Sepulang dari supermarket pikiran Ayara kembali melayang pada Raka.
Apa sebegitu inginnya dia pisah dariku? Sampai walau sakitpun dia tetap memaksakan diri untuk pindah? Mungkin karena sakit dan kepindahannya makanya dia belum sempat mengurus perceraian kami. Apa aku saja yang mengurusnya? Bukankah pegawai negeri kalau bercerai karena selingkuh bisa diturunkan jabatan bahkan dipecat? Bagaimana Ibu kalau sampai Raka di pecat? Tidak aku tidak akan menggunakan alasan perselingkuhan dalam perceraian kami.
Ah... Masih saja aku seperti ini. Bukannya harusnya aku senang kalau dia sampai dipecat dari pekerjaannya? Dia mendapatkan balasan setimpal atas perbuatannya.
Tapi apa aku setega itu? Raka begitu mencintai pekerjaannya dan dia mendapatkan itu atas hasil kerja kerasnya. Dia belajar sungguh-sungguh agar bisa lulus tes CPNS. Apa Aku setega itu membuat dia sampai kehilangan pekerjaan?
Anehnya kenapa Raka tidak berpikir sampai kesana? Bukannya dia harusnya tau kalau perceraian ini berimbas pada pekerjaannya? Kenapa ini seperti Raka yang bukan aku kenal? Apa cinta bisa membuatnya jadi sebuta ini dan melakukan apapun di luar nalar?
Aku jadi penasaran siapa wanita itu? Wanita yang bisa membuat Raka jatuh cinta dan meninggalkan istrinya. Atau jangan-jangan wanita itu sudah hamil?
Ya Tuhan.. Tidak mungkin. Aku yakin Raka tidak seperti itu.
Saat pikirannya melayang tentang Raka. Ponsel Ayara berbunyi. Ada notifikasi pesan masuk. Terlihat pesan dari Cindy.
Ayara... Aku dan suamiku membuat Dendeng Batokok. Kamu besok cicipin ya, kalau enak rencananya Aku dan suami mau buka usaha. Isi pesan Cindy.
Sejak kapan mbak Cindy bisa membuat dendeng batokok?. Memangnya mbak Cindy dari kota itu? Bukannya dia dari kota M? Suaminya bukannya orang M juga dan merantau kesini?.
Aduh ngapain aku mikirinnya kemana-mana, mungkin mertua Mbak Cindy asalnya dari sana. Lagian tidak mungkin mbak Cindy yang masak untuk jualan. Dia kan kerja.
Ayara membuang semua pikiran negatifnya dan bergegas untuk membersihkan diri. Tubuhnya sudah begitu lengket.
...****************...
"Cobain deh, dendeng batokoknya" ucap Cindy sambil memberikan sekotak dendeng batokok pada Ayara. Saat ini dia dan Cindy sedang menikmati makan siang berdua. Yang lainnya sedang makan siang di luar.
Ayara menerima kotak makanan itu dan membukanya. Aroma dendeng batokok begitu menggugah selera.
Ayara memasukkan dendeng itu ke dalam mulutnya.
Deg.
Rasanya mirip sekali seperti buatan Restoran X, langganan Raka.
"Enak sekali mbak, mirip banget rasanya seperti dendeng di restoran X" ucap Ayara sambil mengunyah makanan tersebut.
Ayara perhatikan wajah Cindy yang seketika berubah ketika mendengar nama restoran X.
Apa Mbak Cindy beli tapi ngaku-ngaku buat ya? Makanya wajahnya berubah pucat begitu?.
Hem. Cindy menetralkan tenggorokannya sebelum menjawab pertanyaan Ayara.
"Benarkah? Syukurlah kalau begitu, berarti Aku sudah cocok ya membuka rumah makan" jawab Cindy dengan tersenyum. Tepatnya memaksakan tersenyum.
"Iya enak sekali, aku soalnya langganan di sana makanya sangat hafal rasanya. Aku tidak menyangka Mbak Cindy bisa memasak dengan rasa yang begitu mirip" jawab Ayara.
Ayara perhatikan sekali lagi wajah Cindy yang terlihat sangat canggung. Saat itu juga ponsel Cindy berbunyi. Cindy melihat nama si penelpon lalu wajahnya menjadi tegang. Dia pamit pada Ayara kemudian mencari tempat yang sangat jauh untuk menelpon. Ayara pun merasa aneh dengan sikap Cindy.
Diam-diam Ayara mengikuti Cindy dari belakang.
Samar-samar Ayara mendengar percakapan yang Cindy ucapkan.
"Iya sudah. Aku sudah kasih padanya. Tapi dia sepertinya curiga karena dia bilang rasanya mirip dengan yang di restoran X" ucap Cindy.
Deg.
Siapa yang mbak Cindy ajak bicara?
Cindy terlihat mengeraskan suaranya karena tidak mendengar apa yang lawan bicaranya ucapkan. Dia kemudian menloudspeaker panggilannya.
Deg.
Deg.
Deg.
Raka?
Ayara sangat mengenali suara suaminya.
Kenapa mbak Cindy bisa berhubungan dengan Raka? Apa jangan-jangan selama ini Mbak Cindy lah selingkuhan Raka?
Dada Ayara rasanya bergemuruh dengan hebat. Dia masih tidak bisa mencerna apa yang terjadi.
Bagaimana bisa Mbak Cindy dibelakangnya berhubungan dengan Raka? Lalu selama ini makanan yang dia berikan, bika ambon dan dendeng batakok ini apa karena ungkapan rasa bersalahnya karena telah merebut Raka?
Banyak sekali pertanyaan yang bersarang dalam pikiran Ayara.
Saat Cindy menyelesaikan panggilannya dia begitu terkejut melihat Ayara disana.
Deg.
Deg.
Deg.
Seperti ada ribuan jarum yang menusuk dada Cindy. Dia ketakutan luar biasa.
"Apa itu Raka?" tanya Ayara yang tanpa sadar bertanya dengan suara tinggi.
Cindy gelagapan. Dia bingung harus menjawab apa.
"Jawab Mbak" Ayara kembali membentak.
"I..I..Itu..." Cindy terbata-bata.
"Apa kamu selingkuhan Raka?" bentak Ayara lagi.
Cindy semakin terpojok. Dia tidak bisa berkata-kata karena Ayara yang ada di depannya tidak seperti Ayara yang dia kenal.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
ria
ayo jawab cindy..jangan menghindar
2023-02-20
1
Gadis Manggar
lanjut
2023-02-19
1
Cute Mijin
lanjut penasaran
2023-02-19
1