Tanpamu

Aku ingin nanti kalau kita dikasih kepercayaan untuk memiliki anak, kita ajak anak kita kesini. Duduk lesehan sambil makan jagung pasti seru

Raka tersenyum kecut. Kata-kata yang Ayara ucapkan saat di kota Y terus terngiang-ngiang di kepalanya.

Akan sangat sulit mimpimu dapat terwujud bila kamu bersama Aku. Aku bukan lelaki sempurna. Maafkan Aku Sayang. Tapi asal kamu tau Aku tidak mungkin berselingkuh darimu. Kamu adalah duniaku. Tidak mungkin Aku bisa berpaling dengan yang lain.

Aku tidak tau alasan apa yang harus aku berikan agar kamu bisa membenciku. Maafkan aku yang harus menghindar, karena bila masih berada di dekatmu aku pasti akan sangat lemah.

Taukah kamu Aku sampai masuk rumah sakit setelah berpisah darimu. Aku sakit seorang diri. Tidak ada kamu yang aku lihat saat membuka mata. Rasanya hidupku tidak berarti lagi tanpamu.

Aku harap kamu tidak membenci aku sayang. Aku hanya ingin kamu bahagia. Keluarga besarku terlalu toxic dan terus menghujatmu tentang anak. Aku tidak mau kamu menjadi stress karena tekanan itu. Terkadang orang-orang seperti itu terlalu menyalahkan pihak wanita padahal pihak laki-laki pun bisa jadi yang menjadi penyebabnya. Sama seperti Aku yang ternyata bermasalah. Maafkan Aku yang dengan mudahnya menyerah. Itu semua karena aku sangat mencintaimu. Aku tau kamu sangat menginginkan anak. Bila kamu tau kondisiku aku yakin kamu akan berusaha menerimanya dan menekan keinginanmu yang ingin sekali menjadi Ibu. Tapi Aku tidak bisa melihatmu bersedih. Biarlah sekarang kamu bersedih di awal tapi nanti kamu akan bahagia dengan pria yang lebih sempurna yang bisa memberikanmu keturunan.

Raka kini berada di sebuah rumah kontrakan yang ada di desa A. Selama beberapa hari ini dia sudah mengajar di desa wisata tersebut. Desa yang sangat maju dengan teknologi yang canggih. Walaupun namanya desa tapi ini bukanlah desa biasa, karena berbagai fasilitas ada di desa ini. Raka yang memiliki prestasi dan cara mengajar yang baik serta beberapa kali mengantarkan siswanya memenangkan olimpiade kemudian dimutasi secara hormat ke salah satu SMK Negeri di Desa A. Jika Raka terus-terusan berprestasi seperti ini kemungkinan besar dia bisa diangkat menjadi kepala sekolah.

Tapi apalah gunanya segudang prestasi itu bila dia kehilangan pijakan dalam hidupnya. Raka kehilangan Ayara sama saja dia tidak memiliki tujuan hidup. Raka sudah siap bila dia harus dipecat sebagai pegawai negeri sipil. Tapi yang menjadi masalahnya adalah dia yang belum rela melepaskan Ayara. Raka masih menata hatinya agar terbiasa tanpa Ayara.

Egois? Tentu saja. Raka akui dirinya sangat egois. Tapi Raka tidak bisa membohongi dirinya kalau dia begitu mencintai Ayara dan tidak bisa jauh darinya.

Raka sangat ingat bagaimana dia dulu diam-diam mengagumi Ayara. Ayara yang polos dan baik. Walau kadang-kadang sangat kekanakan tapi justru Raka sangat menyukai sifatnya itu.

Raka saat itu mendapat kelas 10A sedangkan Ayara di kelas 10C. Orang-orang bilang kelas 10C adalah dewinya sekolah karena banyak sekali ada siswi cantik disana. Dari sekian banyak dewi di kelas itu, mata Raka hanya tertuju pada Ayara. Walau menurut siswa lainnya masih banyak yang lebih cantik dari Ayara tapi dimata Raka, Ayaralah yang paling cantik diantara mereka semua.

Disaat teman-temannya membicarakan Yulia sang dewi di kelas 10C, hanya Raka yang tidak tertarik membahas siswi tersebut. 

“Cantik kan si Yulia itu, udah cantik, jago dance , pintar pula” puji salah satu siswa membangga-banggakan Yulia. Yang lain pun menyetujuinya dengan sangat antusias.

“Iya kan Raka?” tanya siswa tersebut pada Raka. Raka pun hanya tersenyum tipis tidak menjawab iya ataupun tidak.

Deni salah satu teman Raka ikut bersuara.

“Kalau Aku malah lebih suka Ayara, manis dan cantik” ucap Deni mengemukakan pendapatnya.

Mendengar nama Ayara tentu saja membuat Raka langsung mendelik.

“Tidak boleh” ucap Raka tanpa sadar. Dia tanpa sadar mengatakan kalau dirinya menyukai Ayara.

Teman-teman Raka seketika menertawakan sikap reflek yang Raka lakukan. Dan Denilah yang suara tawanya paling keras.

“Ternyata diam-diam ada yang naksir Ayara” goda Deni pula.

Raka diam saja karena dia sudah sangat malu saat ini.

Raka menghela nafasnya, bila mengingat tentang Ayara memang membuatnya seperti ini. 

Sudah beberapa hari ini dia tidak membuat video konten. Otaknya buntu dan tidak memiliki ide sama sekali.

Apa kamu bahagia sayang? Aku harap kamu bahagia agar aku semakin ikhlas melepaskanmu. Semoga saja Chiko bisa membuat kamu bahagia. Maafkan Aku ya sayang. Aku sangat mencintaimu. Percayalah itu sayang. Cinta Raka hanya untuk Ayara. Selamanya akan selalu begitu.

Raka membuka akun sosial medianya. Walau dia tau Ayara tidak suka memposting apapun di sosial media tapi dia tetap berharap ada sesuatu yang bisa lihat tentang istrinya. Tapi tentu saja nihil, tidak ada sesuatu apapun yang bisa dia lihat tentang Ayara.

Aku merindukanmu sayang. Aku ingin mendengar suaramu. Apakah kamu juga merindukanku?.

Ternyata Aku tidak bisa tanpamu. Aku sangat kehilanganmu sayang.

Bersambung...

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***