Bab 7 (Belum Revisi)

Besok pagi bacanya ya guys 🖤

" Siapa wanita itu, dari mana wanita itu datang? Cantik, baik, lugu dan jarang wanita seperti itu tau akan beritikad baik kepada manusia, sudah lama aku tidak bertemu dengan nya, tinggal dimna ya dia?" celetukan Azam didalam hatinya.

" Astagfirullah apaan kok malah mikirin wanita itu udah ga Bener nihh otak mending aku sholat Dzuhur dulu " ucap Azam.

Sambil melamun Azam tiba-tiba teringat seorang wanita cantik itu yang ia temui di tempat nasi gudeg Bu Wati, tetapi Azam mengelah bahwa ia memang benar-benar memikirkan wanita itu, seketika Azam sholat Dzuhur tiba-tiba rumah Azam kedatangan tamu jauh yang disambut baik oleh umi Balqis dan ustadz Habibie sering di panggil Abi dari Ustadz Azam.

***

Suara bell berbunyi menandakan ada Tamu datang ke rumah.

" Umi ada tamu datang sepertinya" Kata Abi sambil duduk.

" Iya bi biar Umi yang buka" ucap umi berjalan ke arah pintu.

Datang wanita cantik berjilbab bernama Ainun, yang berkerja sebagai Dosen muda disalah satu universitas daerah Jakarta. Salah satu anak dari sahabat lama Ibunya salah satu investor yang ikut bernaung dalam pembangunan Pesantren Al-Azhar Milil Ustadz Habibie.

" Assalamualaikum Umi " ucap Ainun.

" Waalaikumsalam " jawab um

" Ini Ainun umi, Apa umi masih ingat aku, Ainun " ucap Ainun sambil tersenyum lebar.

" Ainun, Ainum " jawab umi bingung.

" Ini umi aku Ainun anaknya ustad soleh umi tahu kan sahabat umi" Ainun menjelaskan.

"Ya Allah Ainun cantik sekali kamu nak cantik sekali 25 tahun sudah kita tidak bertemu kamu tambah sukses ayo masuk ayo masuk sampai ke aku lupa untuk dibawa ke dalam rumah ayo ayo duduk ayo" Ajak Umi kepada Ainun.

" Makasih Umi, Umi tinggal sama siapa di sini Ami ada kalau Ustadz Azzam?" Ucap ainum sambil melirik ke arah tangga seperti mencari siapa.

"Di sini ada Abi oh iya umi panggilkan Abi sebentar ya" jawab umi.

***

"Ada tamu tamu jauh Abi tahu Ainun sahabat Umi anaknya ustad soleh yang kuliah di solo dan katanya Ainun sekarang jadi dosen dosen muda di universitas Jakarta ternyata dia sengaja ke sini untuk menemui Azam" ucap umi kepada Abi

" Oh ya dia hanya mampir mungkin umi" jawab Abi.

"Udahlah mau dia mampir atau sengaja yang pasti Ainun ingin bertemu Azzam ayo Abi kita temuin Ainun ke ruang tamu" jawab umi.

***

" Abi assalamualaikum" ucap Ainun

" Waalaikumsalam ainun pangling sekali sudah berapa lama tidak berjumpa terkahir bertemu pas waktu kamu masih kecil sebelum masuk pesantren kan " kata Abi.

" Iyah Abi terkahir waktu Ainun main bareng bersama Azam" jawab Ainun.

" Umi Abi mu bagaimana kabarnya Ainun kok tidak ikut kemari? "Tanya umi kepada Ainun.

" Tidak umi, Abi dan umi sedang pergi ke Kalibata untuk mengisi penceramah, tidak melihat Azam umi, Azam kemana ?? Apa ada dirumah umi? "Ucap Ainun.

" Azam tadi umi lihat sedang sholat sebentar lagi pasti turun untuk makan " jawab umi.

" Ainun mending sambil mengobrol kita lanjut diruang makan saja sambil makan siang kita, bagaimana ayok?" Kata Abi.

" Ayo Ainun kita makan bersama" ucap umi.

***

Umi, Abi dan Ainun pun makan siang bersama tapi Azam masih belum turun dari kamarnya. Dan Azam tiba-tiba datang dan makan bersama sambil menyapa Ainun teman kecil nya.

" Ainun apa kabar ? Ucap Azam.

" Aku baik Azam, sudah lama kita tidak bertemu Azam " tersenyum Ainun kepada Azam.

Azam dan ainun saling bercakap dan orang tua dari Azam melihat bahwa mereka benar-benar cocok satu sama lain, padahal sepertinya Azam sekedar berbicara seperti biasa layaknya kepada orang lain.

***

" Aku bosan Jho seperti ini terus" ucap Tasya.

" Kamu bosan, pergi yuk? Jawab Jho.

" Beneran nih? Sambil tersenyum malu Tasya.

" Bener dong, " ucap Jho

Tasya melamun sambil tersenyum.

" Ayokkk sebelum diriku berubah pikiran" kata Jho.

" Ayokkk deeh" jawab Tasya sambil pergi pegang tangah Jho.

Mereka pun pergi bersama Jho pun merasa kebawa perasaan karena Tasya tiba-tiba spontan memegang tangannya dan langsung pergi, Jho sangat bahagia karena baru pertama kali ini dia mau pergi keluar bersama Jho,. Disana Jho benar- benar merasa bahwa Tasya sangat suka, padahal Jho hanya menyimpulkan oleh mata penglihatannya saja buka respon dari Tasya.

" Aku bukain pintu mobilnya yaa" ucap Jho.

" Makasih ya Jho baik banget sih" kata Tasya

" Aku mau makan Sosis bakar pinggir jalan Jho" sambil menatap waja Jho.

" Hahh sosis bakar ga salah,kamu ga ingin yang aneh-aneh gitu" ucap Jho.

" Sosis bakar juga cukup aneh Jho aku perlu kita makan dipinggir jalan pun aku udah senang" jawab Tasya.

" Okeh lahh aku Laksanakan " ucap Jho.

Mobil Jho pun melaju dan sambil melirik kanan kiri mereka mencari sosis bakar, ketika sedang dimobil mereka bercerita seru seputar kerja.

" Aku ingin berhenti Jho dari pekerjaan ini" ucap Tasya.

" Kamu jika mau berhenti harus ada alasan tertentu Tasya supaya ibumu tidak mencari mu ntah marah tanpa alasan" ungkap Jho.

" Alasan seperti apa Jho " kata Tasya.

" Alasan yang benar-benar mami mu tidak bisa menjawab dan mengizinkan mu untuk berhenti" jawab Jho.

" Alasan aku Menikah" ucap Tasya.

"Menikah Itu bisa membuat mami mu berhenti menyuruh mu untuk bekerja di pekerjaan ini" jawab Jho.

" Aku ingin menikah dengan laki-laki yang bisa mengeluarkan aku dari kegelapan ini" ucap Tasya.

" Kamu bisa mendapatkan nya Tasya" jawab Jho.

" Nahhhhh itu dia Jho itu Pedagang sosis bakar nya" ucap Tasya sambil menunjuk kearah kanan .

Sambil mereka pesan makanan Sosis bakar Tasya dan Jho becanda sambil melihat ada anak kecil yang bermain.

" Enak sekali yahh Jho makan sosis bakar sambil melihat banyak anak kecil yang kesana kemari,. Merasakan bahwa kehidupan ini benar-benar luas tidak sempit tidak gelap terus, ini yang di namakan definisi hidup tuh ya seperti ini Jho" ucap Tasya

" Aku senang jika kamu merasakan senang Tasya, dengan aku melihat kamu tersenyum dan tertawa seperti ini pun aku sangat bahagia" ucap Jho.

" Iyah Jho ini sangat baik untuk diriku" jawab Tasya.

" Mau naik perahu ga Tasya ?" Tanya Jho

" Mau si tapi sepertinya aku takut Jho" jawab Tasya.

" Hah takut ?? Payah sekali kamu Tasya " Jho sambil menertawakan Tasya.

" Jho kamu menertawakan diriku Jho? Hahaha senang sekali kamu melihat diriku ini malu " ucap Tasya.

" Sudah lah Tasya aku sangat tau kamu jangan malu seperti itu kamu Tasya " kata Jho.

" Jho terimakasih ya atas ajakan makan sosis bakarnya aku sangat senang dan suka" ungkap Tasya.

Mereka pun tertawa Seketika untuk menghilangkan kejenuhan dalam pekerjaannya.

Terpopuler

Comments

qeeraira

qeeraira

lanjuuuut Tasya mencari Jati diri 🤗🤗

2023-02-23

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!