Hem.
Chiko menetralkan tenggorokannya yang tiba-tiba terasa kering. Dia begitu terpesona dengan penampilan Ayara dalam memainkan Piano ditambah suaranya yang begitu merdu.
Reflek dia bertepuk tangan saat Ayara menyelesaikan permainannya. Chiko sampai melongo saking tidak percayanya dengan apa yang dia dengar.
"Suaramu bagus sekali Ayara. Kenapa tidak menjadi penyanyi saja?" ucap Chiko yang tidak bisa menutupi rasa kagumnya.
Ayara terkekeh.
"Apa Aku cocok jadi penyanyi?" Ayara balik bertanya.
"Tentu saja, suaramu bagus" jawab Chiko cepat.
"Raka juga bilang begitu, katanya Aku cocok jadi penyanyi" jawab Ayara yang lagi-lagi mengingat tentang Raka.
Chiko mendengus kesal.
"Raka lagi, Raka lagi. Lupain dia Ayara!" ucap Chiko dengan sedikit membentak.
Ayara terkejut. Tidak menyangka kalau Chiko akan membentaknya.
"Ah..Maaf. Aku tidak bermaksud" ucap Chiko setelah sadar kalau kata-katanya sudah sedikit keterlaluan.
Ayara malah tersenyum.
"Tidak apa-apa. Aku memang harus lupain dia" ucap Ayara seolah-olah dia tidak apa-apa.
"Sorry Ra.. Aku hanya ingin kamu tidak mengingat ingat dia lagi dan berakhir dengan kesedihan. Maaf kan Aku" ucap Chiko penuh menyesalan.
"Tak masalah, Ayo kita cobain meja makan ku yang baru. Aku sudah memesan makanan. Sebentar lagi datang" ucap Ayara mengalihkan pembicaraan. Dia mendorong tubuh tegap Chiko menuju ruang makan.
Tak lama setelah itu Abang pengantar makanan pun datang. Ayara menyiapkan makan malam untuk tamu agungnya dengan telaten.
Dalam hati Chiko masih merasa bersalah karena membentak Ayara tadi, entah kenapa kalau Ayara membahas Raka maka tekanan darah Chiko naik seketika. Dia sangat tidak suka dengan Raka.
...****************...
"Ra, Aku bawain kamu sarapan" ucap Cindy sambil meletakkan satu box makanan di atas meja Ayara.
"Makasih banyak ya mbak. Dalam rangka apa nih?" tanya Ayara sambil membula box makanan tersebut.
"Gak ada, tadi pas lewat makanya aku beliin khusus buat kamu. Kamu kan suka banget sama bika ambon."ucap Cindy dengan tersenyum manis.
"Oh..iya makasih banyak mbak" ucap Ayara yang sedikit terheran.
Dari mana mbak Cindy tau kalau aku suka bika ambon ya?. Tanya Ayara dalam hati.
"Sama-sama. Jangan lupa dimakan ya" ucap Cindy lalu berjalan menuju tempatnya.
Tidak mau terlalu pusing Ayara pub mencoba kue tersebut.
Deg.
Kue itu sama persis seperti yang sering Raka belikan.
Kenapa ada saja sesuatu yang mengingatkanku padamu Raka?.
Ayara menghela nafas berkali kali. Setiap dia mencoba kue tersebut dia kembali mengingat kebersamaannya dengan Raka.
"Sayang... Aku ada sesuatu buat kamu" ucap Raka saat baru saja tiba dirumahnya. Dia menyembunyikan bingkisan dibelakang punggungnya.
"Apa itu?" tanya Ayara penasaran.
"Tara...Ini bika ambon kesukaan kamu" ucap Raka sambil memperlihatkan kue yang dia bawa.
"Hemm...sepertinya enak" ucap Ayara sambil menciumi bau kue tersebut.
"Pasti enak karena belinya di tempat langganan Aku" ucap Raka sambil merangkul pundak istrinya menuju dapur.
Mereka berdua kemudian menikmati bika ambon dengan saling menyuapi.
Huft. Ayara menghela nafas. Kembali lagi dia mengingat tentang Raka.
Kenapa susah sekali melupakan dia? Padahal ini sudah hari ke tiga dia meninggalkanku. dan alasannya pun sudah jelas kalau dia memiliki wanita idaman lain. Bodoh bodoh bodoh kamu Ayara.
Entah sudah berapa kali dia mengatai dirinya bodoh tapi dia tetap saja tidak sadar-sadar. Ada bagian tersembunyi di hati Ayara yang selalu mengingat Raka.
Jam istirahat, Cindy melarang Ayara untuk membeli makanan karena dia sudah memesankan lebih dulu.
Kenapa mbak Cindy aneh sekali? Tidak biasanya dia memesan makanan via online. Bukannya dia biasanya membawa bekal dari rumah?.
"Ini untuk mu, suamiku yang membelikannya. Aku juga membelikan Chiko dan yang lain" ucap Cindy sambil menyerahkan sebungkus nasi kentut pada Ayara.
Nasi kentut? Kenapa harus nasi kentut? Batin Ayara.
"Kenapa nasi kentut?" tanya Chiko yang memiliki pertanyaan sama dengan Ayara. Bedanya Chiko bertanya terang-terangan sedangkan Ayara memendamnya dalan hati.
"Iya suamiku yang membelikannya" jawab Cindy sambil tersipu malu. Dia seolah merasa bahagia sekali karena mendapatkan perhatian dari suaminya.
"Bertambah lagi orang bucin" batin Chiko.
Satu ruangan itupun memakan nasi kentut pemberian suami Cindy. Mereka semua mengucapkan terima kasih karena traktirannya.
...****************...
"Ayara besok tidak perlu bawa makanan ya. Besok Aku mau masak besar. Kamu kan suka masakan Aku kan?" ucap Cindy saat mereka sudah berada di parkiran.
"Tidak perlu mbak. Tidak perlu repot-repot. Aku sudah membeli bahan makanan kemarin dan besok akan membawa bekalku sendiri" tolak Ayara secara harus.
Cindy mendengus sebal.
"Ya sudah kalau begitu. Tapi kalau kamu butuh sesuatu jangan segan ya kasih tau aku. Aku pasti bantu" ucap Cindy akhirnya.
Ayara pun menganggukkan kepalanya tanda setuju.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
Hartaty
apakah Cindy kenal Raka,hmmm apakah Raka sebenarnya masih cinta dgn suara,mungkin bukan orang ke3
2023-10-08
1
galaxi
wahwah.....jangan2 cindy nih pelakornya
2023-09-29
1
ria
semangat ayara😙
2023-02-20
1