Di ruangan UKS di sekolah itu, terlihat Ririn sedang terbaring lemah di atas dipan dengan di periksa oleh seorang dokter.
"dia tidak apa-apa, tidak ada hal serius yang terjadi terhadap nya." ucap seorang dokter yang baru saja memeriksa Ririn.
"benar kah dok ?" tanya chelsy tak percaya.
"iya, bahkan tidak ada luka apapun di sekujur tubuh nya dan pernafasan nya juga normal, mungkin dia hanya kelelahan saja." tambah dokter itu lagi.
"syukur lah dok, kalau seperti itu." ucap chelsy tersenyum senang.
"mungkin setelah dia sadar, dia sudah bisa beraktivitas seperti biasa nya." tambah dokter itu lagi sambil tersenyum manis.
"baik dok, terimakasih."
"iya sama-sama."
***
Di dalam kelas sangat heboh saat ini, setelah mereka mendengar cerita dari pegia dan juga teman nya yang mengalami peristiwa menakutkan di dalam gudang.
"benar, kami melihat dengan mata kepala kami sendiri, bahwa teman hantu nya Ririn melindungi dia." tutur pegia serius.
"iya, wajah nya seram dan penuh luka-luka rambut nya panjang dan kami hampir kehilangan nyawa karena di cekik oleh hantu itu." jelas teman pegia lagi.
"ih, mengerikan sekali..." tutur teman-teman yang lain.
"iya, bahkan aku pikir saat dia mencekik ku, itu adalah waktu terakhir ku di dunia ini." tutur pegia dengan ekspresi yang di lebih-lebih kan nya.
"ih, menakutkan sekali."
"seharusnya wanita itu tidak sekolah di tempat ini, bisa jadi kan setelah ini kalian lagi yang akan di ganggu oleh teman hantu nya itu !" tutur pegia dengan wajah serius.
Tak berselang lama guru yang mengajar pun datang dan ternyata itu adalah pak Yanto selaku wali kelas mereka.
"assalamualaikum..." ucap pak Yanto sambil berjalan menuju meja kekuasaan nya.
"waalaikumsalam pak..." jawab para siswa.
"baik lah, sekarang kita sambung pelajaran kemarin yah !" ucap pak Yanto sambil membuka buku paket yang berada di depan nya.
"assalamualaikum, maaf pak saya telat !" ucap seorang wanita sambil berjalan langsung menuju bangkunya yang berada di bagian paling ujung.
"Ririn !" lirih semua siswa-siswi melihat kedatangan Ririn.
"Ririn, kamu sudah sehat ? dokter bilang kamu harus istirahat tadi kan ?" ujar pak Yanto menatap kearah Ririn yang duduk sendirian di bangku belakang.
"saya tidak apa-apa pak..." ucap Ririn dingin.
"pak, saya boleh pindah kan ?" tanya seorang wanita yang duduk di depan meja Ririn.
"iya pak, saya juga mau pindah." ujar seorang laki-laki yang lain nya.
"iya pak kami juga mau pindah..." ucap teman-teman yang lain lagi.
"kami tidak mau pak, nanti di ganggu oleh teman hantu nya Ririn, teman nya jahat pak dan juga sangat menakutkan sekali." tambah pegia menyela.
"maksud kalian apa sih ?" tanya pak Yanto bingung.
"pak, kami lihat dengan mata kepala kami sendiri, bahwa Ririn memiliki teman gaib yang sangat jahat, kami bahkan hampir kehilangan nyawa kami karena ulah nya." tutur pegia menjelaskan.
"iya pak, kami sangat takut..."
"iya pak, kami juga takut jika harus satu kelas dengan anak aneh ini pak..."
"keluarkan dia pak... keluar kan anak aneh ini...keluarkan...."
"anak aneh...anak aneh...anak aneh...anak aneh...anak aneh...anak aneh..." teriak semua siswa dan siswi kecuali chelsy dan rehan yang saling pandang satu sama lain, apa lagi mereka sangat iba melihat Ririn yang di hina dan di olok-olokan teman-teman sekelas.
Ririn menutup kedua mata dan telinga nya, ia tak sanggup setiap hari, setiap saat selalu di hina dan agap aneh oleh teman-teman yang lain.
"HENTIKAN... HAAAAAAAAAAAAA AAAAA AAAAA AAAAA AAAAA AAAAA....." teriak Ririn bergema di tambah dengan satu persatu meja-meja yang berada di kelas itu pun ikut berterbangan, anak-anak yang lain sangat panik dan berhamburan pergi ke sana kemari karena ketakutan, sedang kan chelsy sangat syok ketika tiba-tiba dia melihat aura gelap hitam pekat yang berada di sekitar tubuh Ririn.
Belum sempat semua siswa-siswi meninggalkan kelas itu, satu persatu rambut panjang pun terurai menutupi pintu dan juga semua jendela.
"HAAAAAAAAAAAAA apa yang terjadi..." teriak semua siswa-siswi panik.
"HAAAAH ada apa ini...."
Di sela kepanikan mereka rambut itu pun semakin panjang hingga memperlihatkan seorang wanita berpakaian serba hitam dengan wajah penuh luka-luka dan menakutkan sedang berdiri tepat di belakang Ririn dengan tangan terjulur yang menopang tubuh Ririn untuk berdiri.
"aah apa yang terjadi..." tutur chelsy panik hingga tanpa sadar saat berlari dia malah mengengam erat tangan rehan teman sekelas nya.
"apa arwah itu bersembunyi di rambut hitam Ririn ? apa itu yang membuat aku tidak bisa melihat nya ?" lirih chelsy sambil menatap kearah Ririn dan arwah menakutkan itu berada.
"hey lepaskan Ririn kuntilanak jelek..." teriak chelsy sambil menatap tajam kearah kuntilanak berpakaian hitam.
HAAAAAAAAAAAAA AAAAAAAAAAAAH
Kuntilanak itu pun dalam sekejap mata langsung menjulurkan rambut panjang nya dan mengikat tubuh seluruh teman sekelas chelsy dan termasuk pak Yanto selaku guru yang mengajar.
"tolong.... tolong kami... tolong... tolong.... tolong kami... tolong..." teriak bergema teman-teman yang lain.
"chelsy tolong aku..." teriak rehan yang bergelantungan dengan tubuh yang di ikat kencang oleh rambut-rambut panjang, kecuali Chelsy yang berhasil di dorong oleh rehan saat rambut-rambut mulai menyambar kearah nya.
"rehan !" teriak chelsy sambil berlari kearah rehan dan berusaha melepaskan ikatan rambut yang ada di tubuh rehan.
"aaah, rambut ini sangat kuat dan keras...aaaah..." chelsy berusaha sekuat tenaga, hingga dia memikirkan sesuatu cara untuk dapat membantu teman-teman nya.
"iya, raja pasti bisa..." lirih chelsy sambil memejamkan kedua matanya dan mengusap cincin merah menyala yang berada di jari manis nya.
"raja aku dan seluruh teman-teman ku membutuhkan bantuan mu... datang lah raja..." ucap chelsy hingga tiba-tiba asap kabut berwarna putih pun bermunculan memperlihatkan sosok seorang anak albino dengan dua tanduk nya dan mata yang berbeda warna menampakkan diri.
"raja tolong bantu teman-teman ku..." pinta chelsy bermohon dengan ekspresi yang sangat panik.
Namun kuntilanak hitam itu malah menghempaskan rambut nya kearah lantai hingga membuat Chelsy dan raja langsung terpental kebelakang.
"ah, aura nya kuat sekali! seperti nya dia sangat marah..." ucap raja menatap kearah kuntilanak hitam itu.
"raja tolong teman-teman ku, kau harus melakukan apapun untuk menyingkirkan rambut-rambut yang mengikat seluruh tubuh, teman-teman ku dan juga pak Yanto." pinta chelsy lagi sambil mendirikan tubuh nya kembali.
"akan aku usahakan..." tutur raja sambil mendirikan tubuh nya kembali dengan mata yang tiba-tiba berubah menjadi merah menyala menatap tajam kearah kuntilanak hitam itu.
Mulut Raja komat Kamit hingga memunculkan api besar di sekujur mata nya dan dia langsung saja menghembus kan nya kearah rambut-rambut hingga menyebabkan rambut-rambut itu terbakar.
"aah, raja kamu berhasil...." puji chelsy saat melihat rambut-rambut yang melilit teman-teman nya terbakar hebat, namun dalam sekejap mata rambut yang terbakar itu tiba-tiba kembali utuh lagi dan aura menakutkan dari kuntilanak itu pun semakin besar hingga dia dengan mudah nya dapat melilit tubuh chelsy yang berada di samping raja, saat raja lengah melihat terbakar nya rambut-rambut tadi.
"HAAAAAAAAAAAAA AAAAA AAAAA DASAR BODOH..." tawa kuntilanak hitam bergema setelah berhasil melilit tubuh chelsy.
"aaah...raja tolong aku..." teriak chelsy saat rambut itu melilit tubuh nya.
"chelsy kamu tenang saja aku akan melakukan sesuatu." ujar raja seketika.
Namun kuntilanak itu langsung saja mendekatkan tubuh chelsy kearah nya, hingga chelsy dapat melihat kedua bola mata putih yang terjuntai keluar di mata kuntilanak itu.
HAAAAAAAAAAAAA AAAAA AAAAA
Teriak chelsy bergema hingga dia jatuh pingsan saking ketakutan yang melanda nya.
Di dalam pingsan nya, chelsy bermimpi seorang anak kecil berambut panjang sedang berlari mencari seseorang sambil menangis tersedu-sedu.
"kamu kenapa dek ?" tanya seorang wanita yang mengenakan topi pantai dengan rambut terurai indah dan pakaian renang yang ia kenakan.
"kak, mereka mencuri topi ku..." tangis anak itu lagi sambil memeluk erat tubuh kakak nya.
"iya sudah, kamu pakai topi kakak aja yah !" wanita cantik itu pun memasang topi indah nya di atas kepala anak kecil yang menangis tadi.
"kak, ini untuk ku..." ujar anak itu sambil menghapus perlahan air mata nya dan di jawab anggukan oleh kakak nya itu.
"kak, kenapa orang-orang tidak menyukai ku kak, sedang kan kakak di sukai semua orang..." lirih anak itu lagi dengan ekspresi wajah yang murung.
"kamu yang sabar yah dek, mereka hanya tidak tau kalau kamu itu spesial, kamu adalah anak indigo, kamu memiliki kelebihan yang tidak di miliki oleh orang-orang."ujar wanita itu menenangkan adik nya.
"tapi mereka selalu menghina ku aneh kak dan mereka juga tak mau berteman dengan ku..." tutur anak kecil itu lagi.
"kamu tenang saja dek, kakak yakin nanti nya akan ada banyak teman yang akan selalu bersama mu, sebelum kamu memiliki teman, biar kakak yang selalu bersama mu, menjadi teman mu, Iyah..."
"iya kak..." jawab anak itu yang tak lain adalah Ririn sambil memeluk erat tubuh kakak nya.
"kita akan selalu bersama..." ucap kakak nya tulus sambil membalas pelukan Ririn.
Suatu hari Ririn sedang pergi ke sekolah, dengan mengenakan topi indah milik kakak nya, tapi kebetulan saat itu kakak nya sedang menerima telepon, hingga Ririn berjalan lebih dulu meninggalkan kakak nya.
"yah...kakak lama..." tutur Ririn sambil berjalan di tepi-tepi jembatan, jembatan yang menghubungkan rumah nya dengan jalan menuju sekolah.
Saat di pertengahan jalan anak-anak nakal pun berdatangan dan menggoda Ririn dengan cara mengambil topi pemberian kakak nya, topi itu di lempar kesana kemarin, dan Ririn berusaha keras untuk menangkap nya.
"ayo tangkap...ayo tangkap...ayo..." ujar anak nakal itu, namun tiba-tiba angin berhembus kencang, hingga membuat topi itu ikut terbang menuju ke arah laut.
"topi ku..." teriak Ririn yang melihat topi nya terbang, namun tiba-tiba seseorang berlari kencang sambil merebut topi itu dengan badan yang menopang tepian jembatan dan ia pun berhasil menangkap topi itu.
"Kakak mendapatkan nya dek..." ujar seorang wanita sambil memperlihatkan topi yang berhasil ia tangkap, namun sial nya kaki wanita itu terpeleset di tepian jembatan yang sudah berlumut hingga wanita itu terjatuh dari jembatan dengan tangan yang mengengam erat topi kesayangan adik nya.
HAAAAAAAAAAAAA AAAAA AAAAA AAAAA
"kakak......"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 22 Episodes
Comments