Sebuah Rahasia Almeera

Sebuah Rahasia Almeera

1.Almeera Adzkia

Di sebuah taman kota,terlihat seorang wanita cantik sedang berlari mengejar seorang anak laki laki yang tampak sedang berlarian.

"Stop Ken,bunda capek sayang!" wanita tersebut tampak kelelahan mengejar anak laki laki tersebut.

"Ayo bunda,kejar aku!" Anak laki laki itu malah terus berlari.

Namun ternyata,anak laki laki tersebut,menabrak seorang pria yang tidak ia kenal, sehingga membuat nya terjatuh,pria itu pun jongkok lalu membantu anak laki laki tersebut untuk bangun.

"Kendra!" panggil wanita tersebut,ia pun segera berlari saat anak laki laki tersebut terjatuh.

"Kau tidak apa-apa?" tanya pria tersebut.

"No,sorry paman,Ken yang salah." anak laki laki tersebut memegang lutut nya.

"Ken,are you oke?" ucap wanita tersebut merasa khawatir.

"I am oke,don't worry mom." ucap anak laki laki tersebut.

"Maafkan anak saya tuan,dia tidak sengaja menabrak anda?" ucap wanita tersebut.

"Oh,saya kira dia adik mu,kau masih terlihat muda untuk memiliki seorang anak." ucap pria tersebut.

Begitulah kata kata yang sering wanita itu dengar,wanita cantik tersebut berusia tujuh belas tahun,bernama Almeera Adzkia,ia memiliki seorang putra yang sangat tampan bernama Kendra Pradipta,usia nya sekitar empat tahun,Kendra tumbuh menjadi seorang anak yang sangat pintar dan cerdas.

Di usia nya saat ini,ia terbilang anak yang sangat cepat tanggap di antara teman seusianya,ia pun mendapatkan juara satu di sekolah PAUD nya, mengalahkan anak yang usianya lebih tua darinya.

Almeera sangat pandai mengurus putra nya, walaupun sambil mengurus sang putra, ia juga harus menjalankan sebuah bisnis butik yang ia kelola sendiri dari nol.

Almeera adalah seorang desainer muda berbakat yang mempunyai sebuah butik ternama di kota nya, Nama butik nya yaitu Almeera boutique,bisa di bilang butik nya begitu populer di kalangan para ibu ibu sosialita dan juga di kalangan wanita seusianya.

Namun di balik kesuksesan yang ia raih,ia harus menelan pahit nya omongan Beberapa orang yang selalu memandang nya sebelah mata,karena ia sering di tuduh sebagai wanita yang nakal karena harus mengurus putra nya tanpa seorang pendamping.

Namun karena sudah terbiasa,kini Almeera mulai cuek terhadap omongan tersebut,ia hanya fokus untuk menata masa depan anaknya yang sangat ia sayangi.

Namun terkadang,ia pun merasa heran kepada setiap pria yang mendekati nya, kebanyakan pria tersebut mundur saat mengetahui kalau ia sudah mempunyai seorang anak.

Padahal ia berpikir,apa salahnya mempunyai anak di usia muda,toh jika ada yang benar-benar mencintainya pun,dia akan sayang juga pada anaknya,karena menurutnya, cinta itu tak memiliki alasan.

Jadi jika ada pria yang mendekati nya lalu mundur hanya karena ia mempunyai anak,fix itu bukan cinta yang tulus,dan itu bukan pria yang akan ia pilih untuk hidup di masa depan nya.

Namun untuk saat ini,ia pun merasa cukup dengan apa yang ia punya,karena ia mempunyai karier yang cukup baik,ia pun sanggup untuk membiayai kehidupan nya dan putra tersayang nya,oleh karena itu,untuk saat ini ia tak mempermasalahkan jika ia belum mempunyai pendamping.

Ia sudah sangat bahagia dengan kehidupan nya saat ini, kebahagiaan nya adalah saat melihat putranya bisa bahagia karena nya.

***

Setelah kejadian tadi, Almeera pun membawa Kendra ke dalam mobil, untuk mengobati luka nya.

"Mana yang sakit sayang?" Almeera memeriksa keadaan Kendra.

"Nggak bunda,Ken jagoan,jadi,kalau cuma seperti ini, Ken bisa menahan sakit nya." ucap Kendra menahan sakit.

"Anak bunda memang hebat,tapi... lutut nya harus di obati yah,biar luka nya tidak infeksi, bagaimana?" Almeera bersikap tenang, supaya putra nya tidak cemas.

"Yes bunda." Kendra mengerti dengan ucapan bunda nya.

Almeera pun, memberikan Betadine pada luka di lutut putranya, kemudian ia menutupi nya dengan kain kasa biar tidak terjadi infeksi pada luka nya.

"Nah sudah,tidak sakit kan?" tanya Almeera.

"Tidak bunda." Kendra tersenyum.

"Anak bunda memang hebat,mana tangannya,tos dulu." Almeera mengangkat tangan nya.

"Tos." Kendra menempelkan telapak tangannya pada tangan bunda nya.

Hari ini adalah hari Minggu, Almeera sengaja membawa putranya bermain di taman kota, karena memang biasanya ia selalu mengajak putranya jalan jalan saat hari libur,agar putra nya merasa senang.

Namun ternyata,ada kejadian yang tidak di inginkan, lutut putranya terluka saat sedang bermain tadi,namun itu sudah biasa terjadi,Kendra yang sangat aktif memang beberapa kali sempat terjatuh, maka dari itu, Almeera selalu membawa kotak PPPK di mobil nya untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan seperti tadi.

"Sekarang kita ke butik bunda dulu yah,bunda mau lihat keadaan nya,dan melihat stok barang yang sudah habis,eemm kira kira butik bunda rame nggak yah?" ucap Almeera dengan lembut.

"Pasti rame dong,bunda Kendra kan hebat kalau bikin pakaian,jadi,pasti banyak yang mau beli." Kendra tersenyum.

"Eemm anak bunda yang satu ini memang pintar dan selalu berpikir positif,baiklah ayo kita berangkat!" Almeera mulai melajukan mobilnya.

"Tapi Bun?" Kendra sepertinya menginginkan sesuatu.

"Apa sayang?" Almeera melihat ke arah Kendra.

"Ken mau eskrim," ucap nya dengan ekspresi menggoda.

"Boleh,nanti kita beli yah,tapi jangan banyak banyak oke,nanti di marahin loh,di marahin siapa ayo?" Almeera mengingatkan.

"Di marahin om dokter Bun," jawab Kendra.

"Apa kata om dokter?" Almeera mengingatkan lagi.

"Kalau banyak banyak makan eskrim, nanti Ken jadi sakit,terus gigi nya jadi rusak." Kendra berbicara khas anak-anak.

"Pinter,anak siapa sih ini?" Almeera mengusap kepala putranya.

"Anak bunda,hehehe." Kendra tertawa kecil,di ikuti oleh Almeera.

Sebelum mereka berkunjung ke butik,Almeera mampir dulu ke sebuah minimarket untuk membeli eskrim,ia mengehentikan mobilnya di depan minimarket.

"Ken,tunggu sebentar di mobil yah,ingat! jangan kemana mana,kalau ada seseorang yang nggak di kenal,mengetuk kaca mobil,Ken langsung tutup kaca mobilnya,oke!" Almeera memberi pesan.

"Baik bunda,Ken mengerti," Kendra mengangguk.

Almeera pun langsung turun dari mobil,ia meninggalkan Kendra di dalam mobil, karena ia hanya keluar sebentar saja.

Saat di dalam minimarket,Almeera langsung menuju ke tempat yang ia tuju yaitu tempat penyimpanan eskrim, Almeera pun langsung mengambil eskrim kesukaan Kendra kemudian langsung berjalan ke arah kasir untuk membayar nya.

"Ada tambahan lain?" ucap kasir tersebut.

"Tidak,hanya itu saja." ucap Almeera ia melemparkan senyum nya.

"Baiklah, terimakasih,semoga datang kembali." ucap kasir tersebut dengan ramah.

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!