3.Rencana Acara Ulang Tahun

"Wah, bagaimana main nya seru tidak?" Oma mencolek hidung cucu nya.

"Seru,nanti bunda mau ajak Ken ke sana lagi." Ken tersenyum bahagia.

"Baiklah Oma ikut senang mendengar nya,eh ini lutut nya kenapa?" Oma terkejut melihat lutut Kendra yang memakai perban.

"Tadi Ken terjatuh mah,dia menabrak seseorang." Almeera baru saja masuk ke dalam rumah.

"Kenapa bisa sampai jatuh?" Oma tak mengerti.

"Ini salah Ken Oma, Ken yang berlarian,makanya jadi terjatuh." Ken menjelaskan,ia tak mau bundanya di salahkan.

"Baiklah,tapi lain kali,Ken harus lebih berhati-hati lagi yah, biar tidak terjatuh seperti tadi." Oma memperingati.

"Baik Oma." Ken mengangguk.

"Sini sayang main sama Opa yuk di belakang!" ucap Opa, yang hanya memperhatikan dari tadi.

"Ayo!" mendengar kata bermain, Kendra pun langsung bersemangat,ia berlari mengejar Opa nya yang sudah berjalan terlebih dahulu.

Sementara,Almeera duduk di samping (Tri) mama nya,ia menghempaskan tubuhnya ke sofa.

"Apakah dia belum memberi kabar?" tanya Oma.

"Belum mah, walaupun setiap waktu aku mengirim kan, video perkembangan Kendra,tapi dia hanya melihatnya saja,dia tak pernah membalas pesan dari ku." Almeera menghembuskan nafasnya.

"Dia ini sangat keterlaluan sekali, meninggalkan anaknya saat masih bayi, terus sekarang dia bisa dengan tenang mengejar karir nya tanpa peduli dengan anak nya,mama tidak mengerti dengan jalan pikirannya." Tri tak habis pikir ada orang tua yang tak peduli dengan anaknya.

"Aku juga tak mengerti,tapi sudahlah mah,biarkan saja,toh,aku juga bisa mengurus nya sendiri dengan baik,jika dia juga ingat pada anaknya,ia akan menemui nya ke sini." Almeera pasrah dengan apa yang terjadi.

"Mama tau,kamu bisa mendidik nya dengan baik,mama cuma tidak paham dengan anak itu, sampai sampai dia menelantarkan anaknya sendiri." Tri sangat kecewa.

"Tidak mengapa mah,dari pada kita memikirkan hal itu,lebih baik kita pikirkan untuk masa depan Kendra,eemm oh Iyah aku hampir lupa,besok lusa kan, Kendra ulang tahun, bagaimana kalau kita buat acara buat dia, bagaimana,mama setuju tidak?" Almeera memberi tahu keinginan nya.

"Oh Iyah,mama hampir lupa,baiklah mama setuju,di mana kita buat acara nya?" tanya Tri.

"Eemm apa mama punya ide,atau pilihan?" Almeera meminta masukan pada mamanya.

"Menurut mama di rumah kita aja,tapi bikin acara nya di dekat kolam renang, supaya lebih indah pemandangan nya bagus,di sana kan lumayan luas juga tempat nya." Tri memberikan masukan.

"Boleh juga,biar nanti aku yang sebar undangan nya,eemm aku juga tadi lihat besok lusa tanggal merah,jadi sepertinya cocok kita adakan acara di rumah." Almeera setuju dengan masukan dari mama nya.

"Baiklah,kalau begitu,mama yang pesen catering,dekor,sama snack buat anak anak,soal kue ulang tahun,biar nanti mama pesankan juga." Tri memberikan informasi.

"Lah,kalau begitu, berarti mama semuanya yang handle,hehehe." Almeera tertawa kecil, mendengar ucapan mama nya.

"Tidak usah khawatir mama bisa,kamu tinggal sebar undangan aja ke teman-teman Ken." Tri yakin dengan keputusan nya.

"Siap mama,akan saya laksanakan." Almeera memberi hormat pada mamanya, kemudian ia tertawa kecil.

Sementara di taman belakang, Kendra dan juga Opa nya sedang bermain sepak bola bersama, mereka terlihat sangat bahagia dengan permainannya tersebut.

Almeera memperhatikan keduanya lewat kaca jendela yang mengarah ke sana.

("Aku yakin, walaupun tanpa dia,kau,akan tumbuh dengan sangat baik,dan tidak akan kekurangan kasih sayang, semoga saja pengorbanan ku ini tidak sia sia, walaupun aku harus mengorbankan masa depan ku.") batin Almeera,saat melihat Kendra sedang asyik bermain dengan Opa nya.

"Bunda,ayo kesini!" Kendra memanggil Almeera yang sedang memperhatikan nya.

Karena di panggil oleh Kendra, Almeera pun menghampiri nya. "Kenapa sayang?" Almeera berjongkok agar bisa sejajar dengan Kendra.

"Opa sepertinya kecapean,jadi bunda saja yang menggantikan nya." Kendra tak tega melihat Opa nya yang terlihat kelelahan.

"Baiklah,sana,suruh Opa untuk beristirahat." Almeera tersenyum.

"Iyah bunda." Kendra pun menghampiri Opa nya yang sedang mengambil bola.

"Opa?" Kendra mengambil bola yang di pegang Opa.

"Kenapa nak?" sahut Opa.

"Opa istirahat saja, kelihatan nya Opa sangat lelah menemani Ken bermain bola." Ken menengadahkan kepalanya.

"Tidak apa apa sayang,Opa senang bermain dengan cucu Opa yang pintar ini." Opa mengelus kepala Kendra.

"Tapi tak apa, Ken bisa bermain dengan bunda, Opa istirahat saja,biar nanti bisa main lagi sama Ken,kalau Opa sudah tidak capek lagi." Kendra tersenyum.

"Anak pintar,ya sudah,sana main sama bunda, Opa mau ambil kan minum untuk kalian,oke." Opa tersenyum.

"Oke Opa." Kendra membalas nya dengan senyuman.

Kendra pun berlari ke arah Almeera,ia memberikan bola tersebut pada bunda nya,Opa (Candra) yang melihat nya pun tersenyum bahagia.

("Papa bangga padamu Al,kamu bisa menjadi ibu yang baik untuk nya,bahkan kamu bisa mendidik nya dengan sangat baik, sehingga Kendra bisa tumbuh menjadi seorang laki-laki berjiwa besar.") batin Candra.

"Ayo tendang bola nya bunda,Ken akan menangkap nya." Ken sudah bersiap siap untuk menangkap bola tersebut.

"Siap yah,ayo tangkap." Almeera pun melempar kan bola tersebut.

"Ken hebat kan bunda,bisa menangkap bola dengan cepat." Kendra berhasil menangkap bola tersebut.

"Anak bunda memang hebat." Almeera mengacung kan jempolnya.

Saat mereka sedang bermain, tiba-tiba Opa Candra datang membawakan minuman. "Sayang,kesini dulu, pasti kalian haus kan,ayo minum! Opa sudah bawakan minuman nya." Opa Candra meletakkan minuman tersebut di atas meja.

"Yeay,aku mau minum!" Kendra pun berlari ke arah Opa Candra.

"Hati hati sayang,tidak usah berlari!" Opa memberikan peringatan,namun namanya juga anak kecil, pasti mereka kadang kadang tidak bisa di bilangin.

"Ken,mau minum!" Kendra sudah tak sabar untuk meminum jus jeruk yang di bawa oleh Opa nya.

"Ini untuk mu sayang,ayo minum!" Opa Candra memberikan jus pada Kendra.

"Terimakasih Opa?" Kendra mengambil gelas di tangan Opa Candra.

"Sama sama." Opa mengelus rambut cucu nya itu.

Almeera pun menghampiri keduanya,ia juga meminum jus yang sudah papa nya bawa.

"Wah segar sekali, terimakasih banyak Opa." ucap Almeera Setelah meminum jus tersebut.

"Bilang apa sayang sama Opa?" Almeera mengingatkan.

"Terimakasih Opa minuman nya." ucap Kendra sambil tersenyum.

"Sama sama sayang." sahut Opa.

Almeera memang mengajar kan Kendra untuk mengucapkan terima kasih sedari kecil,supaya ia bisa terbiasa untuk menghargai setiap pemberian dari orang lain.

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!