Waktu pulang sekolah pun tiba, Selly bergegas menuju gerbang sekolah tanpa berpamitan dengan Reta yang kebetulan sedang pergi ke toilet .Dan juga Alice yang belum keluar dari kelasnya.Setelah sampai di depan gerbang, Selly melihat sebuah mobil yang terlihat familiar, perlahan kaca mobil itu terbuka dan menampakkan seseorang yang berada di dalamnya.
" Itu? ,bukannya itu sekretarisnya si setan songong ya??" Ucap Selly heran.
" Nona,mari ikut saya!" Ucap Hans, yang baru saja turun dari mobil dan menghampiri Selly.
" Eh, iya baiklah."Jawab selly,bergegas masuk kedalam mobil sebelum ada siswa lain yang melihatnya. Karena ia tidak ingin membuat mereka curiga.
Gue beneran di jemput sama
sekretarisnya??Eh,tapi kira-kira mau
dibawa kemana gue???.
" Em ... maaf! . Kalau boleh tau,kita mau kemana ya?" Tanya Selly pada Hans, setelah mobil yang ia tumpangi meninggalkan tempat itu.
" Maaf nona!. Saya tidak bisa memberitahu anda, nanti pasti akan tau sendiri setelah sampai di sana!" Jawab Hans tanpa melihat ke arah Selly yang berbeda di jok belakang,dan kembali fokus menyetir.
" Huh, baiklah terserah kau saja!!" Ucap Selly pasrah.
Perjalanan terus berlanjut, walaupun Selly terlihat cemberut karena jawaban tidak memuaskan dari Hans. Setengah jam kemudian, mobil berhenti di depan sebuah butik yang cukup besar dan terkenal di sana.
" Hah?! mau apa kau bawa aku ke sini???"Tanya Selly, sesaat setelah Hans membuka pintu mobil untuknya.
" Silahkan masuk Nona!" Lagi- lagi Hans tidak menjawab pertanyaan Selly, hal itu membuat Selly merasa kesal dan memilih menuruti ucapan Hans tanpa berkata apapun lagi.
" Selly, kemarilah!" Seru seseorang memanggil Selly yang baru saja masuk ke dalam butik tersebut.
" Eh, Tante Rina! tante kenapa ada disini?" Tanya Selly heran.
" Kok kenapa sih Tante kemari tentu saja untuk membeli gaun untuk kamu dong!!."
" Eh, maksud Tante???"
" Ya, kita akan mencari gaun pesta yang cocok untuk acara pertunangan kamu sama Alvin nanti. Sekalian beli baju yang lain juga untuk kamu!" Jelas Rina
" Fa- gak perlu sampai seperti itu tante! .Selly mungkin akan menerima gaun yang tante belikan. Tapi, untuk yang lainnya Selly rasa tidak!"
" Kenapa??! kamu tidak suka baju- baju disini ya??"
" Bu- bukan begitu tante ... "
" Lalu kenapa??"
" Hanya saja Selly rasa ini terlalu berlebih-lebihan,"
" Oh ... tante kira ada apa?. Tidak perlu sungkan sayang, kamu adalah calon menantu tante. Jadi,wajar kalau tante ingin memberikan sesuatu pada mu." ucap Rina lembut.
" Tapi tante ...."
" Selly kamu tahu kan, kalau tante tidak suka dengan penolakan??!"Ucap Rina dengan lembut tapi tatapan matanya seakan mengintimidasi Selly.
" Ba- baiklah tante,Selly akan menerima apapun yang tante pilihkan untukku." Jawab Selly lirih.
.
" Nah! begitu dong!. Tante suka sekali anak penurut seperti kamu. kalau begitu ayo kamu pilih mana yang bagus dan cocok untuk kamu!"Ucap Rina sangat bersemangatz dan senyum cerah yang terukir diwajahnya.Selly hanya menjawab dengan senyum manis dan langsung mengikuti kemauan Rinaz meski dalam hatinya menggerutu tidak jelas.
Penurut apanya??, orang situ yang
maksa! .Yang ada malah takut dapat
tatapan leser kayak gitu!. Gue yakin kalo
tu mata di ganti sama leser pasti dah
nembus wajah atau mata gue deh.
Hans yang menyaksikan perdebatan antara Selly dan tantenya hanya tersenyum geli, dan berucap dalam hati heran dengan sikap tantenya yang pemaksa.
Gak anaknya, gak emaknya sama saja!
pemaksa kalo ada maunya.
" Hans dimana Alvin? .Kok tante tidak melihatnya dari tadi?!" Tanya Rina yang tidak menemukan keberadaan Alvin.
" Hmmm ... Alvin tidak ikut kesini Tante! .Dia bilang masih ada pekerjaan di kantor, dan menyuruh Hans menjemput nona Selly untuk bertemu tante di sini. " jelas Hans.
" Apa??!? telfon anak itu sekarang.!!" Perintah Rina dengan raut wajah yang sudah berubah tidak ceria seperti tadi.
" baik tante ..."
Tut....tut...tut...
Suara sambungan telepon yang terdengar dari HPnya.
"Halo! ada apa??"
"Maaf boss! .Tante nyuruh gue nelfon lo!"
"Hmmm,ada apa?. Apa ada masalah???"
Sebelum hans sempat menjawab pertanyaan dari Alvin, kini Hpnya sudah berpindah ke tangan Rina.
"Halo Alvin, ini mami!"
" Iya Mami ... Ada apa???. Apa ada masalah??"
" Iya, ada!!"
" Ada apa Mi, apa yang terjadi???"
"Nasalahnya adalah kamu!. Kenapa kamu tidak ikut Hans kesini bersama Selly???, mami kan sudah bilang kalau kamu juga harus ikut kesini!!."
" Mi,Alvin tau mami pasti marah karena Alvin tidak ikut ke sana."
" Nah,itu kamu tau!!!"
" Bukan maksud Alvin buat mami kecewa tapi, Alvin rasa, Alvin tidak perlu datang.Karena, sebagus dan seindah apapun pakaian yang akan Alvin kenakan nantinya ,atau seberapa cantiknya wanita yang akan bertunangan dengan Alvin.Tetap saja Alvin tidak akan pernah bisa melihatnya. Karena itulah, Alvin serahkan semuanya sama mami dan juga Hans.Jadi, apapun yang menurut mami bagus, Alvin juga akan percaya .Dan untuk siapapun calon tunangan Alvin, kalo mami bilang dia cantik maka, Alvin juga yakin kalo dia memang cantik seperti yang mami bilang."
Mendengar penjelasan dari putranya, tak terasa air mata sudah meluncur bebas di pipinya. Memang benar apa yang Alvin katakan. Walau seindah atau secantik apapun dunia yang Rina lihat sekarang, tidak akan akan pernah bisa dilihat oleh putranya itu.
Rina merasa sangat egois karena selama ini ia berpikir jika semua penolakan Alvin pada gadis- gadis yang pernah Rian kenalkan hanya karena Alvin belum menemukan kecocokan pada gadis- gadis tersebut. Tidak sedikitpun terpikirkan bagaimana Alvin yang merasa minder dengan kekurangan yang ia miliki.Walaupun Alvin memiliki segalanya tetap saja ia berbeda dengan manusia normal pada umumnya.
" Mi,mami masih di sana??"
"Eh,ya.Ya sudah kamu lanjutkan pekerjaan kamu disana,nanti biar mami pilihkan baju yang terbaik untuk mu." Hawab Rina berusaha senormal mungkin sambil menghapus air matanya agar Alvin tidak khawatir padanya.
" Makasih mami,ya udah Alvin tutup ya Mi."
" Iya sama-sama"
Panggilan berakhir, Rina mengembalikan handphone itu pada Hans yang tidak memperhatikannya dari tadi.
" Tante kenapa??.Muka Tante ... pasti habis nangis ya??" Tanya Hans yang begitu terkejut melihat wajah sembab dari tantenya.
Tanpa menjawab pertanyaan dari Hans Rina langsung memeluk Hans, dan semakin terisak membuat Hans kebingungan.
"Tante kenapa ??. Tante tenang ya,tolong jelasin dulu kenapa tiba-tiba nangis gini apa penyebabnya??" Tanya jawab yang terlihat sangat cemas.
" Terimakasih Hans! .Terimakasih banyak untuk semuanya." Ucap Rina yang masih terisak
" Tante ada apa???,terimakasih untuk apa?,tante tidak perlu berterima kasih pada Hans sampai seperti ini!!. Bagi Hans,semua yang Hans lakukan untuk Tante selama ini,adalah karena Hans menganggap tante seperti ibuku sendiri,dan juga Alvin seperti saudara bagi Hans.Jadi Hans mohon jangan seperti ini."
Mendengar penjelasan Hans, membuat Rina semakin terisak Hans di buat kebingungan karenanya, belum lagi harus menahan malu karena saat ini semua orang di dalam butik itu memperhatikan mereka.
" Tante coba tenang dulu, dan jelaskan apa yang terjadi sebenarnya??" Bujuk Hans berusaha menenangkan Rina.
Rina pun akhirnya menjelaskan semuanya pada Hans, apa saja yang tadi ia bicarakan dengan Alvin dan juga apa alasannya yang membuatnya begitu terisak.Hans yang sudah mengerti apa yang terjadi hanya bisa memeluk tubuh wanita paruh baya itu untuk memberikan semangat.
" Tante tidak perlu merasa bersalah atas semua yang sudah terjadi, semua yang di katakan Alvin memang benar.jadi, ... tugas kita sekarang adalah melakukan apa yang sudah Alvin percayakan pada kita." Ucapan Hans mampu menenangkan hati Rina, dan kembali memberinya semangat untuk terus melakukan yang terbaik untuk putra semata wayangnya itu.
" Tante! bagaimana ini cocok tidak untuk Selly??" Tanya Selly, setelah berganti dengan gaun yang telah dipilihnya bersama Rina tadi.
" Ah,itu sangat cocok untuk mu Nak, dan lihatlah kau tampak seperti bidadari dengan gaun itu.Benar- benar sangat cantik iya kan Hans???"
Hans yang terpana melihat pemandangan di depannya, sama sekali tidak mendengar ucapan Rina yang saat ini sedang berdiri di sampingnya.Matanya terbuka lebar dan mulutnya menganga saat melihat kecantikan Selly yang semakin tampak jelas.
" Hans awas air liur mu!!." Seru Rina memukul pelan lengan Hans.
". Eh, iya Tante maaf!!"Hans yang baru tersadar dari lamunannya, refleks mengusap sudut bibirnya dengan cepat.
" Awas kamu!, jangan sampai kesengsem sama Selly ya. Ingat dia calon istri Alvin!.Kalau sampai terjadi.l, nih Tante kasih buat kamu!!" Ancam Rina sambil mengangkat kepalan tangannya di depan Hans
," Maaf Tante khilaf." ucap Hans cengengesan.
Sedangkan Selly hanya tersenyum, dan tersipu malu.Tak percaya benarkah dirinya secantik itu? sampai-sampai Hans sama sekali tak berkedip melihat dirinya.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
Sholikhah bunda rachel
seru lagi kalo ada visualnya thoor bisa ngebanyanginya😂😂😂
2021-05-20
0
Ajid Cepiq
visualnya thor
2020-10-27
0
Pricila Bianca Aidelin
lanjut thor..makin seru
2020-06-29
1