Selamat Membaca ❤️
Sepulang dari bekerja dengan rasa bersalahnya yang begitu menumpuk, Cindy langsung menuju ke rumah Ayara. Dia belum memberitahu Raka kalau dia sudah ketahuan karena saat ini dia sudah begitu kalut. Cindy tidak mau kehilangan teman sebaik Ayara.
Cindy mengetuk-ngetuk pintu rumah Ayara beberapa kali tapi tidak ada jawaban.
“Ra… Ini Aku Cindy” panggil Cindy sambil terus mengetuk pintu rumah Ayara.
Beberapa menit menunggu, akhirnya Ayara membukakan pintu untuk Cindy. Rupanya Ayara baru selesai mandi. Terlihat dari rambutnya yang masih basah dan wajahnya yang segar. Ayara memang sangat cantik. Tak heran Raka dan Chiko begitu mencintainya.
Ayara hanyalah manusia biasa, dia merasa belum bisa bersikap seperti biasa pada Cindy.
“Silahkan duduk mbak” ucap Ayara mengajak Cindy untuk duduk di teras rumahnya.
Cindy duduk dengan gelisah. Dia sangat tau kalau Ayara belum bisa memaafkannya.
“Aku minta maaf Ra. Aku tau Aku salah. Aku tidak berpikiran panjang” ucap Cindy sambil menundukkan kepala. Dia bahkan meremat celana yang dia gunakan saking gugupnya.
“Kalau memang Mbak Cindy perlu uang kenapa gak bilang sama aku mbak? kenapa harus menerima tawaran dia?” tanya Ayara yang tidak bisa menutupi rasa kecewanya.
Cindy menutup wajah dengan kedua tangannya.
“Maafkan Aku Ra. Aku pendek akal. Aku hanya memikirkan saat itu saja” ucap Cindy sambil tersedu-sedu.
“Aku bisa memaafkan Mbak Cindy, tapi untuk kembali seperti dulu Aku belum bisa mbak. Beri Aku waktu. Aku hanya manusia biasa. Aku juga bisa kecewa” ucap Ayara sejujurnya.
Cindy menganggukkan kepalanya. Dia sangat paham Ayara tidak mungkin bisa memaafkannya begitu saja.
“Kalau begitu Aku pulang dulu ya Ra. Aku mohon maafkan Aku. Percayalah Aku tidak mungkin menyakitimu. Raka hanya memintaku membawakanmu makanan seolah olah itu memang makanan yang aku kasih buat kamu. Hanya itu.” ucap Cindy sebelum berpamitan.
“Aku tahu aku salah. Aku minta maaf Ra. Tolong maafkan Aku” ucap Cindy sekali lagi.
Dia berdiri dari duduknya menunggu respon apa yang akan Ayara ucapkan. Cukup lama dia di posisi itu tapi Ayara seperti tidak ingin mengatakan apapun lagi. Dengan menghela nafas berat Cindy kemudian keluar dari rumah Ayara.
Aku tidak mau berurusan lagi dengan Raka. Aku tidak tau kalau Ayara akan secepat ini mengetahui semuanya. dumel Cindy dalam hati.
Dengan membawa rasa bersalahnya yang begitu besar, Cindy pun meninggalkan rumah Ayara.
Setelah Cindy menghilang. Ayara menghela nafas panjang.
Apa maksud kamu Raka? Aku sama sekali tidak mengerti. Aku seperti tidak mengenalimu. Apakah kekasihmu tidak marah kalau kamu masih mengirimkan makanan untukku?.
Aku tidak perlu perhatianmu Raka, Aku bisa menjaga diriku sendiri.
Tolong kamu jangan menunjukkan kalau kamu seolah-olah masih perhatian sama Aku tapi nyatanya kamu menduakan aku diluaran sana. Kenapa kamu begitu pengecut dan memilih pergi? Kenapa tidak dengan terang-terangan memperkenalkan calonmu kepadaku? Apa kamu pikir aku akan menyakitinya? Tidak Raka. Aku tidak akan melakukan itu. Walau Aku kecewa dan sakit hati tapi aku tidak akan berlaku kasar.
Kamu ingat kata-kata Novi yang entah sudah keberapa kali menjelekkanku di depan keluarga besar tentang Aku yang tidak bisa mempunyai anak? Apa aku pernah membalasnya? Dengan kata-kata pun tidak. Lalu kenapa kamu malah tidak berani memperkenalkan pacarmu padaku? Kamu tahu kan Aku bukan orang yang akan dengan mudah mencelakai orang? Jadi kamu tenang saja, aku akan berlapang dada menerima semuanya. Tidak perlu kamu pergi jauh-jauh. Ayo hadapi, kita bicara baik-baik. Kalaupun kita harus berpisah aku ingin kita berpisah secara baik-baik.
…
Sedangkan di tempatnya. Raka mencoba menghubungi Cindy. Raka sudah memikirkan menu makanan besok yang akan dia berikan untuk Ayara. Tapi sayang nomor ponsel Cindy tidak bisa dihubungi. Sepertinya Cindy sudah mengganti nomor ponselnya. Raka sudah mencoba menghubungi dengan nomor yang berbeda tapi memang tidak tersambung.
“Kenapa dengan Mbak Cindy? Apa dia sudah tidak mau membantuku lagi?” guman Raka pelan.
Raka menghela nafas berkali-kali.
Sepertinya memang Mbak Cindy sudah tidak mau berurusan dengan Aku lagi.
Raka kemudian membuka video kenangannya saat masih bersama Ayara. Video saat Ayara memainkan lagu perfect dari ed sheeran. Suara Ayara terdengar begitu merdu dan mampu menggetarkan hati Raka. Wajah Ayara yang tersenyum saat bernyanyi semakin membuatnya terlihat cantik.
“Kamu memang cantik sayang. Istriku” guman Raka sambil terus memandangi video tersebut. Puas bernostalgia, Raka kemudian menuju kamarnya.
Dia rebahkan diri di ranjang kamarnya yang hanya berukuran 120 x 200 cm. Ranjang berukuran single karena hanya di tempati seorang diri. Raka miringkan tubuhnya ke kanan. Ayara dulu senang tidur disebelah kanan.
Raka usap-usap ranjang miliknya.
Minggu lalu kita masih tidur di ranjang yang sama. Kini kita tidur sendiri-sendiri. Aku sangat kesepian sayang. Malam-malamku menjadi dingin setelah berpisah denganmu. Tidak ada lagi tubuh hangatmu yang bisa ku peluk. Tidak ada lagi wajah cantikmu yang bisa aku cium. Tidak ada lagi rambut harummu yang bisa aku usap dan tidak ada bibirmu yang selalu tersenyum manis. Aku merindukan semua tentangmu. Aku hampir gila karena berpisah darimu. Aku ingin menyerah tapi aku tidak bisa egois. Kamu harus bahagia walau itu bukan denganku.
Raka tanpa terasa meneteskan air matanya.
Ternyata aku begitu cengeng. Aku begitu lemah tanpamu sayang. Aku tidak bisa hidup tanpamu. Aku tidak bisa.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
Gadis Manggar
lanjut....
2023-02-22
1
Cute Mijin
lanjut up thor
2023-02-22
1
nanny
yaelahh
2023-02-22
1