Beberapa menit kemudian mereka sudah sampai di pusat peralatan rumah tangga dan elektronik. Ayara membeli tempat tidur, lemari, meja rias, meja makan dan peralatan lainnya. Terpaksa dia menggunakan tabungannya. Selama ini gajinya full dia tabung sedangkan keperluan rumah dan dirinya ditanggung sepenuhnya oleh Raka sehingga jumlah tabungan Ayara lumayan jumlahnya. Kartu debit dan Kartu debit Raka pun masih dia bawa. Ayara sedikit heran karena sampai sekarang Raka belum juga menghubunginya masalah perceraian mereka. Raka seperti hilang di telan bumi dan Ayara pun tidak berniat menghubunginya. Hampir dua jam Ayara dan Chiko disana hingga semua sudah Ayara beli.
“Kamu banyak sekali belanja. Apa uang mu tidak habis?” tanya Chiko terkejut. “Dulu saat Aku pindahan Aku membelinya nyicil, yang penting-penting saja Aku beli dulu” ucap Chiko sambil terkekeh.
“Sejak menikah Raka membiayai semua kebutuhanku. Gaji ku bisa Aku tabung semuanya” jawab Ayara sejujurnya.
Chiko pun menganggukkan kepalanya tidak mau membahas tentang Raka lagi.
Kini mereka sedang menikmati makan malam bersama. Ayara mentraktir Chiko sebagai ucapan terima kasihnya. Besok sore Ayara sudah mulai pindah dibantu oleh Chiko. Chiko mencarikan orang untuk bersih-bersih dan memindahkan barang. Dia yakin Ayara tidak akan mampu membersihkan rumah seorang diri dengan keadaan dia yang tidak baik-baik saja seperti ini.
Selesai makan Ayara langsung mengantar Chiko pulang. Padahal pemuda itu sudah mengajaknya jalan-jalan tapi Ayara dengan tegas menolak. Status Ayara sekarang masih istri Raka. Ayara tidak mau ada berita buruk tentangnya kelak. Ayara harus menjaga jarak dengan pria manapun sebelum dia resmi bercerai.
Ayara sebenarnya risih pergi berdua saja dengan Chiko, Meskipun mereka sudah lama berteman tapi tetap saja Ayara sekarang statusnya adalah istri orang walau sebentar lagi dia akan menyandang status janda.
“Terima kasih ya Ko. Kamu sudah sangat membantuku” ucap Ayara sungkan. Kini mereka sudah berada di depan rumah Chiko.
“Iya sama-sama. Jangan sungkan-sungkan sama Aku. Kita kan teman” ucap Chiko lalu bergegas turun dari mobil Ayara.
Setelahnya Ayara langsung kembali ke rumahnya. Dia harus mempacking bajunya. Ayara tidak akan membawa barang apapun selain pakaiannya dan piano milik sang Ayah. Lagi pula semua barang-barang dirumah itu adalah milik Raka. Raka lah yang membeli semuanya.
…
Ayara kembali mengguyur tubuhnya di bawah shower. Salah satu hal yang sekarang paling dia sukai adalah mandi berlama-lama. Dengan mandi dia tidak perlu khawatir tubuhnya basah akibat kebanyakan menangis. Ayara puas meluapkan emosi dan air matanya saat berguyur dibawah shower.
Raka ... Kamu tinggal dimana? Apa kamu sudah makan? Dan yang paling penting buatku apakah kamu bahagia?.
Kalau memang perpisahan ini membuatmu bahagai maka lakulanlah.
Aku akan dengan senang hati menandatangi surat perpisahan kita.
Raka...
Apakah pacarmu yang baru tahu kalau kamu alergi dingin?
Apa dia tau kalau kamu tidak suka makanan yang terlalu banyak minyaknya?
Apakah dia juga tau kalau kamu sangat suka kopi dengan sedikit gula?
Ya... Dia pasti tau segalanya karena dia berhasil merebut hatimu dari ku.
11 tahun kisah cinta kita bisa tak berarti apa-apa karena wanita itu.
Apakah dia begitu cantik? Atau mungkin dia seorang model?.
Berapa usianya Raka? Yang jelas pasti dia sangat dewasa dan tidak kekanak-kanakan seperti ku kan?.
Ayara...Ayara... Masih saja kamu tidak bisa melupakan dia
Ayara tesenyum sambil menangis, merutuki dirinya yang begitu bodoh.
...****************...
Keesokan harinya, pagi-pagi sekali sopir pengangkut barang yang dikirim oleh Chiko sudah tiba di rumah Ayara. Ayara lalu meminta tolong mereka untuk menaikkan piano ke atas mobil pick up tersebut. Setelah mengunci rumahnya, Ayara lalu mengikuti sopir itu menuju rumah kontrakannya yang kemarin sudah dibersihkan oleh orang suruhan Chiko. Ayara benar-benar harus berterima kasih kepada Chiko karena sudah membantunya.
Chiko yang rumahnya memang hanya lima langkah dari rumah Ayara pun datang membantu menata piano tua milih Ayah Ayara.
Dia juga memilihkan tempat yang cocok untuk bermain piano. Setelah semua selesai mereka pun bersiap-siap berangkat kerja.
"Kita berangkat satu mobil saja gimana?" tawar Chiko. Tapi Ayara menolak dengan tegas.
"Maaf Chiko, pulang kerja nanti Aku masih ada urusan" ucap Ayara berbohong. Bagaimanapun sekarang status Ayara masih istri orang. Dia tidak mau ada gosip yang tidak-tidak. Ayara harus menjaga jarak dengan lawan jenis.
"Oh..baiklah kalau begitu" ucap Chiko sedikit kecewa.
Mereka kemudian berangkat bekerja dengan mobil masing-masing.
...****************...
Jam 5 sore Ayara buru-buru ke kontrakannya karena peralatan rumahnya sudah menunggu di depan rumah.
"Kenapa buru-buru?" tanya Chiko penasaran.
"Barang-barannya sudah sampai di depan rumah, Aku harus segera pulang" jawab Ayara sambil langsung masuk ke dalam mobilnya.
Tidak mau membuang waktu Chiko pun menyusul Ayara juga.
Saat sampai di depan rumah Ayara, beberapa orang sudah menurunkan barang-barang yang Ayara beli kemarin di tempat yang Ayara arahkan.
Rumah yang awalnya kosong kini sudah layak di sebut rumah. Perabotan yang Ayara beli juga memiliki warna senada. Walau sederhana tapi rumah itu terlihat begitu estetik.
"Chiko, terima kasih ya sekali lagi karena kamu sudah membantu aku dari kemarin" ucap Ayara entah sudah yang keberapa kalinya.
"Iya sama-sama. Tapi tidak gratis" jawab Chiko dengan senyuman lebar.
Ayara terkekeh.
"Berapa aku harus membayarmu?" tantang Ayara.
"Tau kalau kamu banyak duit. Tapi aku tidak perlu uangmu" jawab Chiko.
Ayara kembali terkekeh.
"Aku traktir makan mau?" tawar Ayara kemudian dan Chiko menggeleng dengan cepat.
"Kemarin kan sudah" ucap Chiko pula.
"Lalu?" tanya Ayara.
"Kamu harus menyanyikan Aku lagu sambil memainkan Piano itu" ucap Chiko sambil menunjuk Piano di sudut ruangan.
Ayara tertawa mendengarnya.
"Baiklah..Kamu mau aku nyanyikan lagu apa?" tanya Ayara.
Chiko tidak menyangka Ayara akan menyetujuinya karena dia kira Ayara tidak bisa memainkan Piano.
"Kamu bisa memainkan Piano?" tanya Chiko terkejut.
Ayara pun menganggukkan kepalanya.
"Kalau begitu nyanyikan aku lagu Minefileds milik John Legend ya" ucap Chiko terdengar antusias.
Ayara pun mengangguk sambil tersenyum. Tapi seketika dia teringat dengan Raka, dulu Raka sering memintanya untuk memainkan lagu itu. Tapi tidak mungkin dia menolak permintaan Chiko yanh sudah begitu baik menolongnya dari kemarin.
Ayara kemudian menarik kursi dan mulai memainkan pianonya. Alunan musik dan suara Ayara mulai tersengar begitu indah. Chiko sampai tidak bisa berkata-kata. Dia sama sekali tidak menyangka kalau Ayara yang biasanya manja dan cempreng ternyata memiliki suara yang begitu merdu saat bernyanyi.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
si Raka kenapa tega yah meninggalkan istri sebaik Ayara.. apa ada yg mempengaruhinya
2023-06-23
1
Cute Mijin
Lanjut...
2023-02-18
1
Gadis Manggar
lanjut.....
2023-02-18
1