"Entah lah mah,aku juga tak tau kedepannya akan seperti apa,tapi aku tetap pada pendirian ku,aku akan melanjutkan pernikahannya ini, dengan atau tanpa cinta nya." Luna bertekad pada dirinya sendiri,ia sudah terlanjur mencintai Dafi sejak lama,ia tak mau melepaskan nya begitu saja.
"Ya sudah,mama juga nggak bisa bantu banyak,mama cuma bisa restui kalian,itu saja." Ratna pun memeluk putrinya itu,ia berharap Luna bisa bahagia dengan keputusan nya.
"Aku ke kamar dulu yah mah,aku mau istirahat." Luna pun berdiri.
"Iyah sayang." ucap Ratna.
Sementara di tempat lain,Dafi baru saja sampai di kamar nya,ia merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur,ia memandangi langit langit kamar sambil membayangkan kejadian lima tahun yang lalu.
*Flashback on*
Malam itu sekitar pukul sembilan malam,Dafi baru saja pulang dari tempat kerjanya,ia mengendarai mobil nya dengan kecepatan sedang,namun saat ia melewati sebuah jembatan,ia melihat seorang gadis yang masih memakai seragam sekolah menengah pertama nya pun sedang berada di pinggir jembatan tersebut.
Saat itu,Dafi curiga kalau gadis tersebut akan bunuh diri dari Jembatan tersebut, dengan perasaan yang campur aduk,Dafi pun menghampiri gadis tersebut.
Saat Dafi mendekati nya, ternyata gadis tersebut sedang menangis. "Kau sedang apa di sini,kenapa malam malam begini kau masih memakai seragam sekolah." tanya Dafi dengan cemas.
"Siapa kau,aku tidak kenal dengan mu, pergilah jangan ganggu aku,aku sedang ingin sendiri!" ucap wanita tersebut.
"Bagaimana kalau aku antar kau pulang,aku bukan orang jahat,aku hanya tak ingin melihat mu putus asa seperti ini." Dafi semakin mendekat.
"Jangan mendekat, kalau kau mendekat,aku akan lompat." ucap wanita tersebut.
"Jangan,aku mohon,kau harus dengarkan aku,kau masih muda,tidak sepantasnya kau putus asa seperti ini." ucap Dafi.
"Tidak ada yang peduli dengan ku, semuanya hanya selalu membanggakan adik ku,aku tak tahan lagi,aku ingin mati saja." ucap wanita tersebut.
Wanita tersebut adalah Elmeera,kembaran Almeera,dia sangat sedih hari ini, karena adiknya juara satu di kelas,bahkan dia menjadi lulusan terbaik di sekolah menengah pertama nya.
Walaupun orang tua nya tidak secara langsung membandingkan keduanya,tapi Elmeera selalu berpikir kalau Almeera telah mengambil semua kasih sayang orang tua nya,ia merasa malu sebagai kembaran nya yang tidak bisa menjadi seperti Almeera.
Elmeera pun semakin memajukan langkahnya,namun ketika ia ingin melompat,Dafi pun langsung menangkap tubuhnya dengan cepat.
"Kenapa kau menahan ku,aku ingin mati saja." Elmeera jatuh ke atas tubuh Dafi saat Dafi menahan nya tadi.
"Lebih baik kau ikut dengan ku,aku tidak akan membiarkan mu sendiri di sini." Dafi membawa Elmeera ke dalam mobilnya.
Saat di dalam mobil,Dafi memperhatikan Elmeera,gadis cantik ini tampaknya sedang menangis. "Di mana rumah mu,biar aku yang antar ke rumah mu?" tanya Dafi.
"Aku tidak ingin pulang ke rumah." ucap Elmeera.
"Lalu kau mau kemana?" tanya Dafi bingung.
"Bawa aku kemana saja, bukan kah kau tadi yang memaksa ku untuk ikut dengan mu,asal jangan membawaku pulang." Elmeera masih menatap ke arah luar lewat jendela.
"Ya sudah." ucap Dafi.
("Aku bawa kemana yah gadis ini,tidak mungkin aku bawa ke rumah kan,biar aku carikan dia tempat untuk bermalam saja,aku takut dia melakukan hal seperti tadi lagi.") batin Dafi.
Dafi pun membawa Elmeera ke sebuah penginapan,ia tak ingin gadis yang ia temukan ini menangis di jalanan seperti tadi.
"Nah, sekarang kau tidur di sini,besok pagi kau boleh pulang,aku sudah membayar nya tadi untuk satu malam di sini." ucap Dafi yang ingin melangkah keluar.
"Kau mau kemana?" tanya Elmeera.
"Aku mau pulang." jawab Dafi.
"Aku tak mau sendirian di sini,aku takut." ucap Elmeera.
"Terus bagaimana?" tanya Dafi.
"Temani aku di sini?" Elmeera memegang tangan Dafi.
"Tapi." Dafi terlihat bingung.
"Aku mohon." Elmeera memaksa.
"Ya sudah,kau tidur sekarang,aku akan menemanimu di sini." ucap Dafi yang langsung duduk di tepi tempat tidur.
"Nama mu siapa?" tanya Elmeera.
"Dafi,kau sendiri?"
"Aku Elmeera, Panggil saja El." Elmeera tersenyum.
"Baiklah,cepat tidur,ini sudah sangat malam." ucap Dafi.
"Tapi, sepertinya aku tidak bisa tidur kalau belum mandi,badanku lengket semua." ucap Elmeera.
"Memangnya kau bawa baju ganti?" tanya Dafi.
"Aku sempat membawa baju ganti tadi di tas ku." Elmeera memperlihatkan baju ganti di dalam tas nya.
"Ya sudah mandi sana,aku tidak akan kemana mana." ucap Dafi.
"Baiklah,ingat jangan kemana-mana!" Elmeera memperingati.
Saat Elmeera masuk ke dalam kamar mandi,Dafi pun merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur,ia sangat heran dengan apa yang ia lakukan, Kenapa ia bisa berada di sini bersama dengan gadis itu.
Saat suara gemericik air tak terdengar lagi di kamar mandi,Dafi mendengar suara teriakan Elmeera di dalam kamar mandi.
"Aaaaaaa." Elmeera berteriak.
Dafi yang panik pun langsung masuk ke dalam kamar mandi, yang tidak terkunci.
"Ada apa?" tanya Dafi panik, namun ia lebih panik lagi ketika melihat Elmeera yang hanya menggunakan handuk nya.
"Aku kepeleset,kaki ku sakit,aku nggak bisa jalan." ucap Elmeera yang seperti kesakitan.
("Aduh,aku harus bagaimana,mana mungkin aku menggendong nya,aku pun hanya laki laki biasa yang juga mempunyai hasrat saat melihat wanita dalam keadaan seperti ini,tapi mana mungkin aku membiarkan kan nya,dia terlihat sangat kesakitan.") batin Dafi.
Akhirnya Dafi pun menggendong Elmeera, jantungnya berdetak kencang, pikiran nya sudah tak tau kemana,Dafi merebahkan tubuh Elmeera ke atas tempat tidur.
"Mana yang sakit?" tanya Dafi.
"Yang ini," Elmeera menunjukkan ke area yang sakit.
Dafi pun menyentuh kaki Elmeera yang sakit,ia memijit nya perlahan,Dafi menelan Saliva nya,saat melihat bongkahan bukit kembar yang sepertinya baru saja membesar.
Sepertinya Dafi tak bisa menahan hasratnya nya lebih lama lagi,ia pun langsung merengkuh tubuh Elmeera,ia melemparkan handuk yang melilit tubuh Elmeera ke sembarang arah,Dafi mencium seluruh inci tubuh Elmeera.
Tentu saja Elmeera kini telah terhipnotis dengan sentuhan Dafi yang membuat mabuk kepayang, sampai akhirnya mereka pun melakukan hubungan terlarang nya untuk yang pertama kali nya.
Setelah melakukan nya, mereka pun langsung tertidur sambil saling memeluk, mereka belum menyadari apa yang sudah mereka lakukan akan berakibat fatal kedepannya,saat melakukan nya tadi, mereka hanya dua insan yang sudah di kuasai oleh hawa nafsu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments