5. Hari yang panjang

Waktu sudah petang, sebentar lagi matahari akan kembali ke peraduannya. Namun sekolah Utami masih belum bubar, karna usai pelajaran Akademik langsung dilanjut dengan Materi keagamaan diantaranya tausiyah, Belajar hadits, fikih, dan tauhid, diakhiri dengan setoran hafalan Alqur'an dan doa doa sebelum pulang.

"Duh lapar banget ih, jadi gak konsen!" keluh Trixi merasa lelah. Kini, mereka sedang berada di mushola untuk menghafal.

Kruyuk!

Disambut oleh suara perut Utami yang sama kelaparan, uang jajannya habis bahkan di jam istirahat pertama.

"Udah pada hafal belum?" tanya seorang guru muda menghampiri mereka.

"Udah pak, Aku setor duluan!" seru Utami ingin cepat cepat.

"Ih Umi mah ninggalin!" ucap Asri.

Utami tersenyum simpul, soal menghafal, dia juaranya. Dengan lancar ia membacakan ayat ayat yang dihafalnya, tanpa kaku ataupun lupa. Membuat Pak Teguh merasa bangga dan menjadikan Utami murid emasnya saat itu juga.

"Shodakallahualdzim!" Kemudian ia mengucap hamdalah begitu usai membaca. "Udah boleh pulang ya pak?"

"Kenapa kamu nggak mondok aja?"

"Rumah Aku kan deket pak"

"Kalau gitu malem ini datang yah, buat belajar kitab kuning sama al-barjanji!"

Utami melirik ke arah Trixi dan Asri yang hanya melempar senyum ogah. dasar pemalas!

"Kalian juga!"

"Insyaallah pak" jawab mereka bersamaan, dan langsung saja mendapat tatapan tajam Pak teguh.

"Harus pokoknya, yang jauh aja mereka mau belajar, masa kalian yang deket gak datang"

Utami menghela nafas "Bukan gak mau datang pak, tapi gak ada kendaraan, gak ada yang nganterin"

"Yaudah gampang, nanti Bapak jemput!"

Hening!

Semua tak bisa beralasan.

"Yaudah kamu pulang, Jangan lupa besok di tes surat Al-mursalat"

"Iya pak, Assalamualaikum!" Utami pamit setelah mencium punggung tangan Pak Teguh, tapi sebelum pergi ia menepuk bahu kedua sahabatnya.

"Bay kawan, selamat berjuang, hehe!" candanya, merasa yakin kalau mereka akan sholat magrib di sekolah karna tak bisa menyelesaikan hafalan.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Pulang membawa tubuh lelah dan lapar, kemudian di sambut kemarahan ibu, membuat Utami frustasi.

"Meni nemen-nemen teing sakola teh, jam segini baru pulang!"

(Note: "Sekolah berlebihan banget, jam segini baru pulang!" )

Utami tersenyum tipis. "Iya bu, kan namanya juga sekolah Islam Terpadu, jadi full day"

Ibu masih memasang wajah yang sedikit tak mengenakan hati Utami. "Yaudah mandi dulu, terus makan, ngaji, istirahat!"

"Iya bu!"

"Oh iya, Si Aa udah pindah, barang barang kamu udah dipindahin semua ke kamar ibu!"

"Oh iya!"

Utami masuk dengan tubuh lunglai, lagi lagi ia di sambut kebisingan keponakannya yang sedang menangis. Dan di ruang tengah sana sudah ada Zidan, Ilham, dan Rahman yang menonton TV, sementara Fa'iz selalu sibuk dengan permainan di ponselnya.

Utami beranjak ke dapur, melihat cucian piring yang sudah menumpuk, bercampur sisa sisa makanan yang sudah membusuk.

Ingin menghilang saja rasanya, pantas saja ibu sering mengomel, jika setiap harinya mereka jorok dan mengandalkan Ibu yang satu satunya rajin dalam mengurus kebersihan rumah.

gak ada ibumah, gak ada yang nyuci, gak ada yang masak, gak ada yang siapin bekel

Setiap hari kalimat itu terdengar di telinga, namun tetap tak ada yang peka. Namun ibu tetap sabar, dan menjalaninya meski kadang kurang ikhlas.

Akhirnya, setelah Isya berkumandang, Pak Teguh datang membawa motornya untuk menjemput Utami yang sudah siap pergi.

"Bu, Umi mau ke sekolah!"

"Mau ngapain lagi?" tanyanya kembali tak mengenakan.

"Belajar kitab Bu, gak nginep kok, nanti dianterin lagi"

"Yaudah hati hati!"

Entah ada apa dengan ibu, padahal dia sendiri yang menginginkan Utami masuk sekolah itu, katanya supaya Dia jadi anak soleha, penghafal alqur'an, berakhlak baik dan pintar mengaji. Tanpa negosiasi Utami rela dan menurut, karna menurutnya keputusan ibu juga untuk kebaikannya.

Tapi setelah merasa Sekolah itu tak sesuai ekspektasi, Sikap ibu mulai berubah seratus delapan puluh derajat.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...****************...

Terpopuler

Comments

Fifi sun

Fifi sun

setuju banget💔

2023-04-29

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!