BAB 14 Tekanan Dan Kebahagiaan, Benarkah?

Treeet... treeet... treeet

Baru saja Amelia bersiap untuk membetulkan tiang jemuran yang patah, ponselnya berdering beberapa kali.

Amelia kembali masuk ke dalam rumah dan mengambil hapenya yang tergeletak di atas meja makan.

"Ibu Mariana?" gumamnya sendiri lalu segera menerima panggilan telepon dari Ibu mertuanya itu.

"Hallo, Assala,"

...[Heh, Amel! Mana Soleh? Kenapa hapenya tidak aktif? Apa kamu suruh dia buat menghilang dari orangtuanya? Hahh?]...

Belum juga selesai salam Amelia pada Ibu mertua, justru semprotan suara cemprengnya Mariana yang Amelia dapatkan.

"Ada, Bu, masih tidur. Mungkin hapenya Bang Soleh baterenya lowbat. Jadi dimatikan sementara. Ada apa, Bu? Ibu bagaimana keadaannya?"

Amelia berusaha menekan perasaannya. Dan bersikap sopan seperti biasa.

...[Kau ingin Aku cepat mati ya? Apa kamu senang kalo ibu mertuamu ini cepat masuk liang lahat? Dasar menantu gak tau diuntung! Mana Suamimu? Berikan hapemu! Ehh... tunggu! Gimana jawabanmu soal yang kemarin Aku tanyakan itu? Sudah bikin surat izin menikah lagi belum? Atau kalian masih ribut cuma gara-gara tanda tangan?]...

"Ibu... ya Allah, demi Allah saya tidak pernah berfikir seburuk itu tentang ibu. Saya justru selalu doain Ibu sehat selalu,"

...[Cukup basa-basinya. Sudah kau buat belum surat izin buat Soleh menikah lagi?]...

"Ibu. Wanita mana yang mau dimadu, Bu!? Amel rasa, Ibu sendiri tidak mau dimadu Bapak, bukan?"

...[Beraninya kamu bilang begitu padaku! Kalau Aku itu kamu, Aku akan izinkan suamiku nikah lagi. Kenapa? Pasti kamu nanya kenapa. Iya kan? Karena kamu itu memiliki kekurangan! Sepuluh tahun kalian menikah, mana cucuku? Seharusnya kalian sudah ber-anak dua! Tapi satu pun tak ada. Ga bisa ngasih Aku cucu! Jangan sok merasa terdzolimi!]...

"I_ibu?!?"

...[Jangan jadikan anak sulung ku tumbal kehidupanmu! Berikan dia kebahagiaan dengan merasakan punya anak dari sp+rm+nya sendiri! Jangan bilang belum waktunya kalian punya anak! Bisa! Soleh anakku bisa punya anak kalau dia menikahi perempuan lain! Bukan menikahimu, perempuan yang 'gabug' gak punya rahim buat melahirkan!]...

Jatuh berderai air mata Amelia satu persatu dan kian bercucuran.

Hatinya sedih, sakit sekali rasanya. Hingga sudah seperti mati rasa menerima hinaan demi hinaan sang mertua yang pahit lidahnya.

Amelia tersentak. Tangan Soleh langsung menyambar ponsel yang tertempel di telinganya.

"Hallo? Ibu?"

...[Soleh anakku! Kenapa kamu matikan ponselmu? Sampai Ibu susah banget buat hubungin kamu! Gimana jawabanmu? Keluarga Pak Ojan menunggu secepatnya!]...

"Ibu... Kenapa Ibu bilang kasar begitu sama Amelia, Bu? Kenapa terus menerus melukai hatinya? Cukup, Bu! Sudahlah. Sudahi tekanan yang selalu Ibu berikan pada istriku!"

Amelia menangis sedih. Namun hatinya sedikit terhibur, ternyata Sang Suami membelanya.

...[Desak istrimu untuk memberikan restu! Apa kamu tidak mau menikahi Juriah anaknya Pak Ojan dan Ibu Samsiah yang cantik itu? Bukankah kalian sudah saling tukar nomor pribadi juga? Hallo? Soleh?]...

"Ibu. Masalah anak, suatu hari nanti pasti Allah akan beri kami kepercayaan. Ini hanya masalah waktu saja. Dan hanya Allah yang Maha Tahu kapan Aku dan Amel diberi keturunan! Jika Aku menikahi gadis itu, kemungkinan lama diberi keturunan bisa saja terjadi, bukan? Seperti Aku dan Amel. Kami sama-sama sehat menurut keterangan dokter kandungan!"

...[Tapi dengan si Juriah, Ibu yakin kamu akan segera diberi momongan!]...

"Kenapa Ibu begitu yakin?"

...[Karena perempuan itu sudah pernah melahirkan, tapi anaknya meninggal satu jam kemudian setelahnya!]...

"Apa??? Jadi, jadi... jadi Juriah pernah punya anak?" Soleh berteriak tanpa sadar.

...[Anak itu hamil setelah diperk+sa. Dan diusia kandungan tujuh bulan Juriah melahirkan bayi prematur. Jadi, rahim perempuan itu sehat. Tidak seperti rahim si Amel istrimu yang gabug itu!]...

Soleh mematikan ponsel Amel tanpa berpamitan dulu pada ibunya.

Hatinya kesal, merasa seperti dibohongi karena ternyata keadaan Siti Juriah jauh lebih buruk dari yang Ia kira.

"Nih!" katanya sembari menyodorkan handphone kepada Amelia yang masih duduk dengan wajah sembab bermandikan air mata.

Soleh menyalakan ponselnya sendiri.

Kini Ia mencari nama Juriah di kontaknya dan...

...Kenapa kamu tidak ceritakan kalau kamu sampai melahirkan anak dari laki-laki Bangs+t itu?...

Chatnya langsung pada Juriah tanpa basa-basi lagi.

Mangkel hatinya. Kesal dan kecewa. Hingga sangat ingin sekali memaki Juriah saat ini juga.

Lama sekali chat Soleh baru direspon Juriah.

...Atas kapasitas apa Aku harus ceritakan semuanya kisah hidupku padamu?...

Hei?! Jawabannya santai sekali! Rutuk hati Soleh.

Tentu saja sudah jadi keharusan! Karena kita saat ini sedang dalam proses perjodohan!

...Perjodohan apa? Siapa yang bilang? Apa hubungan kita sudah pasti ditentukan? Belum bukan? Dan apakah Mas sudah bilang pada istri mas, kalau Aku bersedia jadi istri muda mas asalkan dia memberikan izinnya? Belum bukan? Berarti kita belum ada kesepakatan! Jadi tidak ada keharusan untuk Aku menceritakan tentang kisah hidupku padamu!...

Soleh terdiam. Juriah gadis pintar.

Kata-kata yang dirangkainya begitu lugas dan tegas. Sangat jelas memberi gambaran kalau Juriah adalah sosok perempuan yang kuat dan hebat.

Tidak seperti Amel...

Lagi dan lagi, Soleh mulai membanding-bandingkan Juriah dengan Amelia.

Diliriknya sang istri yang masih sesegukan meredam tangisnya sendiri.

Soleh malas untuk memberikan Amelia kalimat penghiburan. Dan dia hanya bisa menggelosorkan badannya lagi ke atas ranjang. Membiarkan Amelia duduk termenung sendiri di depan meja makan.

........

Hari menjelang siang. Jemuran Amelia belum sempat dijemurkan karena hati dan tubuhnya kadung lemas setelah menerima panggilan telepon dari Sang Ibu Mertua.

Bahkan sampai kini, tiang jemurannya masih tergeletak di atas tanah. Tanpa ada yang peduli membetulkan posisinya lagi.

Amelia sendiri hanya menyibukkan diri dengan benang wol warna-warni. Ia ingin menghibur hatinya yang luka dan jiwanya yang kecewa.

Soleh bangun setelah bedug di masjid berbunyi dan lantunan adzan Dzuhur berkumandang dari toa masjid.

"Punya duit malah dipake buat beli benang!" omel Soleh pada Amelia.

Soleh memang sering memarahi kegiatannya merajut. Padahal beberapa kali hasil rajutannya itu Amelia jual dan menghasilkan uang. Taplak meja, kaos kaki bayi, kaos rajut, rata-rata pernah beberapa kali dipesan tetangga sekitar yang melihat kebolehannya dalam menganyam benang wol menjadi barang bernilai seni tinggi.

Dan Amelia merajut untuk memulihkan kondisi kejiwaannya yang sedang terluka hingga sembuh kembali.

Amelia menaruh benangnya dan bergegas menuju kamar mandi.

"Mari kita sholat berjamaah!"

Mata Amelia membulat dan merebak. Sungguh ajakan yang langka, yang Soleh ucapkan selama sepuluh tahun Ia berumah tangga.

Seketika hati Amel bersorak bahagia. Semoga sang Suami semakin baik dan Istikomah dalam menjalankan ibadahnya. Begitu doa dalam hatinya.

Amelia dan Solehudin untuk pertama kalinya sholat bersama.

BERSAMBUNG

Episodes
1 BAB 1 - Mertua Datang
2 BAB 2 - Perintah Kedua Orang Tua Suami
3 BAB 3 Keributan Antara Suami Dan Kedua Mertua
4 BAB 4 - Bingung
5 BAB 5 - Diskusi Yang Tertunda
6 BAB 6 Rencana Tiga Tahun Kedepan Solehuddin
7 BAB 7 Meminta Pertolongan Allah Ta'ala
8 BAB 8 Ditinggalkan Suami Pulang Kampung
9 BAB 9 Teman Tetangga Dan Kisah Cintanya
10 BAB 10 Di Kampung Soleh
11 BAB 11 Pergerakan Yang Begitu Cepat
12 BAB 12 Hati Yang Menggalau
13 BAB 13 Soleh Telah Pulang
14 BAB 14 Tekanan Dan Kebahagiaan, Benarkah?
15 BAB 15 Soleh Yang Sedang Goyah
16 BAB 16 Keputusan Amelia
17 BAB 17 Hari Pernikahan
18 BAB 18 Penyesalan kah Kini Yang Amelia Rasakan?
19 BAB 19 Satu Ranjang Tiga Nyawa
20 BAB 20 Rahasia Juriah Dan Keributan Baru Terjadi
21 BAB 21 Amelia Memilih Pulang Kampung
22 BAB 22 Juriah Dan Perasaannya
23 BAB 23 Hati Juriah Yang Merindu Kasih Sayang
24 BAB 24 Keputusan Juriah
25 BAB 25 Racun Soleh Mulai Ditebar
26 BAB 26 Juriah Ibarat Angsa Emas
27 BAB 27 Ternyata Masih Belum Waktunya
28 BAB 28 Berhasil Mendua
29 BAB 29 Kongkalikong Juriah Dan Soleh
30 BAB 30 Kebahagiaan Soleh
31 BAB 31 Amelia Yang Tersadar Dari Kekeliruannya
32 BAB 32 Uang Pokok Pangkal Permasalahan
33 BAB 33 Pertemuan Kembali Dengan Istri Pertama
34 BAB 34 Soleh Yang Dulu Telah Berubah Seratus Delapan Puluh Derajat Celsius
35 BAB 35 Kenangan Indah Di Masa Lalu
36 BAB 36 Keberanian Amelia Yang Ditentang
37 BAB 37 Langkah Amelia
38 BAB 38 Malaikat Dan Setan Saling Bersahutan Dihati Amelia
39 BAB 39 Cerita Keluarga Juriah
40 BAB 40 Kesadaran Amelia Yang Telah Kembali
41 BAB 41 Pilihan Terbaik
42 BAB 42 Skak Mat Untuk Soleh
43 BAB 43 Semua Sudah Usai
44 BAB 44 Cinta Dan Benci Batasannya Tipis Sekali
45 BAB 45 Keadaan Yang Goncang
46 BAB 46 Soleh Dan Kehidupannya Kini
47 BAB 47 Kejadian Yang Menyeramkan
48 BAB 48 Ada Sesuatu Di Balik Kisah
49 BAB 49 Soleh Yang Mendongkol
50 BAB 50 Solehudin Kian Berubah
51 BAB 51 Apakah Ini Nasib Sial Soleh?
52 BAB 52 Soleh Dengan Strateginya
53 BAB 53 Akal Bulus Soleh
54 BAB 54 Tak Berkutik
55 BAB 55 Guncangan Merembet Pada Rumah Tangga Lani
56 BAB 55 Tito Yang Terperosok
57 BAB 56 Tito Dengan Kesedihannya
58 BAB 57 Amelia Yang Sekarang
59 BAB 59 Kehidupan Lani Dan Soleh Setelah Itu
60 BAB 60 Pesta Perayaan Anta, Mariana Dan Lani
61 BAB 61 Samsiah Dan Kesombongannya
62 BAB 62 Amelia Dan Kehidupan Barunya
63 BAB 63 Keributan Di Tahlilan Anta Ketujuh Hari
64 BAB 64 Usaha Katering Amelia
65 BAB 65 Transformasi Ojan Dan Samsiah
66 BAB 66 Pertemuan Kembali Samsiah Dengan Ojan
67 BAB 67 Barter Yang Meresahkan
68 BAB 68 Kejadian Tragis Menimpa Keluarga Amelia
69 BAB 69 Cerita Amelia dan Solehudin
70 BAB 70 Saling Berkaitan
71 BAB 71 Soleh Dan Sifat Buruknya
72 BAB 72 Status Amelia Yang Kini Diketahui Adam
73 BAB 73 Soleh Dan Keinginannya
74 BAB 74 Akal Bulus Dibalas Akal Licik
75 BAB 75 Kejutan Untuk Amelia
76 BAB 76 Seperti Bocah Berebut Mainan
77 BAB 77 Lani Dan Mariana
78 BAB 78 Lani Yang Mengetahui Rahasia Tito Dan Samsiah
79 BAB 79 Cobaan
80 BAB 80 Lani Dan Anton, Juga Lani Dan Tito
81 BAB 81 Solehudin Yang Menggila
82 BAB 82 Kini Ojan Menggila
83 BAB 83 Amelia Telah Kembali
84 BAB 84 Keolengan Yang Membikin Tito Gila
85 BAB 85 Lani Melabrak Juriah Dan Solehudin
86 BAB 86 Kejadian Yang Tak Terduga
87 BAB 87 Samsiah Dengan Kegilaannya
88 BAB 88 Malam Kesedihan
89 BAB 89 Kisah Sedih Anggota Keluarga Solehudin
90 BAB 90 Samsiah Yang Telah Kembali
91 BAB 91 Hidup Amelia Yang Sekarang
92 BAB 92 Lukman Dan Keluarganya
93 BAB 93 Kisah Lukman
94 BAB 94 Kisah Lukman Part Dua
95 BAB 95 Perbandingan Antara Lukman Dan Adam
96 BAB 96 Masih Kisah Lukman
97 BAB 97 Lamaran Adam
98 BAB 98 Semua Menggalau
99 BAB 99 Dunia Lani Yang Gila
100 BAB 100 Samsiah Yang Merana
101 BAB 101 Soleh Dan Juriah Kini
102 BAB 102 Dikira Lukman Ternyata (Siluman)
103 BAB 103 Akhirnya...
104 BAB 104 Soleh Yang Menderita
105 BAB 105 Karma Yang Kini Harus Soleh Tuai
106 BAB 106 Samsiah Yang Malang
107 BAB 107 Lani Yang Malang
108 BAB 108 Lukman Yang Bahagia
109 BAB 109 Rencana Lukman
110 BAB 110 Selamat Jalan, Samsiah!
111 BAB 111 Kabar Duka Keluarga Juriah
112 BAB 112 Poor Soleh
113 BAB 113 Malam Panjang, Perjalanan Panjang
114 BAB 114 Tuaian Yang Diperoleh Mariana Sekeluarga
115 BAB 115 Tuaian Amelia
116 Minal Aidin wal Faidzin Mohon Maaf Lahir Dan Batin
117 BAB 116 Soleh Yang Makin Berani
118 BAB 117 Keadaan Soleh Dan Amelia Yang Sangat Kontras
119 BAB 118 Poor Lani
120 BAB 119 Lamaran Dari Ibukota
121 BAB 120 Obrolan Calon Kakak Dan Adik Ipar
122 BAB 121 Rencana Yang Indah
123 BAB 122 Tragisnya Hidup Ojan
124 BAB 123 Selamat Menikmati
125 BAB 124 Menjelang Hari Bahagia
126 BAB 125 Menuju Bahagia
127 BAB 126 Allah Maha Membolak-balikkan Hati Manusia
128 BAB 127 Semua Adalah Rahmat Allah
129 BAB 127 Soleh Yang Menggila
130 BAB 129 Hati Amelia Yang Kebat-kebit
131 BAB 130 Bahagia Itu Akhirnya Nyata
132 BAB 131 Menyongsong Hari Esok Bahagia
133 BAB 132 Bulan Madu Yang Manis
134 BAB 133 Tawaran Yang Terus Membombardir
135 BAB 134 Layar Pernikahan Berkembang
136 BAB 135 Arthur Yang Ngelantur
137 BAB 136 Bertemunya Tom And Jerry Versi Dunia Nyata
138 BAB 137 Arthur Yang Merasa Senang
139 BAB 138 Tom And Jerry Itulah Sifat Arthur Dan Inayah
140 BAB 139 Semua Berjalan Sesuai Harapan
141 BAB 140 Kehidupan Penuh Dengan Cerita
142 BAB 141 Masih Mencari Celah
143 BAB 142 Hampir Salah Faham
144 BAB 145 Apakah Isi Seburuk Sampulnya
145 BAB 145 Kegaduhan Keluarga
146 BAB 145 Amelia Yang Mendadak Pingsan
147 BAB 146 Kebahagiaan Yang Membuncah
148 BAB 147 Salah Faham
149 BAB 148 Berdamai Dan Kembali Berteman
150 BAB 149 Arthur Dan Inayah
151 BAB 150 Fikiran Yang Sama
152 BAB 151 Hubungan Yang Perlahan Terjalin
153 BAB 152 Inayah Dan Mia
154 BAB 153 Berbicara Empat Mata
155 BAB 154 Kekhawatiran Mia
156 BAB 155 Sifat Arthur Yang Mirip Kan'an
157 BAB 156 Layu Sebelum Berkembang
158 BAB 157 Bertemu Mantan Suami
159 BAB 158 Keributan Yang Mengejutkan
160 BAB 159 Kiriman Tuan Dingin Arthur Handoko
161 BAB 160 Kebingungan Mia
162 BAB 161 Pertemuan Mia Dan Arthur
163 BAB 162 Kesalahpahaman Yang Kian Melebar
164 BAB 163 Kondisi Mia
165 BAB 164 Arthur Yang Memegang Rahasia
166 BAB 165 Arthur Yang Terpaksa Membocorkan Rahasia Mia
167 BAB 166 Terus Berjalan
168 BAB 167 Membuka Rahasia Pelan-pelan
169 BAB 168 Semua Allah Buka
170 BAB 169 Leganya Hati Mia
171 BAB 170 Diinterogasi Anak Sendiri
172 BAB 171 Kelahiran Si Kembar
173 BAB 172 Kesehatan Mia Yang Menurun
174 BAB 173 Arthur Dan Rahasianya
175 BAB 174
176 BAB 175 Harapan Arthur Handoko
177 BAB 176 Tiga Menantu Hebat
178 BAB 177 Perubahan Arthur Yang Mendasar
179 BAB 178 Pasangan Suami Istri Yang Kikuk
180 BAB 179 Sama-sama Salah Faham
181 BAB 180 Berita Baru Kisah Lama
182 BAB 181 Belajar Bersama Di Malam Pertama
183 BAB 182 Bahagia Dan Sedih Dalam Waktu Bersamaan
184 BAB 183 Kisah Arthur Dan Masa Lalunya
185 BAB 184 Langkah Arthur Handoko
186 BAB 185 Salah Faham
187 BAB 186. Ujian kehidupan Inayah
188 BAB 187 Bianca Salah Perkiraan
189 BAB 188 Bianca Salah Perkiraan Part Dua
190 BAB 189 Akhir Cinta Bahagia
191 BAB 190 Akhir Yang Bahagia 2
192 BAB 191 Akhir Yang Bahagia 3
193 BAB 192 Akhir Yang Bahagia 4
194 BAB 193 Akhir Yang Bahagia 5
195 BAB 194 Akhir Yang Bahagia 6
196 BAB 195 Akhir Yang Bahagia 7
197 BAB 196 Akhir Yang Bahagia 8
198 BAB 197 Akhir Yang Bahagia 9
199 BAB 198 Bertarung Dengan Perempuan Berbisa
200 BAB 199 Juriah Dan Kebodohannya
201 BAB 200 Mimpi Juriah Di Siang Bolong
202 BAB 201 Juriah Yang Merasa Beruntung
203 BAB 202 Dalam Semalam Semua Berubah
204 BAB 203 Juriah Yang Salah Kaprah
205 BAB 204 Permasalahan Yang Rumit
206 BAB 205 Pertemuan Yang Victor Tunggu
207 BAB 206 Kisah Sedih Dibalik Cerita Arthur Pada Victor
208 BAB 207 Kesadaran Dan Kepasrahan Arthur
209 BAB 208 Duet Juriah Dan Victor
210 BAB 209 Ketakutan Itu Kini Jadi Kenyataan
211 BAB 210 Masalah
212 BAB 211 Kesalahpahaman Part Dua
213 BAB 212 Kesalahpahaman Part Tiga
214 BAB 213 Imbas Dari Kecelakaan Lalu Lintas
215 BAB 214 Perubahan Arthur Handoko
216 BAB 215 Spin Off Kisah Victor Dan Juriah
217 BAB 216 Keinginan Arthur Handoko
218 BAB 218 Hari Bahagia Siti Juriah
219 BAB 218 Hari Bahagia Siti Juriah Part Dua
220 BAB 219 Hari Bahagia Siti Juriah Part Tiga
221 BAB 220 Awan Hitam Di Kehidupan Inayah
222 BAB 221 Akankah Badai Cepat Berlalu?
223 BAB 222 Hidup Terus Berjalan
224 BAB 223 Perjalanan Hidup Inayah
225 BAB 224 Pencarian Jati Diri Arthur Handoko
226 BAB 225 Pencarian Jati Diri Arthur Handoko Part Dua
227 BAB 228 Pencarian Jati Diri Arthur Handoko Part Tiga
228 BAB 228 Kisah Sedih Pasti Akan Berganti
229 BAB 229 Kisah Sedih Pasti Akan Berganti Part Dua
230 BAB 230 Pupu Pulang
231 BAB 231 Menuju Episode Akhir
232 BAB 232 Menuju Episode Akhir Part Dua
233 BAB 233 Menuju Episode Akhir Part Tiga
234 BAB 234 Akhir Yang Bahagia (Tamat)
Episodes

Updated 234 Episodes

1
BAB 1 - Mertua Datang
2
BAB 2 - Perintah Kedua Orang Tua Suami
3
BAB 3 Keributan Antara Suami Dan Kedua Mertua
4
BAB 4 - Bingung
5
BAB 5 - Diskusi Yang Tertunda
6
BAB 6 Rencana Tiga Tahun Kedepan Solehuddin
7
BAB 7 Meminta Pertolongan Allah Ta'ala
8
BAB 8 Ditinggalkan Suami Pulang Kampung
9
BAB 9 Teman Tetangga Dan Kisah Cintanya
10
BAB 10 Di Kampung Soleh
11
BAB 11 Pergerakan Yang Begitu Cepat
12
BAB 12 Hati Yang Menggalau
13
BAB 13 Soleh Telah Pulang
14
BAB 14 Tekanan Dan Kebahagiaan, Benarkah?
15
BAB 15 Soleh Yang Sedang Goyah
16
BAB 16 Keputusan Amelia
17
BAB 17 Hari Pernikahan
18
BAB 18 Penyesalan kah Kini Yang Amelia Rasakan?
19
BAB 19 Satu Ranjang Tiga Nyawa
20
BAB 20 Rahasia Juriah Dan Keributan Baru Terjadi
21
BAB 21 Amelia Memilih Pulang Kampung
22
BAB 22 Juriah Dan Perasaannya
23
BAB 23 Hati Juriah Yang Merindu Kasih Sayang
24
BAB 24 Keputusan Juriah
25
BAB 25 Racun Soleh Mulai Ditebar
26
BAB 26 Juriah Ibarat Angsa Emas
27
BAB 27 Ternyata Masih Belum Waktunya
28
BAB 28 Berhasil Mendua
29
BAB 29 Kongkalikong Juriah Dan Soleh
30
BAB 30 Kebahagiaan Soleh
31
BAB 31 Amelia Yang Tersadar Dari Kekeliruannya
32
BAB 32 Uang Pokok Pangkal Permasalahan
33
BAB 33 Pertemuan Kembali Dengan Istri Pertama
34
BAB 34 Soleh Yang Dulu Telah Berubah Seratus Delapan Puluh Derajat Celsius
35
BAB 35 Kenangan Indah Di Masa Lalu
36
BAB 36 Keberanian Amelia Yang Ditentang
37
BAB 37 Langkah Amelia
38
BAB 38 Malaikat Dan Setan Saling Bersahutan Dihati Amelia
39
BAB 39 Cerita Keluarga Juriah
40
BAB 40 Kesadaran Amelia Yang Telah Kembali
41
BAB 41 Pilihan Terbaik
42
BAB 42 Skak Mat Untuk Soleh
43
BAB 43 Semua Sudah Usai
44
BAB 44 Cinta Dan Benci Batasannya Tipis Sekali
45
BAB 45 Keadaan Yang Goncang
46
BAB 46 Soleh Dan Kehidupannya Kini
47
BAB 47 Kejadian Yang Menyeramkan
48
BAB 48 Ada Sesuatu Di Balik Kisah
49
BAB 49 Soleh Yang Mendongkol
50
BAB 50 Solehudin Kian Berubah
51
BAB 51 Apakah Ini Nasib Sial Soleh?
52
BAB 52 Soleh Dengan Strateginya
53
BAB 53 Akal Bulus Soleh
54
BAB 54 Tak Berkutik
55
BAB 55 Guncangan Merembet Pada Rumah Tangga Lani
56
BAB 55 Tito Yang Terperosok
57
BAB 56 Tito Dengan Kesedihannya
58
BAB 57 Amelia Yang Sekarang
59
BAB 59 Kehidupan Lani Dan Soleh Setelah Itu
60
BAB 60 Pesta Perayaan Anta, Mariana Dan Lani
61
BAB 61 Samsiah Dan Kesombongannya
62
BAB 62 Amelia Dan Kehidupan Barunya
63
BAB 63 Keributan Di Tahlilan Anta Ketujuh Hari
64
BAB 64 Usaha Katering Amelia
65
BAB 65 Transformasi Ojan Dan Samsiah
66
BAB 66 Pertemuan Kembali Samsiah Dengan Ojan
67
BAB 67 Barter Yang Meresahkan
68
BAB 68 Kejadian Tragis Menimpa Keluarga Amelia
69
BAB 69 Cerita Amelia dan Solehudin
70
BAB 70 Saling Berkaitan
71
BAB 71 Soleh Dan Sifat Buruknya
72
BAB 72 Status Amelia Yang Kini Diketahui Adam
73
BAB 73 Soleh Dan Keinginannya
74
BAB 74 Akal Bulus Dibalas Akal Licik
75
BAB 75 Kejutan Untuk Amelia
76
BAB 76 Seperti Bocah Berebut Mainan
77
BAB 77 Lani Dan Mariana
78
BAB 78 Lani Yang Mengetahui Rahasia Tito Dan Samsiah
79
BAB 79 Cobaan
80
BAB 80 Lani Dan Anton, Juga Lani Dan Tito
81
BAB 81 Solehudin Yang Menggila
82
BAB 82 Kini Ojan Menggila
83
BAB 83 Amelia Telah Kembali
84
BAB 84 Keolengan Yang Membikin Tito Gila
85
BAB 85 Lani Melabrak Juriah Dan Solehudin
86
BAB 86 Kejadian Yang Tak Terduga
87
BAB 87 Samsiah Dengan Kegilaannya
88
BAB 88 Malam Kesedihan
89
BAB 89 Kisah Sedih Anggota Keluarga Solehudin
90
BAB 90 Samsiah Yang Telah Kembali
91
BAB 91 Hidup Amelia Yang Sekarang
92
BAB 92 Lukman Dan Keluarganya
93
BAB 93 Kisah Lukman
94
BAB 94 Kisah Lukman Part Dua
95
BAB 95 Perbandingan Antara Lukman Dan Adam
96
BAB 96 Masih Kisah Lukman
97
BAB 97 Lamaran Adam
98
BAB 98 Semua Menggalau
99
BAB 99 Dunia Lani Yang Gila
100
BAB 100 Samsiah Yang Merana
101
BAB 101 Soleh Dan Juriah Kini
102
BAB 102 Dikira Lukman Ternyata (Siluman)
103
BAB 103 Akhirnya...
104
BAB 104 Soleh Yang Menderita
105
BAB 105 Karma Yang Kini Harus Soleh Tuai
106
BAB 106 Samsiah Yang Malang
107
BAB 107 Lani Yang Malang
108
BAB 108 Lukman Yang Bahagia
109
BAB 109 Rencana Lukman
110
BAB 110 Selamat Jalan, Samsiah!
111
BAB 111 Kabar Duka Keluarga Juriah
112
BAB 112 Poor Soleh
113
BAB 113 Malam Panjang, Perjalanan Panjang
114
BAB 114 Tuaian Yang Diperoleh Mariana Sekeluarga
115
BAB 115 Tuaian Amelia
116
Minal Aidin wal Faidzin Mohon Maaf Lahir Dan Batin
117
BAB 116 Soleh Yang Makin Berani
118
BAB 117 Keadaan Soleh Dan Amelia Yang Sangat Kontras
119
BAB 118 Poor Lani
120
BAB 119 Lamaran Dari Ibukota
121
BAB 120 Obrolan Calon Kakak Dan Adik Ipar
122
BAB 121 Rencana Yang Indah
123
BAB 122 Tragisnya Hidup Ojan
124
BAB 123 Selamat Menikmati
125
BAB 124 Menjelang Hari Bahagia
126
BAB 125 Menuju Bahagia
127
BAB 126 Allah Maha Membolak-balikkan Hati Manusia
128
BAB 127 Semua Adalah Rahmat Allah
129
BAB 127 Soleh Yang Menggila
130
BAB 129 Hati Amelia Yang Kebat-kebit
131
BAB 130 Bahagia Itu Akhirnya Nyata
132
BAB 131 Menyongsong Hari Esok Bahagia
133
BAB 132 Bulan Madu Yang Manis
134
BAB 133 Tawaran Yang Terus Membombardir
135
BAB 134 Layar Pernikahan Berkembang
136
BAB 135 Arthur Yang Ngelantur
137
BAB 136 Bertemunya Tom And Jerry Versi Dunia Nyata
138
BAB 137 Arthur Yang Merasa Senang
139
BAB 138 Tom And Jerry Itulah Sifat Arthur Dan Inayah
140
BAB 139 Semua Berjalan Sesuai Harapan
141
BAB 140 Kehidupan Penuh Dengan Cerita
142
BAB 141 Masih Mencari Celah
143
BAB 142 Hampir Salah Faham
144
BAB 145 Apakah Isi Seburuk Sampulnya
145
BAB 145 Kegaduhan Keluarga
146
BAB 145 Amelia Yang Mendadak Pingsan
147
BAB 146 Kebahagiaan Yang Membuncah
148
BAB 147 Salah Faham
149
BAB 148 Berdamai Dan Kembali Berteman
150
BAB 149 Arthur Dan Inayah
151
BAB 150 Fikiran Yang Sama
152
BAB 151 Hubungan Yang Perlahan Terjalin
153
BAB 152 Inayah Dan Mia
154
BAB 153 Berbicara Empat Mata
155
BAB 154 Kekhawatiran Mia
156
BAB 155 Sifat Arthur Yang Mirip Kan'an
157
BAB 156 Layu Sebelum Berkembang
158
BAB 157 Bertemu Mantan Suami
159
BAB 158 Keributan Yang Mengejutkan
160
BAB 159 Kiriman Tuan Dingin Arthur Handoko
161
BAB 160 Kebingungan Mia
162
BAB 161 Pertemuan Mia Dan Arthur
163
BAB 162 Kesalahpahaman Yang Kian Melebar
164
BAB 163 Kondisi Mia
165
BAB 164 Arthur Yang Memegang Rahasia
166
BAB 165 Arthur Yang Terpaksa Membocorkan Rahasia Mia
167
BAB 166 Terus Berjalan
168
BAB 167 Membuka Rahasia Pelan-pelan
169
BAB 168 Semua Allah Buka
170
BAB 169 Leganya Hati Mia
171
BAB 170 Diinterogasi Anak Sendiri
172
BAB 171 Kelahiran Si Kembar
173
BAB 172 Kesehatan Mia Yang Menurun
174
BAB 173 Arthur Dan Rahasianya
175
BAB 174
176
BAB 175 Harapan Arthur Handoko
177
BAB 176 Tiga Menantu Hebat
178
BAB 177 Perubahan Arthur Yang Mendasar
179
BAB 178 Pasangan Suami Istri Yang Kikuk
180
BAB 179 Sama-sama Salah Faham
181
BAB 180 Berita Baru Kisah Lama
182
BAB 181 Belajar Bersama Di Malam Pertama
183
BAB 182 Bahagia Dan Sedih Dalam Waktu Bersamaan
184
BAB 183 Kisah Arthur Dan Masa Lalunya
185
BAB 184 Langkah Arthur Handoko
186
BAB 185 Salah Faham
187
BAB 186. Ujian kehidupan Inayah
188
BAB 187 Bianca Salah Perkiraan
189
BAB 188 Bianca Salah Perkiraan Part Dua
190
BAB 189 Akhir Cinta Bahagia
191
BAB 190 Akhir Yang Bahagia 2
192
BAB 191 Akhir Yang Bahagia 3
193
BAB 192 Akhir Yang Bahagia 4
194
BAB 193 Akhir Yang Bahagia 5
195
BAB 194 Akhir Yang Bahagia 6
196
BAB 195 Akhir Yang Bahagia 7
197
BAB 196 Akhir Yang Bahagia 8
198
BAB 197 Akhir Yang Bahagia 9
199
BAB 198 Bertarung Dengan Perempuan Berbisa
200
BAB 199 Juriah Dan Kebodohannya
201
BAB 200 Mimpi Juriah Di Siang Bolong
202
BAB 201 Juriah Yang Merasa Beruntung
203
BAB 202 Dalam Semalam Semua Berubah
204
BAB 203 Juriah Yang Salah Kaprah
205
BAB 204 Permasalahan Yang Rumit
206
BAB 205 Pertemuan Yang Victor Tunggu
207
BAB 206 Kisah Sedih Dibalik Cerita Arthur Pada Victor
208
BAB 207 Kesadaran Dan Kepasrahan Arthur
209
BAB 208 Duet Juriah Dan Victor
210
BAB 209 Ketakutan Itu Kini Jadi Kenyataan
211
BAB 210 Masalah
212
BAB 211 Kesalahpahaman Part Dua
213
BAB 212 Kesalahpahaman Part Tiga
214
BAB 213 Imbas Dari Kecelakaan Lalu Lintas
215
BAB 214 Perubahan Arthur Handoko
216
BAB 215 Spin Off Kisah Victor Dan Juriah
217
BAB 216 Keinginan Arthur Handoko
218
BAB 218 Hari Bahagia Siti Juriah
219
BAB 218 Hari Bahagia Siti Juriah Part Dua
220
BAB 219 Hari Bahagia Siti Juriah Part Tiga
221
BAB 220 Awan Hitam Di Kehidupan Inayah
222
BAB 221 Akankah Badai Cepat Berlalu?
223
BAB 222 Hidup Terus Berjalan
224
BAB 223 Perjalanan Hidup Inayah
225
BAB 224 Pencarian Jati Diri Arthur Handoko
226
BAB 225 Pencarian Jati Diri Arthur Handoko Part Dua
227
BAB 228 Pencarian Jati Diri Arthur Handoko Part Tiga
228
BAB 228 Kisah Sedih Pasti Akan Berganti
229
BAB 229 Kisah Sedih Pasti Akan Berganti Part Dua
230
BAB 230 Pupu Pulang
231
BAB 231 Menuju Episode Akhir
232
BAB 232 Menuju Episode Akhir Part Dua
233
BAB 233 Menuju Episode Akhir Part Tiga
234
BAB 234 Akhir Yang Bahagia (Tamat)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!