disumbangkan.

" Aku beli buku cara sholat dan doa untuk puasa Sunnah aja deh" didalam hati Tasya.

" Assalamualaikum Taysa " ucap Azzam

" Waalaikumsalam Azzam" jawab Tasya

" Kebetulan sekali bisa bertemu dengan kamu zam" ucap Tasya

" Iya aku sedang mencari buku-buku untuk anak-anak kamu mau bantu aku bareng bersama ku Tasya " ucap Azzam

" Boleh-boleh" jawab Tasya

" Kamu sedang pegang buku apa" kata Azzam

" Aku Pegang buku tatacara shalat Azzam, sudah lama aku tidak melakukan kewajiban ku sebagai seorang muslim yaitu sholat" ucap Tasya

" Tasya jika nanti ada seorang laki-laki menikahi dirimu apa kamu akan siap?" Ucap Azzam

" Jika memang Tuhan sudah berikan jalan yang terbaik untuk diriku dan memang dia jodohku mungkin aku juga tidak bisa menolaknya, karena itu garisan takdir, tapi aku pun punya keinginan yang dari hatiku paling dalam, jika memang laki-laki itu jodohku aku ingin dia menerima dari segala kekurangan diriku terutama keluargaku Azzam" ucap Tasya

" Mungkin ada lelaki seperti itu Tasya dari seribu laki-laki tentu ada satu yang digariskan oleh tuhan" kata Azzam

" Tapi aku apa, siapa diriku ini, aku hanya wanita penuh dosa mana ada laki-laki yang mau dan pasti sudah mundur ketika melihat Latar belakang diriku, sebenarnya aku hanya penari Azzam" kata Tasya sambil menangis

" Tenang Tasya janji Allah gaakan salah pasti tepat, cuman harus lebih sabar dan lebih tawakal" ucap Azzam sambil tersenyum kepada Tasya

" Kita beli buku ini aja gimna pasti anak-anak suka?" Ucap Tasya

" Nah boleh nihh ada banyak ga ya kira- kira" kata Azzam

Azzam segera melanjutkan ke arah Kasir untuk membayar semua buku yang Azzam beli banyak

" Yang ini aja kak belanjaannya? " Kata mbak Kasir

" Ya yang ini saja, Tasya sekalian sama yang kamu saja ? " Ucap Azzam

" Tidak-tidak biar aku yang bayar saja " ucap Tasya

" Udah Tasya biar sekalian aku aja sini" kata Azzam sambil membawa buku yang di pegang Tasya

Suara adzan Dzuhur Pun berkumandang dan Azzam ajak Tasya untuk sholat berjamaah di mesjid terdekat dengan toko buku.

" Tasya udah adzan nih sholat dulu yuk mumpung Deket" ucap Azzam

" Bimbing aku Azzam" kata Tasya sambil menatap mata Azzam

" Iya Tasya aku di depan mu menjadi imam dan kamu dibelakang diriku menjadi makmum" jawab Azzam sambil tersenyum

" Iya Azzam " ucap Tasya sambil tersipu malu

" Kamu bisa mengikuti imam Tasya jangan khawatir" ucap Azzam

" Aku tidak khawatir soal itu Azzam, yang aku pikirkan apakah pantas seorang pekerja malam yang penuh dengan dosa melangkah masuk ke tempat yang suci seperti ini Azzam " kata Tasya

" Tidak ada yang mengatakan seperti itu Tasya, siapapun boleh masuk ke tempat ini, ini tempat untuk minta ampun kepada sang pencipta kamu tak usah khawatir Tasya" ungkap Azzam.

Terpopuler

Comments

qeeraira

qeeraira

heeeemmmm manisnya cara Azam membimbing Tasya🥰🥰

2023-02-23

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!