Di kelas lain terlihat Rafi sedang antrian untuk melakukan tes fisik untuk memasuki organisasi populer itu, meskipun dia menolak untuk melakukan tes-tes, namun senior-senior malah memaksa hingga dia pun terpaksa harus melakukan tes seperti teman-teman yang lain.
"Rafi, sekarang giliran mu..." ucap seorang pria tampan yang tak lain adalah panitia pelaksana di organisasi seni itu.
"i-iya kak senior..." jawab Rafi sambil berjalan mendekat kearah lelaki itu yang sedang berdiri dengan timbangan berat badan di samping nya dan atribut-atribut yang lain.
"timbang dulu yah !" tutur lelaki itu sambil meminta Rafi untuk menaiki timbangan berat badan.
"ba-baik kak..." Rafi pun menaiki timbangan itu, hingga nomor yang semula nya berangka 0 sekarang sudah berubah menjadi angka 70.
"berat sekali tubuh mu..." ujar senior tersebut hingga membuat wajah Rafi memerah karena malu.
"ukur tinggi lagi..." tutur nya sambil mengukur tubuh Rafi dengan mengunakan meteran.
"lumayan 140 cm, hanya saja berat badan nya aja yang harus di kurangi yah ..." ujar nya lagi sambil mempersilahkan Rafi untuk kembali ke tempat nya semula.
"berikut nya...!" teriak lelaki itu lagi ketika Rafi berjalan kembali kearah kursi nya.
Sepulang sekolah Rafi selalu di olok-olok dan di hina oleh teman-teman sekelas nya, perihal tubuh nya yang gendut atau berat badan yang tinggi.
"eh Rafi, benar kata anak-anak yang lain, kamu itu seperti beruang saja... hahaha."
"iya makan aja tau nya, kaya gorila aja...hahaha..." hina demi hina di lontarkan teman-teman nya yang lain, hingga membandingkan rafi dengan semua hewan di kebun binatang yang memiliki bobot badan yang besar-besar.
Chelsy yang saat itu ingin memanggil adik nya pulang, tanpa sadar mendengar ucapan teman-teman Rafi yang tengah menghina adik nya dan tentu saja Chelsy tidak terima melihat adik nya di buli seperti itu, hingga chelsy langsung saja mendobrak keras pintu kelas adik nya itu, hingga semua orang di dalam kelas panik dan berlarian keluar dari dalam kelas tersebut setelah melihat siapa yang datang ke kelas mereka sekarang.
"kenapa kalian kabur ha... berani-beraninya kalian menghina adik ku !" chelsy pun berlari mengejar teman-teman Rafi, sebab dia tidak terima adik nya di hina dan di buli oleh orang-orang lain.
"lari cepat...." teriak teman sekelas Rafi.
"dia kakak nya Rafi kan, kenapa kayak nenek sihir sih, mengerikan..." ucap seorang siswi sambil berlari kencang menjauhi chelsy yang mengejar nya kencang.
"apa kamu bilang...." ucap chelsy geram sebab telinga nya mendengar seseorang mengatakan dia seperti nenek sihir.
"aaa ampun..."
Chelsy berlari kencang hingga menyusuri anak tangga mengejar teman-teman Rafi, namun tanpa sengaja tali sepatu nya terlepas hingga chelsy tanpa sadar menginjak nya dan ia pun terjatuh dari anak tangga tersebut.
"aaaaaaaah..." teriak chelsy bergema hingga seorang pria yang ingin menyusuri anak tangga naik kelantai atas tanpa sengaja melihat hingga ia langsung bergegas menolong chelsy saat dia melihat chelsy ingin terjatuh dari anak tangga tersebut.
"aah, apa aku jatuh !" lirih chelsy sambil melirik tubuh nya yang telah di bopong oleh seseorang hingga dia tidak jadi terjatuh dari anak tangga.
"huh, untung saja." ucap nya menarik nafas panjang setelah dia melihat ternyata dia tidak jadi terjatuh.
Chelsy pun melihat siapa yang telah menyelamatkan diri nya ini sambil perlahan menatap wajah orang itu, dan ternyata yang telah menyelamatkan nya itu adalah seorang pria tampan primadona sekolah.
"apa aku bermimpi..." tutur chelsy tanpa berkedip memandang lekat wajah lelaki itu, hingga lelaki itu pun melepas genggamannya di tubuh chelsy.
"aah..." chelsy yang merasa tangan lelaki itu sudah terlepas dari tubuh nya, sontak langsung memeluk erat tubuh lelaki tampan itu, dengan tatapan yang tidak beralih dari wajah tampan yang berada di hadapan nya ini.
"apa kamu bisa melepaskan ku ?" ucap lelaki itu dingin, sebab dia begitu risih berada di hadapan chelsy seperti ini, yang berjarak beberapa Senti saja.
"aaah..." chelsy masih menatap bengong tanpa memperdulikan ucapan lelaki itu, sambil memandang setiap lekuk wajah lelaki itu.
"tampan..." lirih chelsy memuji, hingga lelaki itu seketika mual mendengar pujian yang keluar dari mulut chelsy secara tiba-tiba itu.
"dasar ganjen..." tutur lelaki itu membuang muka, hingga sontak membuat Chelsy tersadar dan melepaskan cengkraman tangannya di tubuh lelaki itu.
"apa kamu bilang..." ucap chelsy menatap tajam namun lelaki itu tidak menghiraukan dan berjalan pergi menjauh mengabaikan chelsy.
"heh kamu mau kemana hah ? dasar cowok aneh dan dingin..." teriak chelsy geram dengan pria yang berjalan menjauhi nya itu.
"hey chelsy, kamu ngapain teriakin Dicky seperti itu ! atau jangan-jangan kamu juga suka yah sama pria tampan seperti Dicky..." ujar teman sekelas chelsy yang tidak sengaja melihat chelsy tengah berduaan dengan seorang lelaki tampan yang bernama Dicky.
"ah, apa kalian bilang ! itu tidak benar..." teriak chelsy sambil menggeleng cepat kearah teman sekelas nya dan berlari kembali menaiki anak tangga untuk kembali menuju ke kelas Rafi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 22 Episodes
Comments