"Eh eh tuh lihat deh Bu,bunda nya si Kendra itu,masih muda banget yah,umurnya aja kayak nya masih tujuh belas tahun,lalu masa dia menikah di usia tiga belas tahun sih, Kendra kan sekarang usia nya empat tahun,jangan jangan dia hamil duluan lagi pas sekolah,mana saya nggak pernah lihat suaminya nganter lagi." ucap salah satu dari ibu ibu yang sedang berkumpul.
"Iyah Bu,kayaknya nya sih gitu,tapi untung aja dia banyak duitnya yah, jadinya anak nya enak hidup nya,serba tercukupi."
"Tapi dia kayaknya nakal yah,nggak kayak kakak nya yang sukses jadi model gitu di luar negeri."
"Loh,emang nya dia punya kakak?"
"Punya,kakak nya jadi model terkenal di luar negeri,mereka itu kan kembar,namanya Elmeera,dia sangat cantik dan terkenal."
"Wah,saya jadi pengen tau,nanti saya cari deh di internet,pasti ada kan yah?"
"Ada dong,saya sih lebih suka dia, soalnya dia nggak neko-neko kayak Almeera yang sudah punya anak di usia muda nya."
Almeera sepertinya mendengar apa yang ibu ibu itu bicarakan,ia pun langsung menghampiri nya,ia sangat tak suka bila ada orang yang menggunjing dirinya.
"Ibu ibu maaf, dari pada kalian membicarakan saya seperti itu,mending kalian urus saja hidup kalian sendiri,kalian belum tentu baik dari saya bukan?" ucap Almeera dengan gaya elegan nya.
"Eh,kamu jangan sombong yah,mentang mentang kamu kaya, terus kamu bisa seenaknya."
"Apa saya tidak salah dengar, sepertinya bukan saya yang seenaknya,tapi kalian yang seenaknya membicarakan hidup saya seperti itu." Almeera tak mau kalah.
"Udah yu ah bubar bubar." ucap salah satu dari mereka.
Mereka pun langsung bubar dari tempat tersebut, mereka mencari tempat lain untuk berkumpul.
"Dasar,kurang kerjaan banget." Almeera duduk kembali di tempat Sebelumnya.
Beberapa saat kemudian,bel pulang pun berbunyi, Almeera melihat putranya yang berlari menuju ke arah nya.
"Bunda?" Panggil Kendra.
"Jangan lari sayang!" Almeera mengingatkan.
"Maaf bunda." ucap Kendra yang kelupaan,kalau ia tidak boleh lari lari lagi.
"Ya sudah,kita ke butik yuk,bunda sudah di tunggu sama klien bunda." Almeera menuntun tangan putra nya menuju ke mobil.
Almeera pun langsung melaju kan mobilnya menuju toko butik nya,tadi Sofi mengirimkan chat bahwa costumer yang kemarin datang sudah menunggu nya.
Beberapa saat kemudian, mereka pun sampai di butik, Almeera membantu Kendra membuka pintu mobil nya, Setelah itu mereka langsung masuk ke dalam.
"Pagi bunda?" Sofi menyapa bos nya.
"Pagi juga,eemm mana orang yang mau bertemu?" tanya Almeera.
"Mereka sedang menunggu di sana bunda, silahkan saya antar!" Sofi menunjukkan tempat dimana klien nya menunggu.
"Oh nggak usah,saya titip Ken aja sama kamu,lagi nggak ada customer lain juga kan." Almeera meminta tolong.
"Boleh bun." jawab Sofi.
"Ini di dalam tas nya,ada bekal makan siang untuk Ken,tolong nanti kamu kasih ke dia yah,dia bisa makan sendiri kok,kamu cuma jagain dia aja." Almeera memberikan pesan.
"Siap Bun." Sofi mengacungkan jempol nya.
"Ken,bunda kerja dulu yah,kamu sama Tante Sofi dulu di sini,oke?" Almeera memegang tangan Kendra.
"Iyah bunda." Kendra tersenyum.
Almeera pun langsung ke tempat yang di tunjukkan oleh Sofi,di mana itu sebuah ruangan khusus untuk tamu nya.
"Selamat pagi." sapa Almeera dengan ramah.
"Pagi." ucap Luna sambil tersenyum.
Namun berbeda dengan Luna yang kembali menyapa nya,pria di sebelahnya malah terkejut melihat Almeera yang baru saja datang.
("El,apakah itu kau?") batin Dafi.
"Silahkan duduk!" Almeera mempersilakan mereka untuk duduk.
"Daf,duduk!" bisik Luna saat Dafi malah melongo melihat ke arah Almeera.
"I-iyah." ucap Dafi yang langsung duduk.
"Jadi bagaimana,apa yang bisa saya bantu." Almeera memulai pembicaraan nya.
"Jadi kita kesini mau memesan baju pengantin untuk pernikahan kita." jawab Luna.
"Oh,eemm kira kira acaranya kapan?" tanya Almeera, takut kalau waktu nya tidak cukup.
"Satu bulan lagi, bagaimana, apakah kau sanggup?" Luna bertanya.
"Eemm sepertinya sangat sanggup,waktu satu bulan untuk membuat sebuah baju pengantin,baiklah kalau begitu,ini contoh desain yang baru saja saya buat,jika ada yang cocok silahkan,atau mau di tambahkan dengan aksesoris lain nya." Almeera mengeluarkan sebuah buku desain nya.
Luna pun melihat satu persatu desain baju yang di rancang sendiri oleh Almeera.
"Eemm sepertinya saya suka yang ini,gaun nya mewah dan elegan, cocok buat saya,warna nya perpaduan antara putih dan gold,yah,saya sangat suka yang ini, bagaimana sayang,apa kau juga suka?" tanya Luna kepada Dafi.
"I-iyah terserah kau saja." Dafi masih memperhatikan Almeera dari tadi.
"Eemm ya sudah,saya pilih yang ini," Luna memperlihatkan nya pada Almeera.
"Baiklah,kalau begitu kita langsung ukur saja,mari ikut saya!" Almeera mengajak mereka ke ruang khusus menjahit.
Almeera mengukur badan Luna terlebih dahulu, setelah selesai ia langsung mengukur badan Dafi,saat di ukur, Dafi memperhatikan wajah Almeera dari dekat.
("Aku tidak salah mengenali seseorang,dia benar Elmeera,gadis yang waktu malam itu,tapi kenapa dia tidak mengenali wajah ku, walaupun kejadian itu sudah sangat lama sekali,tapi aku masih mengingat wajah nya,dan dia pun tidak mungkin lupa dengan ku,tapi sebentar,kenapa nama butik nya Almeera,dan yang aku tahu,gadis ini adalah seorang model,bukan desainer,apakah mereka kembar?") batin Dafi.
"Kenapa kau melihat ku seperti itu?" Almeera heran, melihat Dafi memperhatikan seperti itu,saat ia sedang mengukur badannya.
"Apa kau tak mengenaliku?" tanya Dafi.
"Tidak,mungkin kau salah orang,aku tak pernah bertemu dengan mu." Almeera tersenyum ramah.
Kini ia pun selesai mengukur badan Dafi,ia pun mencatat semua nya.
"Eemm baiklah,ku rasa semua nya sudah selesai,nanti kau berikan nomor ponsel mu pada Sofi,asistenku,nanti dia yang akan menghubungimu jika gaun nya sudah selesai." Almeera memberikan pesan.
"Baiklah,kalau begitu terimakasih,saya akan menunggu hasilnya, semoga saja seperti apa yang saya inginkan." ucap Luna.
"Tentu saja, kepuasan customer adalah prioritas kami." Almeera tersenyum.
.
"Kalau begitu saya pamit dulu, terimakasih atas kerja sama nya." Lina mengulurkan tangan dengan Almeera.
"Sama sama,saya juga berterima kasih atas kepercayaan anda pada butik kami." Almeera membalas uluran tangan Luna.
("Aku akan mencari tahu tentang dia,tapi sebaiknya sekarang aku pulang dulu.") batin Dafi.
Luna dan Dafi pun langsung pamit dan berjalan ke arah luar,namun saat ingin keluar dari butik tersebut, Dafi melihat seorang anak kecil yang sedang makan di sofa yang berada di sana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments