Di sepanjang jalan pulang, Rafi hanya diam tanpa mempedulikan chelsy, Ririn dan juga rehan yang sedang membahas hal receh di samping nya dengan suara tawa yang bergema kencang.
"kenapa adik mu diam saja sih ?" tanya rehan melirik aneh kearah Rafi, sebab tidak biasa nya dia menjadi pendiam seperti ini.
"iya, apa Rafi baik-baik saja !" sela Ririn tak kalah bingung.
"tadi di kelas, mereka melakukan tes fisik, hingga teman-teman sekelas nya menghina dan mengejek nya." jelas chelsy menatap kasihan kearah adik nya.
"apa ?"
"Rafi, jangan pedulikan mereka, tetap lah menjadi diri mu sendiri, jangan pedulikan ucapan mereka." ucap rehah menatap Rafi, namun setelah mendengar ucapan rehan, Rafi malah semakin mempercepat langkah kaki nya.
"apa yang kamu katakan sih !" geram chelsy setelah melihat adik nya tambah merajuk seperti itu.
Chelsy pun berlari mengejar adik nya hingga mereka bisa berjalan sejajar lagi saat ini, dengan di ikuti oleh Ririn dan juga rehan.
"apa aku memang seperti binatang yang mereka ucapkan itu ?" lirih Rafi sambil menunduk kan kepala nya kearah jalan aspal.
"apa maksud mu..." jawab chelsy mengengam tangan adik nya, untuk menghentikan langkah kaki adik nya itu.
"apa maksud mu Rafi ? kamu tidak seperti itu, hanya saja tubuh mu memang gemuk tapi tidak terlalu gemuk-gemuk amat kok." tutur Ririn menyela.
"apa ? tapi aku ingin seperti kalian, seperti yang lain juga, aku tidak suka menjadi gemuk seperti ini." jawab Rafi dengan ekspresi sedih nya sambil mengingat ejekan demi ejekan yang di lontarkan teman-teman nya tadi.
"bagaimana kalau kamu mengunakan pelet tampan saja dan meminta bantuan kepada mereka untuk menyelesaikan semua masalah mu, sebab di internet dan media sosial yang lain tengah heboh dengan hal semacam itu." ujar rehan sambil melirik ponsel nya yang terlihat sebuah artikel di dalam sana.
"apa itu benar ? apa aku bisa kurus seperti kalian !" tutur Rafi antusias.
"rehan, jangan aneh-aneh, jangan pengaruhi adik ku seperti ini..." ucap chelsy tak terima dengan tawaran gila rehan.
"Rafi jangan percaya rehan, jangan melakukan hal aneh-aneh seperti yang dia katakan itu, kakak nggak suka Rafi." tambah chelsy penuh penekanan dengan solusi yang di berikan oleh rehan.
"iya Rafi, chelsy benar kamu jangan coba-coba lakukan itu, sebab apapun ritual nya, pasti membutuhkan tumbal, aku yakin pasti ada yang di inginkan oleh jin yang akan membantu mu itu." sambung Ririn tak kalah panik.
"hmm iya, benar juga..."
***
Malam hari nya, Rafi berjalan kelantai 2 untuk menemui raja dewana, dan untung saja raja memang ada di sana tengah menikmati makanan-makanan lezat yang telah di hidangkan oleh pengawal nya kakek tua untuk nya.
Saat merasa akan ada yang datang, kakek tua itu pun langsung menghilang sebab dia tak ingin ada satu manusia pun yang melihat kehadiran nya.
"hey raja, kamu sedang makan apa ?" tanya Rafi sambil berjalan kearah raja yang sedang duduk makan di depan meja makan dengan makanan-makanan enak di hadapan nya.
"raja kamu juga suka makan yah ?" tanya Rafi sambil duduk di sebuah bangku yang semula di duduki oleh kakek tua tadi.
"iya dong, sebab aku juga manusia sama seperti kalian." ucap raja tersenyum manis, namun Rafi hanya diam tanpa mengatakan apapun lagi dengan ekspresi wajah yang sangat sedih.
"kmu kenapa ? tumben nggak makan, biasa nya kalau lihat makanan enak langsung nyelonong aja..." ujar raja sambil memakan makanan nya.
"hmm aku sedang tidak bernafsu." jawab Rafi lagi.
"ah, masa sih !" ucap raja tak percaya, sebab Rafi tidak pernah menolak jika perkara makanan, apa lagi yang sedang di hadapan nya adalah makan-makan enak kesukaan nya.
"hmm iya."
"raja apa aku boleh minta bantuan mu ?" tutur Rafi memohon sambil menatap kearah raja dengan wajah mengiba.
"bantuan apa ?" tanya raja serius.
"teman-teman di sekolah mengejek ku, sebab penampilan ku dan tubuh ku yang terlalu gemuk, aku ingin kurus seperti yang lain dan juga memiliki tubuh indah seperti teman-teman di organisasi populer di sekolah ku itu." jelas Rafi.
"oh..."
"apa kamu bisa membantu ku raja ?" tanya Rafi memohon.
"kalau masalah itu gampang, aku bisa membantu mu, bahkan sangat-sangat bisa." ucap raja hingga membuat Rafi bersorak gembira mendengar jawaban raja itu.
"apakah benar ?" tanya Rafi antusias dan raja pun mengangguk kearah nya hingga Rafi bertambah bersorak gembira.
"jangan senang dulu !, apa kamu lupa perjanjian kita di awal, aku akan membantu kalian atau memberikan satu permintaan untuk kalian asalkan setelah kalian bisa membebaskan arwah dan mengembalikan mereka kealam seharusnya mereka berada."jelas raja lagi sambil menyuapi makanan kedalam mulut nya.
"apa ?"
"haha, ini tidak gratis..." tambah raja sok kul.
" gitu yah, hmm iya sudah lah..." Rafi pun pergi meninggalkan raja, sebab dia kurang yakin jika bisa membantu arwah-arwah sendirian tanpa bantuan kakak nya, apalagi dia memiliki sifat penakut seperti ini.
"aah..."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 22 Episodes
Comments