Kriiing!
Bunyi bel tanda istirahat langsung di soraki para murid, menyudahi pelajaran matematika yang sebagian besar tidak digemari para siswa.
Dalam sekejap keadaan kelas pun menjadi hening karna para siswa berburu kantin. Tersisa Utami dan ketiga temannya di kelas.
"Hayu jajan!" ajak Trixi
"Nyeblak yuk, mumpung Nisa baru dapet kiriman uang dari mamah "
"Hayu" sahut mereka serentak, kecuali Utami.
"Sok duluan aja, aku tunggu kalian di perpus"
"Kenapa?" tanya mereka hampir bersamaan.
"Gak papa, Aku duluan ya" Utami beranjak dari kursinya.
"Sama Nisa di traktir Mi!" ucap Nisa menyadari keadaan Utami saat ini.
"Gak papa Nis, aku masih kenyang" tolaknya cepat cepat keluar.
Jujur saja, jika Utami ingin seblak, ia harus memyisihkan uangnya seminggu penuh, Baru dirinya bisa menikmati makanan yang digemari kaum hawa tersebut.
Tiba di perpustakaan yang masih sepi, Utami mengambil beberapa buku filsafat islam, lalu segera mengambil kursi dan duduk seorang diri di pojokan.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
"Kemana Umi?" Tanya Rendy saat ia tiba di kantin dan langsung saja menghampiri bangku yang di duduki Trixi, Asri, dan Nisa.
"Di perpus" jawab Trixi dalam kunyahannya.
Rendy beranjak, tentu berniat untuk menemuinya. Namun Trixi yang mengetahui niat buruk Rendy, dia pun mencegahnya.
"Jangan cari masalah Ren, kalo udah punya pacar jangan suka ngebaperin cewek lain, apalagi Umi, dia cewek baik baik, bukan kaya pacar kamu yang murahan itu" ucapnya jelas membuat Rendy tersinggung, lantas dia kembali menghampiri meja mereka.
"Kamu gak tau apa-apa, jangan ikut campur" Kali ini dia pergi dengan langkah terburu buru.
Fitri yang tak sengaja mendengar percakapan mereka langsung memberi laporan pada Selly.
"Sel cepet ke perpustakaan" ucapnya begitu ia tiba di bangku Selly.
"Kenapa?"
"Pacar kamu sama Utami mau berduaan di perpus kayanya"
Demi apapun, Selly langsung terperanjat dan menggebrak meja, sungguh reaksi yang berlebihan.
"Emang harus di kasih pelajaran tuh Pelakor" tegasnya turut pergi. Di susul oleh Fitri dan Yuli di belakangnya.
Sementara di dalam perpustakaan, Rendy masuk dengan perlahan, duduk di samping Utami tanpa di sadari keberadaannya. Memperhatikan wajah Utami dari samping. Memang tidak cantik, tapi entah apa yang membuat pria iti tertarik padanya.
Tangannya diam diam terulur, memyentuh pergelangan tangan Utami yang tertutup seragam panjangnya.
"Astagfirullah!" Sontak, Utami terkejut dan langsung menarik tangannya dari Rendy.
"Apa sih?" sentaknya masih dalam keterkejutan.
"Aku suka sama kamu" ucapnya terdengar begitu jelas, namun respon Utami biasa saja, malah dia tidak peduli dan kembali melanjutkan membacanya.
"Umi!" Ujung kerudungnya di tarik tarik pelan.
Gadis itu menghela nafas kasar, lalu beranjak dan mengambil kursi lain, jauh dari pria itu.
"Serius, Aku suka sama kamu" lagi, dia mengatakannya tanpa malu malu. "Aku juga tau kok, kamu suka juga kan sama aku?"
Utami menatapnya tajam "Gak!"
Tak mau menyerah, Rendy kembali mendekat, dan mengambil bukunya.
"Ck, Apaan sih, sini balikin!" decaknya mulai kesal, dan berusaha mengambil bukunya.
"Ambil kalau bisa" cengirnya sambil mengangkat bukunya ke atas, membuat Utami tak bisa menggapainya karna Rendy terlalu tinggi.
"Rendy, Balikin!" Utami melompat lompat dan hampir berhasil menggapai bukunya, namun seperti kebanyakan drama, kakinya tak sengaja menginjak kaki Rendy hingga mereka hampir jatuh, untung saja pria itu menahan pinggangnya kuat kuat.
Sesaat, Utami dapat merasakan aliran darahnya meningkat saat tangan besar itu melingkar sempurna di pinggangnya, Bagai ada setruman tak kasat mata yang merambat ke seluruh tubuhnya.
BRAK!
Suara barang yang dibanting membuat keduanya terkejut dan langsung menoleh ke sumber suara, dimana Selly, Fitri, dan Yuli sedang menatap ke arah mereka.
"Dasar gak punya malu" Ucapnya terdengar begitu marah.
"Ngapain kamu ke sini?" tanya Rendy terdengar tak suka.
"Kamu yang ngapain, udah jelas kan, kamu itu pacar aku, ngapain masih deketin dia?"
"Udah lah" dengan cueknya pria itu pergi, meninggalkan Utami begitu saja setelah mengatakan kalau dia suka padanya.
"Liat aja, apa yang bisa aku lakuin sama kamu" ancamnya di iringi dengan senyum sinis.
"Inget, yang nikung biasanya matinya cepet" tambah Fitri.
"Dasar Ukhty jadi jadian"
Cibir mereka sambil keluar perpustakaan.
Seumur hidupnya, semasa Utami sekolah, dia sama sekali tidak pernah mengalami hal seperti ini, dia berteman baik dengan siapapun, tidak mengenal istilah pacaran.
Namun kali ini, Apa yang salah? Bukankah Dia sudah berusaha untuk menjauhi Rendy dan lelaki yang lainnya? Kenapa mereka terus saja berdatangan dan menyimpan rasa untuknya?
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
......................
...----------------...
...****************...
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments
Fifi sun
Fitri cepu
2023-05-13
1