Sabar

“Indah… Anak itu titipan. Kita hanya bisa berdoa. Sudah kamu kembali ke belakang sana” usir Ibu secara halus.

Indah menundukkan kepala. Kalau sudah Ibu Raka yang berucap rata-rata dari mereka akan langsung bungkam. Beruntung Ibu mertua Ayara masih pengertian.

“Iya tante” ucap Indah sambil menunduk dan bergegas pergi.

Walau Ibu mertuanya mengusir Indah tapi Novi sudah cukup senang membuat Ayara merasa malu.

Raka merangkul pundak istrinya dengan mesra.

“Nanti pulang dari sini kita mampir yuk ke kota Y” bisik Raka di telinga istrinya.

Ayara pun menganggukkan kepalanya antusias. Dia sangat suka dengan kota Y terutama makanannya. Malam hari pemandangan kota Y sangatlah indah. Raka memang dengan cepat bisa merubah suasana hati Ayara. Melihat kemesraan itu membuat Novi kembali merasa iri. Dia ingin sekali Alam bisa bersikap manis seperti Raka.

Sikap Raka dan Alam sangat jauh berbeda. Alam sama sekali tidak mau menunjukkan kemesraan di muka umum. Jangankan merangkul seperti Raka, bergandengan tangan saat berjalan pun Alam tidak mau. Katanya susah berjalan bila bergandengan. Itulah awalnya Novi sangat iri pada Ayara. Ayara mendapatkan kasih sayang dari Raka dan mertuanya. Apalagi Ayara tidak tinggal bersama Ibu, Ayara bisa lebih bebas sedangkan dia harus tinggal bersama mertua. Untuk pindah dari rumah Ibu pun belum bisa karena penghasilan Alam belum sebesar Raka, Alam belum bisa menabung untuk membeli rumah.

Di kampung juga Alam harus mengelola usaha keluarga. Sebenarnya usaha itu dirintis oleh Raka, tapi karena dia mengajar di kota maka Alam lah yang mengelolanya. Keuntungannya pun full Alam yang mendapatkan karena Alam yang merawat Ibu mereka. Tapi Novi terus tidak merasa cukup dan merasa tidak adil. Dia ingin mendapatkan keuntungan usaha tanpa harus mengajak Ibu mertuanya. Sayangnya dia tidak berani mengungkapkan dan lebih banyak memendam perasaannya kemudian melampiaskannya pada Ayara.

Novi beranggapan kalau Ibu mertuanya lebih menyayangi Ayara padahal yang mengurus Ibu setiap harinya adalah dirinya. Sebenarnya Ibu mertuanya tidak perlu diurus karena beliau mengerjakan semuanya sendiri. Bahkan untuk memasak semua  anggota keluarga adalah Ibu mertuanya. Novi hanya kebagian menjaga anak, sisanya Alam dan Ibu mertua yang mengerjakan. Tapi yang namanya orang serakah tetap saja merasa dicurangi. Padahal bila dia jujur tentang rasa keberatannya, Raka tidak masalah mengajak Ibu tinggal bersamanya.

Saat ini Raka dan Ayara sedang berjalan-jalan di alun-alun kota Y. Menikmati suasana malam yang begitu indah. Banyak lampu-lampu yang menghiasi taman yang menambah kesan romantis.

Raka menggenggam erat tangan istrinya dengan sesekali membawa genggaman tangan itu ke atas untuk dia cium.

“Maafkan kata-kata mereka ya sayang” ucap Raka sambil menghentikan langkahnya. Dia menghadap sang istri dan memegang kedua pundaknya.

Ayara menganggukkan kepala sambil tersenyum.

“Iya gak apa-apa yank. Tapi sebenarnya yang membuat aku ingin tertawa kenapa mereka sampai bawa-bawa skincare ya? Apa itu artinya aku cantik?” jawab Ayara sambil terkekeh.

Raka tersenyum kemudian mencium puncak kepala istrinya.

“Tentu saja, kamu yang tercantik” jawab Raka tanpa ada gurat kegombalan di wajahnya.

Ayara tertawa kecil lalu memeluk suaminya.

“Terima kasih ya kamu masih bersabar walau belum ada anak diantara kita” ucap Ayara yang sengaja menyembunyikan wajahnya di dada sang suami. Ayara tidak ingin Raka melihat wajah sedihnya.

“Kita masih bisa berusaha sayang. Belum tentu yang bermasalah itu adalah kamu. Bisa jadi itu aku” ucap Raka membalas pelukan Ayara.

“Tapi bagiku, ada atau tidaknya anak itu tidak masalah buatku” lanjutnya.

Ayara semakin terharu saja mendapatkan suami seperti Raka.

Ayara dan Raka kembali melanjutkan jalan-jalan mereka. Ayara membeli jagung bakar yang sudah dipipil dan ditempatkan di cup kertas. Raka sendiri membeli batagor. Mereka duduk di dekat air mancur sambil menyantap kudapan yang mereka beli. Kencan sederhana seperti ini saja sudah membuat mereka bahagia.

“Aku ingin nanti kalau kita dikasih kepercayaan untuk memiliki anak, kita ajak anak kita kesini. Duduk lesehan sambil makan jagung pasti seru” ucap Ayara sambil memperhatikan anak kecil yang berlarian tidak jauh darinya.

Raka tersenyum lalu mengelus rambut istrinya dengan mesra.

“Iya, semoga Tuhan mengabulkan permohonan kita ya” ucap Raka menimpali.

Ayara pun menganggukkan kepalanya.

“Kita harus sabar” ucap Ayara pula.

“Kamu yang harus sabar, terutama sabar mendengar omongan orang yang terus menanyakan kapan. Aku sebenarnya sangat tidak suka mendengar kata “kapan” itu. Sangat menjengkelkan” ucap Raka mengungkapkan isi hatinya.

Ayara malah tertawa mendengarnya karena memang sangat jarang Raka kesal seperti ini.

“Kenapa kamu tertawa?” tanya Raka sambil mengernyitkan sebelah alisnya.

Ayara mengelus pipi Raka.

“Kamu lucu kalau lagi kesal” jawab Ayara sambil tersenyum manis.

Ayara semakin terlihat cantik saat tersenyum seperti ini. Apalagi sinar rembulan dan lampu taman yang menerangi wajahnya membuat Ayara cantik dan bercahaya.

Ingin sekali Raka mencium bibir merah alami istrinya tapi berhubung masih ditempat umum dia menahannya mati-matian. Mungkin kalau sedang di kamar dia sudah melahap habis bibir merah cerry itu.

"Pulang yuk" ucap Raka berbisik.

"Kok buru-buru?" tanya Ayara terheran.

"Ada yang harus dituntaskan" jawab Raka penuh maksud. Senyumnya pun sudah berubah mesom dan Ayara sangat paham tentang itu.

Ayara memukul dada Raka dengan gemas.

"Ishh... Pasti mau gitu ya?" tebak Ayara gemas.

Raka tertawa kecil menimpali.

"Mau gak?" Raka kembali berbisik.

Ayara pun menganggukkan kepala sambil malu-malu.

Raka tertawa lebar, dia langsung merangkul istrinya menuju dimana mobil mereka terparkir. Dia sudah tidak sabar sampai di rumah.

Satu jam perjalanan akhirnya mereka sampai dirumah.

Dengan tidak sabaran Raka langsung mencium istrinya dengan begitu menuntut. Dia melepas baju yang Ayara kenakan begitu juga dengan baju yang dia gunakan.

Tangannya juga sudah menjelajah kemana-mana. Dengan bibir yang masih bertaut, Raka mulai melakukan pemanasan hingga suara de sa han terdengar dari mulut istrinya. Di saat has rat keduanya sudah di ubun-ubun tanpa mengulur-ulur waktu Raka mulai melakukan penyatuan mereka.

Dia begitu bersemangat menggempur istrinya. Kembali suara de sa han terdengar saling sahut sahutan hingga akhirnya surga dunia mereka dapatkan secara bersamaan.

Raka mencium kening Ayara lama sekali setelah per cinta an itu berakhir.

"Terima kasih sayangku. Aku mencintaimu dan selamanya akan terus begitu" ucap Raka setelah melepas ciumannya.

"Aku pun juga mencintaimu, sangat mencintaimu" sahut Ayara tak mau kalah.

Mereka kemudian berpelukan dengan mesra meresapi sisa sisa per cin ta an mereka.

"Kita belum mandi" ucap Ayara sambil terkekeh.

"Ayo kita mandi" ajak Raka yang saat itu juga langsung menggendong istrinya menuju kamar mandi.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

3sna

3sna

ini msh flasback kah?

2025-02-13

0

ria

ria

semangat ayara...
ulerx disini novi ya..serakah

2023-02-22

1

nanny

nanny

ada ada saja 🤧

2023-02-21

1

lihat semua
Episodes
1 Pertengkaran
2 Happy Anniversary
3 Sakit
4 Bodoh
5 Tak Mudah
6 Mencari Rumah
7 Jaga Jarak
8 Cindy Aneh
9 Ibu Guru
10 Kamu selingkuhannya?
11 Opname
12 Cemburu
13 Kamu Cemburu?
14 Novi
15 Sabar
16 General Check Up
17 Bertemu Chiko
18 Ada Apa?
19 Tanpamu
20 Permohonan Maaf
21 Ada Aku
22 Kenapa?
23 Bagaimana Caranya?
24 Manajemen Training
25 Bertemu Raka
26 Deni
27 Rencana Chiko
28 Tahap selanjutnya
29 Mencoba Meluruskan
30 Berkenalan
31 Memohon
32 Perih
33 Produksi
34 Tidak Mau
35 Ibu
36 Sayang?
37 Tidak Menyerah
38 Berjuang
39 Keras Kepala
40 Alasan Saja
41 Beri Aku Waktu
42 Netizen
43 Mana Raka?
44 Pulang
45 Mimpi
46 LDR
47 Jawab Chiko!
48 Mengungkapkan Perasaan
49 Manja
50 Kamu?
51 Apa mungkin?
52 Aneh
53 Resign
54 Kencan
55 Pengakuan
56 Bimbang
57 Pergi
58 Kacau
59 Bercerai
60 Terlambat
61 Melihat dari jauh
62 Menyesal
63 Amina
64 Penuh Rasa Syukur
65 Bertemu
66 Berusaha Merebut
67 Mau Mama
68 Bimbang
69 Bertemu
70 Godaan
71 Hai Mantan
72 Cukup
73 Portal Online
74 Terdengar juga
75 Aneh
76 Pro dan Kontra
77 Akun Bodong
78 Bertemu Chiko
79 Tiga Rencana Maysarah
80 Berhasil?
81 Akhir kisah Maysarah
82 If You Leave My World
83 Cyra Kania Admaja
84 Akhir Kisah Novi
85 Promo
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Pertengkaran
2
Happy Anniversary
3
Sakit
4
Bodoh
5
Tak Mudah
6
Mencari Rumah
7
Jaga Jarak
8
Cindy Aneh
9
Ibu Guru
10
Kamu selingkuhannya?
11
Opname
12
Cemburu
13
Kamu Cemburu?
14
Novi
15
Sabar
16
General Check Up
17
Bertemu Chiko
18
Ada Apa?
19
Tanpamu
20
Permohonan Maaf
21
Ada Aku
22
Kenapa?
23
Bagaimana Caranya?
24
Manajemen Training
25
Bertemu Raka
26
Deni
27
Rencana Chiko
28
Tahap selanjutnya
29
Mencoba Meluruskan
30
Berkenalan
31
Memohon
32
Perih
33
Produksi
34
Tidak Mau
35
Ibu
36
Sayang?
37
Tidak Menyerah
38
Berjuang
39
Keras Kepala
40
Alasan Saja
41
Beri Aku Waktu
42
Netizen
43
Mana Raka?
44
Pulang
45
Mimpi
46
LDR
47
Jawab Chiko!
48
Mengungkapkan Perasaan
49
Manja
50
Kamu?
51
Apa mungkin?
52
Aneh
53
Resign
54
Kencan
55
Pengakuan
56
Bimbang
57
Pergi
58
Kacau
59
Bercerai
60
Terlambat
61
Melihat dari jauh
62
Menyesal
63
Amina
64
Penuh Rasa Syukur
65
Bertemu
66
Berusaha Merebut
67
Mau Mama
68
Bimbang
69
Bertemu
70
Godaan
71
Hai Mantan
72
Cukup
73
Portal Online
74
Terdengar juga
75
Aneh
76
Pro dan Kontra
77
Akun Bodong
78
Bertemu Chiko
79
Tiga Rencana Maysarah
80
Berhasil?
81
Akhir kisah Maysarah
82
If You Leave My World
83
Cyra Kania Admaja
84
Akhir Kisah Novi
85
Promo

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!