Selly masih tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Rina,apa benar dirinya secantik itu??? . Sampai- sampai Hans melongo melihatnya.
" Apa bener gue secantik itu???, perasaan biasa aja deh." Gumam Selly tersenyum geli mengingat ekspresi Hans saat melihatnya tadi.
" Selly sayang,"
" Iya tante,ada apa??" Tanya Selly, bergegas menghampiri Rina yang sedang berdiri di deretan pakaian pria.
" Sini Nak,tante bisa minta tolong sesuatu tidak???"
" Ah, tentu saja tante!, baiklah tante mau minta tolong apa??"
" Hmmm,Tante minta tolong bisakah kamu memilihkan mana stelan baju yang cocok untuk Alvin??" Tanya Rina dengan lembut.
" Hah,?! tapi tante, ... Selly terbiasa memilihkan baju untuk seorang pria,apa lagi Selly sama sekali tidak tahu bagaimana style berpakaian Alvin??"
" Tidak apa-apa, Nak, kamu pilih saja satu mana yang menurut mu bagus,tante yakin seleramu tak akan mengecewakan.Dan Tante juga yakin kalau Alvin akan menyukai baju pilihan mu." Ucap Rina berusaha membujuk Selly.
" Ba- baiklah tante, ..." Dengan ragu Selly mulai melangkah menyusuri deretan baju pria.matanya beredar ke setiap sudut ,tak lama pandangannya berhenti di satu setel jas yang terlihat simpel namun elegan dan warna senada dengan gaun yang ia pilih tadi.
" Tante! bagaimana kalau ini?, ba- bagus atau tidak??" Tanya Selly ragu.Ia takut seleranya tidak sesuai dengan keinginan Rina.
" Coba tante lihat, ..." Ucap Rina segera mendekati Selly.
" Wahhh, .... ini bagus banget Nak,sudah Tante bilang kan, kamu pasti punya selera yang baik.Dan lihatlah!. Baju ini terlihat simpel tapi juga sangat elegan.bahkan, Tante bisa bilang kalau selera kamu dan Alvin itu sama!"
Ucap Rina sambil mengusap baju yang dibicarakan dengan senyum penuh arti.
" Bagaimana menurut mu Hans??, ini setelan jas yang sangat cocok untuk Alvin bukan???" Tanya Rina pada Hans, yang baru saja menghampiri mereka.
" Hm,seperti biasa, Tante selalu tau bagaimana selera bos qu itu!"
" Ekhm! Hans, apa kamu tidak memperhatikan kami? dari mana saja kamu? jawabanmu tidak memuaskan tante!" Ucap Rina sembari tersenyum ke arah Selly.
" Ah, iya maaf! .Tadi Hans ke toilet sebentar, biasa panggilan alam." Ucap Hans cengengesan, dan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
" Pantas saja!"
" Memangnya kenapa tante?, apa ada yang salah dengan ucapan Hans tadi???" Tanya Hans cemas melihat wajah Rina yang berubah masam.
" Tidak! Hanya saja, yang memilihkan baju untuk Alvin adalah Selly,bukan tante!. Dan jawaban kamu tadi membuatnya kecewa.!"
" Benarkah???" Tanya Hans sedikit terkejut.Namun seketika senyuman merekah di bibirnya.
Sungguh tidak ku sangka, kurasa kalian
memang berjodoh Nona!. Bahkan kalian
memiliki selera yang sama.
" Tentu saja! kalau kamu tidak percaya coba tanya sendiri."
"Benarkah Nona?, bagaimana anda bisa tau selera bos saya?. Saya tidak percaya ini.kurasa ,anda memang jodoh yang tepat untuk bos saya.bahkan, anda langsung tau apa kesukaannya padahal, saya yakin belum ada yang memberi tahu nona tentang ini bukan???" Tanya Hans yang sedikit mendramatisir keadaan.
" I- itu memang benar.Aku sama sekali tidak mengetahui bagaimana style dan seleranya soal pakaian. Apalagi, ini pertama kalinya aku memilihkan baju untuk seorang pria, tapi kurasa ini hanya kebetulan saja tidak sampai sejauh itu "
" Benarkah? tapi menurut saya itu bukan hanya sekedar kebetulan.Bagaimana menurut tante???" Ucap Hans tersenyum jahil, sambil melirik ke arah Rina seakan memberi kode padanya.
" Ya, menurut tante juga begitu, mengingat bagaimana tenangnya Alvin saat bersama kamu,tante rasa itu sudah menjelaskan kalau kalian memang berjodoh!" Ucap Rina tersenyum cerah, dan kembali mengingat kejadian saat di kantor Alvin.
" Éh, maaf Tante! sepertinya Selly harus pulang. ini sudah sore ,Selly belum berganti baju dan Selly juga harus mengerjakan PR."
Ucap Selly, mencoba untuk mengganti topik pembicaraan, karena jujur saja Selly merasa tidak nyaman situasinya saat ini, dimana Hans yang selalu memojokkannya dengan terus menjodoh-jodohkan dirinya dan Alvin.
" Oh iya sébenar. Tante sampai lupa! tunggu sebentar ya, biar tante panggil pelayanan untuk membungkus baju ini dulu."
" Baik tante,!"
Tak lama semua baju yang telah mereka beli selesai di kemas.waktu menunjukkan pukul 5 sore, mereka bergegas pulang dan mengantarkan Selly terlebih dahulu.
*****
Di kantor Alvin
Hans baru saja sampai di kantor Alvin, setelah selesai mengantar Selly dan tantenya ke rumah masing-masing, ia bergegas menuju ke ruangan Alvin. Karena, ini sudah waktunya Alvin untuk pulang dan sekarang sudah sangat terlambat dari biasanya karena waktu di jam tangannya menunjukkan pukul 7 malam,dan entah berapa kali panggilan dari Alvin yang tidak bisa ia jawab.
" Permisi bos, ... maaf telat sedikit,tadi habis nganterin kanjeng mami sama tuan Puteri dulu sebentar.!" Ucap Hans, yang saja masuk ke dalam ruangan Alvin dengan membawa kotak yang cukup besar dan lebih mirip seperti kado di tangannya.
" Sedikit lo bilang?. Lo gak tau sekarang jam berapa?,dan gue rasa dari bau udaranya sekarang ini bukan lagi sore, tapi ini udah malem Hans.kemana aja sih lo...???" Tanya Alvin dengan nada dingin dan masih setia duduk di kursinya.
" sorry bos, sorry !gue tau. Tadi kan udah gue bilang, kalo gue ngaterin kanjeng mami sama tuan Puteri ke istananya masing-masing dulu!"
" Maksud lo..??"
" Ya,maksud gue, tadi gue nganterin kanjeng mami, Nyonya Rina Wijaya, dan tuan Puteri nya yang bernama Nona Selenia Putri Himawan." jelas Hans membuat bahasa yang ada dalam drama atau film.
" Tck, terserah lo aja!" jawab Alvin malas
" Oh ya, ini adalah baju yang harus anda kenakan saat acara pertunangan anda nanti.!"
" Lo ,bisa biasa aja gak ngomongnya???.Lo ngomong kayak gitu sekali lagi, gue tabok tuh mulut!! .Dan lagi, gue rasa tujuan gue nyuruh lo kesini buat jemput gue. Bukan ngadain pentas seni.Jadi, berhenti main drama- dramaan lagi!!"
" Hehehé,sorry bos.Oke ini kotaknya, gue taruh di sini ya, ... biar gue rapiin barang lo dulu!. Ucap Hans, sambil meletakkan kotak yang ia bawa di meja, tepat di depan Alvin. kemudian, merapikan semua barang- barang Alvin dan memasukkannya kedalam tas kerja Alvin.
Sesekali Hans melihat ke arah Alvin, yang masih diam tak bergeming dari tempatnya. Dan juga sama sekali tidak menyentuh kotak yang ia berikan.
"Ékhm! bos, Napa di anggurin aja tuh kotak?"
" Diem lo!. Udah selesaiin aja tugas lo,habis ini kita langsung pulang!"
" Tenang aja bos, udah selesai kok!. Tapi, setidaknya lo lihat dulu lah,tuh baju.Lo coba
pegang dan lo, rasain gimana cocok gak sama selera lo??? .Ya, setidaknya lo hargain orang yang udah susah payah nyariin baju yang terbaik buat lo. Dan gue yakin lo gak akan kecewa sama pilihannya!" Penjelasan Hans membuat Alvin mengernyitkan dahinya.
" Maksud lo,??" Tanya Alvin penasaran.
" Ck, sok ngerti,pake nanyak lagi!!" Perlahan Hans melangkah mendekati, setelah selesai mengemasi barang-barang Alvin. Dan mulai berbisik di telinganya.
" Baju itu, ... dipilih langsung oleh Nona Selenia khusus untuk anda, tuan Alviandi."
Alvin hanya mematung di tempatnya setelah mendengar jawaban dari Hans.
" Jangan kelamaan bengong di situ, oke!. Gue tunggu di bawah ya. Inget jangan lama-lama !" Hans pun pergi meninggalkan Alvin, yang masih membeku tempatnya sambil tersenyum .
Setelah cukup lama berada di posisinya, akhirnya Alvin tersadar.Perlahan ia membuka kotak yang ada di hadapannya. Dan ia raba, Alvin mencoba merasakan dan meneliti dengan seksama apakah benar yang dikatakan oleh Hans. Jika dia tidak akan kecewa dengan pilihan Selly.
.
" Lumayan juga seleranya tidak terlalu buruk!." Ucap Alvin dengan nada dingin. Namun, sebuah senyuman misterius tergambar di wajahnya. Lantas merapikan kembali baju tersebut, menutupnya kembali, dan menaruhnya di laci meja kerjanya.Kemudian, bergegas menyusul Hans untuk segera pulang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
Sholikhah bunda rachel
jangan seyum senyum menakutkan ya boskulyu😂😂😂😂
2021-05-20
0
Nurhayati Yati
cweitanya kebanyakan flasback
2020-11-05
0
Sofhia Aina
good job.....
2020-09-23
0