Saat sudah sampai dirumah Ayara langsung membersihkan diri. Biasanya jam segini dia akan memasak makan malam untuk Raka. Sedangkan Raka akan membersihkan rumah. Tapi sekarang rutinitas itu sudah tidak ada karena Ayara melakukannya seorang diri.
Selesai mandi Ayara memilih menghilangkan jenuh dengan bermain piano. Memang obat galau adalah bernyanyi. Tak heran bila kebanyakan lagu-lagu yang beredar dipasaran adalah lagu galau.
Seperti tiap bait lagu milik Tiara Andini yang berjudul usai. Ada bagian dari lagu itu yang sangat ayara sukai.
Aku memang kehilangan
Kamu yang sangat kucintai
Namun, kau telah kehilangan
Aku yang sangat mencintaimu
Makna lagu yang sangat dalam. Benar memang Ayara kehilangan Raka, tapi Raka pun kehilangan cinta Ayara yang begitu besar. Ayara sangat yakin wanita itu tidak bisa mencintai Raka seperti dirinya yang begitu mencintai Raka.
...****************...
Ini sudah hari ke empat Raka meninggalkan rumah dan selama itu juga tidak ada komunikasi mereka sama sekali. Hubungan mereka saat ini belum jelas. Ayara masih terheran kenapa sampai sekarang surat gugutan cerai itu belum dia terima.
Saat ini Ayara sedang di supermarket memilih buah dan sayur untuk memenuhi kulkasnya. Ayara sedang menerapkan pola hidup sehat dan membatasi konsumsi makanan dari luar. Sebisa mungkin dia akan memasak.
"Bu Aya..." panggil seorang Ibu-Ibu berusia kurang lebih 35 tahun.
Ayara berusaha mengingat ingat siapa Ibu tersebut.
"Apa kabar Bu Aya? Saya Rika teman mengajar Pak Raka" ucap Ibu itu yang ternyata bernama Rika.
"Oh.. Iya. Kabar baik bu. Ibu apa kabar?" balas Ayara basa basi.
Dipanggil Bu Aya mengingatkan Ayara tentang kenangan saat dirinya masih SMA dulu.
"Kamu mau jadi apa Ka?" tanya Deni teman sepermainan Raka dan Ayara dulu.
"Aku mau jadi guru" jawab Raka. Dia memang bercita-cita menjadi guru.
"Kamu juga Ay?" tanya Deni pada Ayara.
Ayara pun dengan cepat menggeleng.
"Bagus, jangan jadi guru. Nanti muridmu manggil kamu dengan sebuatan Buaya kalau mereka kesal" ucap Deni dengan tertawa kencang.
"Buk Aya... Buk Aya.... Buaya...." ucapnya berulang-ulang.
Tentu saja hal itu membuat Ayara kesal.
"Jangan gangguin Ayara, pergi sana!" usir Raka karena celetukan Deni sudah membuat Ayara kesal.
Huft. Raka lagi ...Raka lagi...
"Saya kira Ibu ikut Pak Raka pindah ke desa A. Berarti LDRan ya bu? Padahal waktu itu Pak Raka terlihat sakit tapi dia tetap memaksakan untuk pindah. Kasihan ya harus LDRan. Memang begini bu jadi pegawai negeri harus siap dipindah tugaskan" ucap Rika tanpa titik koma. Dia bahkan tidak membiarkan Ayara bertanya.
"Maaf ya bu, saya buru-buru" ucap Rika pula dan berjalan dengan cepat.
Inginnya Ayara bertanya Raka dipindah tugaskan kemana tapi dia tidak ingin orang tau masalah rumah tangganya.
Jadi Raka pindah ke desa A? Dan tadi katanya dia sakit? Raka sakita apa ya? Kenapa Raka bisa sakit?. Pantas saja tidak pernah bertemu lagi rupanya dia sudah pindah ke pelosok.
Kata-kata Rika yang mengatakan kalau Raka sedang sakit terus terngiang-ngiang dikepala Ayara.
Kamu sakit apa Raka? Kenapa kamu tidak ada kabar?
Apa wanita itu tinggal di desa A makanya kamu pindah tugas kesana?
Apa kamu tinggal bersama wanita itu?
Tidak. Raka bukan pria seperti itu. Dia tidak mungkin tinggal bersama kalau belum ada ikatan pernikahan.
Apa-apaan sih kamu Ayara? Kenapa terus membela dia? Dasar bucin akut.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
galaxi
ataukah seb3narnya raka sakit....??ah semuanya masih samar2 😂
2023-09-29
2
ria
semangat ayara...
2023-02-20
1