("Sepertinya secara tidak langsung Almeera menolak untuk aku dekati,tapi memang apa yang dikatakan nya benar,aku salut dengan Almeera,di usianya yang sangat muda tapi ia bisa mengurus Kendra dengan sangat baik, sepertinya aku harus lebih bersabar untuk bisa lebih dekat dengan nya.") batin Edward.
"Aku mengerti,maafkan aku jika aku sudah menggangu mu." Edward merasa bersalah.
Edward terdiam sesaat,ia merasa omongannya telah membuat Almeera merasa tak nyaman,namun Almeera juga merasa tidak enak karena sudah berkata seperti itu.
"Kenapa kau diam,maafkan aku jika omongan ku membuat kau tak enak." Almeera memelankan suaranya.
"Tidak,tidak sama sekali,kalau begitu aku harus berangkat dulu ke rumah sakit." Edward melihat jam tangannya.
"Baiklah,hati hati di jalan,lain kali kita bisa mengobrol lagi,dan aku juga akan membalas Chat mu jika memang bisa." Almeera masih tak enak dengan ucapan nya tadi.
"Baiklah,salam untuk Kendra." Edward pun berdiri.
"Akan aku sampaikan padanya." Almeera tersenyum.
Edward pun pergi dari sana, Almeera memperhatikan langkah Edward sampai tak terlihat dari pandangan nya.
("Aku hanya ingin tau siapa Pria yang memang bisa menerima ku apa adanya, walaupun kenyataannya Kendra bukan anak kandung ku,tapi aku tak akan tetap mengurus nya sampai ia besar nanti.") batin Almeera.
Beberapa saat kemudian, Kendra pun keluar dari kelas nya,ia berlari ke arah Almeera.
"Bunda?" Panggil Kendra.
"Ken,kau sudah selesai belajar nya?" Almeera menunduk kan tubuhnya.
"Sudah bunda,ayo kita pulang,aku sudah tak sabar ingin bertemu dengan momy El." Kendra tampak nya ingin sekali bertemu dengan Elmeera.
Walaupun Kendra belum pernah bertemu dengan ibu kandung nya, tapi Almeera sering menceritakan tentang Elmeera,jadi jelas saja Kendra sangat senang ketika ia mendengar Elmeera akan pulang menemui nya.
"Hmmm sepertinya,anak bunda ini akan lebih sayang momy nya." Almeera pura pura marah.
"No bunda,Ken akan sayang sama bunda selamanya,bunda adalah bunda terbaik untuk Ken." Kendra memeluk Almeera.
"Eemm anak bunda ini manis sekali ucapannya, belajar dari siapa sih." Almeera balas memeluk Kendra.
"Ken belajar sendiri, karena itu adalah perasaan Ken yang paaaaling dalam." Kendra tersenyum manis.
"Eemm sayangnya bunda,baiklah ayo kita pulang!" Almeera mencolek hidung Kendra.
Mereka pun berjalan ke arah mobil, Almeera mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang, hingga ia sampai di depan rumah nya.
Saat di depan rumah,ia melihat mobil yang tidak ia kenali sudah terparkir di garasi,ia pun penasaran siapa pemilik mobil tersebut.
("Apa,El sudah datang?") batin Almeera,saat ia baru saja turun dari mobil.
"Bunda kenapa berhenti?" tanya Kendra.
"Sepertinya momy sudah datang,ayo kita masuk!" Almeera pun menuntun tangan Kendra untuk masuk ke dalam rumah.
Saat Masuk ke dalam rumah nya, Almeera melihat saudara kembarnya Sedang duduk bersama Tri,candra dan juga asisten pribadinya.
"Momy!" Kendra langsung berlari ke arah Elmeera, kemudian ia memeluk nya.
Namun Elmeera tidak membalas pelukannya,ia sangat cuek ketika putra kandung nya itu memeluk nya.
"Tidak usah peluk peluk,aku capek, sebaiknya kau diam!" ucap Elmeera kepada Kendra.
Kendra tertegun saat Elmeera membentaknya seperti itu,ia tak menyangka ternyata ibu kandung nya tidak sebaik seperti apa yang bunda nya katakan.
Kendra pun langsung berlari lagi ke arah Almeera, Kendra memeluk alam dengan matanya yang berkaca kaca.
"El,kenapa kau membentak nya seperti itu,kau tak lihat dia sangat ketakutan seperti ini!" Almeera memeluk Kendra.
"Mungkin dia nya saja yang cengeng,di bentak seperti itu saja sudah takut,mungkin kau terlalu memanjakan anak itu." Elmeera berkata seperti itu dengan santai.
"Kau keterlaluan El,aku pun tak pernah membentak nya,tapi kau baru saja bertemu sekali dengan nya malah seperti itu terhadap nya, apakah kau tau tadi saat aku bilang kau akan pulang,dia sangat senang,dia ingin buru buru pulang saat di sekolah,tapi sekarang kenapa sikap mu seperti ini." Almeera masih memeluk Kendra.
"Hmmm sudahlah jangan di perpanjang,jangan terlalu serius,aku hanya bercanda padanya, lagian kau sangat emosi sekali,dia adalah putra ku,jadi dia pasti tau aku hanya bercanda saja." jawab Elmeera.
"Maafkan momy yah sayang,momy tidak sengaja,sini,momy mau peluk kamu!" ucap Elmeera tapi sepertinya ia tidak ikhlas berkata seperti itu.
Namun Kendra tak menggubris nya,ia malah semakin mengeratkan pelukannya, air matanya menetes begitu saja.
Almeera melihat Kendra yang menangis di pelukannya. "Sayang,kamu nangis nak,sudah yah,ayo kita ke kamar,bunda akan menemani mu yah." Almeera membawa Kendra ke kamar nya.
Kendra duduk di tepi ranjang, sedangkan Almeera berjongkok di depannya. "Sayang,maafkan momy El yah?" ucap Almeera,ia tak mau Kendra menyimpan dendam terhadap ibu kandung nya.
"Kenapa momy El jahat bunda,kata bunda momy El baik, Ken tidak mau lagi bertemu dengan nya,Kendra mau sama bunda saja." Kendra meneteskan air matanya.
"Sayang, jangan gitu yah nak,tadi kan momy El sudah bilang kalau dia hanya bercanda,jadi Ken tidak boleh marah yah!" Almeera mencoba untuk memberikan pengertian pada Kendra.
"Iyah bunda, Ken tidak marah lagi sama momy, tapi Ken tidak mau bertemu dulu sekarang,boleh kan bunda." Kendra tampaknya masih trauma.
"Baiklah, kalau begitu,Ken tidur yah,biar bunda temenin di sini." Almeera mengelus rambut Kendra, Kendra pun menurut,ia merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur,lalu Almeera menjaganya di samping.
Sementara di luar kamar, nampak Candra dan Tri juga tak terima dengan sikap Elmeera tadi, mereka pun mengungkapkan kekecewaannya.
"Kenapa harus begitu caramu bercanda dengan putramu El, bukan kah kau tau dia masih anak anak, tentu dia masih polos,dia belum mengerti tentang arti bercanda yang kamu bilang tadi,papa yakin dia sedang menangis sekarang." Candra membuka suara nya.
"Aku kan sudah minta maaf pah,kenapa harus di perpanjang sih." Elmeera seperti tidak punya rasa bersalah.
"Bukan begitu caranya El,mama sangat kecewa dengan sikap kamu, padahal kamu baru saja bertemu dengan putra mu kali ini,tapi kamu sudah membuat nya menangis seperti ini." Tri juga angkat bicara.
"Bukankah dari dulu pun,aku selalu membuat kalian kecewa,dan hanya Al yang bisa membuat kalian bangga,aku sudah terbiasa mendengar kata kata itu." Elmeera tersenyum getir.
"Bukan begitu El,tapi memang apa yang kau lakukan itu salah,kenapa kau malah mengungkit masa lalu!" Candra mencoba menahan emosi nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments