Chiko yang baru saja memasuki kantor mendengar suara tangisan dan isakan yang saling sahut sahutan dari gedung bagian belakang. Chiko yang penasaran langsung mendekati sumber suara.
Dia begitu terkejut melihat Ayara dan Cindy sedang berlutut dan menangis dengan begitu hebatnya.
"Ada apa ini?" tanya Chiko mendekat. Dia takut terjadi sesuatu pada Ayara. Chiko membantu Ayara berdiri setelahnya dia pun melakukan hal yang sama pada Cindy.
"Kalian kenapa?" tanya Chiko menuntut penjelasan.
Ayara kembali menutup wajahnya dan menangis dengan hebatnya. Chiko mendekat dan hendak membawa Ayara dalam pelukannya tapi Ayara menahan pergerakan itu. Sebagai gantinya Chiko hanya menepuk-nepuk bahu Ayara.
"Kamu kenapa?" tanya Chiko dengan nada bicara penuh ke khawatiran.
"Ini salah Aku Ko. Aku diam-diam menerima tawaran Raka untuk membelikan makanan kesukaan Ayara" ucap Cindy menjelaskan. Diapun kembali menangis tersedu-sedu saat menceritakannya.
"Bukan maksudku berpihak pada Raka Ayara, Aku sama sekali tidak tau alasan dia. Sungguh. Aku hanya kurir disini. Hu...hu...." Cindy semakin mengeraskan tangisannya.
"Mbak, kenapa sih mbak tega sama Aku? Mbak kan teman Aku mbak?" ucap Ayara mengungkapkan kekecewaannya.
"Maafkan Aku Ra , Aku terpaksa. Saat dirumah sakit aku bertemu dia dan dia meminta tolong padaku. Aku terpaksa menerimanya karena biaya pengobatan anakku tidak sedikit Ra" ucap Cindy dengan mengiba-iba.
"Aku sudah memarahinya dan menanyakan kenapa dia berselingkuh tapi dia diam saja. Sama sekali tidak mau menjelaskan. Aku bersumpah Ra...Aku benar-benar tidak tau." ucap Cindy sejujurnya. Dia memang sama sekali tidak tau menau tentang alasan perpisahan itu.
"Kenapa kamu tidak berbicara berdua dengannya Ra? Tanyakan dari hati ke hati" ucap Cindy pula.
Chiko yang mendengar itu langsung angkat bicara.
"Kamu orang bodoh kalau melakukan itu. Ingat kamu punya harga diri" ucap Chiko menasehati Ayara.
"Tapi kan kita harus tau juga Ko alasan Raka melakukan ini" Cindy tak mau kalah.
"Bukannya alasannya sudah jelas kalau dia berselingkuh?" Chiko kembali menyahut.
Ayara yang kalut memilih meninggalkan kedua orang itu yang kini malah menjadi perang mulut. Ayara bahkan permisi dari tempat kerjanya karena merasa tidak enak badan.
Pikiran Ayara menjadi sangat stress.
Untuk apa kamu masih mengirimkan makanan? Apa maksudmu Raka? Apa kamu merasa kasihan karena aku terlihat menyedihkan setelah berpisah darimu? Aku tidak perlu perhatianmu lagi. Aku akan berusaha untuk hidup tanpamu. Tidak perlu lagi kamu mengirimkan apapun. Aku sudah muak sama kamu. Jangan sok baik lagi padaku. Tidak perlu merasa bersalah hingga meminta orang mengirimkan aku makanan. Aku bisa membelinya untuk diriku sendiri.
Ayara begitu kalut. Dia kecewa dengan Cindy dan juga Raka. Ayara tidak menyangka Cindy tega melakukan ini padanya. Walaupun bukan Cindy selingkuhan Raka tapi tetap saja Ayara merasa kalau Cindy telah berkhianat karena telah bersekongkol dengan Raka.
Ayara sudah berada di rumahnya. Dia kembali memainkan piano peninggalan Ayahnya. Rasa kecewanya pada Cindy tidak bisa dia ungkapkan lagi. Kalau umpamanya Raka meminta Cindy untuk memberikan racun pada Ayara apakah Cindy akan menurutinya demi mendapatkan uang? Itulah yang ada di benak Ayara. Kekecewaaannya begitu besar pada Cindy.
Jari jari lentik Ayara mulai memainkan pianonya. Dia bernyanyi sambil bercucuran air mata.
Raka aku benci sama kamu. Kalau memang perpisahan ini yang kamu inginkan. Baiklah akan aku turuti. Tidak perlu lagi sok baik padaku. Aku tidak perlu perhatianmu. Kita urus saja hidup kita masing-masing.
Ayara sudah bertekad akan menghapus nama Raka dalam hidupnya.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
ria
andai kamu tau ayara. dengan apa yang terjadi sama raka😔..
raka tidak baik baik saja..
sayangx raka gk mau jujur..
andai jujur pasti ada solusix..
2023-02-22
1