"Bukankah dari dulu pun,aku selalu membuat kalian kecewa,dan hanya Al yang bisa membuat kalian bangga,aku sudah terbiasa mendengar kata kata itu." Elmeera tersenyum getir.
"Bukan begitu El,tapi memang apa yang kau lakukan itu salah,kenapa kau malah mengungkit masa lalu!" Candra mencoba menahan emosi nya.
"Tapi memang benar kan kata kata ku,aku memang selalu membuat kalian kecewa,aku tak pernah membuat kalian bangga,dan karena itu aku memilih jalan hidup ku sendiri,aku lebih menyukai dunia ku, daripada harus berada di lingkungan ini." Elmeera tampaknya mengungkapkan perasaan nya.
"Kenapa kau berbicara seperti itu El,tidak kah aku tau orang tua mu ini sangat merindukan mu, tapi kenapa kau datang dengan sikap yang seperti ini,aku hanya ingin kau lebih lembut kepada putramu bukan seperti itu!" Candra mulai terbawa emosi.
"Lalu aku harus bagaimana, lagian aku tak menginginkan anak itu,sudah bagus aku tak meng*gurkan nya dulu,itu pun aku lakukan karena Al bersedia untuk merawat nya,jadi jangan paksa aku untuk bersikap manis di depannya!" Elmeera juga mulai emosi.
("Ini keluarga pada kenapa sih,jadi pusing lihat nya.") batin Rosa yang memperhatikan pertengkaran di depan nya dari tadi.
"El,dia itu anak mu,dia darah daging mu, apakah kau tak ada rasa sayang sedikit pun padanya?" ucap Tri yang sudah tak tahan mendengar perkataan Elmeera.
"Sudahlah mah,pah, lagian aku ke sini bukan untuk bertemu dengan anak ku apalagi untuk berdebat dengan kalian,aku hanya ingin menjadi semakin terkenal,dan aku sedang menjalani pekerjaan ku,jadi aku harap,mama sama papa jangan terlalu kaku,hmm ayo Ros,bawa koper ku ke kamar,aku mau istirahat,cape sekali berdebat dengan orang tua ku sendiri." Elmeera langsung berjalan ke arah kamar nya.
"I-iyah sis." ucap Rosa yang langsung berdiri dan berjalan mengikuti Elmeera sambil membawa koper.
"Pah, Kenapa El jadi seperti itu,apa dia sudah tidak menganggap kita sebagai orang tua nya lagi, padahal sejak dulu pun kita tak pernah membedakan nya dengan Al,tapi ia yang selalu merasa kalau dia berada di bawah Al dalam segala hal apapun." Candra menghadap ke arah istrinya.
"Entah lah pah,mama juga tak mengerti kenapa El menjadi seperti itu,atau mungkin dia sudah di buta kan dengan karir nya sehingga ia bisa seenaknya seperti ini." ucap Tri sambil meneteskan air mata nya.
Sementara di dalam kamar nya, Elmeera terlihat diam saat baru saja duduk di sofa nya.
"Sis El kenapa?" tanya Rosa yang heran melihat Elmeera seperti sedang memikirkan sesuatu.
"Apa,aku terlalu jahat tadi pada mereka?" tanya Elmeera.
"Saya tidak tau apa yang sis El rasakan,tapi menurut saya memang seharusnya sis tidak seperti itu pada Ken,dia sangat ketakutan tadi." ucap Rosa.
"Tapi hanya itu yang bisa ku lakukan Ros,aku juga tak tau kenapa aku bisa berkata seperti itu saat melihat Kendra,dan entah kenapa aku semakin merasa marah saat Kendra begitu menyayangi Al,kenapa Al yang selalu di sayangi semua orang,bahkan putraku sendiri." Elmeera meneteskan air matanya.
"Tapi apakah sis El benar benar tidak menyayangi Ken?" tanya Rosa penasaran.
"Aku seorang ibu Ros,aku yang sudah melahirkan nya,jadi aku juga menyayangi nya,aku hanya marah pada diriku sendiri, aku marah pada hidup ku yang tak bisa menjadi seperti Al." Elmeera mengembuskan napasnya.
"Tapi kenapa sis El,malah membuat Ken menangis seperti itu." Rosa heran dengan sikap Elmeera.
"Entah lah yang pasti aku sangat marah pada diriku sendiri yang tidak bisa seperti apa yang mereka inginkan." Elmeera tersenyum getir.
" Ya sudah lah, mending Sekarang sis El, segera beristirahat,nanti sore kita akan mengadakan rapat untuk membahas mengenai fashion show, sekalian ada acara konferensi pers juga di sana,kau harus tampil fresh nanti di depan kamera." Rosa mengingat kan.
"Baiklah,aku akan mandi setelah itu ganti baju dulu,jika kau sudah mengantuk,tidur lah,kau tidur di sini saja dengan ku." ucap Almeera yang langsung masuk ke kamar mandi.
***
Almeera baru saja berhasil menidurkan Kendra,ia pun kembali lagi ke ruang tamu, untuk berbicara dengan Elmeera,namun saat ia kesana hanya ada mama dan papa nya saja yang masih duduk di sofa.
"El mana mah,pah?" tanya Almeera.
"Dia masuk ke kamar nya." ucap Tri.
"Aku mau bicara padanya." Almeera pun melangkah.
"Al,lebih baik nanti saja,dia sedang emosi tadi,mama tidak mau kalian malah bertengkar nantinya." Tri melarang Almeera untuk menemui Elmeera di kamar nya.
"Hmmm,tadi dia bicara apa saja?" tanya Almeera.
"Entahlah,tapi yang pasti mama sama papa, sangat kecewa dengan sikap nya tadi, apa lagi terhadap Kendra." ucap Tri.
"Al juga kecewa mah,mama tau tidak,tadi Ken sangat antusias saat akan bertemu dengan El,tapi ternyata El malah bersikap seperti itu,El terlihat sangat kecewa tadi." Almeera menghembuskan nafas nya.
"Lalu kemana dia sekarang?" tanya Candra.
"Dia sudah tidur pah, walaupun tadi dia agak susah untuk tidur,tapi untung nya aku bisa menenangkan nya,dia sepertinya sangat kecewa, sampai sampai dia bilang kalau Ken tidak mau ketemu dulu dengan El,dia sangat ketakutan pah, mah." Almeera sangat menyayangkan sikap Elmeera.
"Hmmm El memang keterlaluan, harus nya dia menyambut Ken dengan baik dan hangat,bukan malah seperti tadi,mama jadi semakin bersyukur dulu Ken di rawat oleh mu, mama tidak bisa membayangkan kalau Ken tinggal bersama mama kandung nya sendiri." ucap Tri.
"Mah,pah,tapi sebenarnya aku masih penasaran dengan ayah kandung Ken,kenapa El tidak pernah menceritakan nya kepada kita, karena walau bagaimanapun,El tampak sangat butuh seorang ayah, kadang kadang dia selalu bertanya tentang ayahnya padaku." Almeera menceritakan.
"El kan pernah bilang,kalau ia lupa dengan pria itu, karena mereka hanya bertemu satu kali saat malam itu." ucap Candra.
"Tapi pah,aku merasa ada yang aneh,kenapa El tidak meminta pertanggungjawaban pria itu,dia malah akan meng*gurkan kandungan saat itu?" ucap Almeera.
"Apa jangan-jangan justru El sendiri yang tidak mau kalau pria itu bertanggung jawab, karena mama tau sendiri,dia akan mengejar cita-citanya,jadi dia tidak mau ada ikatan pernikahan yang membuat dia terjerat di dalam nya,mungkin dia berpikir,kalau ia punya seorang suami,ia tak akan bebas seperti sekarang ini." Tri curiga.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments