Pagi ini seperti biasanya,Almeera selalu menyuapi Kendra Sebelum berangkat sekolah, setelah selesai, tiba-tiba Kendra ingin buang air besar.
"Biar mama saja yang antar Ken ke kamar mandi,kau tunggu di sini saja," ucap Tri.
"Makasih yah mah." ucap Almeera yang langsung duduk kembali di sofa.
Almeera menyalakan televisi sambil duduk,ia melihat acara infotainment yang biasa tayang di pagi hari.
"El,kau akan pulang ke Indonesia!" Almeera terkejut, ketika melihat berita kalau El akan pulang ke Indonesia.
Dari berita tersebut, di katakan bahwa Elmeera akan melakukan fashion show di Jakarta, Almeera sangat terkejut dengan apa yang baru saja ia lihat.
("Kenapa dia tidak memberi tahuku kalau dia akan pulang ke Jakarta,apa dia tidak akan pulang ke rumah ini,aku harus menelpon nya.") batin Almeera.
Tut... Tut...Tut..
"Kenapa telpon nya nggak di angkat." gumam Almeera.
Almeera pun terus menelpon nya,sampai akhirnya telpon nya pun di angkat.
"Iyah Al kenapa?" ucap Elmeera di balik telpon.
"Kau tanya kenapa? bukannya aku yang seharusnya bertanya,kenapa kau bilang kalau kau pulang,kau di mana sekarang, berita mu sudah menyebar di mana mana?" Almeera tak mengerti dengan saudara kembar nya ini.
"Aku sedang di hotel,sedang istirahat, kenapa?" Elmeera menguap.
"Kau kapan pulang ke rumah, apakah kau tidak ingin melihat putra mu?" tanya Almeera.
"Iyah nanti aku pulang," ucap Elmeera.
"Baguslah,Kendra pasti senang jika momy nya pulang." ucap Almeera.
"Iyah,ya sudah nanti siang aku ke rumah,kau tidak perlu khawatir." Elmeera langsung mematikan telponnya.
Almeera sangat kesal karena Elmeera mematikan telponnya begitu saja, padahal dia belum selesai berbicara.
"Kenapa Al,kok kayaknya kesal begitu?" tanya Tri yang baru saja datang setelah tadi menemani Kendra.
"El akan pulang mah,tapi tadi saat aku menelepon dia mematikan begitu saja telponnya." ucap Almeera.
"Apa! El pulang,kenapa mendadak sekali?" tanya Tri penasaran.
"Mama lihat saja berita di televisi, gosip nya sudah menyebar di berbagai Chanel." Almeera pun menunjukkan berita nya.
Tri duduk di sofa,ia melihat berita tersebut,El begitu terlihat sangat cantik saat di televisi,namun sayangnya ia tak pernah mengabari kedua orang tuanya, membuat Tri selalu merasa kalau ia tak menyayangi nya.
Lalu tiba-tiba,Kendra datang,ia ingin memanggil bundanya.
"Bunda,ayo berangkat,Ken sudah siap!" Ken memegang tangan Almeera.
"Tunggu sebentar yah sayang,ada yang ingin bunda katakan pada Ken." Almeera berjongkok agar bisa sejajar dengan Kendra.
"Ada apa bunda?" Kendra tampaknya sangat penasaran.
"Hari ini momy akan pulang,Ken sudah tau kan,momy adalah ibu kandung Ken,bunda sudah sering menceritakan tentang momy El,jadi nanti,kalau momy El datang,Ken harus menyambut nya dengan baik,Oke sayang!" Almeera memberikan pesan pada Kendra.
"Oh jadi momy El akan menemui Ken bunda,kata bunda momy itu wajahnya mirip dengan bunda.?" Kendra tampak nya sangat senang.
"Iyah Ken,anak pintar,tapi Ken ingat kan pesan bunda kalau ketemu sama momy El?" tanya Almeera.
"Ken,tidak boleh mengatakan kepada siapapun kalau momy El adalah,ibu kandung Ken, kecuali di depan,bunda,Oma,sama Opa." Kendra mengingat kata kata Almeera waktu itu.
"Anak pintar." Almeera mencolek hidung Kendra.
"Tapi Ken sekolah dulu kan?" tanya Kendra.
"Iyah Sayang, kita sekolah dulu,tapi sepertinya hari ini kita tidak ke butik,kita akan pulang ke rumah setelah pulang dari sekolah." Almeera menjelaskan.
"Oke bunda Ken mengerti." Kendra tersenyum.
"Baiklah ayo kita berangkat,Salim dulu sama Oma?" Almeera mengingatkan.
"Ken,berangkat sekolah dulu yah Oma." Kendra mencium tangan Oma Tri.
"Iyah sayang,hati hati yah." Tri mengusap kepala Kendra.
Almeera pun berangkat dengan Kendra menuju sekolah,saat di perjalanan,ia bertemu dengan seseorang yang sepertinya ia kenal, mereka bertemu saat berhenti lampu merah.
"Hai,kau mau kemana?" tanya pria tersebut.
"Mengantar anak ku sekolah." ucap Almeera.
"Aku ingin berbicara dengan mu." pria tersebut sedikit berteriak.
"Nanti saja,aku sedang buru buru." Almeera langsung melajukan mobilnya saat lama berubah menjadi hijau.
Pria tersebut bernama Edward,dia adalah seorang dokter anak,dan setiap kali Kendra memeriksa kan kesehatan nya,selalu pada dokter Edward tersebut.
"Hmm,kenapa susah sekali aku mendekati nya, padahal aku ingin sekali mengobrol dengan nya." gumam Edward saat mobil Almeera sudah berjalan jauh.
Tin... tin...tin..
Suara klakson mobil di belakang pun terdengar saat Edward tak melajukan mobilnya. " Iyah sebentar,pada mau kemana sih buru buru amat." ucap Edward yang langsung melajukan mobilnya.
Edward melihat jam di tangan nya, setelah ia melihat nya, sepertinya ia pun masih ada waktu sebelum ke rumah sakit untuk menemui Almeera terlebih dahulu ke sekolah.
Beberapa saat kemudian, Edward sampai di sekolah,ia melihat Almeera sedang duduk di bangku dekat taman,ia pun langsung menghampiri nya.
"Kenapa kau mengikuti ku kesini?" Almeera heran ketika melihat Edward di depan nya.
"Kan tadi sudah aku bilang,aku ingin berbicara dengan mu." ucap Edward yang langsung duduk di samping Almeera.
"Mau bicara apa?" tanya Almeera menghadap ke arah Edward.
"Kenapa kau tak pernah balas chat dariku?" Edward sangat penasaran dengan jawaban Almeera.
"Maaf, akhir akhir ini aku sibuk,jadi aku tak begitu fokus pada handphone ku." Almeera menjelaskan.
"Sesibuk apa sih sampai kau tak bisa membalas Chat dari ku?" tanya Edward.
"Aku sibuk mengurus butik juga mengurus anak ku, seharusnya kau tau bagaimana sibuk nya menjadi ibu sekaligus ayah untuk putra ku." Almeera tampak nya tak begitu suka dengan pertanyaan Edward.
"Maafkan aku,bukan maksud ku untuk meremehkan mu,aku hanya ingin kau tidak mengabaikan ku,aku hanya ingin lebih mengenal mu,aku ingin lebih dekat dengan mu." ucap Edward merasa tidak enak.
"Maka dari itu,aku seperti nya susah sekali untuk dekat dengan seorang pria karena aku terlalu sibuk mengurus anak ku,maafkan aku,tapi memang di usia Kendra saat ini,ia sedang membutuhkan bunda nya,dia sedang dalam tahap serba tau dan serba penasaran dengan apa yang ingin ia ketahui,maka dari itu,aku ingin lebih fokus padanya." Almeera menjelaskan agar Edward mengerti.
("Sepertinya secara tidak langsung Almeera menolak untuk aku dekati,tapi memang apa yang dikatakan nya benar,aku salut dengan Almeera,di usianya yang sangat muda tapi ia bisa mengurus Kendra dengan sangat baik, sepertinya aku harus lebih bersabar untuk bisa lebih dekat dengan nya.") batin Edward.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments