"Amel,ayo masuk nak!" ucap Bu Astri.
"Teman ku pulang Bu,aku pun tak tau kapan bisa bertemu dengan nya lagi." pandangan amel masih pokus ke depan.
"Bulan depan juga mereka ke sini lagi, sekarang kau harus istirahat, sudah waktunya untuk tidur siang." Bu Astri mengingat kan.
"Hmm baiklah." Amel menghembuskan nafasnya,ia mengikuti Bu Astri dari belakang.
Sementara di dalam mobil,Almeera sangat penasaran dengan anak kecil yang tadi bersama Kendra di panti asuhan.
"Ken,apa bunda boleh bertanya?" Almeera menghadap ke arah Kendra.
"Boleh bunda." Kendra melihat ke arah bundanya.
"Anak perempuan yang bersama mu tadi itu siapa?" Almeera sangat penasaran.
"Nama nya Amel bunda,sepertinya dia baru di panti asuhan tersebut,soalnya Ken baru melihat nya tadi." Kendra menjelaskan.
"Oh,ya sudah,bunda mengerti sekarang,eemm kita mau langsung pulang atau bagaimana?" Almeera bertanya.
"Langsung pulang aja Bun,Ken mau istirahat." Kendra sepertinya sudah lelah karena seharian ia bermain bersama anak anak panti asuhan, apalagi tadi pagi ia merayakan acara ulang tahun nya.
"Oke,kita langsung pulang yah Opa." Almeera berbicara pada Opa Candra yang sedang menyetir.
"Siap bunda." Opa Candra mengacungkan jempol nya sambil mengemudi kan mobilnya.
Tak terasa, waktu pun sudah sore, mereka baru saja tiba di rumah nya, Kendra yang sepertinya kelelahan pun tidur di mobil sejak tadi.
"Biar papa yang bawa Kendra masuk Al,kamu masuk duluan saja!" ucap Candra.
"Terimakasih pah." Almeera tersenyum,lalu ia keluar dari mobil tersebut,ia langsung masuk ke dalam rumah nya.
Saat masuk ke dalam rumah,Almeera tiba-tiba di kaget kan dengan suara nada dering dari ponsel nya,ia pun menghentikan langkahnya, kemudian mengambil handphone di tas nya.
"Iyah,ada apa Sofi?" tanya Almeera.
"Ada yang ingin ketemu bunda sekarang,dia yang kemarin kesini, yang mau memesan gaun pengantin sama bunda." ucap Sofi di telpon.
"Kenapa sekarang,bukannya sebentar lagi butik tutup, tolong bilang ke orang nya, besok pagi saja,saya juga sangat lelah hari ini." Almeera memegang keningnya.
"Sebentar yah bunda,saya bilang dulu ke orang nya,bunda jangan matikan dulu telponnya!" Sofi sepertinya sedang mengobrol bersama seseorang.
"Halo bun?" ucap Sofi.
"Iyah, bagaimana?" Almeera menunggu jawaban.
"Katanya besok pagi mereka akan kesini lagi." Sofi menjawab.
"Baiklah,saya tutup dulu yah telponnya, terimakasih yah." Almeera pun mematikan sambungan telepon nya.
"Siapa yang telpon Al?" tanya Oma Tri.
"Sofi mah, katanya ada seseorang yang minta jasa aku buat bikin baju pengantin." Almeera menyibakkan rambutnya.
"Sekarang?" Oma Tri terkejut.
"Maunya sih Iyah,tapi aku bilang nanti besok pagi aja, soalnya sekarang aku capek banget." Almeera memegang keningnya.
"Ya udah,kamu istirahat saja, soal kerjaan kan bisa nanti besok lagi." Tri khawatir Almeera akan kecapean.
"Iyah mah,kalau gitu aku ke kamar dulu yah,udah lengket banget badan aku,mau mandi dulu." Almeera memegang tangan nya, Oma Tri pun mengangguk.
Saat Almeera masuk ke dalam kamar, ternyata Kendra sudah berada di atas tempat tidur,ia di bawa oleh papanya tadi.
Almeera tersenyum melihat putranya yang sedang tertidur pulas,ia pun menghampiri nya,duduk di pinggir tempat tidur.
"Semoga,kau bisa bahagia sayang, walaupun tanpa orang tua yang lengkap." gumam Almeera, ketika melihat Almeera.
Almeera pun berdiri,ia berniat untuk membersihkan dirinya ke kamar mandi,saat ia melewati lemarinya, tiba-tiba ia teringat akan sesuatu yang sudah lama ia simpan di dalam nya, Almeera pun langsung membuka lemari tersebut.
Almeera mengambil sebuah kotak kecil,ia pun mengurungkan niatnya untuk ke kamar mandi,ia langsung duduk di sofa sambil memegang kotak tersebut.
Almeera membuka kotak tersebut,di sana terdapat sebuah foto masa kecilnya,ia pun memegang foto tersebut.
"Dulu kita sangat dekat,namun sekarang, jangankan bertemu,pesan ku pun tak pernah kau balas,kau lebih memilih karir mu di bandingkan dengan anak kandung mu sendiri,aku benar-benar tidak mengerti dengan jalan pikiranmu,walaupun Kendra adalah hasil dari hubungan gelap,tapi tak sepantasnya kau tak memperdulikan nya sampai saat ini,sampai dia tumbuh besar seperti ini." gumam Almeera,ia melihat ke arah Kendra yang sedang tertidur,lalu ia memeluk foto tersebut.
Setelah cukup memandangi foto tersebut, Almeera pun langsung masuk ke dalam kamar mandi,ia membersihkan dirinya.
Setelah itu ia langsung merebahkan tubuhnya di samping Kendra,ia pun langsung tertidur karena merasa lelah.
***
Pagi Hari
Almeera berangkat pagi pagi sekali,ia akan mengantarkan Kendra bersekolah sebelum ia berangkat ke butik,yah memang seperti itu lah kegiatan Almeera sehari hari.
Almeera pun tak pernah meninggalkan Kendra,ia selalu menunggu nya sampai selesai belajar, karena waktu belajar nya hanya sekitar dua jam,jadi menurut nya ia tak perlu bolak-balik untuk menjemput nya.
"Ayo pamit dulu sama Oma,sama Opa!" Almeera mengingatkan.
"Ken berangkat sekolah sama bunda dulu yah Opa, Oma." Kendra mencium tangan keduanya.
"Iyah sayang,kamu hati hati yah, belajar yang baik." Oma Tri mengusap kepala cucunya, Kendra pun mengangguk.
Setelah berpamitan Almeera pun langsung berangkat menggunakan mobilnya, Kendra masuk sekolah sekitar jam tujuh pagi dan pulang sekitar jam sembilan pagi,karena butik buka jam sembilan pagi, jadi sepertinya waktu sekolah Kendra tidak menggangu waktu bekerja nya, sehingga Almeera bisa membagi waktunya antara mengurus Kendra dan juga mengurus bisnisnya.
Sepertinya Almeera bisa mengatur waktu nya dengan baik, karena setelah mengantar Kendra sekolah ia bisa langsung ke butik, Almeera pun selalu membawa Kendra ke butik nya,ia tak pernah mengantar kan dulu Kendra ke rumah nya, selain kalau ia benar benar sibuk dan takut kalau Kendra tidak bisa ia urus.
"Bunda tunggu di sini yah sayang,sana masuk,bel nya sudah berbunyi! Almeera menunduk kan tubuhnya saat berbicara dengan Kendra.
"Baik bunda." Kendra pun langsung masuk ke dalam kelas nya.
Almeera menunggu di bangku yang tersedia di sana,ia pun sibuk memainkan ponselnya,takut kalau ada yang penting.
Namun dari kejauhan tampak nya,segerombolan ibu ibu sedang memperhatikan,dan tidak mungkin kalau mereka tidak membicarakan nya.
"Eh eh tuh lihat deh Bu,bunda nya si Kendra itu,masih muda banget yah,umurnya aja kayak nya masih tujuh belas tahun,lalu masa dia menikah di usia tiga belas tahun sih, Kendra kan sekarang usia nya empat tahun,jangan jangan dia hamil duluan lagi pas sekolah,mana saya nggak pernah lihat suaminya nganter lagi." ucap salah satu dari ibu ibu yang sedang berkumpul.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments