Lampu rumah sengaja tidak Ayara nyalakan semua. Suasana remang-remang sedikit gelap di rumah ini semakin terlihat sepi dan redup. Tidak ada gairah hidup bagi si pemilik rumah.
Bagaimana kabar mu Raka? Apa kamu bahagia? Apa tidurmu cukup? Apa kamu sudah makan?.
Aku sendiri tidak bisa makan, tidak bisa tidur, aku tidak memiliki semangat hidup.
Seperti inilah aku saat kamu pergi dari hidupku. Aku kesepian. Aku tidak punya siapa-siapa. Aku lemah dan juga bodoh.
Berulang kali melamun dan ketika aku tersadar semuanya bagaikan mimpi. Kamu pergi dari hidupku bagaikan sebuah mimpi buruk. Aku tidak bisa mempercayainya sampai sskarang.
Ayara yang saat ini berada di kamarnya keluar dan menuju ruang TV. Dia ingin mengalihkan pikirannya dari kenangan masa lalu bersama Raka.
Sayang, biasanya kita duduk disini berdua dan menonton TV bersama. Aku dan kamu pasti memperebutkan siaran TV masing-masing dan akhirnya kamu yang mengalah. Maaf Raka, mungkin sikap manja ku selama ini membuatmu bosan kepadaku. Tapi kenapa kamu tidak membicarakan langsung padaku? Kenapa kamu malah memilih menduakan aku? Siapa wanita itu Raka? Apa aku mengenalnya? Apa aku kurang cantik dibanding dia? Bukankah harusnya kamu bisa menilai kalau dia bukan wanita baik-baik karena menjalin hubungan dengan suami orang?.
Tapi percuma saja aku mengatakan ini karena nyatanya aku kalah karena kamu lebih memilih dia daripada aku.
11 tahun kebersamaan kita tidak membekas sedikitpun padamu. Hanya aku yang merasakan sakit disini tapi kamu tidak.
Baiklah Raka, bila itu maumu. Mulai hari ini aku akan berusaha menghapus namamu dari hatiku.
Walaupun aku yakin tidak akan mudah tapi aku akan berusaha. Apa aku harus melakukan hipnoterapi agar namamu bisa hilang dari hati dan pikiranku?
Apa itu yang kamu mau?
Huft..
Ayara menghela nafas. Dia seolah olah berbicara dengan Raka padahal Raka entah berada dimana sekarang.
Apa aku harus mengunjungi Ibu ke kampung? Atau memang Ibu yang memaksamu untuk bercerai agar segera menimang cucu darimu?.
Apalagi adikmu sebentar lagi akan memiliki dua anak. Ya..mungkin saja seperti itu. Tapi kenapa kita tidak berusaha untuk memeriksakan diri kita Raka? Siapa tau ada cara agar kita bisa punya anak. Aku memang bodoh...sangat bodoh...
Benar kata Chiko, aku akan memeriksakan diri ke dokter, bisa jadi bukan aku yang bermasalah. Segala kemungkinan bisa saja terjadi.
Malam itu Ayara meminum obat tidur agar bisa terlelap. Tubuhnya perlu beristirahat agar besok bisa bekerja dan mencari rumah baru. Ayara pun memilih tidur di sofa daripada dikamarnya. Efek obat tidur bereaksi dengan baik, tak lema setelah meminumnya Ayara pun masuk ke alam mimpi.
Pagi telah tiba. Ayara bangun dengan tubuh yang sudah cukup segar. Dia segera masuk ke dalam kamar dan bergegas mandi. Selesai mandi, Ayara sedikit berdandan agar terlihat lebih fresh. Dia tidak mau teman-temannya menjadi semakin khawatir bila penampilannya awut awutan.
Jam 8 kurang 10 menit, Ayara sudah tiba di kantor. Dia langsung disambut oleh Chiko.
"Ini makan dulu, kamu pasti belum sarapan kan?" ucap Chiko sambil menyerahkan 1 box berbahan styrofoam yang Ayara yakini di dalamnya adalah bubur ayam.
"Terima kasih Chiko" ucap Ayara sambil menerima bubur itu. Dia tidak enak menolak pemberian Chiko yang sudah berbaik hati membelikannya sarapan.
Chiko menepuk-nepuk pundak Ayara.
"Makan yang banyak. Kamu harus kuat dan tegar" ucap Chiko lalu kembali ke bilik kerjanya.
...****************...
Jam pulang kerja telah tiba, rencananya Cindy akan mengantar Ayara mencari rumah kontrakan.
"Ayara, maaf ya Aku tidak bisa menemanimu. Anakku sakit. Sebagai gantinya Chiko yang akan menemanimu. Disekitar rumah Chiko ada rumah yang cukup bagus yang dikontrakkan. Coba kamu lihat dulu siapa tau cocok" ucap Cindy merasa bersalah. Padahal tadi dia sudah sangat semangat mengantar Ayara tapi mau bagaimana lagi anaknya tiba-tiba sakit.
"Gak apa-apa mbak. Sudah sana cepat anterin anakmu ke dokter" ucap Ayara sambil tersenyum.
"Sekali lagi Sorry ya Ra. " ucap Cindy penuh penyesalan.
"Iya iya mbak. Gak apa-apa".
"Ayo kita kesana sekarang" Chiko datang dan langsung mengajak Ayara bergegas.
"Yang punya rumah mau pergi jam 7, jadi kita harus cepat sampai disana" ucap Chiko menjelaskan.
Ayara pun menganggukkan kepalanya dan mengikuti Chiko dari belakang. Mereka menuju tujuan dengan mobil masing-masing.
15 Menit kemudian mereka akhirnya tiba di rumah yang dikontrakkan tersebut.
Rumah satu lantai dengan halaman cukup luas. Chiko seperti tau selera Ayara yang sangat suka dengan halaman luas.
Rumah sederhana dengan dua kamar yang sudah dilengkapi kamar mandi dalam, 1 dapur dan 1 kamar mandi luar.
Ruang tamunya juga cukup luas. Bisa menampung piano peninggalan Ayah Ayara.
Setelah bernegosiasi, Ayara kemudian menyewa rumah tersebut selama 1 tahun. Rumahnya masih kosongan jadi Ayara harus membeli perabotannya lagi.
"Mau beli sekarang?" tawar Chiko.
Hari masih menunjukkan pukul 5 lewat 45 menit. Belum terlalu malam untuk berburu perabotan rumah.
"Apa kamu tidak sibuk?" tanya Ayara yang tidak ingin merepotkan Chiko.
"Tidak. Ayo" ajak Chiko.
"Aku akan menaruh mobil di rumah. Rumahku yang berwarna putih." tunjuk Chiko pada rumah yang tidak jauh dari kontrakan Ayara.
"Kamu jemput Aku depan rumah ya" ucap Chiko sebelum masuk ke dalam mobil.
Ayara pun menganggukkan kepala kemudian masuk ke mobilnya sendiri.
Chiko tinggal seorang diri karena dia merantau kesini, orang tuanya tinggal di kampung. Sebenarnya Chiko berasal dari keluarga terpandang dan memiliki usaha yang maju di kampung. Tapi suatu hari orang tua Chiko menjodohkannya dengan gadis yang tidak Chiko sukai. Maka dia kabur ke kota dan menetap disini.
....
"Makasih ya Ko kamu sudah repot-repot nganterin Aku" ucap Ayara merasa sungkan.
"Tidak apa-apa. Kita kan sahabat" jawab Chiko sambil tersenyum.
Ayara pun ikut tersenyum dan menjalankan mobilnya untuk membeli beberapa keperluan yang diperlukan di rumah kontrakannya.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
ria
sahabat tapi mesra ya chiko😙..
semoga kalian berjodoh..
lanjut up thor💪💪
2023-02-18
1
ria
semangatx chiko😙
2023-02-18
1
ria
semoga lekas sembuh anakx cindy..
2023-02-18
1