" Mami tidak mau tau, Minggu depan kalian harus bertunangan dan pernikahan kalian akan berlangsung 3 bulan lagi!!!." Tegas Rina yang baru saja duduk di sofa tepat di depan Alvin dan Selly.
"APA....!!!". Seru Alvin dan Selly bersamaan, dan membuat Hans terkik geli.
" Mami, .... mami pasti bercanda kan???" Tanya Alvin memastikan.
" Apa kamu pikir mami sedang bercanda sekarang??!!. " Tegas Rina balik bertanya pada Alvin.
Alvin tau dengan jelas dari detak jantung sang mami yang ia dengar saat ini menyatakan bahwa tidak ada keraguan dalam kata-katanya.
" Alvin tau mi, tapi ini cuma salah paham, dengarkan penjelasan Alvin dulu ..."
" Tidak ada yang perlu di jelaskan lagi!!, keputusan mami sudah final dan tidak bisa di ubah lagi."Ucap Rina tanpa bisa di bantah.
" Mami,mami gak bisa gitu dong!. Bisa-bisanya mami mengambil keputusan sepihak tanpa tanya dulu pada Alvin! " Ucap Alvin tak terima
" Sepihak kamu bilang!!. Apa kamu pikir mami perlu melakukan hal itu hah???!!.Kamu kira nanti tidak akan ada gosip yang beredar tentang kejadian ini!!!. Kamu tidak akan tahu apa yang akan dikatakan orang-orang di luar sana???" Ucap Rina, yang mulai emosi mendengar bantahan dari Alvin
" aduhh bos,apa yang anda lakukan??? apa anda ingin membangunkan kembali singa betina yang sudah tertidur???." Gumam Hans dalam hati.
" Kamu pikir, jika berita ini sampai menyebar tidak akan berdampak pada perusahaan kita???. Sekali lagi kamu membantah, mami akan percepat pernikahan kalian menjadi Minggu depan!!!!."Ancaman Rina berhasil membuat Alvin membeku di tempatnya.
Selly yang sedari tadi hanya diam, terlihat sangat gelisah karena tidak bisa berbuat apa-apa untuk membela diri.
" Dan kamu!, tunggu disini biar saya pesankan satu baju untuk mu dulu!." Ucap Rina menunjuk kearah Selly.
" Ti-tidak Bu,biar saya langsung pulang saja .tidak perlu sampai seperti itu," Ucap Selly lirih mulai angkat bicara.
" Saya tidak menerima penolakan!" tegas Rina ,membuat Selly kembali terdiam dan hanya mengangguk patuh.
Tak lama pesanan yang di tunggu pun datang,Rina segera menyuruh Selly untuk berganti pakaian.Lagi-lagi Selly hanya bisa mengangguk.
" Ayo, saya antar kamu pulang!" Ajakan Rina hanya di jawab anggukan oleh Selly.
" Hans kamu ikut Tante!!!, biarkan anak kurang ajar ini sendiri untuk merenungkan kesalahannya!!" Ucap Rina dengan tatapan mata pembunuh kearah Alvin.Lagi-lagi hanya
keheningan yang terjadi, tidak ada kata apapun yang keluar dari mulut Alvin.
" Selama perjalanan pulang,Selly tetap setia dalam diam.tapi, terlihat sangat gelisah.
"Apa gue gak salah ya ...? Gue mau tunangan sama orang songong itu?, dan juga akan menikah dengan nya. Ya Allah,... mimpi apa gue?? .Napa gue apes banget sih?!! Ya Allah ampunilah hamba MU ini ..."Selly terus bergumam dalam hati meratapi nasibnya.
Tak terasa, Selly, Rina ,dan juga Hans telah sampai di depan rumah Selly.
"Hah?!, darimana mereka tau alamat rumah gue???. Apa jangan-jangan???. "Selly terheran-heran, tapi hanya bisa mengungkapkannya dalam hati.
" Kamu tidak perlu heran ,kenapa saya bisa tau rumah mu. Dan kamu tidak perlu tahu, dari siapa saya bisa tau! " Seru Rina, seakan tau apa yang sedang di pikiran Selly .
" I-iya Bu, saya mengerti." Jawab Selly.
" Oh iya, Selly bisa saya masuk?, saya ingin membicarakan sesuatu pada mu!!." Tanya Rina meminta persetujuan.
" Ah, iya Bu,,, tentu saja. Mari silahkan masuk!" Ucap Selly mempersilahkan.
Segera Selly dan Rina pun masuk di ikuti oleh Hans di belakangnya.
" Silahkan duduk dulu Bu,! biar saya buatkan minum sebentar." Ucap Selly, yang di anggukki oleh Rina.Sedetik kemudian Selly melangkah menuju dapur, meninggalkan Rina dan Hans yang sedang duduk di kursi ruang tamu yang tampak sangat sederhana itu.
" Silahkan Pak,Bu! di minum dulu Tehnya!" Ucap Selly, sambil meletakkan dua gelas teh di depan Rina dan Hans.
"Terimakasih!!." Ucap Rina dan Hans bersamaan.
"Baiklah, saya tidak mau basa-basi lagi ... Selly, saya mohon padamu dengan sangat agar kamu menerima keputusan saya dengan senang hati, karena saya sangat mengharapkan itu dari kamu.Kamu tenang saja ,saya sama sekali tidak menyalahkan kamu atas kejadian tadi, justru saya sangat berterima kasih pada mu,berkat dirimulah Alvin bisa mempersingkat rasa sakit yang dia rasakan saat sedang kambuh seperti tadi!" Jelas Rina panjang lebar.
" Maksud ibu??? Sa-saya sudah membantu anak ibu ??" Tanya Selly terkejut.
" Ya, benar!"
" .... ,memang apa yang sudah saya lakukan pada anak ibu???. Bantuan apa yang sudah saya berikan padanya???. " Tanya Selly, masih tak mengerti.
" bantuan yang kamu berikan pada atasan saya adalah ketenangan!" ucap Hans membuka suara.
" maksudnya???" tanya Selly yang semakin tidak mengerti.
" maksudnya adalah... kamu berhasil menenangkan Alvin saat dia mengalami tantrum seperti tadi,." Selly mengernyitkan dahinya tak mengerti ,dan seakan menginginkan penjelasan lebih tentang semua ini.
" Bukankah, tadi Alvin mengamuk dan mencekik kamu, dan tiba-tiba saja tenang kembali saat kalian berciuman secara tidak sengaja tadi???." pertanyaan itu di anggukki oleh Selly tiba-tiba saja wajahnya terasa memanas mendengar ucapan Rina
" Maaf Bu, untuk itu saya benar-benar tidak sengaja." Ucap Selly lirih.
" Saya tahu!, bukankah tadi saya sudah bilang, kalau saya tidak akan menyalakan kamu soal yang terjadi tadi!" Selly kembali mengangguk.
" Saya ingin memberitahu pada mu ,apa itu 'tantrum'.Tantrum adalah ,satu kondisi dimana orang yang mengalami rasa sakit yang begitu hebat pada telinga juga kepalanya.Itu bisa terjadi saat orang tersebut terlalu emosi dan atau, bisa juga karena mendengar suara yang terlalu keras yang membuat Indra pendengarannya yang sensitif tak mampu menerima rangsangan yang terlalu besar ... "
" ... Dan itulah yang terjadi pada Alvin ,sehingga membuatnya kehilangan kendali dan hampir melukai kamu tadi. Tapi kondisi seperti itu sangat langka, dan bisa di bilang keajaiban. Karena Alvin memiliki pendengaran yang sangat peka, berbeda dengan orang pada umumnya. Tapi, juga tidak semua orang yang memiliki keterbatasan seperti Alvin, bisa memiliki kepekaan sepertinya." Rina menarik nafas panjang dan kembali menjelaskan
" Saat Alvin kambuh, dia terpaksa harus saya asingkan di ruangann yang kedap suara. Tapi itu hanya sedikit membantu saja karena, dia tetap harus merasakan sakit itu sepanjang hari dan tidak akan sembuh sebelum ia tertidur. Dan melupakan rasa sakit itu dengan sendirinya." Air mata Rina yang dari tadi ia tahan akhirnya lolos juga, dan mengalir deras tanpa bisa dicegah.
" Tapi, saat saya melihat cctv untuk memastikan apa yang terjadi sebenarnya, saya benar-benar tidak percaya kenapa saat kalian tidak sengaja berciuman ,tiba-tiba saja Alvin langsung tentang. Awalnya saya ragu dengan kesimpulan yang saya dapatkan. Tapi, setelah saya melihat sendiri betapa tenangnya Alvin saat berada di samping mu, dan juga saat saya memarahinya tadi, saya sudah yakin bahwa kamulah orang yang tepat untuk bersama Alvin."
" Jadi maksud ibu,. ... ???" Tanya Selly memotong penjelasan Rina.
" Jadi, ... maukah kamu memenuhi permintaan saya dan menikah dengan putra saya???" Tanya Rina penuh harap.
" Ma-maaf Bu, ... tapi saya masih terlalu muda ,dan lagi saya masih sekolah Bu,"
" Saya mohon Selly ... saya tahu kamu anak yang baik ,karena kamu juga yang telah menyelamatkan nyawa saya waktu itu, saat saya hampir tertabrak mobil."ucap Rina lembut.
" Jadi ... ibu??? " Ucap Selly seolah tak percaya dengan takdir yang telah ia alami saat ini.ternyata, orang yang ia tolong adalah orang yang sama yang memintanya untuk menjadi menantunya.
" Benar Nak, .... saya adalah orang yang kamu tolong seminggu yang lalu.Jadi, saya mohon dengan sangat pada mu, tolong terima permintaan saya dan menikahlah dengan Alvin Nak," Ucap Rina yang sekarang sudah bersimpuh di hadapan Selly, dengan derai air mata.
" Jangan seperti ini Bu,... ibu tidak pantas melakukan hal ini pada saya!." Selly berusaha untuk mengangkat tubuh Rina agar kembali berdiri.
" Tidak Nak, saya tidak akan berhenti seperti ini sebelum kamu menerima permintaan saya ,Sellyv... saya sebagai seorang ibu benar benar tak sanggup jika harus melihat anak saya kesakitan seperti itu,sedangkan saya tidak bisa berbuat apa-apa. Jadi, saya mohon nak ... terimalah permintaan saya ini!!." Ucap Rina, masih terus memohon dengan air mata yang tetap mengalir di pipinya.
Selly melihat sekilas ke arah Hans, yang juga sedang menyeka air mata yang tampak di sudut matanya, saat menyaksikan keharuan di depan matanya.Senyum kecil terbit di bibir Hans, seolah meyakinkan Selly agar menerima permintaan tantenya.
" Baiklah Bu, ... saya terima permintaan ibu" Selly hanya mendesah pasrah.
" Benarkah??? terimakasih Nak!,Saya sangat senang. akhirnya, kamu bersedia untuk menikah dengan putra saya." Senyuman yang begitu cerah terukir di wajah Rina,yang tampak sangat bahagia setelah mendengar ucapan Selly.
" Mulai sekarang, jangan panggil saya Bu, lagi!!. Panggil saja Tante atau, Mami. Sama seperti Alvin. Karena sebentar lagi kamu akan menjadi anak saya juga!!." ucap Rina berapi-api karena begitu bahagia.
" Tapi Tan ...te, saya merasa tidak pantas untuk bersama anak Tante. karena, asal-usul saya tidak sebanding dengan keluarga Tante"
Ucap Selly dengan ragu.
" Saya tidak mempermasalahkan apa pun tentang kamu. karena saya sudah tahu segalanya tentang mu, dan saya terima dengan senang hati." Tegas Rina, yang mampu menghapus keraguan di hati Selly.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
Sholikhah bunda rachel
seneng banget punya calon mertua baik banget kayak ibu rina gak mandang status😄😄😄
2021-05-20
0
Sofhia Aina
Bahagisnya dpt mertua macam tu wlau ade rasa sedih 😓😓😓😓😓😓
2020-09-23
1
Rini Susanti
😭😭😭😭😭😭
2020-07-11
1