DETEKTIF DUNIA LAIN

DETEKTIF DUNIA LAIN

02. pintu lift

Hallo, nama ku chelsy olifia.

Aku bukan seorang artis yang sering di panggil Chelsea Olivia itu,

Namun aku adalah gadis remaja yang masih duduk di bangku kelas VIII sekolah menengah pertama di kota ku.

Dan aku memiliki seorang adik yang bernama Rafi Rahmat dan dia juga sama, dia juga bukan seorang artis terkenal yang bernama Rafi Ahmad yang ada di tivi-tivi, namun entah mengapa papa menamai nama kami sama seperti artis papan atas itu, apa papa sangat mengidolakan mereka ? atau apa ?

Yang jelas alasan nya masih menjadi misteri hingga saat ini.

Sedang kan Adik ku Rafi, duduk di bangku kelas VII dengan sekolah yang sama dengan ku, dan usia kami memang terpaut beda setahun.

Mama kami bernama Wati, dia adalah wanita cantik dan hebat yang mengabdi kepada negara.

mama seorang police yang tangguh dan mama setiap hari bekerja keras menjadi seorang polisi wanita / polwan, namun mama juga tidak pernah lupa untuk meluangkan sedikit waktu nya untuk keluarga kami ini.

Sedang kan papa bernama Adi, papa adalah seorang pengangguran, papa baru saja di pecat oleh perusahaan nya, karena kebangkrutan besar yang di alami oleh pihak perusahaan, dan mau tidak mau, suka tidak suka, ada begitu banyak pekerjaan yang harus di pulangkan dan orang itu termaksud papa yang di pecat.

Sifat papa dan mama sangat jauh berbeda, meski pun seorang lelaki dan juga kepala keluarga, papa sama seperti adik ku Rafi yang memiliki sifat penakut dan suka kurang percaya diri, namun berbeda dengan ku dan Mama, kami adalah dua wanita pemberani yang tidak gentar terhadap apapun.

Hari ini aku dan keluarga ku harus pindah ke kota lain, hanya karena mama yang pindah tugas ke sana dan aku beserta adik ku Rafi juga harus pindah mengikuti mama dan juga papa, sehingga kami terpaksa harus pindah sekolah lagi dan lagi.

"mama, kenapa kita harus tinggal di lantai 3 segala sih ! kenapa kita tidak tinggal di rumah lain saja ? apa mama sama papa tidak tau kalau di apartemen ini banyak hantu nya." ujar Rafi merengek.

"apa hantu ? dimana ? dimana ?" tutur papa Adi tak kalah gemetar ketakutan setelah mendengar kata hantu dari putra nya.

"iya pa, di sini banyak hantu nya, kata teman-teman ku juga seperti itu." jelas Rafi merengek membujuk orang tua nya pindah dari apartemen itu.

"mereka pasti mengikuti kita walaupun kita tidak dapat melihat mereka." tambah Rafi lagi.

"udah Rafi, jangan aneh-aneh, mana mungkin ada hantu di siang bolong seperti ini, kita harus tinggal di sini dan membawa semua barang-barang kita kesini lebih cepat, sebab mama akan bertugas kembali sebentar lagi." ujar wati menjelaskan kepada putra nya.

Mereka pun memasuki pintu lift dan menekan tombol 3 namun tak berselang lama lift pun mendadak mati begitu pun dengan lampu yang tadi nya menyala mendadak mati total.

"AAAAA AAAAA AAAAA" teriakan nyaring Rafi ketakutan.

"tolong aku... tolong aku... tolong aku..." suara lirih seorang wanita pun terdengar di sela kepanikan keluarga tersebut yang terkunci di dalam pintu lift.

"hallo...tok tok tok ada orang di sana...tok tok tok... hallo..." teriak mama Wati sambil terus menerus mengetuk pintu lift dengan kencang.

"hah hah hah...ma ma..." lirih Rafi ketakutan, apa lagi saat ini lampu dalam keadaan hidup mati hidup mati, sehingga menambah kesan horor di dalam lift tersebut.

"keluar kan aku... tolong..." suara teriakan wanita terdengar lagi dalam sela-sela lampu yang dalam keadaan hidup mati.

"tolong.... tolong aku.... tolong keluarkan aku..."

"ka-kakak apa kakak juga mendengar nya ?" tanya Rafi yang sangat ketakutan sambil membawa sebuah dus barang-barang.

"hallo... apa ada orang di luar sana ? kami terkurung di sini..." teriak papa Adi sambil mengedor-ngedor keras pintu lift.

"siapa pun tolong kami..." sambung mama Wati tak kalah panik.

"keluar kan aku... keluar kan aku... tolong..." teriak menggema wanita itu lagi namun seperti nya hanya chelsy dan Rafi saja yang dapa mendengar, sedang kan mama Wati dan papa Adi tidak mendengar apapun.

"suara siapa itu ?" tanya chelsy sambil melirik adik nya yang sangat gemetar hingga tanpa sadar Rafi menjatuhkan barang-barang nya dan menutup keras kedua telinga nya karena ketakutan.

BRAK

Kaca di dalam lift itu pun mendadak pecah dan terlihat ribuan mata yang keluar dari sela kaca dengan tangan yang begitu banyak, seakan ingin menggapai tubuh orang-orang yang ada di dalam lift tersebut.

"HAAAAAAAAAAAAA AAAAAAAAAAAAH HAAAAAAAAAAAAAAAA" teriak Rafi lagi, sehingga membuat papa Adi pun juga ikut teriak meskipun dia tidak mendengar dan melihat apa yang sebenarnya di alami oleh Rafi anak nya itu.

"mama...papa...Rafi takut...." lirih Rafi sambil menutup erat kedua telinga nya.

"KALIAN BAIK-BAIK SAJA !" ujar sebuah suara yang berasal dari spiker kecil di atas lift.

"SAYA HARAP KALIAN TENANG TERLEBIH DAHULU, KARENA INI SERING KALI TERJADI KARENA KEADAAN LIFT YANG MEMANG SUDAH SANGAT TUA." tutur suara itu lagi.

"ah, kalian baik-baik saja kan anak-anak?" tanya Wati sambil memandang kedua anaknya, dan terlihat wajah putra bungsu nya yang sudah pucat pasih sambil menutup telinga nya terus menerus.

"Rafi, kamu tidak apa-apa kan nak ?" tanya mama Wati khawatir, namun Rafi sudah keburu menangis memeluk erat tubuh mama nya.

"ma, disini ada hantu..." lirih nya ketakutan.

"Rafi kamu tenang saja yah nak, tidak ada apapun di sini." ujar wati menenangkan putra nya, sehingga lampu di dalam lift itu pun menjadi terang benderang kembali dan berjalan seperti normal lagi, sehingga mereka telah berhenti di lantai 3.

"ayo nak, kita ke rumah kita !" tutur mama Wati sehingga mereka pun berjalan menuju sebuah kamar yang bertulis 3333 di atas daun pintu.

"Di sini hanya ada dua kamar, kamar mama dan papa dan juga kamar kalian, mama harap kalian mau tidur sekamar untuk sementara waktu yah." ujar mama Wati sambil menurunkan sebuah dus yang ia bawa tadi.

"apa ? chelsy nggak mau ma, tidur sekamar dengan bayi cengeng ini." tutur chelsy protes.

"aku juga tidak mau tidur sekamar dengan nenek sihir seperti kakak." hina Rafi lagi, sehingga membuat mereka beradu sedikit argumen di dalam rumah tersebut.

"sudah-sudah, kalian tidak perlu berkelahi seperti itu, ini hanya untuk sementara waktu kok, setelah mama gajian, mama akan menyewa tempat yang lebih luas lagi dari ini." ujar wati menjelaskan sehingga mau tidak mau Rafi dan chelsy pun terpaksa tidur sekamar.

"ya sudah, ayo kita bawa barang-barang lagi, setelah itu papa akan pesan makanan enak untuk kalian." ucap papa Adi dengan wajah berseri seri bahagia.

"horeee." teriak Rafi dan chelsy kegirangan mendengar kata makanan enak.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!