Doa Mujarab Yang Terkabulkan

Entah kekuatan doa orang teraniaya memang benar segera terkabulkan itu benar adanya atau hanya sekedar kebetulan belaka, malam hari baik Novrida juga Lukas merasakan sesuatu yang aneh pada diri mereka masing-masing. 

Rasa sakit yang luar biasa disertai kilatan cahaya sangat terang membuat kedua mata mereka silau melihatnya, setelah kilatan cahaya itu pergi kini keduanya merasakan keanehan pada diri mereka. 

Lukas merasa jika saat ini bukanlah dirinya begitu juga dengan Novrida, untuk memastikan akhirnya mereka berdua pun bercermin dan benar saja, keduanya sama-sama berteriak histeris ketika melihat dari pantulan cermin bagaimana fisik masing-masing dari mereka. Lukas menjadi seorang wanita mirip istrinya namun masih berwajah pria, begitu juga dengan Novrida yang merasa jiwanya menjadi laki-laki namun bertubuh wanita. Mereka saling memandang satu sama lain dan kembali berteriak histeris karena saking tidak percayanya. 

"Gak.. Ini gak mungkin," pekik Lukas tak percaya. 

"Apanya yang gak mungkin? Aku pun juga tidak menginginkan ini, Lukas," balas Novrida tak mau kalah. 

"Ba..bagaimana bisa tubuh kita tertukar? Ka..kamu melakukan black magic ya?" tuduh Lukas dengan wajah nyalang. 

"Astaga segitu negatifnya pikiranmu terhadapku, jika aku melakukan itu mengapa aku meminta bertukar tubuh, jika aku mau, sudah aku kuras semua harta dan aset berhargamu lalu kabur sejauh mungkin," protes Novrida. 

"Lalu?? Kenapa kita bisa begini?" tanya Lukas frustasi sambil mengacak-acak rambut. 

"Mana aku tau?? Gimana nih?" tanya Novrida panik. 

"Hahhhhhh… malah nanya balik, jangan bikin tambah pusing deh, beberapa jam lagi mau pagi, mana mungkin kita bisa kembali seperti semula," ucap Lukas kesal. 

"Iya ya.. Lalu apa yang harus kita lakukan?" tanya Novrida memastikan. 

"Ya mau gimana lagi, untuk sementara kita tetap seperti ini, kamu dengan wujud wanita namun jiwamu adalah aku, sedangkan aku dengan wujud ku namun jiwaku adalah kamu, kita bersandiwara untuk sementara waktu sampai nanti ada jalan keluarnya, ingat Nov.. Jaga diriku dengan baik," ucap Lukas serius. 

"Apa?? Mana bisa kita melakukan hal yang berbanding terbalik dalam waktu yang tidak bisa ditentukan?" protes Novrida. 

"Sudahlah turuti saja, gak ada jalan lain juga kan? Memang kamu ada cara?" tanya Lukas geram dan Novrida hanya menggeleng kepala. 

"Makanya turuti apa kataku, ingat jangan sampai ada yang tau kejadian ini dan jangan sampai juga kamu melakukan kesalahan fatal," gertak Lukas dan Novrida mengangguk pasrah sambil pikirannya melayang jauh, bagaimana bisa mereka menjalani peran yang tidak gampang ini. Lalu Novrida sejenak memikirkan sesuatu, apa ini wujud dari doa nya? Tapi Novrida menginginkan jika suami dan keluarganya merasakan sakit hati yang sama, bukan malah terjadi pertukaran jiwa seperti ini. 

Akhirnya mereka terdiam dalam pemikirannya masing-masing dan tak terasa pagi hari telah tiba, mata yang masih mengantuk harus mereka paksa karena aktivitas yang harus dijalani. 

"Aaahhh.. Karena semalam gak bisa tidur jadinya ngantuk kan? Sial.." gumam Lukas sambil keluar dari kamar, kebetulan sekali Ina sudah menanti kehadiran Novrida yang berwujud Lukas itu. 

"Hei!! Sini," panggil Ina. 

"Kenapa sih mah?" tanya Lukas sedikit malas. 

"Kenapa kenapa, ingat ini sudah jam berapa, bukannya pergi bebersih malah enak-enakan bangun tidur, jangan jadi ratu di rumah ini ya," sindir Ina yang membuat Lukas tak terima 

"Apaan sih mah, jangan mulai deh, ini masih pagi malah di suruh bebersih, yang ada tuh aku mau pergi ke kantor, hari ini ada meeting penting," protes Lukas membuat Ina tertawa terbahak. 

"Haha.. Apa? Meeting penting? Dengan siapa? Cewek kampung sepertimu mana pantas mengadakan meeting, oh jangan-jangan meeting dengan para pembantu ya? Haha.. Udah deh jangan halu, ini belum siang hari," ejek Ina yang membuat Lukas tersadar jika dirinya sekarang terjebak didalam tubuh Novrida, pantas saja mamahnya mengejek seperti itu. 

"Astaga.. Kenapa gue bisa lupa jika sekarang gue ini ada di tubuh Novrida? Ahhh.. Pakai diejek mamah segala, malu kan jadinya apalagi ejekan mamah sangat menghinaku, andai mamah tau jika Novrida yang sekarang itu Lukas, apakah nantinya mamah akan percaya?" batin Lukas memandang Ina lekat. 

Merasa diperhatikan dengan sangat intens membuat Ina risih dan segera menyadarkan lamunan Novrida yang berwujud Lukas, tak lupa Ina melemparkan selembar kertas yang berisi kegiatan bebersih yang harus dilakukan Novrida hari ini, melihat apa saja yang harus dilakukan membuat Lukas tak bisa terima, ia protes dengan mamahnya namun lagi-lagi hinaan yang cukup pedas menembus telinga Lukas, ia sadar jika sekarang tak memiliki kuasa apapun selain menuruti perintah mamahnya juga menjalani peran yang rumit ini. 

Berbanding terbalik dengan Novrida, ia sempat tertidur hingga kini bangun kesiangan, refleks saja ia bergegas mandi dan berpakaian rapi. 

"Mah.. Ma..maaf bangun ku kesiangan," ucap Novrida yang bertubuh Lukas itu. 

"Ya gak papa dong sayang mungkin kamu kecapekan kan? Yasudah sarapan dulu gih, tuh Ivanka wajahnya udah cemberut," jawab Ina dengan sangat lembut membuat Novrida tak percaya jika dirinya diperlakukan seperti ini. 

"Mah? Tumben sekali mamah lembut padaku?" tanya Novrida terharu. 

"Kakak ini kenapa sih? Masih ngantuk ya? Sejak kapan mamah memperlakukan kakak itu buruk? Aneh deh, udah ah sarapan dulu, keburu telat nih," ucap Ivanka menyadarkan Novrida jika sekarang ini ia berada di tubuh suaminya. 

"Iya nih, kamu kenapa sih? Gak kamu gak istrimu hari ini sama-sama aneh, kalian habis jatuh dari ketinggian apa gimana?" ucap Ina bergurau diiringi gelak tawa, Ivanka hanya tersenyum tipis mendengar candaan mamahnya. 

"Istriku??" gumam Novrida yang didengar Ina. 

"Iyalah istrimu itu tadi halu, dia keluar kamar terburu-buru katanya ada meeting penting, ya mamah langsung tertawa dong, mana ada dia kerja, kerjaannya aja dirumah malas-malasan, meeting dengan siapa coba?" ucap Ina tertawa geli. 

Merasa tidak nyaman di situasi ini akhirnya Novrida hanya diam saja dan melakukan sarapan untuk pertama kalinya dengan tenang dan nikmat, karena ia bisa merasakan sarapan tanpa harus bekerja keras terlebih dahulu. 

"Apa ini yang dirasakan Lukas selama ini? Bisa makan enak dan tenang tanpa perlu dipaksa membersihkan rumah terlebih dahulu, baru kali ini bangun tidur langsung sarapan, biasanya sampai tengah hari baru bisa merasakan makan itu kalau masih ada makanan di meja, kalau gak ada ya terpaksa minum air putih sebanyaknya untuk mengganjal lapar," batin Novrida yang menahan air mata agar tidak luruh ke pipi, ia harus akting sebaik mungkin agar semuanya tidak ada yang curiga. Setidaknya kejadian pertukaran jiwa ini membuatnya menjadi manusia yang dimanusiakan oleh mertua dan adik iparnya, ya meskipun harus dengan jiwa suaminya. 

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!