2.Didikan Almeera

Setelah selesai membeli eskrim, Almeera pun kembali lagi ke dalam mobil,ia melihat putranya tersenyum ke arah nya saat ia masuk.

"Bunda tidak lama kan?" Almeera menutup pintu mobilnya.

"No bunda." jawab Kendra.

"Ini eskrim nya!" Almeera memberikan sebuah eskrim berbentuk corong pada putra nya.

"Thanks bunda,I am so happy." Kendra sangat senang menerima eskrim dari bunda nya.

"Sama sama,kita ke butik sekarang?" tanya Almeera.

"Let's go." Kendra tersenyum lebar.

Di sepanjang perjalanan,mereka berbincang bincang sambil sesekali tertawa bersama,saat ada tingkah lucu dari keduanya.

Sampai akhirnya, mereka sampai di butik yang bertuliskan Almeera boutique di Banner nya, mereka pun langsung masuk ke dalam.

"Bagaimana,apa hari ini banyak yang berkunjung?" tanya Almeera pada salah satu karyawan nya yang bertugas menjadi kasir.

"Ada beberapa,dan tadi juga sempat ada yang menanyakan bunda Al." ucap Sofi,kasir di Almeera boutique.

"Kenapa menanyakan saya?" Almeera heran.

"Dia ingin memesan sebuah gaun pengantin,namun ia ingin bunda Al sendiri yang mendesain dan membuat nya, karena ada beberapa bagian yang harus sesuai dengan apa yang ia inginkan,tadi dia sudah memberi nomor handphone nya,jika bunda Al bersedia,saya akan atur jadwal untuk bertemu dengan nya." Sofi menjelaskan.

"Baiklah, tolong atur jadwal untuk pertemuan nya, sekarang saya mau ke ruangan saya dulu,kalau ada yang bisa saya bantu, Panggil saya saja." Almeera menggendong Kendra yang sepertinya dia ketiduran di gendongan sang bunda.

"Baik bun." Sofi tersenyum ramah.

Para karyawan di butik tersebut memang terbiasa memanggil Almeera dengan sebutan bunda Al, karena kebiasaan Kendra yang sering memanggilnya dengan sebutan itu.

Almeera pun tidak keberatan dengan itu, karena ia pun melatih anak nya agar terbiasa memanggil nya dengan sebutan tersebut.

Almeera merebahkan tubuh Kendra di atas tempat tidur yang berada di ruangan nya, Almeera sengaja membuat sebuah kamar di dalam ruangan nya, supaya ia dan Kendra bisa beristirahat dengan nyaman saat mereka berada di butik,bentuk kamar nya pun seperti kamar pada umumnya, yang cukup besar dan nyaman.

Namun saat ini, Almeera sengaja membuka pintu kamar tersebut, karena ia takut Kendra akan menangis saat terbangun, ketika ia sedang fokus mengerjakan tugas nya.

Almeera melihat layar ponselnya,ia mengirim sebuah video pada seseorang,ia pun menyertakan caption,Dia tumbuh menjadi seorang anak yang sangat pintar.

Namun ternyata,setiap ia mengirim kan pesan chat,atau video kepada nomor tersebut, orang itu hanya melihat nya atau membacanya saja,dia tak pernah membalas nya.

"Kenapa sih kau selalu mengabaikan nya,padahal dia darah daging mu." Almeera menengadahkan kepalanya di kursi,ia menatap langit langit ruangan tersebut.

("Kenapa kau tak pernah menemuinya, padahal dia pun pasti sangat merindukan mu,aku selalu bercerita tentang mu padanya,tapi, sampai saat ini pun,saat usia nya sudah empat tahun,kau masih bersembunyi dari kenyataan.") batin Almeera.

"Sekarang tanggal berapa?" Almeera terkejut ketika mengingat apa yang ia pikirkan tadi.

Almeera baru sadar bahwa besok lusa adalah hari ulang tahun Kendra, tepat di tanggal tersebut, usianya genap empat tahun,ia pun memikirkan ide untuk membuat sebuah kejutan kecil untuk putra nya itu.

"Eemm sepertinya aku harus membuat acara untuk nya,pasti Kendra akan sangat menyukai nya." Almeera tersenyum memikirkan apa yang harus ia lakukan.

Almeera memang setiap tahunnya,selalu membuat acara ulang tahun untuk Kendra,namun tahun tahun sebelumnya Kendra masih belum terlalu mengerti dengan acara tersebut.

Namun sepertinya,di usianya yang sekarang,ia akan lebih mengerti karena ia sudah mulai paham dengan berbagai acara.

Almeera sebisa mungkin akan membuat Kendra selalu bahagia, Almeera akan membuat Kendra bersyukur memiliki nya dalam hidup nya.

"Bunda..." Kendra memanggil dari dalam kamar nya.

Almeera pun terkejut,ia segera menghampiri Kendra."Kau sudah bangun sayang." Almeera memeluk Kendra.

"Iyah bunda,Ken,mau pulang,mau ketemu oma sama opa." Kendra membalas pelukan nya.

"Boleh sayang,mereka juga pasti sedang menunggu kita di rumah, baiklah ayo gendong!" Almeera berjongkok.

"No bunda,Aku sudah besar,Ken bisa berjalan sendiri, Ken nggak mau bikin bunda cape." Ken menolak untuk di gendong.

"Anak pintar,baiklah, let's go?" Almeera memegang tangan Kendra.

"Let's go bunda." Kendra tampak senang di tuntun oleh Almeera.

Almeera berjalan bersama Kendra menuju ke luar, Almeera pun kembali menemui Sofi terlebih dahulu untuk memberi tahu nya kalau ia akan pulang.

"Saya pulang dulu,kalau ada sesuatu yang penting yang harus saya tangani, telpon saya saja yah." Almeera memberikan pesan.

"Baik bunda,hati hati di jalan!" Sofi tersenyum ramah.

"Dah aunty,Ken sama bunda Al pulang dulu yah." Kendra melambaikan tangannya.

"Dah sayang." Sofi pun membalas lambaian tangan Kendra.

Para karyawan, sangat menyukai Kendra,karena selain ia lucu dan tampan, Kendra juga memiliki sikap yang ramah dan sopan, sehingga membuat para karyawan sangat kagum padanya serta mereka juga sangat salut pada didikan Almeera yang sangat baik dan juga tegas pada Kendra.

Almeera melajukan mobilnya menuju rumah nya,di rumah,ia tinggal bersama ibu dan ayah nya,serta Kendra dan juga asisten rumah tangga nya.

Almeera tak memiliki pengasuh untuk Kendra, karena Almeera ingin,ia sendiri yang mengurus dan mendidik nya, yang terkadang juga di bantu oleh orang tua nya.

Beberapa saat kemudian, mereka sampai di rumah, Kendra yang sudah tak sabar ingin bertemu dengan Oma dan juga opa nya pun berlari masuk ke dalam rumah.

"Hati hati sayang!" Almeera memberi peringatan pada Kendra,saat melihat putranya itu langsung berlari saat turun dari mobil.

Namun namanya juga anak kecil,kadang mereka selalu melakukan apa yang ia inginkan tanpa menggubris perkataan orang lain.

Ternyata Oma dan juga Opa nya sudah menunggu nya di dalam, mereka memeluk Kendra yang sedang berlari ke arah nya.

"Dari mana saja cucu Oma yang ganteng ini baru pulang?" Oma mencium pipi cucu nya.

"Ken habis bermain di taman, Oma,setelah itu bunda ajak Ken ke butik,eemm eh lupa,tadi Ken di beliin eskrim dulu sama bunda sebelum ke butik." Kendra menjelaskan pada Oma nya.

"Wah, bagaimana main nya seru tidak?" Oma mencolek hidung cucu nya.

"Seru,nanti bunda mau ajak Ken ke sana lagi." Ken tersenyum bahagia.

"Baiklah Oma ikut senang mendengar nya,eh ini lutut nya kenapa?" Oma terkejut melihat lutut Kendra yang memakai perban.

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!