bab8

Saat memasuki jam makan siang. Tour guide mereka kembali dan menjemput untuk dibawa ke restoran terkenal di Lombok yaitu Horizon Restoran di puncak bukit dekat Pantai Kuta yang terkenal.

Pilihan menu makanannya mulai dari nasi goreng, kari ayam, salad, pasta, hingga makanan vegetarian dan pencuci mulut, signature dark chocolate cake with coconut cream mengenyangkan perut Frederic dan Leticia. Usai makan siang, mereka melanjutkan perjalanan lagi.

Kali ini, mereka mencoba ke Bukit Pergasingan merupakan bukit yang menjulang tinggi di samping Gunung Rinjani tepatnya di Desa Sembalun Lawang, Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur.

Bukit dengan ketinggian 1670 mdpl ini menawarkan panorama sawah dan pemandangan Gunung Rinjani yang berdiri kokoh. Di Bukit Pergasingan juga terdapat titik paralayang dan downhill, pengunjung yang suka dengan aktivitas olahraga extreme dapat mencobanya dan menguji adrenalin.

Nyali Leticia seperti tertantang. Ia sangat ingin mencoba olahraga ekstrim paralayang itu. Tapi dirinya takut kalau sendiri menaiki paralayang.

Lagi-lagi dia mengajak Frederic untuk ikut bersamanya. Frederic dan Leticia menaiki paralayang bersama. Menikmati pemandangan indah gunung Rinjani dari ketinggian.

"Hari kedua honeymoon sangat seru!" teriak Leticia. Leticia sangat menikmati liburan keduanya, menurutnya sangat berbeda dengan hari pertama yang terasa garing dan membosankan.

Apalagi, Frederic selalu mau ketika diajak oleh Leticia. Frederic diam-diam juga ikut menikmati momen kebersamaanya dengan istrinya.

Tak terasa, waktu liburan Frederic dan Leticia akan berakhir hari ini. Esok mereka akan kembali ke Jakarta, kembali disibukan dengan rutinitas pekerjaan.

Dua malam panjang cukup terasa bagi Leticia. Pulau Lombok sangat berkesan baginya karena itu menjadi tempat ia pertama berlibur apalagi bersama suami barunya.

Hari terakhir liburan, tour guide telah menyiapkan jadwal. Hari ini mereka ke Bukit Selong atau Bukit Beleq berlokasi di Desa Sembalun Lawang, Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur.

Dari atas Bukit Selong, mereka hanya berfoto-foto yang dimanjakan dengan pemandangan bukit-bukit yang indah, serta hamparan sawah yang berwarna-warni.

Hanya sebentar disana, Frederic dan Leticia bersama tour guide mereka segera beranjak dan pergi ke Air Terjun Madu yang tak jauh lokasinya dengan bukit Selong. Lokasinya masih di daerah Sembalun, tepatnya di Desa Bilok Petung, Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur.

Ketinggian air terjun ini mencapai sekitar 20 meter. Airnya segar dan berwarna hijau kebiruan. Dari kejauhan, air terjun ini telah memancarkan keindahannya, sehingga menjadi magnet tersendiri bagi wisatawan termasuk bagi Leticia dan Frederic.

Kemudian rasanya kurang lengkap kalau mengunjungi Lombok tapi belum main ke Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air. Akhirnya tour guide membawa pasutri baru ini ke Gili Trawangan.

Pulau kecil ini memang sangat ikonik sekali di Lombok. Ketiganya menawarkan hamparan pasir berwarna putih, air lautnya yang jernih, serta udaranya yang segar. Mereka bahkan menikmati beberapa pesta kembang api disana.

Berlanjut ke Gili Meno, tempat ini juga sangat cocok buat Leticia dan Frederic yang mendambakan kesunyian dan ketenangan karena pulaunya paling sunyi.

Terakhir di Gili Air, mereka bisa menikmati taman air alami yang menakjubkan dengan lima titik spesial seperti Air Wall, Air Slope, Frogfish Point, Segaluh, dan Malang Reef.

Ketiga pulau ini pun terbilang mudah diakses. Mereka yang ditemani oleh tour guide hanya menyeberang dari Pelabuhan Bangsal dengan waktu tempuh sekitar 45 menit.

"Tour hari ini cukup banyak, ya. Tapi aku senang sekali," ucap Leticia dengan senyum kecil yang tersemat.

"Kalau aku terlalu capek! Sebaiknya, kira langsung pulang saja, pak. Biar bisa istirahat. karena besok pagi harus sudah balik ke Jakarta," kata Frederic, mengarahkan tour guide.

Sebelum memasuki kamar Frederic dan Leticia berada di lounge Hotel. Mereka menikmati sajian makan malam terakhir di Lombok. Beberapa menu western menjadi favorit Frederic. Sedangkan Leticia lebih memilih menu masakan lokal khas Lombok. Leticia memesan banyak makanan yang membuat Frederic keheranan apakah ia sanggup untuk menghabiskannya.

"Saya pesan sate bulayak, ayam taliwang, plecing kangkung, dan sate tanjung," ucap Leticia pada pelayan.

"Apa nggak kebanyakan?" tanya Frederic keheranan.

"Enggak! Kamu juga bisa memakannya. Aku ingin mencoba makanan itu karena selama dua hari kemarin kita tidak sempat mencari kuliner khas lombok," kata Leticia.

Frederic terdiam dan mengikuti kemauan istrinya. Tak lama, makanan disajikan oleh para pelayan. Tak lupa juga pelayan menyajikan wine untuk dinikmati oleh keduanya.

"Wow!! banyak sekali," kata Leticia polos. Dia terkejut makanan yang disajikan ternyata banyak sekali. Makanan khas lombok itu tampak lezat. Dia segera mencicipi sate bulayak yaitu sate sapi khas Lombok yang disajikan dengan lontong berbentuk lonjong. Lebih enak kalau ditambah sambal khas suku Sasak.

Lanjut lagi, Leticia juga mencicipi ayam taliwang. menu paling hits di Lombok. Makanan yang penuh rempah ini rasanya cenderung pedas. Leticia lebih memilih ayamnya dibakar. Leticia menjulurkan lidah karena kepedasan. Tapi ia tak henti ingin mencoba menu lainnya.

Sekarang ia sedang menyendoki sayur plecing kangkung. Terdapat kedelai gorengnya di dalamnya. hmmmm..

"Terasinya nampol banget," batin Leticia.

Melihat kenikmatan dan cara makan Leticia, Frederic pun mulai ngiler. Ia menjadi penasaran dan ingin mencoba makanan yang dipesan Leticia.

Namun Frederic sangat gengsi untuk meminta dari istrinya karena tadi sempat disinggung apakah Leticia mampu menghabiskan makanan itu.

Frederic hanya memperhatikan Leticia yang berlanjut memakan sate tanjung pesanannya. sate yang terbuat dari ikan cakalang yang diberi rempah-rempah, lalu dibakar itu terasa sangat nikmat.

Seketika Leticia melirik suami kontraknya. Ia tersenyum kecil karena melihat Frederic tampak mengiler melihatnya menikmati makanan.

"Udah makan saja! Tidak perlu gengsi!" ketus Leticia.

Frederic masih ragu untuk memakan makanan milik Leticia. "Jangan lama-lama loh! Bentar lagi kita balik ke kamar," celetuk Leticia lagi.

Akhirny Frederic mengambil beberapa tusuk sate. Dicicipinya makanan itu, berbinar-binar mata Eric karena terharu saat mencicipi sate yang ia makan begitu enak dan lumer dimulut.

"Ahhh, kenapa aku tak pernah makan-makanan seperti ini," batin Eric.

"Enak, kan?" tanya Leticia penasaran.

Frederic memang jarang memakan makanan lokal. Dia lebih memilih menu-menu sajian ala western, asian atau negara lainnya. Kalaupun ia makan makanan lokal pasti makanan yang dimasak dan disajikan oleh para maid di kediaman Varrel.

Frederic ketagihan dan mencoba semua makanan yang dipesan oleh Leticia. Hingga ia kekeyangan. Kemudian ia meneguk wine yang berada di meja. Ia menawarkan pada Leticia yang sebelumnya tak pernah meminum minuman beralkohol.

"Coba saja!" kata Frederic, mengulurkan satu gelas wine.

"Oke!" jawab Leticia, meraih gelas itu.

Leticia mencicipi wine digelas, terasa manis dan ada pahit-pahitnya. Tapi membuat ia ketagihan. Satu gelas yang dituangkan pelayan ternyata dihabiskan olehnya. Dia mulai merasa pusing. Efek dari alkohol tadi begitu keras padanya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!