9. Secercah cinta.

Di sukai seseorang mungkin akan membuat hati siapapun merasa dihargai. Namun jika terlalu banyak orang yang suka, akan membuat kepala pusing karna memikirkannya.

Bukan pusing karna ribet harus memikirkan semua itu, Justru Utami tidak peduli, tujuannya ke sekolah adalah untuk menuntut ilmu, Namun yang membuatnya terganggu adalah, para siswi yang iri terhadapnya. Sehingga menjauhinya, memusuhinya, membuat mental gadis itu sedikit terganggu.

Seringkali Utami pulang membawa rasa kesal yang terpendam, Bahkan ia tak peduli dengan rintik hujan yang membasahi tubuhnya saat ini. Utami tidak lupa kalau ibu selalu memberinya payung, ia sengaja membiarkan hujan membasahi tubuhnya, Setidaknya, orang tidak akan tahu kalau dirinya menangis.

"Assalamualaikum!" Salamnya begitu ia sampai dan mendudukan dirinya di kursi kayu yang basah di teras.

"Waalaikumsallam" Sambil membuka pintu Ibu menjawab. Tatapannya berubah tajam saat mengetahui seragam Utami yang basah.

"Kamu waras enggak? Di kasih payung malah hujan hujanan?"

Utami terdiam.

"Di cari teing penyakit teh"

Utami masih terdiam, Dia tahu, ibu pasti sedang ada masalah di rumah, tak apa jika dia jadi pelampiasannya, sungguh!

"Kebanyakan main sama temen gak bener kamu mah" Sekarang ibu menyalahkan temannya, tentu saja Utami tidak terima.

"Bukan, Umi hujan hujanan sendiri, gak diajakin temen"

"Naha atuh, makin gede teh makin gak mikir"

Utami kembali terdiam, Dalam hati sudah baca mantra.

"Istigfar Utami, jangan ngelawan, kamu salah!" batinnya.

Tanpa bicara, Utami segera masuk untuk membersihkan diri, makan, lalu pergi mengaji dimana seharusnya ini hari ketiganya.

Ia berjalan dengan lunglai, sama sekali tak ada semangat, namun sampai di masjid semua berubah, Karna Abi tentunya, dan anak anak yang menghiburnya. Mereka terus memanggil "teteh" dan mengadukan banyak hal selepas pelajaran Usai.

"Sekarang, Ambil wudhu buat persiapan sholat Isya, nanti lanjut belajar lagi" Titah Abi segera di patuhi anak anak.

"Kamu dulu suka juara pildacil ya?" Tanya Utami saat Abi hendak beranjak.

"Pildacil? pernah sih, tapi cuman juara antar kelas aja"

"Kamu hebat banget ih, cocok kalo jadi Da'i"

"Amin Insyaallah" Abi tersenyum malu malu. "oh iya, mulai besok temen temen aku juga pada mau ngaji, dan kabar baiknya, Pak Ustadz Amir akan pulang dari mekah" lanjutnya.

"Pak Ustadz Amir?"

"Iya, Beliau adalah guru yang selalu ngajarin anak anak sekaligus aku juga belajar padanya, Beberapa hari ini aku cuman ngebimbing anak anak sampai beliau pulang umroh" jelasnya

"Oh, alhamdulillah, kalo gitu aku juga mau ajak temen temen ngaji di sini, insyaallah mereka mau"

Utami menaruh harapan besar, sama seperti halnya Abi, mereka ingin memakmurkan mesjid, di isi dengan kegiatan kegiatan yang bermanfaat, terlebih oleh anak muda, karna kebanyakan remaja zaman sekarang berada dalam lingkup pergaulan yang salah. Bagaimana suatu negri akan maju jika generasi selanjutnya akan hancur, rusak, dan bejad, yang akan menciptakan pemimpin yang jauh lebih buruk dari sebelumnya. Naudzubilahimindzalik...

Jika keluarganya selalu mengatakan Utami anak yang tidak bisa apa apa, tidak berguna, tidak bisa diandalkan, dan hanya menjadi beban keluarga, setidaknya Utami ingin menekuni satu hal...Yaitu menjadi penghafal Alqur'an dan hadits.

"Kamu kenapa? kaya lagi sedih gitu?" tanya Abi setelah hening beberapa saat.

Utami sedikit kaget, namun ia segera menggelang cepat "Nggak papa kok"

Abi tersenyum tipis, lalu membuka tasbih hitam yang membelit di tangan putihnya. Kemudian diberikan pada Utami.

"Kalau fikiran lagi kosong, usahain buat tetap Dzikir dan baca sholawat" senyumnya.

Utami tertegun, matanya berkaca kaca, Apa itu hadiah untuknya? Apa Abi peduli padanya? Sungguh, hatinya terasa lebih baik.

"Makasih, terus nanti kamu gimana?"

"Masih ada tasbih Bapak di rumah" cengirnya sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

...********************...

...************************...

...*********************************...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!