bab7

Tour mengelilingi pulau lombok berakhir. Leticia Veronica dan Frederic Varrel kembali ke kamar hotel. Lelah tak terkira sekujur tubuh Leticia. Ia terlalu bersemangat dengan kegiatan tour.

Leticia mandi dan mengganti baju dan mengenakan piyama miliknya. Ia berganti pakaian didalam kamar mandi karena malu melihat suaminya yang terbaring lemah diatas ranjang.

Sementara, Frederic tampak cuek bahkan tak mau mandi. Kelelahan selama tour dalam seharian membuatnya semakin malas untuk membersihkan diri bahkan sekedar mengganti baju.

Leticia menghempaskan tubuh diatas kasur bersebelahan dengan Frederic. Tiba-tiba Frederic kaget dengan kehadiran Leticia yang tampak cantik dan sepadan dengan piyama yang ia pakai. Parfum beraroma coklat memikat Frederic.

Padahal Felicia hanya menggunakan sedikit parfum saja, tapi bagi Frederic terlalu menyengat dengan harum coklat yang lembut.

"Apa kamu tidak mandi, Tuan seharian kita berkeliling dan membuat tubuhmu beringat! Setidaknya gantilah bajumu," titah Leticia yang memunggungi wajah Frederic.

"Aku capek dan malas! Biarkan saja begini. Sebelum berangkat besok pagi, aku akan mandi!" kata Frederic dengan nada kesal.

Frederic memang merasa sangat lelah padahal selama tour ia hanya mengikuti tour guide saja. Menurutnya tak ada kegiatan yang asik. Karena sejak kecil ia sudah sering berjalan-jalan liburan dengan ayahnya, kini dia bosan menjalani kegiatan seperti itu.

Lombok adalah destinasi paling sering didatangi bersama ayahnya untuk liburan. Termasuk kali ini, saat honeymoon tetap saja ayahnya yang memilih karena Lombok sudah menjadi tempat favorit destinasi liburan Varrel.

Tak berselang lama, Leticia tertidur lelap. Baru saja lima menit yang lalu dia mengarahkan Frederic agar mandi dan mengganti baju, kini Leticia sudah terlelap dan memasuki alam bawah mimpi.

Sontak saja, Frederic memandangi wajah Leticia yang telah berhadapan dengannya. Wajah Frederic dan Leticia saling memandang, hanya saja mata Leticia sedang menutup.

Entah apa yang masuk ke dalam mimpi Leticia sehingga dia tidur tampak tersenyum. Frederic mengamati wajah istrinya cukup lama dan dalam.

Lama kelamaan ia ikut tersenyum. Melihat gerak-gerik Leticia, dia mulai tertarik. Dilihat kembali wajah manis Leticia, dengan sigap Frederic menghempaskan rambut Leticia yang hendak menutupi wajah cantiknya itu.

Frederic mulai tertarik dengan Leticia. Terlebih saat tour ke beberapa tempat wisata, Frederic sering kali mencuri-curi pandangan untuk melihat tingkah lucu Leticia yang kegirangan saat mengunjungi tempat wisata.

Ia mulai terkekeh melihat wajah manis Leticia. Diamati sekujur tubuh Lericia yang tampak semakin cantik dengan pinyama merah muda yang dikenakan.

"Cantik dan manis," batin Eric.

Frederic semakin tak bisa tidur. Ia mengelus kepala Leticia. Merapihkan rambutnya yang sekali-kali tergeser karena gerakan tubuh Leticia yang urak-urakan saat tidur.

Sebenarnya sejak awal Frederic hanya memiliki rasa kasihan melihat Leticia yang tertindas dengan sikap Emely. Sehingga Frederic menolong dari sikap arogan Emely hingga membantu saat motor Leticia mogok ketika mereka berjumpa dipinggir jalan. Frederic pun hanya basa-basi memberikan kartu nama pada Leticia.

Frederic ini orangnya anti sosial terhadap sekeliling, ia hanya memiliki teman sedikit namun berkualitas. Sementara, tidak ada perempuan yang berani mendekatinya karena sikap dingin walaupun wajahnya sangat-sangat tampan.

Sifat anti sosial Frederic inilah yang mendorong Varrel Pratama mempekerjakan Frederic di perusahaannya sebagai karyawan biasa. Ia ingin Frederic lebih banyak bergaul dengan teman sebaya atau bahkan teman-teman di kantor.

Sayang, hal itu tak berbuah manis. Frederic tetap saja anti sosial dan malas berjibaku dengan yang lainnya. Ia hanya fokus mengerjakan tugas-tugas yang diberikan atasannya.

Hanya satu perempuan yang kini dekat dengan Frederic yaitu Leticia Veronica. Namun, baginya Leticia hanyalah perempuan biasa yang tak bisa meluluh lantahkan hatinya yang dingin.

Hatinya dingin karena kurangnya kasih sayang seorang ibu sejak ia tumbuh remaja. Disaat anak-anak lain sering diperhatikan dan dijemput oleh ibunya. Frederic harus pasrah dengan keadaannya yang hanya memiliki seorang ayah.

****

Pagi itu, Frederic dan Leticia kembali mempersiapkan kebutuhan mereka tour untuk selama satu hari penuh. Agenda mereka hari ini mengunjui taman wisata Sesaot.

Taman Wisata Sesaot biasa disebut juga dengan wisata aik nyet merupakan kawasan hutan dan sungai jernih seta memiliki suasana asri. Lokasinya berada di Sesaot, Narmanda, Lombok Barat.

Tempat ini sangat cocok sekali untuk Leticia dan Frederic untuk dijadikan tempat piknik karena terdapat gazebo-gazebo untuk bersantai. Leticia membawa beberapa makanan ringan yang ia beli di minimarket tak jauh dari hotel.

Wisata kali ini tak perlu tenaga seperti hari pertama mereka tour. Ditempat ini terdapat spot foto menarik, seperti luncuran air terjun, batuan besar di atas air terjun, dan mushola yang mirip dengan klenteng sehingga membuat Leticia tampak bersemangat.

Leticia selalu senang dan begitu semangat dengan kegiatan honeymoon yang sudah disiapkan oleh Varrel Pratama ayah mertuanya.

Leticia dan Frederic bersantai di dalam Gazebo. Frederic menikmati pemandangan indah sekitar. Lagi-lagi Leticia tak hanya bisa diam ditempat. Dia ingin menelusuri seluruh objek foto yang menjadi daya tarik wisata ini.

Tak sabar pula, ia memotret beberapa tempat yang dikerumunin oleh para pengunjung. "Yuk ke air terjun," ajak Leticia, sembari menarik lengan suaminya.

Seketika Frederic mengernyitkan alis. Ia tak sangka Leticia berani menarik lengan dan mengajaknya untuk mengeksplor wisata disana.

"Malas ah! Kamu saja sendiri!" kata Frederic, dengan datar.

Frederic tak tega dengan muka memelas yang ditunjukan oleh Leticia. Ia langsung berdiri dari posisi yang tengah duduk bersantai menikmati angin sepoi-sepoi. Akhirnya, Frederic melangkahkan kaki dan membuat Leticia tersenyum kegirangan.

Frederic seakan-akan terbius dengan wajah Leticia yang polos, cantik dan manis itu. Meski keluar kata-kata penolakan dari mulutnya, tapi tindakannya sangat bertolak belakang.

Apalagi dia tak tega dengan wajah memelas istrinya. Frederic dan Leticia berjalan beriringan. Tour guide mereka kali ini hanya mengantarkan sampai ke tempat wisata dan akan menjemput mereka disaat jam makan siang nanti.

Itu sengaja dilakukan agar pasutri ini memiliki waktu untuk bersama. Menikmati bulan madu mereka yang romantis dengan pemandangan alam yang indah.

Sampai di air terjun, Leticia mulai memotret keindahan alam sekitar. Tak lupa ia juga mengambil beberapa foto pemandangan dengan dirinya. Beberapa selfie dan video singkat terekam di ponsel.

Leticia juga mengambil foto Frederic secara diam-diam. Ia ingin memiliki foto suaminya meski hanya candid tanpa pose apapun.

Karena sangat indah pemandangan air terjun, Leticia mengajak Frederic untuk berfoto bersama. Lagi-lagi, Frederic tak bisa menolak keinginan istri kontraknya. Ia hanya terdiam mengikuti keinginan perempuan itu.

Leticia memanggil orang yang lewat dan meminta tolong untuk mengambil beberapa fotonya dan Frederic.

Cekrek..cekrek..

Foto-foto itu terabadikan di ponsel milik Leticia.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!