Ayara bersusah payah bangun setelah sekian lama bersimpuh dilantai. Menangisi seseorang yang seharusnya tidak dia tangisi.
Ayara berjalan memasuki kamarnya. Ketika melihat ranjangnya, ingatannya kembali pada kenangan manis saat wedding anniversarynya 3 bulan lalu.
"Happy Anniversary sayang" bisik Raka di telinga Ayara istrinya.
Ayara menggeliatkan tubuhnya. Rasanya baru saja dia memejamkan matanya setelah malam panas dan menggelora yang dia lakukan bersama Raka suaminya, tapi kini dia sudah harus bangun kembali.
“Happy Anniversary juga sayang” balas Ayara dengan suara seraknya. Tidak terasa pernikahan mereka sudah menginjak usia 3 tahun. Pernikahan yang nyaris sempurna karena mereka begitu saling menyayangi dan mencintai. Hanya satu yang kurang dari pernikahan mereka yaitu kehadiran anak yang tentu sangat dinantikan keduanya.
Raka dan Ayara menikah di usia yang terbilang muda yakni sama-sama berusia 23 tahun. Raka yang saat itu baru saja lulus menjadi pegawai negeri sipil langsung meminang kekasihnya yang sudah dipacarinya sejak SMA. Ayara yang saat itu bekerja sebagai admin di salah satu perusahaan konstruksi yang cukup terkenal tanpa pikir panjang langsung menerima lamaran Raka.
Kini usia pernikahan mereka sudah menginjak angka 3 tahun, rasa sayang dan cinta mereka tetap sama walau belum ada anak di tengah-tengah mereka.
Raka mencium kening istrinya yang masih betah bergelung di bawah selimut.
“Bangun dulu yuk, Aku sudah masak untuk sarapan kita” ucap Raka setengah berbisik.
Ayara langsung mendelik, dia mengira sudah bangun kesiangan karena sang suami sudah menyiapkan sarapan untuknya.
“Masih jam setengah enam” ucap Raka yang seolah mengerti kepanikan istrinya.
Raka dan Ayara memang sering berbagi tugas. Bila Ayara yang memasak maka Raka yang membersihkan rumah. Begitu pula bila Ayara yang mencuci baju maka Raka yang menyetrikanya. Ayara sangat beruntung mendapatkan suami seperti Raka yang mau menerima dia apa adanya dan mau ikut mengerjakan pekerjaan rumah. Bila Ayara sakit maka Raka akan libur bekerja dan mengurusnya bagaikan seorang Ratu. Ayara tidak bisa membayangkan bila hidup tanpa Raka karena dia begitu bergantung pada suaminya.
Ayara memeluk tubuh suaminya dengan begitu erat.
“Suamiku memang sempurna” bisik Ayara di telinga Raka.
Raka tertawa kecil.
“Benarkah?” ucap Raka pura-pura tidak percaya.
Ayara pun menganggukkan kepalanya dengan cepat.
Raka kembali tertawa.
“Ayo bangun dan mandi, nanti Aku antar ke kantor” ucap Raka.
“Kamu tidak mengajar?” tanya Ayara terheran. Pasalnya hari ini bukan hari libur. Bila Raka mengantar Ayara bekerja itu akan memakan waktu dan Raka bisa terlambat mengajar. Raka adalah guru Matematika di salah satu SMK di kota A.
“Tidak, muridku sedang kunjungan ke hotel” jawab Raka.
Ayara senangnya bukan main. Andai saja Ayara bisa mengajukan cuti mendadak dia pasti mengambil cutinya saat ini juga dan memilih menemani suaminya di rumah.
“Sayangnya aku tidak bisa cuti” ucap Ayara sendu.
Raka pun mengelus puncak kepala istrinya dengan sayang.
“Tidak apa-apa, nanti pulang kerja kita langsung dinner ya. Merayakan Anniversary kita” ucap Raka dengan tersenyum manis. Senyum yang dari awal pertemuan mereka selalu bisa membius Ayara.
Ayara mencium gemas pipi suaminya.
“I Love You sayangku” ucapnya sambil terus mencium seluruh wajah Raka.
Raka pun hanya terkikik saja.
“Muah…Aku mandi dulu” ucap Ayara sambil sekali lagi menghadiahi ciuman di pipi Raka.
Raka hanya geleng-geleng kepala. Istrinya memang kekanakan padahal usia mereka tidak jauh berbeda. Raka hanya lebih dewasa 1 bulan dari Ayara tapi sikap Raka jauh lebih dewasa dari istrinya.
…
Ayara dan Raka sudah duduk di meja makan menikmati sarapan yang Raka buat pagi-pagi sekali. Dia sengaja ingin memanjakan istrinya yang kelelahan karena melayaninya semalaman.
“Enak sayang, sering sering ya masaknya” ucap Ayara sambil tertawa kecil.
Raka pun hanya tertawa saja. Raka memang suami idaman. Bisa masak, pengertian dan penyayang. Tak heran mereka bisa menjalin kasih hampir sebelas tahun. Delapan tahun berpacaran dan 3 tahun menikah. Selama itu pula mereka sangat harmonis dan selalu romantis.
Selesai makan Raka kemudian mengantar istrinya bekerja. Setelah menikah Ayara resign dari tempatnya yang lama dan kini bekerja sebagai asisten manager di The La Fanya manajemen villa. Perusahaan yang mengelola beberapa villa yang dimiliki oleh orang-orang berbeda dengan sistem profit sharing dan sistem kerjasama lainnya. Ayara sangat menyukai pekerjaannya yang sekarang dan sangat nyaman dengan partner kerjanya juga hingga dia enggan untuk ikut mengambil pekerjaan seperti suaminya yang menjadi pegawai negeri. Padahal Ibu Raka sudah beberapa kali meminta Ayara untuk ikut tes CPNS agar bisa menjadi pegawai negeri seperti Raka. Untung saja Raka selalu mendukung keputusan istrinya, menurutnya pekerjaan itu adalah kenyamanan. Bila sudah nyaman maka semuanya menjadi lebih indah.
“Sudah sampai” ucap Raka saat sudah sampai di depan kantor dua lantai milik The La Fanya. Gedung yang begitu mewah dan estetik.
Cup.
“Terima kasih ya Sayang”.
Ayara mengecup pipi suaminya sebelum turun dari mobil.
Raka tertawa geli. Dia juga mencium pipi istrinya dengan gemas.
“Nanti jam lima aku jemput” ucap Raka sambil membelai pipi istrinya.
Ayara mengangguk sambil tersenyum sangat manis.
…
Ayara sudah mandi dan mengganti bajunya. Dia juga berdandan sambil menunggu kedatangan suaminya. Senyum Ayara sudah terkembang karena akan berkencan dengan Raka suaminya. Hal itu tentu tak luput dari perhatian rekan kerjanya. Sangat jarang Raka mengantar jemputnya bekerja karena kesibukan masing-masing. Saat liburan sekolah pun Raka jarang mengantar jemput karena dia lebih memilih membantu Ayara mengerjakan pekerjaan rumah. Raka memang suami yang sangat sempurna bagi Ayara.
“Ciehh cieehh… kayak pengantin baru saja” ledek Chiko rekan kerja Ayara. Chiko adalah satu-satunya pria lajang di kantor tersebut. Usianya 2 tahun lebih dewasa dari Ayara.
“Kamu ini sirik aja” ucap Cindy membela Ayara.
Ayara hanya tertawa saja menimpali.
“Aku iri lho sama kamu Ayara. Kalau Mas Danu suami aku, boro-boro mau bantuin urus rumah. Aku minta tolong jagain anak sebentar saja susahnya minta ampun” keluh Cindy.
Ayara hanya tersenyum tipis. Bila ada pembahasan tentang anak dia akan kembali mengingat ketidaksempurnaan pernikahannya dengan Raka.
Dan kini ternyata karena alasan anak Raka tega menduakannya. Ayara tersenyum kecut ketika mengingat memory tiga bulan lalu.
Tanpa sadar air matanya kembali menetes.
"Jangan menangis Ayara, kamu harus kuat. Kamu tidak boleh lemah".
Niat hati ingin menyemangati diri sendiri yang ada Ayara malah semakin tidak bisa menekan laju air matanya.
"Apa yang akan terjadi padaku bila kamu pergi dari hidupku Raka?".
Ayara mendudukkan tubuhnya di pinggiran ranjang dan kembali menangis. Tidak ada yang dia lakukan selain menangis, bahkan mengisi perutnya, padahal seharian ini dia belum makan sama sekali.
Lemah. Lemah sekali kamu Ayara !.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
galaxi
real seorang wanita kamu ayara...memang sbenernya beginilah wanita...sgt lemah...dia bisa jd kuat krn ada lelaki dibelakangnya...jika dia diperlakukan begini hancur sudah...
2023-09-29
1
ria
semangaat kuat ayara..
jangan menyerah..kamu harus bangkit dari semua masalah yg datang..
beruntung kamu bukan wanita pengangguran..
lanjuut thor💪💪
2023-02-17
1
ria
nah gitu dong..gk usah ditangisi..
semangat ayara
2023-02-17
1