Ribet

Setelah kenyang sarapan kini Lukas bergegas pergi ke kantor, tak lupa Novrida ikut mengantar sampai ke depan rumah. 

Sebelum Lukas masuk, ia memberitahu istrinya untuk selalu memegang ponsel agar sewaktu-waktu dirinya butuh bisa langsung terkoneksi. 

"Nov.. Jangan lupa selalu bawa ponsel kemanapun kamu pergi, setiap aku menelpon langsung angkat," perintah Lukas dengan ketus. 

"Tapi…" jawab Novrida ragu. 

"Gak ada alasan, aku berangkat dulu," pamit Lukas yang ditegur oleh Novrida. 

"Hei.. Tunggu dulu," pekik Novrida dan Lukas pun menghentikan langkahnya dengan kesal. 

"Apalagi sih?" tanya Lukas kesal. 

"Jangan bilang kamu lupa, kita ini bertukar tubuh, mana mungkin kamu datang ke kantor dengan wujud diriku? Mau semua orang curiga?" tegur Novrida. 

"Astaga.. Kenapa gue bisa lupa, terus ini gimana? Meeting hari ini sangatlah penting," tanya Lukas bingung. 

"Ya gimana lagi, terpaksa kita melakukan kegiatan sesuai wujud asli ya meskipun jiwanya berbeda," jawab Novrida lirih. 

"Kamu mana bisa handle meeting sebesar ini? Malah yang ada perusahaan rugi besar," ejek Lukas. 

"Ya terserah kamu kalau maumu semua orang tau kalau kita tertukar jiwanya, silahkan saja kalau kamu siap dijadikan bahan gunjingan seluruh karyawanmu," ucap Novrida penuh penekanan. 

"Berani mengancamku ya?" tantang Lukas.

"Tidak.. Hanya berbicara fakta di lapangan saja, silahkan kalau mau coba," jawab Novrida dengan tenang. 

"Ahhhhh.. Yasudah kita jalani peran masing-masing dengan baik," jawab Lukas pasrah dan akhirnya berangkat ke kantor. 

Meeting sudah mulai 10 menit yang lalu, itu artinya Lukas tertinggal dan sudah pasti banyak materi yang ia tinggalkan. Tinggal bagaimana wakilnya bisa memenangkan proyek kali ini. 

"Selamat pagi semuanya, maaf atas keterlambatan saya untuk acara meeting hari ini," sapa Lukas sambil menelungkupkan tangan. 

"Ah iya tak apa pak, tadi wakil anda sudah menjelaskan jika anda sedang ada urusan yang sangat urgent," jawab tamu meeting. 

"Ah iya Pak, kalau begitu meeting kita lanjutkan saja ya biar tidak memakan waktu lama," ucap Lukas yang membuat semua tamu tercengang. Bagaimana bisa seorang CEO yang terkenal dingin, ketus juga galak, hari ini bisa lembut juga murah senyum? Tamu undangan juga wakilnya pun saling melirik satu sama lain namun tidak berani menanyakan. 

Ditempat meeting Lukas banyak diam sembari mendengarkan presentasi dari pihak perusahaannya juga perusahaan yang akan berkerja sama dengannya. Hingga akhir presentasi pun tak ada tanggapan dari Lukas sehingga memancing rasa penasaran calon perusahaan yang akan berkerjasama, mereka berpikir apa presentasi yang diberikan kurang memuaskan? 

"Baik.. Demikianlah presentasi dari perusahaan kami, semoga anda semua puas akan hasil presentasi kami dan setelah itu perjanjian kerja sama segera terlaksana, selamat pagi," pungkas sekretaris perusahaan B Grup yang disambut dengan tepukan tangan. 

Awalnya Novrida bingung kenapa semuanya pada bertepuk tangan hingga akhirnya ia pun melakukan hal yang sama daripada nanti menimbulkan kesalahan. 

"Pak Lukas ikut bertepuk tangan dan tersenyum, itu pertanda yang baik bagi perusahaan kita, pak," bisik sekretaris B Grup. 

"Iya.. Semoga saja ya," jawab CEO B Grup penuh harap. 

"Bagaimana dengan pendapat anda bapak Lukas? Apakah anda berkenan dan bersedia mengadakan kerja sama ini?" tanya CEO B grup penuh harap. 

"Eh saya? Sudah langsung diputuskan ya?" tanya Novrida yang berwujud Lukas dengan muka kaget, semua peserta meeting pun juga tak kalah kagetnya dengan jawaban sang CEO. 

"Iya Pak, biasanya kan anda langsung memutuskan hari itu juga," jawab CEO B Grup sedikit sungkan. 

"Oh begitu ya, berhubung tadi saya datang terlambat jadinya kan saya hanya mendengar materi setengah saja, jadi saya belum bisa memutuskan kerja sama ini, bisakah anda memberikan kami waktu paling lambat besok siang?" pinta Novrida membuat semua peserta sekaligus wakilnya kaget. 

"Pak.. Serius ini? Meeting ini sudah anda nantikan sejak lama dan anda sudah mengincar perusahaan ini," bisik wakilnya. 

"Ya mau gimana lagi? Hatiku belum mantap nih, beri waktu ya," bisik Novrida membuat wakilnya terheran-heran. 

"Baiklah terserah bapak saja," jawab wakilnya pasrah dan akhirnya meeting hari ini diakhiri tanpa ada kesepakatan yang pasti. 

Bukan tanpa alasan Novrida menunda kerjasama ini, ia tidak mau gegabah dan nantinya terkena amukan suaminya. Jadi nanti ketika pulang ia akan membawa file meeting hari ini lalu memberikannya pada Lukas. Mengingat Lukas, entah kenapa hati Novrida sedikit tidak tenang, ia memikirkan bagaimana bisa suaminya mengerjakan semua perintah mamahnya itu, belum lagi nanti kalau adiknya ikut campur. 

Tapi ya mau gimana lagi, semua ini bukan kemauannya apalagi pertukaran jiwa ini sangatlah tiba-tiba. 

Merasa meeting sudah selesai kini Novrida bersiap untuk pulang, ia pikir pekerjaan suaminya hanya menghadiri meeting saja. 

"Bapak mau kemana?" tanya sekretaris. 

"Ya mau pulang," jawab Lukas dengan entengnya. 

"Tapi kan bapak baru saja berangkat," jawab sekretaris dengan hati-hati. 

"Lalu saya harus apa?" tanya Lukas membuat sekretaris kebingungan. 

"Maaf Pak bukannya saya memerintah, cuma jadwal bapak hari ini padat sekali, meeting pun baru berjalan satu, masih ada 3 lagi pak," jawab sekretaris membuat Lukas kaget. 

"Astaga.. Ternyata dikantor tugas Lukas banyak juga ya, pantas tiap pulang ke rumah emosi mulu," batin Novrida. 

"Sebanyak itu?" tanya Lukas dan sekretaris hanya mengangguk saja. 

"Hah… Baiklah saya kembali ke ruangan, tolong beritahu OB suruh membuatkan teh hangat," pinta Lukas dan sekretaris segera melaksanakan tugasnya ya meskipun merasa heran, tumben sekali bosnya minum teh, biasanya kopi. 

Baru saja Lukas duduk di kursi, ada panggilan telepon dari Novrida. 

"Halo? Kenapa?" tanya Lukas kesal. 

"Kenapa apanya? Gimana hasil meeting hari ini? Lancar gak?" tanya Novrida sedikit membentak. 

"Ya lancar lah, perkara meeting mah gampang," ucap Lukas dengan angkuh. 

"Sombong sekali ya.. Hasilnya gimana? Jadi ditandatangani?" tanya Novrida. 

"Itu kan urusanmu, nanti aku bawa pulang," jawab Lukas dengan entengnya yang membuat Novrida kesal bukan main. 

"Apa maksudmu bilang begitu, ha?? Ini tuh bisnis yang nilainya gak main-main, bisa-bisanya belum juga diambil keputusan, katanya meeting perkara gampang, kenapa masalah begini saja gak bisa? Becus gak sih," protes Lukas marah. 

"Ya urusan tanda tangan dan memutuskan itu kan urusanmu, tugasku hanya menjalankan peran dengan sebaik mungkin," jawab Novrida tak mau kalah. 

"Kau… ahh sial.." pekik Lukas emosi. 

Ketika ingin mengumpat pada istrinya, tiba-tiba Margareth datang dan mengamuk karena melihat pekerjaan yang ia suruh berantakan semua. 

"Novrida…" panggil Margareth dengan sangat nyaring. 

"Kenapa sih mah? Manggil jangan keras-keras gitu dong," tanya Novrida. 

"Oh berani menasehati saya ya, udah mulai bosan karena gak ada pekerjaan tambahan?" gertak Margareth emosi. 

"Yang ini aja belum kelar udah main tambah aja," gumam Novrida yang didengar Margareth. 

"Kenapa? Tersinggung? Gak terima? Makanya jangan melawan ataupun membantah omongan saya," sindir Margareth. 

"Kenapa manggil mah?" tanya Novrida yang enggan berdebat dengan Margareth. 

"Setrikain pakaian saya sekarang juga, saya mau ada acara, cepetan!!" perintah Margareth sembari melempar baju mahalnya ke muka Novrida yang saat ini menjadi Lukas. 

"Mah.. Gak sopan banget sih," protes Novrida kesal dan semakin membuat Margareth emosi. 

"BUAT APA BERSIKAP SOPAN SAMA WANITA KAMPUNG YANG HAUS AKAN KEKAYAAN SEPERTIMU, HARUSNYA BERSYUKUR SAYA INI TIDAK MENGUSIRMU ATAU BAHKAN MENYURUH ANAK SAYA MENCERAIKANMU!!! DASAR WANITA GAK TAU DIUNTUNG!! CEPAT KERJAKAN SEKARANG!!" pekik Margareth yang membuat Novrida kaget mendengarnya. 

Bukan Lukas yang dikatakan oleh mamahnya melainkan istrinya, namun mengapa hatinya merasakan sakit sekali? Apakah ini yang dirasakan oleh Novrida setiap harinya? 

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!