18.Kemiripan Dafi

"Kenapa begitu? apakah kau tau ayah dari putra kembaran mu itu?" tanya wartawan tersebut.

"No komen, sepertinya sudah selesai wawancara nya,saya ingin beristirahat, terimakasih." Elmeera pun langsung meninggalkan para wartawan tersebut.

("Sebaiknya,aku tidak perlu berlama lama lagi di Jakarta,aku takut semua wartawan itu akan bertanya hal yang lebih parah dari pada itu.") batin Elmeera.

Sedangkan di luar, Almeera sedang menunggu saudara kembarnya untuk keluar,tapi dari tadi Elmeera tidak kunjung menampakkan diri nya.

"Momy kok belum keluar juga Bun?" tanya Kendra.

"Sepertinya momy masih sibuk sayang, bagaimana kalau kita pulang saja,kita tunggu momy di rumah." ucap Almeera.

"Baiklah bunda,tapi aku mau beli eskrim dulu yah bunda,aku juga mau belikan untuk momy supaya momy sayang sama Ken." ucap Kendra.

"Anak baik,boleh sayang,ayo!" Almeera pun membawa Kendra masuk ke dalam mobil nya.

Sesuai permintaan Kendra, Almeera pun mampir dulu kesebuah minimarket,namun kali ini ia membawa Kendra masuk karena ia ingin Kendra yang memilih sendiri eskrim yang ia inginkan.

"Kau pilih sendiri eskrim nya yah,bunda mau mencari air mineral dulu." ucap Almeera.

"Iyah bunda." Kendra pun langsung berlari.

"Saat ia membalikkan tubuhnya,ia tak sengaja menabrak seseorang,ia tadi fokus pada tas nya,sehingga ia tidak melihat ke depan.

"Maaf,saya tidak sengaja." ucap Almeera merasa bersalah.

"Kau!" pria tersebut sangat terkejut, melihat Almeera.

"Hei, bukannya kau orang yang memesan baju pengantin di butik ku." Almeera pun sama terkejutnya.

Yah pria yang di tabrak Almeera adalah Dafi, sepertinya dia sedang berbelanja di sana, terlihat dia membawa keranjang belanjaan nya yang sudah penuh.

"Iyah,aku Dafi,eemm kau sedang apa disini?" tanya nya.

"Aku sedang menemani putraku membeli eskrim,dia minta aku membelikan nya tadi." ucap Almeera.

"Ohh begitu, sekarang mana putramu?" Dafi melihat kanan kiri.

"Tuh!" Almeera menunjuk ke arah Kendra yang sedang memilih eskrim.

"Boleh aku menghampiri nya?" tanya Dafi.

"Silahkan!" ucap Almeera sedikit heran.

Dafi pun menghampiri Kendra, terlihat Kendra sedang kesusahan mengambil eskrim yang ia inginkan.

"Hai,apa aku boleh membantumu?" ucap Dafi.

"Eemm apakah aku tidak merepotkan paman?" tanya nya.

"Tidak,aku sangat senang bisa membantu mu." Dafi tersenyum.

"Baiklah,bisa tolong ambilkan eskrim itu,aku mau empat." ucap Kendra sambil menunjuk ke eskrim yang ia inginkan.

"Baiklah." ucap Dafi yang langsung mengambil eskrim yang di tunjuk oleh Kendra. "Ini,apa ada lagi yang lain." tanya Dafi.

"Tidak, terimakasih paman." ucap Kendra sambil tersenyum.

"Sama sama sayang,eemm kenapa eskrim nya banyak sekali." Kendra pun tersenyum.

"Ini untuk Ken,bunda,momy dan satunya lagi untuk paman." ucap Kendra.

"Siapa orang yang kau sebut itu?" Dafi penasaran.

("Bunda berpesan kalau aku tak boleh memberitahu kalau momy adalah ibu kandung ku,jadi sebaiknya aku tidak bicara yang sebenarnya.") batin Kendra.

"Bunda Elmeera,momy Elmeera,dan juga paman,ini untuk paman satu." Ken memberikan eskrim pada Dafi.

"Kenapa kau memanggil momy pada Tante mu? tanya Dafi penasaran.

"Karena kata bunda,anggaplah Tante seperti ibu sendiri begitu paman,ini ambil untuk paman." ucap Kendra.

"Wah terimakasih,kenapa kau memberikan ku eskrim ini?" tanya Dafi.

"Karena kata bunda,kita harus baik kepada orang yang sudah menolong kita,jadi aku memberikan eskrim ini pada paman,karena paman sudah menolong Ken untuk mengambil kan eskrim ini." Kendra tersenyum.

("Anak ini di didik dengan sangat baik,tapi kenapa aku sangat nyaman saat berdekatan dengan Anak ini, seperti ada ikatan antara aku dan dirinya,nak,apakah kau anak ku?") batin Dafi.

Almeera memperhatikan keduanya dari tadi,namun ia pun merasa heran melihat kedua nya.

("Kenapa wajah mereka mirip yah,atau mungkin hanya penglihatan ku saja yang salah,tapi sepertinya tidak, Kendra memang mirip dengan Dafi,tapi bagaimana mungkin ada persamaan yang begitu terlihat dari keduanya,hmm tidak mungkin kan kalau Dafi ayah Kendra.") batin Almeera.

"Paman,kenapa paman melamun,ayo kita kesana,bunda sudah menunggu ku." Kendra langsung berlari ke arah bundanya.

"Sudah sayang?" Almeera tersenyum ke arah Kendra yang menghampiri nya."

"Sudah bunda." ucap Kendra sambil tersenyum.

Dafi pun menghampiri mereka. "Biar aku saja yang bayar sekalian." ucap Dafi pada Almeera, kemudian ia melihat ke arah Kendra. "Paman bayarkan eskrim nya boleh?" ucap Dafi berjongkok,agar bisa sejajar dengan Kendra.

"Benar kah paman?" Kendra terkejut,Dafi pun tersenyum,ia langsung mengambil eskrim dari tangan Kendra dan langsung membayar nya ke kasir.

"Ini saja pak,ada tambahan yang lainnya?" tanya kasir tersebut.

"Itu saja." ucap Dafi sambil tersenyum.

"Baiklah,ini total nya,mas." ucap kasir tersebut memberikan struk belanja pada Dafi.

"Ini uang nya,kembalian nya ambil saja." ucap Dafi.

"Wah terimakasih banyak pak,eemm sepertinya kalian keluarga yang sangat bahagia,anak kalian terlihat sangat mirip dengan ayahnya, benar benar tampan." ucap kasir tersebut.

Deg

Hati Dafi terasa aneh saat mendengar perkataan kasir tersebut,Dafi dan Almeera pun saling bertatapan,mereka tidak menjawab perkataan kasir tersebut, mereka pun langsung keluar dari minimarket tersebut.

("Ternyata bukan hanya satu orang yang mengatakan kalau aku mirip dengan Ken,dan aku yakin ini bukan sebuah kebetulan.") batin Dafi.

Setelah di luar mereka tampak nya masih sedikit canggung dengan perkataan kasir tadi. "Eemm ini eskrim punya mu." Dafi memberikan eskrim pada Kendra.

"Terimakasih paman, aku sangat suka dengan paman,paman sangat baik,lain kali boleh kan kalau aku ajak paman bermain?" tanya Kendra mencair kan suasana.

"Boleh sayang,nanti paman main yah,ke butik bunda,Ken selalu ada di sana kan?" tanya Dafi.

"Iyah paman,aku akan menunggu paman di sana besok siang bagaimana?" tanya Kendra.

"Baiklah,paman akan menemui mu di sana." Dafi tersenyum ke arah Kendra.

"Eemm maafkan putraku yah,dia memang seperti itu kalau bertemu dengan orang yang dia sukai." ucap Almeera merasa tidak enak.

"Tidak apa apa,aku sangat menyukai nya juga,nanti besok aku boleh kan datang ke butik mu?" tanya Dafi.

"Eemm apa kau serius,ku pikir kau bercanda tadi?" Almeera tampak nya sangat terkejut.

"Aku serius, bagaimana apakah boleh?" tanya Dafi.

"Ya sudah boleh,tapi paling aku agak siangan ke butik soalnya kita pergi ke sekolah kalau pagi." ucap Almeera.

"Iyah, Kalau begitu aku pergi duluan yah,ini belanjaan ibu ku,aku takut dia sedang menunggu ku di rumah." ucap Dafi.

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!